Meskipun Viona sudah punya tiga anak kembar dan tidak tahu siapa ayah dari anak-anaknya itu, tetapi dia juga tidak ingin menjadi kekasih gelap seseorang.
namun pekerjaannya mengharuskan viona selalu dekat dengan pria itu, sangat sulit baginya untuk menghindar.
Apalagi kejadian di masa lalu telah menjatuhkan reputasi viona sehingga dia bukan lagi nona besar dari keluarga Harris
Rintangan demi rintangan viona lalui, namun apa viona mampu melalui semua rintangan itu?
sebenarnya siapa pria yang bener-benar viona cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Oktaviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Evelin Meminta Tolong
Begitu Viona sampai di toko hewan "Hulf" dia mendapati toko hewan ini sangat besar dan tempat parkirnya juga cukup luas, sepertinya toko ini memang di peruntukan untuk merawat hewan-hewan peliharaan para pelanggan yang datang ke sana.
Saat ini hari masih pagi dan tempat parkirnya juga masih sepi hanya ada beberapa mobil saja yang terparkir di sana.
Viona kemudian berjalan masuk ke dalam gedung itu, kemudian resepsionis mengantarnya ke ruangan maneger di sana.
Meneger yang ada di dalam ruangan adalah seorang wanita paruh baya yang mengenakan kacamata hitam dengan pakaian yang sangat rapi dan formal, Viona tidak pernah menyangka kalau pegawai toko hewan pun bisa seperti orang yang ada di kantoran.
Setelah beberapa saat Viona melakukan interview, dia juga langsung menanyakan tentang gajinya.
Orang yang berkerja disini dengan gaji tertinggi adalah dokter hewan, tentu saja Viona tidak bisa melakukannya karena dia tidak pernah belajar tentang ilmu kedokteran.
Meneger Lisa sangat puas dengan Viona kemudian dia berkata,
" Viona, perusahaan kami cukup bagus dan steril kau dapat melihat sendiri kan? Selain itu ada beberapa posisi yang kosong disini, kamu dapat memilihnya sendiri posisi mana yang mau kamu kerjakan! "
Viona tertegun dengan kata-kata sang meneger, dia bisa memilih sendiri perkejaan yang dia mau? Wah.. Benar-benar sungguh langkah bisa mendapatkan seorang manajer seperti ini.
Dengan tersenyum Viona menjawab, " Meneger lisa, aku mau memilih pekerjaan dengan gaji yang tinggi apa ada? "
Meneger lisa langsung menyipitkan matanya dan kemudian dia tersenyum, dia segera meminta Viona mengisi formulir data dirinya.
Setelah selesai, Viona masih tidak tahu posisi apa yang dia dapatkan.
"Viona, jangan lupa besok kamu masuk kerja jam sepuluh pagi! Jangan terlambat. "
Viona langsung terkejut, dia baru saja datang untuk interview dan langsung di terima berkerja? Cepat sekali!
" Maneger lisa, barusan ada bilang gajiku sebulan $16 ribu dolar. Jadi sebenarnya apa posisi pekerjaan ku? "
Meneger lisa menyipitkan matanya lalu berkata, " Ahli pembibitan! "
Vion belum pernah mendengar pekerjaan seperti ini, namun gaji bulannya cukup tinggi. Setelah dia berpikir sejenak dia harus mempertahankan posisi ini, masalah tentang bagaimana pekerjaan itu dia bisa belajar nanti.
Setelah selesai interview Viona langsung pamit pergi kepada maneger lisa, setelah sampai di tempat parkir Viona mencoba mencari tahu apa itu 'Ahli Pembibitan' di internet.
Dia melihat penjelasan di google lalu mengernyit sedikit, ahli pembibitan itu artinya orang yang mengawinkan hewan-hewan mungil.
Kelihatannya agak aneh dengan pekerjaan ini, tapi pantas saja gajinya pun sangat tinggi.
Setelah selesai mencari informasi tentang perkejaan nya itu, Viona hanya bisa menghela nafas lalu bergumam pada dirinya sendiri.
" Viona, demi gaji $16 ribu dolar kamu harus bisa! Kapan lagi kamu bisa mendapatkan gaji yang cukup tinggi hanya berkerja selama 7 jam sehari dan ada hari liburnya di hari sabtu dan minggu. Jadi aku bisa punya waktu untuk bersama dengan ketiga anakku di rumah. "
Kemudian Viona melajukan mobilnya ke pasar terdekat di daerah ini untuk membeli bahan makanan, setelah Viona sampai di pasar kemudian dia langsung berbelanja semua kebutuhan yang dia perlukan untuk masak hari ini.
