Di jaman kerajaan, Putri Lexi adalah istri kesayangan kaisar Qin, karena kasih sayang kaisar Qin terhadap putri Lexi mumbuat para selir iri. Puncak kemarahan para selir adalah ketika putri Lexi akan di angkat menjadi permasuri. Dengan dendam yang membara para selir menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh putri Lexi. Pembunuhan pun terjadi namun jiwa putri Lexi time travel ke era modern dimana jiwanya masuk ke tubuh bernama Lexiani yang selalu di bully karena tubuhnya yang subur. Akan kah putri Lexi bisa bertahan di era modern ??
Kalo penasaran yuuuk simak novel ini ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cucu Nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surat Wasiat Part 2
Banyak pertanyaan yang ingin di tanyakan oleh lexi kepada ibu dan tuan Fernando.
Mengapa dia harus menunggu Lexiani berumur 15 tahun ibunya menikah lagi.
Namun pertanyaan itu dia simpan dulu karena masih ada surat dari pengacara tuan James.
Fernando : terimakasih sayang, sudah mengijinkan saya menikahi ibumu.
Lexi melihat rona merah lagi ibunya, ternyata ibunya juga sudah siap menikah dengan paman Fernando. Lexi tersenyum, dia hanya ingin ibunya juga bahagia, karena selama ini dia berjuang sendiri.
Renaldo : baiklah saya akan lanjutkan lagi, apabila tuan Fernando menikahi nyonya sinta maka saham yang di tinggalkan oleh almarhum tuan Andre di bagi menjadi 10 % untuk nyonya sinta dan 30% untuk Lexi sebagai putrinya apa nyonya sinta setuju ?
Sinta : saya setuju, karena Lexi pantas mendapatkannya.
Lexi terkejut dengan pembagian saham yang besar buat dirinya.
Dia menatap ibunya yang begitu sayang padanya, sampai sampai bagiannya hanya sedikit. Padahal banyak di film film, banyak yang rakus akan harta.
Tuan Fernando menatap ibunya Lexi dengan lembut seolah meyakinkan kalo dirinya bisa diandalkan.
Fernando : kamu jangan khawatir aku pasti akan kuberikan sahamku dan aku menafkahimu juga.
Lexi tambah terkejut akan kasih sayang tuan Fernando pada ibunya. Jadi diia hanya mengikuti saja apa yang di wasiatkan ayahnya.
Ronaldo : baiklah, kalo begitu tugas saya hampir selesai, nyonya Sinta dan nona Lexi di persilahkan tanda tangan dokumennya. Nanti masing masing akan saya berikan masing masing dokumen setelah di proses.
Merekapun langsung tanda tangan sesuai intruksi tuan Renaldo.
Setelah selesai giliran tuan Thomson bicara mengunkapkan point point penting yang akan di mandatkan padanya.
Thomson : baiklah sekarang giliran saya untuk bicarakan wasiat dari tuan Haidar kepada tuan James. Lalu membuka surat yang masih tersegel.
" dengan ini saya akan membacakan surat wasiat tuan Haidar selaku ayah dari tuan andre atau kakek dari nona Lexi kepada tuan James."
Lexi, Sinta dan Fernando sedikit cemas akan surat wasiat yang kedua, namun dengan bijak Fernando meyakinkan bahwa tidak akan ada apa apa.
"Di dalam surat ini memberitahukan bahwa tuan haidar dan tuan James telah membuat perjanjian untuk menjodohkan nona Lexi selaku cucunya tuan Haidar kepada cucu dari tuan James.
Nona Lexi akan tinggal di rumah tuan James untuk mendapatkan bimbingan menjadi istri yang baik, selama batas yang tidak di tentukan.
Bagaimana apa nona Lexi bersedia ?"
Sinta dan Fernando sangat terkejut, bagaimana bisa Lexi yang masih berumur 15 tahun sudah akan di jodohkan. Mereka ingin langsung menolak mentah mentah surat Wasiat itu.
Namun niatnya mereka urungkan, karena takut akan terjadi masalah anatra kedua keluarga besar yang berpengaruh.
Berbeda dengan Lexi hanya bisa pasrah, dari jaman kerajaan dan jaman modern nasibnya selalu di jodohkan.
Dulu dia di pinang oleh Raja Qin saat dia berumur 10 tahun, terbayang olehnya di jaman modern ini anak 10 tahun adalah anak yang masih m3nempel pada kedua orang tuanya.
Thomson : Nona Lexi akan di jemput oleh keluarga tuan James 6 bulan kedepan dari sekarang. ucapnya penuh ketegasan.
Fernando : sayang bila perjodohan ini sangat menyusahkanmu, tinggallah di sana beberapa hari. Setelah itu aku dan ibumu akan menjemputmu.
Lexi : baiklah, tuan harus janji kalo aku tidak betah tinggal di sana tuan harus menjemputku.
Fernando : bisakah kau memanggilku ayah ? Agar aku bisa bahagia.
Lexi : baiklah tuan, aku tak ragu lagi memanggilmu ayah karena minggu depan kau sudah seutuhnya menjadi ayahku.
Sinta dan Fernando menjadi bahagia, karena Lexi bisa menerima calon ayahnya. Merekapun tak sabar menunggu hari bahagia itu datang.
Cerita ini hanyalah fiktif belaka bila ada nama, tempat yang sama author mohon maaf yaa
Jangan lupa like dan comentnya...