Betapa hancur hati seorang Alia ketika mendapat tuduhan sebagai pencuri dari Tantenya sendiri, namun yang paling menyakitkan adalah ketika Arya tunangannya percaya akan hal itu.
sehingga untuk membuktikan kebenarannya dilakukanlah ritual oleh seorang dukun, sebuah jarum dimasukkan kedalam sumur, dan siapapun yang menyentuh air sumur itu dan terbukti bersalah maka jarum akan menusuk tubuhnya sampai menemui ajal.
dan hingga akhirnya sampai alia meninggalkan kampung tersebut karena kenyataan anak dari Tantenya telah merebut sang kekasih darinya, dan bagaimana selanjutnya siapakah sebenarnya pencuri itu dan bagaimana kisah cinta dan kesuksesan Alia ikuti kisah serunya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliati Sherina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bapakku tersayang
Hari Minggu yang cerah, hari ini Alia bisa menatap pagi dengan santai, duduk di teras memandangi bunga mawar beraneka warna yang ditanam Bu dian pemilik rumah, sedikit mengobati kerinduan nya pada rumahnya yang juga ditanami ibu, bunga mawar, tak henti alia memejamkan mata menghirup kuat kuat aroma bunga yang harum semerbak.
"suka bunga juga Al, seru Bu Dian yang nongol dari kebun samping rumah membawa beberapa biji ketela singkong dengan senyum kepuasan melihat hasil kebunnya dapat dinikmati kini.
"iya Bu, ibu dikampung juga menanam banyak bunga mawar, suka liat warnanya yang cantik.
"gak pulang al bareng Susi, tumben, kan baru bisa libur.
"nggak Bu ada telpon dari bapak, katanya hari ini dia yang mau datang, kemarin sore Alia bertemu pak sanu dan bilang bapaknya menelpon melalui telepon pak RT memberi tahu kedatangannya
"kalau gitu nih singkong gorengkan bapak kamu.
Alia terkekeh mendengar penawaran Bu Dian, "singkong Bu, bapak saya sudah bosan, masa makan singkong mulu, bapak udah saya belikan bolu Bu,
"wah bolu enak itu, entar bagi ya.
"Siap Bu, kemudian Bu dian berlalu membawa singkongnya ke belakang.
karena tidak ada Susi yang menemaninya, Alia berjalan ke warung Bu resa membeli nasi bungkus pengisi perut.
Rumah kelihatan sunyi ada beberapa penghuni kamar yang masih terlelap karena jadwal kerja mereka shif malam dan ada beberapa yang pergi jalan jalan sekedar cuci mata.
Tak seperti beberapa waktu lalu ditempat yang dulu, ditempat yang sekarang ada ibu kost yang 24 menemani dan memantau tamu yang datang
sekitar jam setengah delapan, sebuah mobil pick up yang berisi banyak sayur mayur berhenti di depan pagar, seorang lelaki paruh baya turun dari pintu depan mobil menenteng dua bungkusan besar, memberi salam didepan pagar yang masih tertutup.
melihat sosok itu, Alia segera berlari menuju pintu pagar membuka dan membantu pak madi membawa bungkusan yang dibawanya
alia menaruh bawaan bapak nya diruang tamu, lalu mengajak sang bapak ngobrol di balkon depan kamarnya, tak lupa dia membuatkan secangkir kopi panas dan tak lupa kue bolu kesukaan bapaknya.
"Al, rumah kost kamu sangat bagus nak, bapak sekarang merasa aman dan tenang, dikampung, ucap pak madi sambil menyeruput kopi panas buatan anaknya.
Alia menatap bapaknya, dia merasa ada yang aneh disana, ada sesuatu yang coba di sembunyikan ataukah pak madi datang karena ingin mengungkapkan sesuatu.
"pak, jujur alla merasa kedatangan bapak kemari karena ada sesuatu, ada apa pak.
"tebakanmu memang benar nak, tapi mungkin ini akan membuat lukamu yang belum kering semakin perih.
Alia tersenyum getir mendengar ucapan pak madi, pandangannya menerawang jauh memandangi dua ekor burung Nuri yang bertengger di bentangan kabel listrik, dua ekor burung yang mungkin lebih setia, daripada mahluk yang mengatakan dirinya berakal.
"pak luka Alia sudah mengering, walaupun masih berbekas, tapi biarlah bekas itu akan Alia kenang sebagai pengalaman dan pelajaran yang berarti, ucapnya menatap bapaknya seolah meminta jawab.
"Arya dan Raina akan menikah Minggu depan, ucap pak madi terbata.
"kapan mereka lamaran?.
"seminggu yang lalu.
"untung seminggu yang lalu Alia lembur, tapi ya sudahlah, bagiku semua itu sudah tidak penting lagi pak, Alia ikhlas Arya dan Rania menikah, kami memang tidak berjodoh, bukankah jodoh, rezeki dan maut adalah rahasia Allah tak ada yang tahu, seperti kami, walaupun sudah bertunangan tapi ternyata jodoh mas Arya bukan Alia pak.
pak madi bangkit mengelus rambut putrinya "bapak yakin suatu hari nanti dia akan menyesal telah menyia nyiakan anak bapak yang berhati berlian.
