Transmigrasi Marsha

" Bertemu dengan arti sebenarnya?"

Setelah bangun dan duduk ibu suri memandang mata putra sulungnya. Dia bisa melihat kelembutan dalam sorot mata putranya. Pasti ada kejadian yang telah membuat putranya berubah .

Hampir tiga bulan kedua putranya meninggalkan istana hanya untuk membantu para warga yang mengalami kekeringan.

Hal yang pernah suaminya lakukan saat masih menjabat sebagai kaisar. Tapi suaminya gagal untuk bisa mengatasinya.

Ibu suri melihat wajah putranya yang terlihat lebih cerah dan berisi dari pada saat berpamitan kepadanya.

Padahal sejak peristiwa itu putranya tidak punya semangat untuk hidup selain untuk kemakmuran rakyat. Sebagai seorang ibu, dapat melihatnya seperti ini membuat hatinya tenang .

"Adakah yang ingin kau sampaikan kepada orang tua ini putraku ?"

Yuan Lee memandang semua orang yang ada di kamar ibu suri .

" Aku ingin hanya ada anggota keluarga yang ada di dalam kamar."

Semua pelayan dan tabib yang ada di sana satu persatu keluar. Hingga menyisakan anggota keluarga.

Kaisar agung tahu, bahwa ada hal penting yang ingin disampaikan putranya. Dia menyuruh tangan kanannya berdiri di depan pintu kamar . Agar tidak ada yang mendengar apa yang ingin disampaikan Yuan Lee kecuali keluarga.

" Permaisuri Yu Annchi masih belum meninggal."

" Apa!!" teriak semua orang kaget.

Ucapan Yuan Lee mengagetkan semua orang. Mereka melotot ke arahnya. Dia tahu bahwa semuanya tidak ada yang percaya dengan ucapannya.

" Jangan bicara sembarangan, bukankah kamu sendiri yang telah menemukannya bahkan menguburkannya." Kaisar agung merasa putranya mulai melantur.

" Aku akui itu memang kesalahan ku, " kata Yuan Lee dengan lirih.

" Kalau begitu apakah permaisuri Yu Annchi yang telah membantai dan membakar semua bawahannya?" tanya pangeran Yuan Ye.

" Bukan ... Sebenarnya permaisuri..."

Yuan menceritakan pertemuannya dengan dengan Marsha dan si kembar , lalu bagaimana Marsha bisa selamat dari insiden penyerangan itu. Yuan Lee menceritakan satu persatu.

" Itulah yang sebenarnya terjadi. Ada yang mencoba membunuh permaisuri Yu Annchi. Syukur masih ada orang yang menemukanya dan juga mengobati."

" Bukankah seharusnya dia bisa menghubungi pihak istana setelah sembuh," kata Yuan Ye dengan heran.

" Apa menurutmu masih ada yang bisa selamat setelah jatuh dari ketinggian seperti itu?"

Mendengar pertanyaan dari kakaknya, membuat Yuan ye memandang kakaknya dengan intens. Bukankah sudah jelas mereka masih hidup.

" Yu Annchi melupakan semuanya. Bahkan jati dirinya sendiri. Untungnya janin yang ia kandung tidak keguguran."

" ..."

" Bagaimana keadaan mereka?" tanya ibu suri.

Mendengar menantu beserta cucunya selamat membuat ibu suri lega . Sesak di dada yang ia rasakan beberapa hari ini mulai berkurang

" Mereka baik-baik saja Bunda. Hanya saja untuk saat ini ananda belum bisa terang-terangan untuk membawanya pulang. Apalagi orang yang ingin membunuhnya belum ketemu."

" Kamu tidak bisa melakukan itu sayang. Kamu tahu bagaimana keadaan orang tuanya sekarang?"

Yuan Lee tahu bagaimana keadaan orang tua yu Annchi setelah kejadian itu. Mereka yang awalnya marah, merasa terpukul saat mengetahui bahwa keponakannya lah yang telah memfitnah sang putri . Hingga saat ini ibunya masih berbaring di atas ranjang.

" Ananda tahu Bunda. Hamba benar-benar lupa tentang mereka."

" Bagaimana wajah si kembar?" tanya Yuan Ye.

" Menurut mu wajahnya mirip siapa?"

" Ajak Bunda ke sana sayang."

"Perjalanan ke sana sangat melelahkan Bunda. Kondisi Bunda juga masih_"

" Apakah kamu meremehkan kemampuan ayahmu?" Kaisar agung tidak mau kalah dengan istrinya.

" Maksud ayah _"

" Menurut mu ?

Sekarang juga kita akan ke sana."

Yuan Lee akhirnya faham dengan ucapan ayahnya. Dia tahu bagaimana kekuatan ayahnya. Kaisar agung juga bisa menggunakan sihir teleportasi. Dengan menggabungkan sihirnya dan sihir ayahnya, dia membawa ibunya ikut serta.

" Pangeran tolong jaga kamar ini agar tidak dimasuki siapa pun!'

" Baik ayahanda."

Setelah dua orang itu menggabungkan kejutan , tiga orang dalam sekejap berpindah ke desa Tesla. Mereka berada di kamar Marsha. Sudah pasti di pikiran Yuan Lee hanya ada pada perempuan itu

Mereka bertiga dapat melihat seorang wanita cantik yang dipeluk oleh dua anak kecil dari dua sisi. Air mata ibu suri dan kaisar agung langsung mengalir. Dia bisa melihat wajah putranya pada kedua bocah kembar itu.

Marsha tidak mengetahui kedatangan ketiga orang itu. Dia masih berkelana dalam dunia mimpi. Dia merasa jiwanya melintas ke dunia asalnya.

Jiwanya tiba di sebuah kamar yang semuanya bernuansa putih. Dia tahu tempat apa itu. Matanya berkeliling melihat sekitar dan berhenti pada sosok yang tertidur.

Dia mendekat pada orang tua yang pernah mengecewakannya. Dia tidak pernah membencinya. Melihatnya seperti itu membuatnya menangis. Dia tidak suka melihat kakeknya seperti itu.

Melihat Marsha menangis dalam tidur ibu suri menghampirinya. Beliau mengelus dengan sayang kepala menantunya itu. Dia tidak bisa membayangkan jika dia ada diposisi Yu Annchi.

Setelah melihat Marsha mulai tenang , Yuan Lee mengajak orang tuanya ke kamar yang kosong di samping kamarnya.

" Jika ayah dan bunda ingin sesuatu, ananda berada di sebelah."

" Kamu tidak tidur bersama mereka?"

" Dia belum mau menerima Nanda lagi Bunda."

" Kita akan membicarakan itu semua besok."

" Baiklah, semoga ayahanda dan ibunda bisa istirahat dengan tenang."