Keiko yang hendak menolak perjodohan yang di lakukan ayahnya seketika menerimanya tanpa pikir panjang setelah bertemu dengan pria tersebut.
Pria dengan sejuta pesona membuat dirinya bergetar, Hingga bertekad membuat pria itu jatuh dalam pelukannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Obrolan manis
Dan beberapa jam berlalu
Keiko, Gadis itu menatap jengah ke arah Orlando yang tidak ingin pergi dari kamar hotelnya sejak tadi, Dia pikir apakah pria itu tidak punya pekerjaan lain.
"Baby, Berhenti cemberut"
Suara Orlando terdengar begitu lembut ke arah Keiko, Sedangkan gadis itu hanya merotasi malas mendengarnya.
"Uncle, Kau tidak ingin kembali ke rumahmu?"
Tanya gadis itu yang merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Aku belum membeli tempat di Jepang, Rumahku ada di Prancis, Aku sangat jarang datang ke kamari hingga membuatku berfikir lebih baik menginap di hotel milikku"
Jelas Orlando cepat.
Ya, Datang ke Jepang sangat jarang, Dia tidak pernah berfikir untuk membeli rumah di negara ini sebelumnya. Lagi pula beberapa hotel di Jepang juga miliknya, Hingga membuatnya terkadang memilih untuk menginap di hotel.
"Tapi setelah tau jika calon istriku ada di Jepang, Sepertinya aku harus membeli sebuah apartemen"
Lanjut Orlando yang kemudian menarik tangan Keiko yang membuat gadis itu langsung masuk dalam pelukannya.
"Uncle, Kau selalu mengejutkanku"
Keiko berkata dengan kesal dan terkejut, Dia menahan dada Orlando agar tidak merapat di tubuhnya. Dia selalu saja terkejut dengan perilaku tiba tiba pria itu.
"Katakan padaku negara mana yang kamu sukai?"
Tanya pria itu yang mengelus rambut Keiko dengan lembut.
"Kenapa aku harus menjawabnya? Apa uncle akan membeli rumah di sana untukku?"
Tanya Keiko asal, Dia membiarkan pria itu mengelus rambutnya, Memperlakukannya layaknya pria yang begitu mencintai kekasihnya.
Kekasih? Haha dia pikir itu cukup lucu sebab dirinya bahkan memiliki tunangan.
"Ya sepertinya harus seperti itu, Aku akan membeli rumah di negara yang kamu sukai, Kita akan tinggal di sana bersama anak anak kita nanti"
Keiko tersentuh, Dia pikir bukankah pria itu sangat romantis, Berniat membeli sebuah rumah untuknya di negara yang dia sukai untuk keluarga kecil mereka.
"Astaga apa yang aku pikirkan"
Keiko merasa otaknya tidak waras saat ini, Bagaimana bisa dia membayangkan akan dua anak di antara dirinya dengan Orlando sedangkan dirinya sendiri sudah memiliki tunangan.
Tapi di sisi lainnya dia merasa senang, Entah yang dikatakan pria itu hanya bualan atau janji yang akan di tepati janjinya, Namun mendengar pria itu mengatakannya cukup membuat Keiko merasa senang, Bahkan Jonathan tidak pernah membahas hal seperti ini untuknya.
Dimana mereka akan tinggal, Atau bahkan hal hal yang cukup penting ketika mereka telah menikah.
"Aku suka Jepang, Ada Kyoto yang sangat indah"
Sahut Keiko yang tampak begitu antusias mengatakannya.
"Tapi uncle tau, Aku juga suka Swiss dan China, Ada banyak negara yang aku sukai"
Lanjut gadis itu yang menatap Orlando dengan mata berbinar binar.
"Benarkah? Aku juga suka Swiss"
Sahut Orlando yang semakin memeluk erat tubuh gadis tersebut. Terlihat Keiko tampak biasa biasa saja.
"Katakan selanjutnya apa saja yang kamu sukai"
Sahut Orlando dengan wajahnya berada cukup dekat di wajah Keiko, Membiarkan aroma mint masuk ke indra penciuman gadis itu.
"Bagaimana jika uncle bertanya lalu aku akan menjawabnya"
Jawab gadis itu dengan semangat
"Baiklah"
"Makanan?"
Tanya Orlando
"Apapun makanan Jepang, Sushi"
"Musim?"
"Salju"
"Warna?"
"Pink and gray"
"Hobby?"
"Tentu saja belanja"
Mengatakan itu senyum Keiko semakin melebar membuat Orlando terkekeh di buatnya.
"Minuman?"
"Strawberry"
"Alergi?"