Setelah setengah jam berlalu Viona sudah membeli semua bahan masakannya, lalu dia menuju ke mobilnya dan memasukkan semua bahan makanan itu ke dalam bagasi mobil.
Setelah itu Viona langsung mengendarai mobilnya menuju rumah Alex, dia juga ingin menanyakan bagaimana ke keadaan kedua temannya itu.
Tak berselang lama akhirnya Viona sudah sampai di depan rumahnya Alex, dia pun langsung memarkirkan mobilnya lalu keluar dari dalam mobil dan menuju ke bagasi untuk membawa semua bahan makanan yang tadi dia beli ke dalam rumahnya Alex.
Setelah membuka pintu dan masuk lalu Viona melepas sepatunya dengan sendal rumah, lalu dia berjalan ke arah dapur.
Evelin yang baru saja turun dari lantai dua tampak terkejut saat melihat keberadaan Viona di rumahnya Alex, dengan cepat dia berlari menghampiri Viona.
" Viona, kenapa kamu bisa ada di sini? "
Ini adalah rumah Alex, nenek Rebecca pernah bilang kalau Alex suka hidup menyendiri dan dia tidak suka orang lain ada di dekatnya! Lantas bagaimana caranya Viona bisa sampai ke tempat ini?
Viona tidak terkejut dengan keberadaan Evelin disini, dia pun tidak menanggapi pertanyaan nya.
Viona hanya berjalan ke arah dapur dan melewati Evelin begitu saja tanpa berkata sedikitpun, setelah sampai di dapur Viona langsung meletakkan semua bahan-bahan makanan di dalam kulkas.
Evelin terus mengikutinya sampai ke dapur, " Viona, jawab pertanyaan ku! Kenapa kamu bisa ada di sini? "
Viona merasa kalau wanita ini sangatlah menyebalkan jadi dia langsung mengambil pisau yang ada di dekatnya dan langsung letakkannya di leher Evelin.
" Diam! Apa kami tidak ingin hidup lagi? Kalau kamu sayang pada nyawamu, aku sarankan untuk menjauh dariku. "
Evelin yang merasakan dingin di lehernya, dia merasa sangat ketakutan sekali dengan apa yang Viona lakukan ini.
" kau... Kau sudah gila yah? Aku ini tunangannya Alex, kalau sampai terjadi apa-apa padaku kamu pasti akan masuk penjara. Pikirkan ketiga anakmu itu, nanti kalau kamu masuk penjara mereka pasti akan hidup di jalanan. "
Viona mencibir, " Tenang saja, akan ada orang yang merawat mereka kalau aku masuk penjara! "
Setelah selesai berbicara Viona langsung menggerakkan tangannya sehingga membuat Evelin mundur beberapa langkah, dia langsung melarikan diri dengan terbirit-birit sambil berteriak meminta tolong.
" Tolong... Tolong ada orang yang mau menyerang ku! "
Evelin merasa kalau Viona sangat ingin membunuhnya karena bagaimana pun juga dia dan ibunya sudah menghancurkan hidupnya.
Gadis ini tidak mati jadi cepat atau lambat dia pasti akan membalas dendam kepadanya dan juga kepada ibunya, saat Evelin memikirkan ini dia menjadi sangat ketakutan sekali.
Ketika nenek Rebecca dan para pelayan mendengar teriakkan minta tolong, mereka segera menghampiri ke arah orang yang meminta pertolongan itu.
" Ada apa? Apa yang terjadi kenapa kamu berteriak meminta tolong? "
Teriakkan Evelin sudah membuat seisi rumah menjadi terkejut bukan main!
Evelin mengangkat tangannya lalu mengacak-acak rambutnya lalu menangis dengan keras.
" Dia... Dia... Wanita gila ini mau membunuhku dengan pisau, nenek tolong aku! "
Viona keluar dari dapur dan melirik Evelin dengan tatapan dingin.
" Siapa yang mau membunuhmu! Apa kamu pikir aku punya keberanian untuk membunuh orang? "
Ketika nenek Rebecca melihat bahwa yang Evelin maksud adalah Viona, dia langsung tersenyum.
" Tidak, kamu mungkin salah paham dengannya! Viona tidak mungkin membunuh orang. "
Nenek Rebecca berjalan ke sisi Viona lalu meraih tangannya,
" Viona, ada apa kamu kok datang ke sini? "
Begitu dia menanyakan ini, dia langsung teringat dengan Evelin.
