NovelToon NovelToon
Kill All Player

Kill All Player

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Theoarrant

Dunia tiba-tiba berubah menjadi seperti permainan RPG.

Portal menuju dunia lain terbuka, mengeluarkan monster-monster mengerikan.

Sebagian manusia mendapatkan kekuatan luar biasa, disebut sebagai Player, dengan skill, level, dan item magis.

Namun, seiring berjalannya waktu, Player mulai bertindak sewenang-wenang, memperbudak, membantai, bahkan memperlakukan manusia biasa seperti mainan.

Di tengah kekacauan ini, Rai, seorang pemuda biasa, melihat keluarganya dibantai dan kakak perempuannya diperlakukan dengan keji oleh para Player.

Dipenuhi amarah dan dendam, ia bersumpah untuk memusnahkan semua Player di dunia dan mengembalikan dunia ke keadaan semula.

Meski tak memiliki kekuatan seperti Player, Rai menggunakan akal, strategi, dan teknologi untuk melawan mereka. Ini adalah perang antara manusia biasa yang haus balas dendam dan para Player yang menganggap diri mereka dewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Theoarrant, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dendam

Tujuh tahun setelah malam mengerikan itu, Indonesia bukan lagi negara yang berdaulat.

Pemerintahan resmi hanya menjadi simbol tanpa kekuatan nyata, sementara kendali sepenuhnya diambil alih oleh para Player.

Mereka yang dulu dianggap sebagai pahlawan kini adalah penguasa mutlak yang memperlakukan manusia biasa seperti hewan ternak.

Tidak ada lagi hukum yang berlaku kecuali kekuatan.

Tujuh Guild besar kini menguasai seluruh wilayah Indonesia.

Black Lotus, penguasa Jakarta dan sekitarnya, adalah yang terkuat di antara semua Guild, ereka berada di puncak rantai makanan, tak tersentuh oleh siapa pun.

Storm Blade, Guild yang menguasai Surabaya dan wilayah Jawa Timur, terkenal dengan kekuatan Swordsman mereka.

Iron Fang, penguasa Sumatera, memiliki pasukan terorganisir dengan militerisasi tinggi dipimpin oleh Player keji Brutal haus darah.

Silent Veil, Guild Assassin terbesar, bergerak dalam bayang-bayang tanpa ada yang mengetahui lokasi markas mereka.

Arcane Tower, penguasa sihir di Kalimantan, memiliki para Mage terkuat yang mengendalikan berbagai elemen.

Titan Hand, Guild penguasa Sulawesi dengan barisan pengendali monster yang kuat.

Sky Lance, penguasa Papua, mengendalikan wilayah dengan kemampuan berburu mereka.

Meskipun masih ada banyak Guild cabang dan kelompok Player independen, ketujuh Guild ini adalah yang paling berkuasa, dan di antara mereka, Black Lotus berada di puncak, tak tersentuh oleh siapa pun.

Bagi manusia biasa, hidup hanyalah perjuangan untuk bertahan.

Tak ada tempat yang aman.

Kapan saja, seorang Player bisa datang dan membunuh seseorang hanya karena bosan.

Mereka yang melawan, mati, mereka yang patuh, tetap menderita.

Dan di antara semua kekacauan ini, seorang pria melangkah di jalan yang berbeda.

Seorang pria yang tak lagi memiliki masa lalu, tak lagi memiliki keluarga, dan tak lagi memiliki belas kasihan.

Seorang pria yang hidup hanya untuk satu tujuan.

Balas dendam.

****************************

Tujuh tahun telah berlalu sejak ia menyaksikan keluarganya dibantai.

Sejak malam itu, ia tidak lagi sama.

Anak laki-laki yang dulu ketakutan di balik lemari telah mati.

Yang tersisa hanyalah seorang pria dengan tatapan dingin, berjalan dalam kegelapan, memburu orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya.

Rai yang sekarang berumur delapan belas tahun tidak memiliki kekuatan supernatural seperti para Player.

Namun, ia memiliki sesuatu yang lebih berbahaya, kecerdasan, kesabaran, dan kebencian yang tak terbatas.

Selama bertahun-tahun, ia mempelajari dunia baru yang dikuasai oleh Player.

Ia mempelajari cara mereka bertarung, kelemahan mereka, dan cara menghancurkan mereka.

Ia bertemu dengan orang-orang yang sama sepertinya.

Mereka yang kehilangan segalanya karena keserakahan para Player.

Ilmuwan yang keluarganya dibantai yang awalnya bekerja untuk Guild, para mantan tentara yang gagal melindungi negara mereka.

Dari mereka, Rai belajar banyak hal.

******************

Seperti biasa kegiatan rutin Rai adalah bertarung dengan Pak Hari

Pak Hari adalah mantan tentara, salah satu dari sedikit manusia biasa yang berhasil bertahan hidup dalam kekacauan ini.

Tujuh tahun lalu, ia menemukan Rai, seorang anak kecil yang berkeliaran tanpa tujuan di reruntuhan kota, memakan sisa makanan busuk, tidur di jalanan yang gelap dan dingin.

Di saat semua orang hanya mementingkan keselamatan mereka sendiri, Pak Hari memungut Rai dan membawanya pergi.

Dan sejak saat itu, Pak Hari melatihnya.

Dari bertarung tangan kosong, hingga menggunakan berbagai jenis senjata, pisau, pistol, panah, dan bahkan pedang yang sebelumnya tidak pernah diajarkan.

Bahkan dalam dunia yang dikuasai Player, manusia biasa masih bisa bertarung.

