Mikayla Zaneta bertemu lagi dengan Nicholas Jayandru, mantan pacarnya waktu SMA yang sudah menenggut kehormatannya.
Tapi laki laki itu sudah bertunangan, dan sebentar lagi akan menikah
Mikayla membencinya. Semudah itu Nicholas mendapatkan pasangan, sedangkan Mikayla sudah insecure. Ngga mungkin ada laki laki yang mau menerimanya yang sudah tidak virgin lagi.
Semoga suka🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hal yang menyebalkan
"Undangan ulang tahun pernikahan opa dan oma. Kalo ngga bisa datang, karena kondisi Okta, kami mengerti, yang penting Okta sembuh dulu." Tante Siwi mengulurkan kertas undangan dengan tulisan tinta emas.
Mama menerima undangan itu dengan ragu.
"Makasih."
"Bisa transfer ke rekening opa kalo ngga sempat beli hadiahnya," lanjut tante Siwi lagi. Tak berperasaan.
"Tante ngga lihat keadaan kami...? Walaupun biaya rumah sakit Okta gratis, tapi untuk penyembuhan kami butuh banyak uang. Jadi kami ngga bisa mengirimkan apa apa untuk ulang tahun opa dan oma," Samira yang menyahut cepat. Dia sudah ngga tahan lagi dengan tingkah sombong tantenya.
"Bukan kamu saja dalam posisi yang sulit, ponakan tante yang pintar. Tante Mega bahkan lebih kasian, suaminya diphk, tapi tetap datang dan mau ngasih hadiah buat opa oma. Jadi jangan jadikan alasan sakitnya Okta buat ngga perhatian sama opa dan oma," ucap tante Siwi dengan nada tajam.
Samira hampir saja menyahut lagi kalo dia tidak melihat isyarat larangan dari kakaknya.
"Kemarin aku udah transfer, sebelum kalian pergi piknik," kali ini mama menjawab dengan tenang.
"Maksud kamu, kami piknik pake uang transferan ngga seberapa dari kamu?" decih tante Siwi meremehkan.
"Kamu salah, kak Astari. Kita piknik pake uang suamiku yang baru dapat bonus," sambungnya angkuh.
Mama menghela nafas panjang
"Salam aja buat mama dan papa, Siwi."
Tante Siwi menatap kesal.
"Kamu jangan jadi anak yang ngga berbakti, Astari," ucapnya penuh tekanan.
"Kamu mau nanti anak anakmu juga melupakan jasa kamu yang sudah merawatnya...?!"
"Astari, kami pulang dulu, ya," tukas Om Rias sambil menarik tangan istrinya, berjalan keluar dari ruangan Okta. Menghindari perdebatan dua bersaudara itu.
Mama Astari.dan ketiga anaknya hanya mengangguk melihat kepergian keduanya.
"Kenapa, sih, mereka itu, ma," keluh Samira kesal.
"Sudah, ngga usah dipikirkan," bujuk mamanya lembut.
Samira menghela nafas.
Mikayla hanya menatap mamanya iba. Di saat mamanya butuh keluarganya, mereka malah bertingkah mengerikan.
*
*
*
"Kami langsung ke sini, loh, belum pulang ke rumah," ujar Nala sambil menyerahkan dua kantong besar berisi makanan kaleng.
"Thank's." Ketiga temannya tadi mengabari kalo mau menjenguk Okta-adiknya di rumah sakit.
"Tante....," sapa Alea sambil menyalim mama Mikayla.
"Okta si pembalap," senyum Rumi yang dibalas cengiran Okta.
"Hai, kak," sapa Samira.
"Calon asn, nih," balas menyahuti Alea.
Samira tertawa bersama yang lainnya.
Cukup lama mereka mengobrol hingga jam menunjukkan pukul sembilan malam. Mereka bertiga pun pamit.
"Besok kamu berangkatnya dari rumah sakit?" tanya Alea ketika Mikayla mengantar mereka sampai di luar kamar adiknya.
"Iya, aku naek taksi online aja."
"Ngga apa, kok, dijemput "
"Nggaklah. Kejauhan nanti," tolak Mikayla.
"Santai saja, Mika," tukas Nala.
"Kalo Alea capek, aku yang akan bantu mijat," canda Rumi kemudian tergelak bersama mereka.
Kalian terlalu baik, batin Mikayla jadi ngga enak karena sudah merahasiakan aibnya dari mereka.
"Sampai di sini aja, Mika. Kamu ngga takut ntar sendirian pulangnya," tukas Nala ketika Mikayla menjejeri langkah mereka.
"Ngga apa. Terang gini." Mikayla masih menimbang nimbang, kapan dia berani berterus terang.
"Kamu dibolehin pulang sore, ya. Pak bos tau adik kamu sakit?" tanya Alea kepo.
"Iya. Tapi aku juga bawa kerjaan pulang."
"Oooh.... Pantas diijinkan," kekeh Rumi.
"Aku sempat berpikir aneh aneh.... Tumben si Mika di anak emaskan," kekeh Alea. Nala juga terkekeh.
"Kalian belum tau aja kerjaanku seperti apa," sungut Mikayla sebal. Malam ini mungkin dia baru bisa tidur jam dua belas malam.
Ketiganya makin berderai tawanya.
"Sudah, antarnya sampai di sini saja," tukas Rumi ketika sudah sampai di ujung pertigaan lorong.
"Iya, kamu, kan, harus kerja lagi," lanjut Nala dengan tatapan iba.
"Daaag.... Mikaa..." Alea dan kedua temannnya melambaikan tangannya sebelum berjalan pergi.
"Hati hati pulangnya......," balas Mikayla
"Yaaa..... Mika......," seru Rumi.
