Anto adalah pemuda malas. yang bermimpi untuk menjadi seorang penakluk di dunia ini.
tetapi Anto hanyalah pemuda miskin yang sangat malas.
Anto juga bukan pemuda yang kaya.
pekerjaan nya hanyalah melamun dan berkhayal.
tetapi Anto adalah pemuda pemberani dan baik hati.
mampukah Anto mewujudkan mimpi Nya yng muluk muluk.
ikuti kisah perjalanan Anto yang pemalas dan cabul. dan ini adalah cerita untuk umur ***
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suryo Widodo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15. eh. ternyata Maya?
Maya menatap wajah Anto.. Entah mengapa Maya merasakan ketenangan dan kenyamanan mengikuti Anto.
tidak seperti pada tuan tuan nya sebelum Anto. Para tuan tuan nya yang dahulu hanya menganggap diri nya layaknya budak, hanya memanfaatkan dirinya saja. Maya merasa di hargai mengikuti Anto. Maya tidak pernah di paksa untuk melakukan sesuatu demi kepentingan Anto.
" kang mas Anto. kemanapun kamu pergi,, aku akan selalu ikut dengan kangmas Anto. aku merasa nyaman dan di hargai bersama kangmas Anto.. Selama kangmas Anto masih mengijinkan aku,, aku akan terus mengikuti kemanapun kangmas Anto pergi.
Maya mendekat dan memeluk Anto sambil merebah kan kepala nya di ceruk leher anto.
entah kenapa Maya merasakan ke ikhlas an dirinya menyerahkan seluruh ke hidupan nya untuk mengabdi kepada Anto. Untung saja Maya belum mempunyai organ produksi. Bila Maya sudah punya.. Tentu Maya akan cemburu yang luar biasa saat Anto berdekatan dengan wanita lain. Anto menjadi terharu dengan perkataan Maya, Anto sudah menganggap Maya seperti adik nya sendiri, mungkin bahkan lebih dari itu.
mengatakan akan setia mengikuti kemanapun Anto pergi. Anto mengusap rambut Maya dan berkata.
" Maya.. Aku sangat terharu dengan ucapanmu itu.. Terimakasih Maya bila kamu mau menemaniku setiap saat..
aku akan membawa mu pergi kemanapun aku pergi. Aku tidak akan meninggalkan mu Maya.. "
Entah mengapa Maya terbuai dengan ucapan Anto. Dan entah mengapa pula Maya merasakan membutuhkan sesuatu, sesuatu yang di rasa aneh yang belum pernah di rasakan sebelum nya. Perasaan damai dan tenang , juga rasa nyaman yang tiada Tara, mungkinkah Maya telah jatuh cinta ke pada Anto..?
entahlah.. Tetapi saat ini Maya membutuhkan pelukan dan belaian layak nya seorang wanita manusia. Perlahan lahan, wajah Maya mendekat ke wajah Anto. Anto pun terdiam terbuai oleh Susana romantis yang dia ciptakan sendiri. Maya mendekatkan bibir nya ke bibir Anto.. Dengan lembut, Maya mengulum bibir Anto. Dan aneh,, tidak seperti sebelum sebelum nya, biasanya bila Anto mengulum bibir nya. Pasti akan terasa hambar dan tidak ada perasaan sama sekali, tetapi sekarang.. Maya merasakan bibir dan air ludah Anto terasa manis. walau Maya tidak tahu rasa manis itu apa.. Tetapi yang di rasakan Maya rasa nya sampai masuk ke dalam jiwa nya. Seperti ada nyanyian surga yang mengalun lembut di pendengaran nya.
tubuh melaya seperti di aliri setrum kecil saat tangan Anto membelai dua buah dada nya.
Anto merebahkan tubuh Maya di samping tubuh ayah nya. Tangan Anto menyusuri di antara dua kaki nya. Ada perasaan meledak ledak di rasakan oleh Maya. Dan itu nyaman nya tidak bisa terkatakan lagi.. tanpa sadar Maya melengguh kayak nya wanita pada umum nya.
Anto terkejut. Dan menatap wajah Maya yang berubah sendu.
" Maya..... Kamu.....cleps...."
Anto tidak bisa meneruskan kalimat nya, karena bibir Anto sudah di sambar oleh Maya. permainan pun menjadi panas. Deru napas saling bersahutan.
saking seru nya permainan yang Anto dan Maya lakukan, sampai mereka lupa ada ayah Anto di samping tubuh Maya. Hingga.,...
". Adaaaauw....sakit......"
Ayah Anto berteriak kesakitan sangat kencang, sehingga mengagetkan Anto dan Maya yang baru saja akan memasuki dunia baru. Terlihat ayah Anto berguling guling sambil mendekap selakangan nya. Anto melirik ke bawah. Terlihat lutut Maya yang posisi nya mengarah ke selakangan bapak nya.
