TAHAP REVISI
[ Semoga terhibur dengan kekocakan Bang Keanu, Alan dan Mouza ☺️ ]
Mouza yang ingin memberikan kejutan untuk kekasihnya justru malah mendapatkan kejutan tak terduga dari Alan, kekasihnya.
Dengan mata telanjang, Mouza melihat dengan jelas saat Alan sedang bercumbu dengan wanita lain di siang hari, terlebih wanita itu adalah calon kakak iparnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 | Ayam Kampus
Saat ini semua mata tertuju pada Mouza. Bahkan telinga Mouza juga menangkap bisik-bisik yang mengatakan mereka jijik. Mouza hanya mengernyit dengan semua orang yang menatapnya tidak suka. Ingin bertanya tetapi tak ada satu orangpun yang dekat dengannya, hingga Alan datang dan menarik tangannya.
"Ini apaan, sih! Lepasin gak!" sentak Mouza sambil memberontak.
Alan tak peduli dengan Mouza yang memberontak. Saat ini dia membawanya ke taman belakang. Saat itu juga Mouza langsung menepiskan tangan Alan.
"Lo mau apa lagi sih, Lan?"
Alan mendengkus kasar. Tanpa kata dia mengeluarkan ponselnya. "Lihat ini!" perintah Alan.
Dengan malas Mouza segera mengambil ponsel Alan dan melihat apa yang ingin ditunjukkan oleh Alan. Matanya terbelalak saat melihat dirinya bergelayutan manja di tangan Keanu dengan caption ayam kampus.
"What ?! Ini kan gue sama bang Ke kemarin?" pekik Mouza dengan keterkejutan yang luar biasa.
Entah siapa yang telah mengambil fotonya dengan Keanu secara diam-diam dan mempublikasikan ke sosial media dengan caption ayam kampus.
Mouza menscrol setiap komentar tentang fotonya. Hampir semua memberikan hujatan atas foto tersebut. Mouza merasa geram dan hendak melemparkan ponsel milik Alan, tetapi Alan segera mencegahnya.
"Eehh ... jangan dibanting itu bukan—" Alan tak berani meneruskan ucapannya dan memilih mengambil ponselnya dengan pelan.
"Bukan apa?" sentak Mouza yang masih kesal dengan fotonya itu. Pantas saja semua orang menatapnya dengan tatapan jijik, ternyata ada sebuah foto dirinya yang sedang berada di klub bersama dengan Keanu.
"Jangan bilang lo yang udah nyebarin foto ini?" tuduh Mouza pada Alan.
"Gue nyebarin foto nggak penting seperti ini? Kayak kurang kerjaan aja," timpal Alan. "Sepertinya ada yang sedang ingin menghancurkan reputasimu seh, Za!"
"Siapa?" tanya Mouza mengernyit.
Alan menyendikkan bahu, karena memang tidak tahu siapa pelakunya. "Mungkin musuh lo," celetuknya.
"Boro-boro musuh, temen aja gue gak punya. Atau jangan-jangan cewek yang naikin lo yang udah nyebarin foto gue sama Bang Ke. Secara dia hanya satu-satunya orang yang gak suka sama gue," tebak Mouza dengan mata mendelik.
"Mili maksud lo?"
"Ya, emang siapa lagi yang naikin lo selain dia? Emang ada lagi?"
"Ya gak ada sih." Alan menelan kasar ludahnya. Dia benar-benar terkena mental dengan mulut Mouza yang asal berbicara.
Sejenak Alan terdiam untuk berpikir, sebelum pergi meninggalkan Mouza.
"Lo gak usah pikiran tentang foto itu. Gue akan bereskan kekacauan ini," pesan Alan pada Mouza yang masih terdiam.
Alan sudah yakin jika semua ini adalah ulah Mili, karena hanya dia yang bisa menemukan keberadaan Keanu di club. "Dasar cewek sialan!" umpat Alan sambil mengemudikan mobilnya.
Alan sengaja bolos karena ingin menemui Mili dan memberinya pelajaran. Bodohnya Alan saat terperangkap dalam bujukan Mili saat itu.
"Arrhh ... sial! Semua gara-gara Mili sialan!" teriak Alan yang menyesali perbuatannya.
