bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.
bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.
hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 23
Ananda memperhatikan setiap kata-kata yang keluar dari mulut Axel,tapi Ananda tidak terlalu peduli dengan perkataan Axel.
"Aku percaya,semua bisa selesai dengan hukum" kata Ananda membantah perkataan Axel.
"Kurasa kamu belum melihat kehidupan yang sesungguhnya" kata Axel,tak mau terlalu memaksakan Ananda.
"Ayo aku antar,ini sudah terlalu malam untuk seorang gadis" kata Axel sambil berjalan terlebih dahulu.
Selama diperjalanan,Ananda dan Axel hanya diam,mereka berdua terbenam dalam pikiran mereka berdua.
Tak terasa,mobil yang di tumpangi oleh Axel dan Ananda sudah sampai di kawasan rumah Ananda.
"Terima kasih tumpangannya" kata Ananda langsung turun dari mobil Axel.
"Jangan terlalu gampang percaya pada siapa pun,dan jangan lakukan hal nekat hanya untuk membahagiakan orang lain" kata Axel memberi pesan pada Ananda.
Belum sempat Ananda menjawab,Axel sudah pergi duluan.
"Baiklah" jawab Ananda pada dirinya sendiri dan langsung masuk ke dalam rumahnya.
Di tempat lain,seorang wanita yang sudah berumur,tapi masih terlihat terawat dan awet muda,sedang menatap pemandangan kota malam yang sangat ramai dari sebuah balkon.
Tatapan wanita itu menatap lurus kedepan,tatapannya terlihat dalam dan teduh,dari tatapannya,terlihat begitu banyak beban yang sedang dia hadapi.
"Sayang,apa yang kau lakukan disini,cuaca disini sangat dingin,nanti kamu masuk angin" kata seorang pria.
"Aku butuh udara segar" kata wanita tersebut pada pria yang ada di belakangnya.
"Ini bukan angin segar lagi,angin ini sudah mengundang penyakit" kata pria tersebut sambil meletakkan mantel di pundak wanita tersebut.
"Makasih sayang" jawab wanita tersebut sambil tersenyum pada pria itu.
"Apa ada masalah lagi" tanya pria itu.
"Seperti biasa,masalah yang sama,yang selalu menghantui pikiranku setiap malam" kata wanita tersebut,sambil meneguk anggur merah yang ada di tangannya.
"Apa kau butuh psikolog" kata pria tersebut memberi ide.
"Aku tidak membutuhkan itu,masalah sudah semakin rumit,tidak ada yang bisa kulakukan sekarang,kalau dia berkeliaran,aku yakin dia akan mati ditangan mereka,aku juga belum bertemu dengan saudara nya" kata wanita tersebut mengeluarkan kecemasan dihatinya.
"Jadi apa kau punya rencana" tanya pria tersebut.
"Entahlah,aku tidak yakin,tidak ada yang bisa aku percayai sekarang,kurasa semua adalah penghianat" kata wanita itu.
"Jangan terlalu mengkhawatirkan semua nya,dia sudah tumbuh menjadi wanita yang cerdas,dia juga sudah tau situasi apa yang terjadi,aku rasa dia tidak SE polos itu,jadi jangan terlalu di pikirkan,biarkan dia berkelana kemana pun dia mau,agar dia tau bahwa dunia ini memang menyakitkan" kata pria tersebut memberi saran pada sang istri.
"Baiklah,aku sedang belajar memberi pengertian itu padannya" jawab wanita itu pasrah.
Setelah mengantar Ananda,Axel tidak langsung pulang ke rumahnya,dia mampir ke markas untuk memantau,dan ingin melihat informasi yang baru saja di dapat oleh bawahannya.
Sesampainya di markas,Axel langsung di sambut oleh para bawahannya yang sedang berjaga,Axel langsung masuk ke ruangannya,Daniel sudah menunggunya di sana.
"Bagaimana" tanya Axel langsung pada intinya setelah dia duduk di bangku kebesarannya.
"Ini adalah informasi yang kami dapatkan tuan,dia sedang berada di kota Sang hai" kata Daniel menerangkan.