Meskipun Rai bukan tandingan seorang Player, ia tetap berlatih.

Ia sadar bahwa bahkan jika ia hanya bertambah kuat seujung kuku pun, itu tetaplah kekuatan yang bisa ia manfaatkan.

Dan hari ini, latihan mereka kembali berlangsung.

"Bang!"

Tinju Rai menghantam dada Pak Hari dengan keras.

Pria tua itu mundur selangkah, wajahnya menunjukkan keterkejutan.

"Heh... Kau semakin kuat saja, Rai."

Rai menarik napas dalam.

"Tidak... Bapak saja yang mulai menua."

Pak Hari terkekeh, lalu mengusap keringat di dahinya.

"Sepertinya begitu... Aku sudah tidak bisa mengimbangimu lagi."

Hari ini, untuk pertama kalinya, Rai berhasil mengalahkan Pak Hari dalam pertarungan.

Namun, meskipun sudah sekuat ini, mereka sama-sama sadar...

Rai tetap bukan tandingan seorang Player.

Bahkan Player Rank terendah sekalipun.

Meskipun begitu... Rai tetap berlatih.

Karena tidak ada pilihan lain.

"Baiklah, latihan hari ini selesai," ujar Pak Hari.

Rai menyeka keringatnya, bersiap untuk pergi.

Namun, sebelum ia melangkah keluar, Pak Hari menatapnya dengan tatapan tajam.

"Tiap malam kau selalu pergi... Ke mana, Rai?"

"... …"

Rai hanya diam.

Melihat reaksi itu, Pak Hari tidak bertanya lebih jauh.

Ia tahu ada sesuatu yang disembunyikan Rai.

Namun, ia juga tahu bahwa apapun yang dilakukan pemuda itu, pasti berhubungan dengan masa lalunya.

"Hati-hati, Rai," ucapnya akhirnya.

"Sampai jumpa besok."

Rai mengangguk.

"Baik, Pak."

Dan kemudian, ia pergi...

******************************

Malam itu, Rai tiba di sebuah tempat tersembunyi.

Sebuah markas bawah tanah, tempat di mana ia bisa merencanakan segalanya tanpa takut ditemukan.

Di sana, seseorang sudah menunggunya.

Profesor Lamberto.

Dulu, profesor ini adalah penemu jenius yang bekerja untuk Guild.

Meskipun ia manusia biasa, ia berhasil menciptakan berbagai teknologi yang membantu Player semakin kuat.

Namun, suatu hari, keluarganya dibantai oleh Player tanpa alasan.

Sejak saat itu, ia melarikan diri, membawa semua penemuan berharganya dan bersumpah untuk menghancurkan dunia Player.

Dan kini, ia bekerja sama dengan Rai.

"Bagaimana latihanmu?" tanya Profesor Lamberto tanpa menoleh dari layar komputer.

"Seperti biasa," jawab Rai singkat.

Profesor itu mengangguk.

"Bagus, karena malam ini kau akan berburu lagi."

"Sebelum kau pergi aku mau menunjukan beberapa alat ciptaanku yang sudah aku kembangkan."

Rai antusias alat apa lagi yang akan ditunjukannya sekarang.

"Ini dia," kata Profesor Lamberto sambil menunjukan beberapa serum suntikan.

"Apa itu?" Rai penasaran.

"Ini namanya Blood act serum, dapat mengcopy skill salah satu player yang kamu inginkan."

"Tapi bukankah skill hanya digunakan Player dan kau tahu aku siapa."

"........"

"Oke tidak masalah bagaimana dengan ini Human Fog, dapat langsung menghancurkan organ dalam musuh jika dihirup selama 5 detik."

"Wow ini baru bagus, Player terkuatpun akan mati dengan ini," kata Rai bersemangat.

"Tidak ini untuk membunuh manusia biasa."

"......."

"Sebenarnya kau berada di pihak siapa," kata Rai menggelengkan kepalanya.

"Haha aku menciptakan ini saat aku berada di Guild untuk membunuh manusia, baik lupakan bagaimana dengan ini."

Profesor Lamberto menunjukan sebuah kacamata renang didepan Rai.

"Ini namanya Google Soul, dapat membedakan makhluk hidup dan mati."

"Aku ingin melawan Player bukan hantu."

"Bagaimana dengan ini Player Bag dapat menyimpan 5 benda seperti penyimpanan...dan untuk Player"

"Lupakan yang itu, berikutnya Null Rod dapat menghilangkan semua Gravitasi senjata yang dilempar."

"Senjataku adalah pistol dan bagaimana aku dapat mengalahkan mereka jika peluruku harus jatuh karena gravitasi."

"Coba lihat ini Chimera's Sigil, sebuah segel yang dapat mengontol monster sesuka hati jika ditempelkan padanya."

"Sebelum menempelkannya aku bisa mati."

"Baiklah berikutnya...."

"Sudah cukup aku tidak punya waktu tunjukan aku diwaktu berikutnya."

Meskipun profesor Lamberto seorang penemu hebat tetapi banyak peralatannya tidak berguna dan yang menurut Rai sangat berguna adalah itu.

Di meja kerjanya, terdapat senjata berbentuk pistol, dengan desain ramping dan futuristik.

Rai mengambil pistol itu, memasukkannya ke dalam sarung di pinggangnya.

"Tunggu Rai masih ada..."

"Aku pergi."

Rai melambaikan tangannya tanpa berbalik.

Malam ini, ia akan keluar.

Memburu Player.

1
Nrimo Ing pandum666
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!