Tak berapa lama mobil Alan telah berhenti di depan apartemen mewah, dimana Mili tinggal. Saat hampir sampai di kamar Mili, dia berpapasan dengan seorang lelaki bertubuh tegap, tetapi Alan tidak mengenalinya. Namun, Alan memastikan jika pria itu baru saja keluar dari kamar Mili.
Dua ketukan pintu langsung dibuka.
"Apa lagi—" Mili terperangah saat melihat ternyata Alan yang mengetuk pintunya. "Kamu ngapain kesini?" tanyanya.
Tanpa dipersilakan untuk masuk, Alan mendorong tubuh Mili kedalam. Kali ini mata Alan merah menyala. "Apa yang udah lo lakuin?" tanya Alan dengan langkah yang terus maju.
Mili menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Kamu ngomong apa. Aku gak melakukan apa-apa."
"Bohong! Lo kan yang udah nyebarin foto Mouza sama Keanu?!"
Seketika bola mata Mili memutar lebar dan ludah yang sulit untuk ditelan. Mili bener-bener tidak tahu mengapa Alan bisa yakin jika dia adalah pelakunya.
"Kalau hanya ingin membahas masalah itu silakan pergi!" ketus Mili.
Tanpa sebuah jawaban, Alan sudah yakin jika Mili memang pelakunya. Dia pun tersenyum sinis kearah Mili.
"Gue bener-bener nyesel udah masuk dalam perangkap lu, Mil! Gue sangat bodoh percaya sama lo! Jika waktu bisa diputar kembali, gue gak sudi melakukan hubungan terlarang dengan wanita murahan seperti lo!" sentak Alan dengan kuat.
Mili menarik kedua garis simpul bibirnya. "Gak ada gunanya lo menyesal, Lan! Karena gak akan merubah kenyataan. Semua ini juga gara-gara lo yang bilang kalau Keanu tidak akan pulang, tapi apa kenyataannya dia malah pulang! Bahkan gue harus kehilangan kesempatan untuk menikah dengannya. Jadi jangan salahin gue kalau akan terus meneror hubungan Keanu dengan istrinya!"
"Gila lo, Mil! Jelas-jelas ini salah lo yang bujuk gue buat muasin lo. Kalau tahu akan seperti ini gue ogah dinaiki tubuh murahan lo!"
Keduanya saling beradu mulut. Bahkan Alan sempat mengancam Mili jika tidak segera menghapus dan memberi penjelasan atas foto yang telah disebarkan, Alan tak segan untuk memberinya pelajaran. Namun, Mili tak peduli dengan ancaman Alan, karena membuat Mouza menderita adalah tujuan.
Disisi lain, Mouza merasa tersudutkan oleh semua orang. Bahkan kata-kata kasar
diterima setelah mengikuti kelasnya. Tak sedikit diantara mereka menghina Mouza. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi mereka terlalu cepat menyimpulkan hanya karena sebuah foto.
Meskipun itu adalah foto dirinya, tetapi pria yang ada di sampingnya itu adalah suaminya. Jadi seharusnya tidak ada masalah dengan foto tersebut hanya saja sebuah caption yang menggiring opini untuk pengguna media sosial.
"Gue nggak nyangka kalau lo itu cewek murahan. Demi biaya kuliah, lo rela untuk tidur sama om-om," ejek salah satu mahasiswa yang sudah melihat fotonya.
Mouza telah geram dengan semua tuduhan yang mengarah padanya, tanpa mencari sumbernya terlebih dahulu.
"Kalau gue ayam kampus lo ook-nya dong. Bauk ah!"
"Sialan lo! udah ketahuan jadi simpanan om-om masih aja belagu!"
Sesuai dengan saran yang diberikan Alan, Mouza memilih mengabaikan setiap cibiran yang dilayangkan kepadanya. Toh tidak ada gunanya menanggapi mereka, karena yang berada di foto itu adalah dia dan suaminya. Mouza membiarkan mereka menggonggong terlebih dahulu sebelum membungkam kebenaran yang ada.
"Tunggu aja, besok gue bawa Bang Ke kesini biar mata mereka melek apa hubunganku sama bang Ke!" batin Mouza.
.
.
.
Sambil nunggu novel ini Up Mampir dulu ke novel othor Belenggu Pernikahan Semu yang bakalan menguras emosi kalian 😀 Mampir ya 😊