Pernikahan Puncak Balas Dendamku

Setelah melakukan pertemuan dengan Rangga dan juga Devan kini Kevin langsung pulang kerumah, tujuan sekarang adalah ingin menemui Dewi entah hukuman apa yang akan dia berikan kepada Dewi.

Ketika memasuki rumah Kevin mengedarkan pandangan untuk mencari sosok Dewi, tatapan tertuju pada lampu dapur yang menyala yang ia yakini Dewi ada disana.

Di dalam meja makan Kevin dapat melihat beberapa makanan yang tertata rapi, tinggal menuju si empedu saja untuk memakannya.

"sudah pulang."tanya Dewi yang baru saja keluar dari ruangan masak membawa mangkok yang berisi sop ayam.

"makan duluh.."ucap Dewi tanpa menatap Kevin.

"gue sudh makan"ucap Kevin cuek, ia hanya meminum air yang ada diatas meja.

"pak saya ada masak, kebetulan pak Kevin sudh makan, kalian kesini Iyah buat makan ajak juga yang lain, sayang makanan terbuang, dan jangan lupa nanti dibungkus beberapa makanan dan kirimkan sama kak Daffa"ucap Dewi menelepon satpam rumah mereka. ia tidak masalah jika Kevin tidak mau memakan masakannya.

"kamu mau nya apa sih..?"teriak Kevin emosi ketika mendengar Dewi berbicara sama satpam lewat panggilan telepon dan Dewi meminta mereka untuk mengirim makanan sama daffa, yang notabennya Dewi mengenal Daffa karna melalui dia.

"kenapa kan kamu ngk makan lagi, biarkan mereka memakan itu semua"ucap Dewi menatap Kevin.

"aku tidak sudi berbagi meja makan dengan para pekerja dirumah ini"ucap Kevin menatap tajam Dewi.

"tenang aja mereka ngk makan di meja makanmu kok, jadi kamu ngk usah pusing memikirkan hal itu"ucap Dewi cuek.

"kamu baru beberapa hari menjadi istri dirumah ini, dan kamu hanya istri kontrak jadi ingat batasan kamu sampai dimna"bentak Kevin sambil melemparkan mangkok yang berisi sop panas yang ada diatas meja dan itu pas mengenai tangan dan paha Dewi.

Brakkkkkk

"awkkkkkkk"

pekik Dewi ketika merasakan panas di tangan dan paha nya sehingga membuat kulit putih mulusnya merah.

"kamu bereskan semua ini, dan ingat mulai hari ini jangan pernah coba-coba masak dirumah ini lagi"ucap kevin menatap tajam Dewi sambil mendorong tubuh Dewi kebelakang Karna tidak ada keseimbangan Dewi pun terjatuh kebelakang sehingga kepala Dewi terbentur lumayan kuat ke tembok

"perempuan mur*han seperti kamu tidak layak memasak dirumah ini, jangan kamu pikir saya ngk tau kalau kamu berhubungan dengan pak Bimo dan berhubungan juga dengan Rangga, dasar wanita j*Lang" ucap Kevin sambil menarik rambut Dewi dengan sangat kuat lalu menghempaskan nya dengan kasar.

"lalu kenapa..?,kenapa kalau aku berhubungan dengan Rangga!!, bukan kah sebelm kamu datang aku sudh berpacaran sama Rangga"teriak Dewi menahan air matanya, ia tidak mau lagi mengeluarkan air matanya hanya untuk nasip yang ia alami sekarang.

"asal kamu tau jangan kamu pikir aku ngk tau kalau sebelum menikahi syaa kamu sudh lebih duluh mencari tau tentang kehidupan sya, dan kamu tau dengan jelas bahwa saya masih berpacaran dengan Rangga"ucap Dewi tak kalah menatap Kevin dengan tajam.

"kamu yang mengacaukan hidup sya dan setelah menikah pun kamu lebih kejam mengacau hidup sya, jadi sok merasa paling dirugikan atau apa lah itu"ucap Dewi cuek.

"jadi stop belagak menjadi suami sungguhan buat saya, karna saya hanya menganggap Rangga yang akan menjadi suami sesungguhnya dalam hidup sya , dan stop sok mengatur hidup saya Vin, ingat kamu suami di atas kertas dan sya juga istri di atas kertas,"ucap Dewi.

"suami sesungguhnya, bahkan ayahmu tidak mengetahui bagaimana sosok Rangga, jadi jangan berharap bisa menjadikan Rangga sebagai suami mu"ucap Kevin dengan senyum mengejek.

"bukan tidak mengenal tapi belm mengenal"

"kamu saja bisa menikahi saya tanpa persetujuan orang tua kamu, trus kenapa saya ngk bisa..?kita sama-sama manusia dan sama-sama makan nasi, kamu bisa kenapa syaa tidak bisa"ucap Dewi menatap Kevin.

"plakkkkkk"

Mendengar orang tua nya di bawa-bawa Kevin langsung menampar pipi Dewi dengan sangat keras.

"kamu jangan pernah bawa-bawa orang tua ku dalam rumah tangga ini"ucap Kevin menatap tajam Dewi.