"Kirimkan orang-orang ke kota Sang hai besok,jangan sampai meninggalkan jejak,jangan biarkan musuh membaca pergerakan,lakukan secara teliti dan perlahan" kata Axel memberi perintah.
"Baik tuan" jawab Daniel patuh.
"Bagaimana dengan tempat prostitusi itu" tanya Axel bertanya.
"Tempat ini di awasi tuan,kami sudah meninjau ke lokasi,ternyata itu di pegang oleh seorang mafia terbesar di benua eropa tuan" kata Daniel menerangkan.
"Klan diamount..?"kata Axel memperjelas.
"Benar tuan" kata Daniel.
Saat mendengar hal itu,Axel langsung bernafas panjang,pertanda dia sedang frustasi dengan situasi saat ini.
"Apakah kita harus menyerang tuan..?"tanya Daniel menyampaikan isi pikirannya.
"Tidak,mereka tidak ada masalah dengan kita,tidak ada alasan untuk menyerang mereka" kata Axel membantah ide Daniel.
Keesokan harinya,Ananda berangkat ke kantor seperti biasa,dengan gayanya yang khas,yang membuat banyak wanita itu dengan Ananda.
Bagaimana tidak,apapun yang dikenakan oleh Ananda,selalu saja pas dan cocok di badannya,bahkan banyak wanita-wanita di tempat kerja meniru gaya Ananda.
Badan yang ramping,dipadukan dengan setelan kantor yang berkelas,Ananda berjalan dari parkiran masuk ke dalam kantor,Ananda akan menjadi sorotan di kantor,karena gayanya yang keren dan sangat cantik.
Baru saja Ananda duduk di kursinya,tiba-tiba pintu ruangannya di buka oleh seseorang,hal itu membuat Ananda terkejut.
Ananda ingin marah,tapi dia urungkan saat melihat bahwa yang masuk adalah wakil jaksa.
"Darimana kamu kemarin,kenapa kamu tidak ke kantor,apakah alasan menyelidiki kasus membuatmu lupa,bahwa kamu adalah seorang pegawai di kantor ini" kata wakil jaksa panjang lebar pada Ananda.
"Maaf pak" hanya itu kata yang keluar dari dalam mulut Ananda,sebenarnya ingin sekali Ananda meninju pria yang ada di depannya ini,tapi tidak mungkin dia lakukan,karena apapun itu,pria di depannya ini adalah atasannya.
"Saya dengar kamu menyelidiki kasus tentang orang hilang" kata wakil jaksa setelah dia duduk di kursi.
"Benar pak" jawab Ananda sopan.
"Saya dapat kabar,bahwa kasus itu sudah di musnahkan,jadi kamu tidak bisa lagi menyelidiki kasus tersebut" kata wakil jaksa langsung pada intinya.
Mendengar hal itu,Ananda tentu sangat bingung,bagaimana tidak,kasus ini saja belum selesai,tapi penyelidikannya sudah di tutup.
"Tapi pak,saya belum menyelidiki kasus ini,kasusnya belum selesai pak" kata Ananda komplen.
"Kasus itu sudah diselidiki,ternyata yang melapor adalah orang iseng yang tidak bisa mempertanggung jawabkan perkataannya" jawab wakil jaksa pada Ananda.
"Jadi tidak perlu menyelidiki kasus itu lagi,apa kau mengerti" kata wakil jaksa memberi peringatan,dan langsung keluar dari ruangan Ananda.
"Hal gila apa lagi ini" kata Ananda bicara pada dirinya sendiri.
Dia ingin menemui orang yang melapor kasus tersebut,tapi dia tidak mengenal orangnya,ingin rasanya dia kembali ke desa Hagai,tapi jaraknya dari kota sangat jauh,Ananda benar-benar di Landa kebingungan.
"Kenapa hidup ku makin rumit saja,belum juga selesai dengan kasus kedua orang tuaku,kasus baru yang rumit sudah muncul" kata Ananda pada dirinya sambil memijit kepalanya.
"Apakah kau ada waktu pagi ini,mari kita minum kopi bersama" kata Ananda menelpon seseorang.
🌾🌾🌾🌾
Hai guys,jangan bosan-bosan baca karya aku yah.
Jangan lupa like,komen dan subscribe yah😊 guys
Happy reading All 💜