"ah bapak memuji anak sendiri, Alia tertawa sesaat menyembunyikan rasa sedih, walau mencoba ikhlas tapi hatinya tetap merasa ada goresan luka ditempat yang sama, tapi luka itu tak seperti dulu, perihnya sudah sedikit mereda dengan harapan baru dan keikhlasan hati.
"oh ya nak ini ada yang mau bapak berikan, ucapnya menyodorkan sebuah benda kecil berbentuk pipih, walaupun modelnya jadul tapi sukses membuat Alia melotot.
"pak.kenapa bapak beli ini, seharusnya Alia yang beli buat kalian.
"ini buat kamu nak, ada nomor ibu bapak disana, bapak membelinya kemarin pas habis panen, uang dari kamu juga masih utuh, ibu yang ngebet sekali mau beli ini, ibumu tidak tahan, dengan kerinduannya, dia selalu memandangi foto kamu nak, makanya begitu uangnya cukup, segera bapak belikan benda ini.
"makasih pak, di dunia ini hanya bapak dan ibu yang Alia punya, kalian selalu ada ketika aku butuh, Alia berterimah kasih karena Allah memberikan orang tua yang baik seperti kalian.
kali ini pak madi tak bisa menyembunyikan air matanya, kata kata Alia begitu dalam merasuk sampai kepori porinya melunakkan dinding dinding hati yang meradang, hingga setetes air hangat terasa di pipinya yang kasar.
"bapak nangis ya, ihh..bapak cengeng nanti Alia bilangan ibu loh kalau bapak cengeng.
pak madi tersenyum manis walau nampak tak manis karena gulanya habis, ya pak madi tak lagi seperti dulu, wajah tak lagi muda, gurat gurat kehidupan yang keras terpampang jelas diwajahnya tapi dia adalah kepala keluarga yang bertanggung jawab, dan mencintai tanpa syarat.
"Minggu depan mereka menikah pak, ucap Alia kembali.
iya nak, rencananya tantemu akan mengadakan pesta yang besar, mengundang seribu tamu, dan katanya orang yang mendandaninya itu.
"make up pak.
"oh iya, make up nya itu make up artist.
"syukur lah pak saya juga ikut senang, semoga mereka bahagia.
"kamu mau datang nak, tanya pak madi
"entahlah pak lihat nanti saja, tapi Alia tidak mau nanti disana Tante Sari hanya mengolok olok Alia.
"oh ya nak, masih ada yang mau bapak sampaikan, kamu tahu suci anaknya Bu salma, hari yang tiga hari yang lalu meninggal.
"innalilahi, kasihan pak, tapi meninggalnya kenapa.
"waktu meninggal terlihat telapak kakinya ada bercak biru, kata orang orang karena tertusuk benda berkarat, mulutnya sampai tidak bisa menganga, kata orang orang itu karena jarum penunggu.
"jarum penunggu, Alia terlihat heran dan asing mendengar yang yang dikatakan bapaknya.
"iya jarum dalam sumur itu dinamai jarum penunggu oleh masyarakat desa, karena dia masih menunggu tumbalnya, sampai hari ini belum diketahui siapa sebenarnya pelaku pencurian itu.
"terus.... terus bagaimana pak.
"bapak sarankan untuk memanggil dokter, ternyata kata dokter dia mengalami tetanus, ternyata kakinya tertusuk benda yang berkarat dan bu Salma tidak membawa anaknya kedokter,
"jadinya setelah beberapa hari kondisinya memburuk dan meninggal, lalu orang dikampung menganggap itu karena jarum penunggu padahal bukan.
"kasian benar nasibnya suci itu pak, padahal dia masih sangat muda.
"begitu lah nak, ajal tak ada yang tau, bisa jadi hari ini sehat walafiat, eh besoknya mati mendadak.
"semoga bapak ibu selalu sehat, harap Alia.
"kamu juga nak, jaga diri dan kesehatan selalu berserah diri kepada Allah, ucap pak madi lalu mohon diri karena mobil pick up yang ditumpanginya tadi, telah menunggu di depan.
.
Aku tkt kl arga berbuat macam2 sama alia
Suka bacanya
cintamu di tolak Arga apa suss ,dendam amat ke Arga ,
itu alia malah curhat ..hahaa
udah tau harus kerja keras banyak tingkah pula Arga ini ,
masa di lepas bgtu saja
knp bukan se ekor aja
wkwkwk
umur 17 sdh kerja 3 th
busyett muda amat usia nya udah kerja di pabrik ,yg lain masih sekolah weey
semangat dan sukses selalu ya kak author🙏💐
klo karyawan pabrik di sebut mess ,
semoga cepet move on Al