"Mangga"
"Aku cukup terkejut dengan itu"
Sahut Orlando yang menatap wajah Keiko dengan intens
"Uncle tau, Aku pernah memakan buah mangga karna penasaran, Karna sejak kecil papa selalu melarang ku, Dan ketika aku memakannya semuanya baik baik saja, Hingga aku kesulitan bernafas dan di larikan ke rumah sakit"
Keiko menceritakan tentang alerginya di masa kecil, Saat itu dia pikir semua akan baik baik saja, Hingga menghabiskan satu piring buah mangga dan membuatnya di larikan rumah sakit.
"Sekarang, Jangan nakal lagi, Jika di katakan tidak boleh, Maka jangan lakukan"
Sahut Orlando yang memencet hidung mancung Keiko dalam pelukannya.
Tanpa sadar Keiko yang mendengar perkataan Orlando langsung menganggukkan kepalanya, Layaknya gadis patuh ke pada suaminya.
"Uncle suka mangga?"
Tanya gadis itu kemudian.
"Tidak juga, Biasa saja tapi aku bisa memakannya"
"Uncle punya alergi?"
"Tidak sama sekali"
Jawab Orlando cepat.
"Apa yang kamu benci di sebuah hubungan?"
Keiko yang mendengar pertanyaan itu tidak berfikir dua kali untuk menjawab
"Tentu saja perselingkuhan, Di bohongi, Dan aku tidak suka pria kasar"
"Uncle tau, Meski aku sering berdebat dengan papaku, Tapi dia tidak pernah membentak aku apa lagi melakukan kekerasan padaku"
Lanjut gadis itu ke arah Orlando, Seolah tanpa sadar dia mulai membuka diri ke arah pria tersebut.
"Dalam hubungan, Perselingkuhan dan kebohongan tidak bisa di normalisasi"
Timpal Orlando yang menyetujui perkataan Keiko.
"Uncle sepertinya aku harus kembali ke rumah"
Sahut gadis itu ketika merasa dia sudah cukup lama di hotel, Dan mungkin saja papanya sudah menunggu dirinya di rumah.
"Membawa mobil?"
Tanya Orlando lembut dan Keiko langsung menggelengkan kepalanya.
"Pakai mobilku lebih dulu"
Sahut Orlando yang tangannya langsung merogoh kantong celana nya, Mengeluarkan sebuah kunci mobil miliknya.
"Bagaimana aku jika aku membawa kabur mobil uncle?"
Ucap Keiko dengan bercanda.
"Tidak masalah baby, Aku tidak akan miskin hanya karna kehilangan satu mobil"
Orlando terkekeh renyah, Mengacak acak rambut Keiko dengan gemas.
"Lagi pula, Semua hartaku akan jadi milikmu nanti, Jadi katakan padaku jika kamu menginginkan sesuatu"
Lanjut pria itu
"Uncle benar benar pria bermulut manis, Sudah berapa banyak wanita yang menjadi korban uncle?"
Tiba tiba saja Keiko merasa cukup kesal, Membayangkan jika ada banyak wanita yang menjadi korban pria itu.
"Jika aku mengatakan tidak ada, Apa kamu akan percaya? Kamu bisa menanyakan pada Zee apa aku pernah di rumorkan dengan seseorang, Unclenya adalah sahabatku"
Sahut Orlando kemudian, Dia tampak begitu santai mengatakannya seolah dia benar benar mengatakan yang sebenarnya.
"Aku akan menanyakannya pada Zee nanti"
Timpal Keiko yang kemudian mengambil kunci mobil di tangan Orlando.
"Baby, Tinggal kan saja barangmu, Aku akan meminta orang orangku untuk membawanya nanti"
"Sepertinya aku juga harus pergi"
Ucap Orlando yang bangun dari posisinya
"Ingat, Jangan nakal, Dan jangan bersentuhan lebih dengan pria itu, Aku tidak suka"
Keiko jelas saja terkekeh mendengarnya.
"Apa uncle cemburu?"
"Tentu saja"
Orlando menjawab tanpa ragu.
"Uncle adalah pria pencemburu, Bagaimana bisa uncle harus cemburu dengan tunangan ku?"
Keiko tampak menggoda pria itu, Menaik turunkan alisnya.
"Aku pria pencemburu, Tidak peduli dengan status pria itu, Tapi aku yang akan menjadi suamimu nanti"
"Jadi, Dengarkan aku baby, Jadilah kekasih yang penurut"
Ucap Orlando yang kemudian menarik tangan Keiko dan mengecup kening gadis itu.
Keiko mematung, Wajahnya kembali memanas saat ini.