Orang yang di minta oleh si lelaki tua itu untuk menikah dengan Alex, tetapi Alex tidak menyukainya begitupun dirinya yang sangat tidak menyukainya.
Setelah berhubungan beberapa kali dengannya, dia lebih suka kalau Alex bisa bersama dengan Viona.
Melihat nenek Rebecca dan Viona yang begitu akrab membuat cahaya di mata Evelin langsung mengeruh, bagaimana bisa gadis itu sangat akrab dengan nenek Rebecca? Sial, apa dia mau merusak hubungannya dengan Alex?
Rasa dingin di matanya semakin banyak, seharusnya Viona mati saja kenapa dia bisa lolos waktu itu?
Viona tersenyum dengan ringan, " Nenek, aku datang ke sini untuk melunasi hutang! "
Ini memang kenyataan, namun saat ucapan itu di dengar oleh Nenek Rebecca artinya langsung berbeda.
Nenek Rebecca diam-diam melirik ke arah perutnya Viona, jangan-jangan ada benih keturunan keluarga Brama di perutnya?
Saat memikirkan itu membuat suasana hatinya langsung membaik, bisa membuat Alex memiliki keturunan itu jauh lebih baik dari apapun.
Meski Viona sudah melahirkan anak-anak namun pemikirannya tidaklah kolot, jaman sekarang tingkat perceraian sangatlah tinggi.
Dulu mungkin Viona di perlakukan oleh suaminya dengan sangat buruk, namun sekarang setelah dia bertemu dengan Alex di kemudian hari Viona pasti akan bahagia.
Nenek Rebecca sangat percaya diri dengan kualitas cucunya ini karena dia orang yang sangat tampan dan hebat dalam segi apapun.
Kemudian nenek Rebecca mengajak Viona ke ruang tamu untuk duduk dan langsung meminta pelayan untuk membuatkan teh, Evelin yang di abaikan begitu saja dia menjadi sangat kesal.
Jadi dengan wajah yang sudah terlihat sangat jelek karena marah, Evelin langsung mengikuti mereka berdua ke ruang tamu.
" Nenek, mungkin aku yang salah paham tadi! Ternyata Viona kenal denganmu juga, yah? "
" Yah, aku dan Viona adalah teman! Ngomong-ngomong bagaimana bisa kamu mengenalnya? Nama keluarga kalian juga sama, apa Viona juga putri dari keluarga Hariss? "
Evelin menatap Viona dengan dingin kemudian menjelaskan,
" Tidak, dia hanyalah seorang putri dari pelayan yang berkerja di rumahku! Kakek sangat menyukainya, jadi kakek menambahkan namanya dengan nama keluarga kami! "
Viona sudah tidak ingin menjelaskan tentang identitas sebenarnya kepada orang lain, Dia sudah benar-benar kecewa dengan ayahnya.
Dia tidak ingin menjadi putrinya lagi jadi kebetulan sekali kalau dia dikatakan bahwa dia bukan putri dari keluarga Hariss, sangat sesuai dengan keinginannya sekarang.
Jadi tidak ada lagi yang perlu di jelaskan! Bahkan kakeknya sekali pun juga mengakuinya diam-diam bahwa dia bukan lagi putri dari keluarga Hariss.
Nenek Rebecca kemudian menggenggam tangan mungil Viona dengan erat, sangat di sayangkan sekali Viona yang begitu cantik dan lembut ini tidak memiliki latar belakang keluarga yang baik.
Tetapi tidak apa-apa asalkan dia bisa mendapatkan hatinya Alex, dia juga akan menjadi anggota keluarga Brama di kemudian hari.
Evelin langsung menegakkan punggungnya, bagaimana pun juga sekarang statusnya adalah nona besar keluarga Hariss dan Viona hanya pantas menjadi putri seorang pelayan.
Evelin merasa sangat bangga akan dirinya sendiri, karena menurut logikanya keluarga terpandang seperti keluarga Brama juga pasti akan sangat memperhatikan status dan latar belakang calon istri untuk Alex nikahi.
Meski Viona bisa bebas keluar masuk di rumah Alex, dia hanya bisa tetap tinggal dan berada di sekitar luar rumah saja.
Dia tidak mungkin akan di bawa pulang oleh Alex untuk di jadikan istrinya, karena bagi Evelin Viona tidak pantas akan hal ini yang pantas bersanding dengan Alex hanya dirinya saja.