Penyesalan Tiada Arti

Hari demi hari tingkah Ardi banyak berubah,dia semakin semangat bila bekerja keluar kota apalagi jika tidak pulang, terkadang lupa untuk menelpon orang rumah.Ya bagaimana tidak bahagia...karena di usia Ardi yang 51 tahun menurut psikolog,usia rawan laki-laki untuk puber ke 2.

Dan benar adanya, sayang nya Ardi memilih wanita lain yang dikenalkan relasi kerja nya sebagai selingkuhan nya.Awalnya kenalan,berbagi nomer hp, chatingan di WA dan intens ketemu hingga berpacaran.Selama ini menutup rapat rahasia nya....namun atas anjuran teman-temannya agar berterus terang saja dengan istri sahnya agar tidak menambah dosa.

Sedih,hancur,kecewa, marah , dunia terasa runtuh ...itulah yang dirasakan Nining .

Selama ini Nining berusaha menjadi istri yang penurut, sabar, tidak pernah meminta yang macam-macam, rajin ikut pengajian dan majelis taklim kaum ibu di kampungnya.Dia juga sudah tak orang tua karena sudah meninggal.Dikota itu hanya anak -anak yang dia punyai.Berbeda dengan Ardi, dia ada kakak sulung dengan 4 anak yang sudah berkeluarga ,ada mba Yanti kakak ke 3, ada sepupu dan masih banyak saudara sekampung nya di Jakarta.

"Mah...kayaknya papah nggak pulang, mungkin besok sore atau lusa pulangnya, yah tergantung sampai urusan kerjaan kelar,...jaga anak -anak ya !" pamit Ardi kepada Nining tak lupa mencium kening istrinya.

"Iya pah....nanti berkabar saja ya , ini baju ganti ada 2 stel dan handuk sudah mamah masukkan di tas ini, ohh iyaa kalau peralatan mandi dan sepatu sudah ada di bagasi mobil,."sambil menenteng tas Nining menuju kebawah memanggil anak-anak nya.

"Fariz...Azura.... Azra ayo sini salim, papah mau berangkat kerja nih !" Nining menyuruh anaknya.

"Pah....aku minta duit buat beli buku cerita yaa !' pinta Azura dengan manja nya

"Aku juga pah.....minta duit buat kerja kelompok dirumah teman," pinta Azra tak mau kalah.

"Iya minta sama mamah yaa ....kan duitnya udah pegang mamah, " Ardi menjawab permintaan anaknya.

"Yah....itu mah beda lagi.,aku maunya dari papah juga yaa," sambil berkedip kepada Azra

"Iya Pah !" sahut Azra menimpali jawaban Azura.

"Ya sudah ....ini, tapi sisanya disimpen yaa,jangan buat jajan semua, !" seru Ardi sambil membagikan lembaran seratus ribuan kepada anak-anak nya.

"Horreeee....." teriak anak-anak.

Ramai sekali ,ditambah Zizah anak mba Yanti juga ikutan nimbrung. Bahagia nya keluarga itu.

"Nanti pulangnya bawa oleh-oleh ya , terus jangan lama-lama pergi nya,!" Fariz mulai merajuk.

Memang biasanya si bungsu ini selalu ikut jika ayahnya bekerja ke luar kota,tapi kali ini tidak diajak karena hari sekolah.Jika bepergian dihari Sabtu dan Minggu pasti mengajak Fariz.

"Iya nanti dibeliin oleh-oleh spesial buat jagoan papah , tapi yang rajin ya ngajinya !" Ardi menghibur Fariz yang sedari tadi kelihatan tidak bersemangat.

"Bos .... mana barang bawaan yang mau dibawa ?" tanya Jono ,teman mainnya dikampung sekaligus supir pribadi Ardi.

Sebenarnya Jono baru 2 bulan ini menjadi supir, karena tempat dia dulu bekerja sudah tidak membutuhkan supir lagi.Sebagai teman yang baik,Ardi menerima Jono yang datang minta bantuan karena sudah nganggur. Jadi Jono jelas tahu kemana saja dia mengantarkan Ardi, termasuk menemui selingkuhan nya berada.

Mobil telah keluar dari garasi...dan Ardi pun memasuki mobil dan duduk di samping supir.

"Assalamu'alaikum, dadah......" tangan Ardi sambil melambaikan kepada istri dan anaknya.

"Hati -hati dijalan yaaa! " seru anak -anak.

Dan mobil berjalan hingga membelok ditikungan gang dan tak terlihat lagi.Nining menutup pagar besi dan kembali melanjutkan aktivitas rumah tangga nya.

"Mamah... ..anak kucing nya mati mah,kayaknya terlindas ban mobil papah ! "teriak Azura yang masih di teras.

"Hah......kucing yang mana, punyaku bukan ?"tanya Fariz kaget.

"Iya itu kucing belang coklat punyamu .....lihat tuh ,darahnya banyak....hiyy....ngeri ah" kata Azura.

"Yahh.....om Jono jahat !!! Kucing kesayangan aku mati," sedikit kesal dan mau nangis Fariz merajuk lagi.

"Ya sudah ,sana ambil cangkul kecil di garasi ,biar mamah yang menguburnya ! suruh Nining kepada Fariz.

Dan setelah mengubur kucing di halaman rumah , Nining masuk kerumah untuk membersihkan badannya karena kecipratan tanah yang dia gali .

#sabar yaa