Mikayla balas melambaikan tangannya.
Dia menatap ketiga temannya sampai berbelok di lorong rumah sakit.
Mikayla menghela nafas lagi.
Maaf, aku belum bisa cerita. Aku juga bingung mau mulai dari mana, batinnya menyesal.
Padahal sudah ada waktu dan kesempatan, tapi dia ngga menggunakannya dengan baik.
"Mika, adik kamu masih dirawat di sini?"
Aduh, kenapa ketemu lagi.....
"Iya, tante. Om juga masih dirawat, ya?" tanyanya reflek saat melihat kehadiran mami Nicholas.
Ya, pasti masihlah Mikaa.... Papinya Nicho kena stroke, pasti ngga hanya dirawat satu atau dua hari saja, batinnya mengoreksi ucapannya tadi.
"Begitulah." Kemudian wanita cantik itu menatap tajam.
"Lusa tunangan Nicho mau datang. Dia desainer terkenal.di Paris," cerita Mami Nicho-Nastiti dengan wajah sumringah.
Mikayla tersenyum tipis. Dia sudah tau, bahkan mendengarnya langsung waktu Nicholas menerima telpon dari tunangannya itu.
"Orang tuanya punya kerajaan bisnis yang besar. Karena itu tante menjodohkan Nicho dengannya."
Mikayla hanya menganggukkan kepalanya. Dia sudah mulai gerah.
"Tante, saya jalan duluan, ya. Ada kerjaan yang harus saya selesaikan."
"Oke, oke."
"Kamu siapa? Kok, kenal dengan mantu saya?"
Mikayla menatap wanita yang sepantaran omanya sudah berada di samping mami Nicholas.
Wanita kaya raya yang sangat anggun.
"Teman sekolahnya Nicho waktu SMA, ma," jelas Nastiti.
Wanita tua itu-Oma Suci Pujiharti menatap Mikayla lekat.
"Oooh..... Sudah bertemu Nicho?"
Mikayla hanya tersenyum tipis.
"Belumlah, ma." Nastiti yang menjawab.
"Tau dari mana. Bisa saja mereka sudah bertemu di rumah sakit ini," ngeyel oma Suci.
"Nicho juga jarang ke rumah sakit," ngeles Nastiti-mami Nicholas lagi.
"Hemm......" Oma Suci masih menatap lekat wajah Mikayla.
"Nicho ngga pernah tertarik sama kamu?" tanya beliau lagi.
Mikayla ingin menggeleng, tapi takut kualat karena sudah membohongi orang yang sudah sepuh.
"Nggaklah, Ma. Nicho punya standar tinggi."
Mikayla tersenyum kecut. Hatinya merasa dicubit. Sakit.
"Padahal kamu gadis yang cantik. Cucu oma mungkin sudah buta matanya." Oma.Suci menghembuskan nafas panjang.
Nastiti menatap Mikayla kesal.
Loh, kok, marah....
"Maaf, tante, oma. Saya harus kembali ke ruang perawatan." Mikayla sudah merasa gerah, dia ingin cepat pergi.
"Ya, tante juga mau ke tempat om. Ayo, ma." Nastiti menggandeng tangan mertuanya, berjalan ke arah lain
"Iya, iya." Sebelum melangkah, oma Suci sempat tersenyum manis pada Mikayla.
"Semoga keluarga kamu yang sakit cepat sembuh, ya."
"Terimakasih, Oma."
Mikayla ngga jadi melangkah, dia menatap sampai kedua wanita beda usia itu menjauh.
Mikayla menghela nafas berat.
Dia memang ngga sebanding dengan calon tunangan Nicho.
Nicho punya standar tinggi? Decihnya sinis.
Dia terpaksa memutuskan Nicho karena wanita yang sudah melahirkan Nicho melarang hubungan mereka.
"Keluarga kamu memang kaya, Mika. Tapi papa kamu hanya karyawan, bukan bos."
Mikayla ngga bisa melupakan perkataan menyakitkan itu sampai sekarang.
Apa salahnya jadi karyawan? Yang penting halal.
"Katanya lembur, tapi malah jalan jalan."
Mikayla merutuk dalam hati mendengar suara yang berasal dari gen yang sama.
Kenapa dia selalu bertemu dengan mereka, sih, omelnya dalam hati.
Nicholas seolah ngga butuh pembelaannya. Laki laki itu terus melangkah pergi melewatinya begitu saja. Ke arah yang sama dengan kepergian mami dan omanya.
Nic blm bs move on dr Mika
DinDut itu pacarku ngasih iklan
ayoo thor...cemangat up...up...up...up...
Akhirnya muncul jg statement ini, dari awal Ringgo muncul ,aku cuma nunggu kpn statement ini sounding dan pasti kejadian nih. Ntah alasan apa yg dipake Mika.
Mika pasti pindah ke perusahaan Ringgo , ini yg nanti bs jd pintu masuk hubungan segitiga, Nicho- Mika-Ringgo.
padahal Dy yg ngerusak Miklay tega dy ngomong kyk gitu
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
gimana y reaksi mama niko klu tau ternyata calon mantunya udah g perawan karena selingkuh dgn sahabat niko.
hancur lebur hati Mikayla,
lagi" penghinaan datang dari orang yg pernah di cintai.
belum lepas ingatan Mikayla tentang penghinaan nyonya Nastiti yg terhormat, sekarang semakin di tambah goresan luka Mikayla,
Kuat yah Mikayla, kami selalu mendoakanmu ,kamu harus yakin ,lambat laun kebenaran akan terungkap .
mengetahui penyebab Mikha memutuskan hubungan mereka krn keinginan ibunya (Nicho) dan Ringgo bs menerima Mikha.