" haaaduh Maya... Kenapa lutut mu bisa menyasar ke situ Maya... Apa kamu tidak tahu kalian di daerah itu sangat rawan.. Akan sakit sekali bila terkena benturan.. Itu lututmu malah...haadeh..."
Maya malah tersenyum senyum mendengar perkataan Anto..kini Maya tahu, di mana kelemahan laki laki manusia.. Maya malah mengusap usap pusaka Anto sambil mata nya berkedip kedip bibir nya tersenyum nakal. Anto menepuk jidat nya, lalu Anto membantu bapak nya untuk duduk..
" masih sakit kah bapak..?. Maaf kan Anto yang tidak sengaja bapak.."
Kata Anto sambil mengurut urut kaki bapak nya.
" haaduuh.. Anto... Itu aset bapak yang paling berharga satu satu nya kenapa kamu adu dengan lutut mu Anto...?
nanti kalau kalau tidak berfungsi bagaimana Anto..?
apa kamu tidak kasihan sama ibu mu Anto..?"
Anto menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal. Anto heran dengan pernyataan ayah nya yang di rasa oleh Anto aneh..
" ya sudah pak... Ayo kita pulang.. Semua telah Anto bereskan pak.. Besok bapak bisa memperbarui tanaman yang di rusak oleh tikus. Dan tak jamin aman sekarang pak.."
Ayah Anto seakan tak percaya dengan perkataan Anto . Bagaimana Anto bisa mengatasi tikus yang berjumlah tidak terhitung itu.. Dan membuat mereka tidak mengganggu tanaman nya lagi.
" bagaimana kamu melakukan nya Anto.. Oh iya.. Tentu di bantu demit sungai itu yan nak..?"
Anto hanya meng iyakan pertanyaan bapak nya, dari pada menjelaskan nya ber tele tele, lebih baik di iya iya in saja.
akhirnya Anto dan bapak nya pulang ke rumah di ikuti oleh Maya. Anto memapah ayah nya sambil bercerita kalau dia mendapatkan amanat untuk melakukan perjalanan ke arah selatan. Itu sebagai sarat untuk membebaskan lahan sawah nya agar tidak di ganggu oleh hama tikus lagi. Hingga tak terasa sampailah Anto dan ayah nya di rumah di ikuti oleh Maya. Anto di sambut oleh ibu dan adik nya. Sedangkan Maya nyelonong masuk begitu saja, karena hanya Anto yang bisa melihat Maya. Dan Maya tubuh nya bisa menembus tembok.
" nak... Bagaimana nak...? Apakah semua sudah beres nak..?"
Kata ibu Anto sambil menggantikan Anto memapah ayah nya.
" iya mas.. Sudah beres mas..?
dan kenapa dengan bapak mas..?"
Melati yang penasaran dengan hasil kerja Anto, dan juga kenapa bapak nya bisa kondisinya seperti itu.
" kita masuk dulu ya melati...!
kamu ambilin minum dulu gih.. Haus nih.. Tadi bapak lupa gak bawa bekal air melati sayang.."
Kata Anto sambil mengelus rambut melati.
" iya kakak ku sayang.. Tapi habis ini mas Anto harus cerita ya mas.."
Kata melati sambil berlalu untuk mengambilkan air minum buat kakak tercinta nya.
Ibu Anto membaringkan suaminya di balai di ruang tamu, di situ ada sebuah meja dan empat kursi kayak nya ruang tamu yang lain. Tak lama, datanglah melati sambil membawa satu teko air putih dan empat gelas. Anto mengambil gelas yang di sodorkan oleh melati. Anto menuangkan sedikit air kedalam gelas. Lalu berkata dalam hati.
Maya.. Minumlah.. Kamu pasti juga membutuhkan air bukan..?"
Maya sangat senang , Anto sangat perduli kepada nya. Dengan senyum dan wajah cerah, Maya berjongkok dan menengadah kan wajah nya sambil membuka mulut nya.
Anto pun menuangkan air ke mulut Maya sedikit demi sedikit. Ayah , ibu seta adik Anto heran dengan perlakuan Anto.. Kenapa Anto membuang air di gelas nya sedikit demi sedikit.. Tidak seperti umum nya. di kocak kocak lalu di buang. Tetapi mereka tidak menanyakan itu. Itu mungkin hanya ke biasa an baru Anto saja. Setelah anto melepaskan dahaga nya, Anto pun menceritakan seperti yang di ceritakan oleh bapak nya. Setelah Anto selesai bercerita, ibu dan adik Anto menangis sambil memeluk tubuh Anto.
ibu dan adek Anto tidak rela bila Anto harus pergi meninggalkan mereka. Biarpun Anto seorang pemalas... Tetapi melati dan ibu nya sangat mencintai Anto.
bagaimana kelanjutan kisah nya.. Ikuti petualangan Anto di bab berikut nya..