"rumah tangga yang mana kamu maksud..?rumah tangga yang di perankan hanya satu orang saja!! kamu Taukan definisi rumah tangga itu apa, saya rasa kamu pebisnis yang bijak, jadi tidak perlu jabarkan apa itu rumah tangga"ucap Dewi menahan air matanya yang hampir saja terjatuh.

"bukan kah kamu menikahi saya karna membalaskan dendam orang tuamu"ucap Dewi sambil memengang sebelah pipinya.

"diam Dewi"teriak Kevin hendak menampar Dewi lagi

"jalani hidupmu saya jalani hidup saya"ucap Dewi sambil berjalan meninggalkan Kevin yang diam mematung di dekat meja makan.

ia masuk kekamar tanpa membereskan kekacauan yang ada di meja makan.

Tanpa mereka sadari ternyata satpam dan juga para penjaga lainnya menyaksikan pertengkaran hebat antara suami istri itu, ingin rasanya mereka menolong Dewi yang di siksa oleh tuannya, tapi mengingat Kevin yang memperkerjakan mereka disini semua diurungkan mereka, sehingga mereka hanya bisa menjadi penonton dalam perdebatan itu.

Setelah terjadi perdebatan besar antara Kevin dan Dewi, Kevin langsung berjalan menuju kamarnya, saat ini ia butuh siraman air dingin untuk meredamkan emosinya.

Sampai di kamar Kevin langsung berjalan menuju kamar mandi, untuk beberapa menit Kevin berendam di bathtub, ia menutup matanya sambil membayang semua kejadian yang dia alami satu hari ini, mulai dari dia mengetahui sebuah fakta dimana pak Bimo menyukai Dewi sedari duluh dan berniat ingin merebut Dewi darinya, hingga hubungan Rangga dan Dewi, semua itu jelas terekam di ingatannya.

Kevin yang menikmati berendam di bathtub sedangkan Dewi sibuk mengobati lukanya, ia mengoleskan salep pada luka di tangannya, entah dengan kejadian ini Dewi tidak mengeluarkan air matanya lagi, entah kemana perginya air matanya, Dewi sendiri pun bingung, padahal jika mengingat perlakuan Kevin beberapa jam yang lalu itu semua sangat menyakitkan bagi Dewi, mungkin Dewi sudh terlalu kebal dengan hinaan dan sikap kasar Kevin.

Setelah selesai mengobati lukanya Dewi langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur dan bersiap berselancar ke alam mimpi, sebelumnya ia sudh memeriksa beberapa tugas yang menurutnya sudah jatuh tempo pengumpulan.

######

Suara kicauan burung membangun Kevin dari tidurnya, sejenak ia melihat jam yang terkejer di samping meja ternyata waktu sudh menunjukkan pukul tujuh pagi, yang artinya dia harus segera bersiap berangkat ke kantor.

Tanpa menunggu lama Kevin langsung berjalan ke kamar mandi, setelah beberapa menit bersiap-siap kini Kevin sudh rapi dengan stelan jasnya, karna waktu semakin cepat berjalan Kevin langsung keluar kamar dan berjalan langsung berjalan menuju meja makan untuk mengganjal perutnya walaupun hanya sekedar roti saja.

Sejenak Kevin menatap ke arah kamar Dewi, belm ada tanda-tanda keluarnya si empedu, mungkin Dewi sudh berangkat atau memang belum bangun pikir kevin cuek, lalu ia melanjutkan sarapannya.

Ternyata dugaan Kevin salah, setelah menunggu beberapa menit ternyata Dewi keluar dari kamar, ia langsung berjalan melewati Kevin begitu saja.

"sarapan duluh"ucap Kevin menghentikan langkah Dewi.

"masih kenyang"ucap Dewi tanpa menatap Kevin, lalu ia melanjutkan langkahnya.

"berhenti disana Dewi, selangkah saja kamu keluar dari pintu awas kamu"teriak Kevin menatap tajam Dewi.

"kenapa lagi sih, iyh namanya masih kenyang ngk usah dipaksa makan"ucap Dewi kesal.

"kamu kenyang dari mana..?"tanya Kevin.

"kenyang mendengarkan amarahmu setiap hari"ucap Dewi cuek, sambil berjalan menuju meja makan,

Lalu ia mengambil selesai roti yang di olesi dengan selai strawberry, sedangkan Kevin hanya menatap Dewi yang masih engga untuk menatapnya.

Setelah selesai sarapan Dewi langsung berangkat kuliah tanpa menghiraukan tatapan Kevin.

Karna tak mau ambil pusing Kevin pun berangkat kekantor, karna pagi ini ia akan mengadakan pertemuan dengan klien penting, sejak menikah dengan Dewi Kevin tidak pernah lagi meminta Daffa menjemputnya, karna setaunya Dewi dan Daffa sangat cepat akrab.

####

Setelah melakukan bebrapa menit perjalanam kini Kevin sudh sampai dikantor, ia langsung memasuki ruangannya tanpa memperdulikan sapaan dari para bawahannya, bahkan Kevin terkesan arrogan dan sombong karna ketika di sapa Kevin tidak pernh menjawab atau pun tersenyum, ia selalu menampilkan wajah datar dan dinginnya, sehingga tak jarang jika banyak teman bisnis Kevin yang kesal kalau mengadakan pertemuan.

"apa jadwal hari ini Daffa..?"tanya Kevin ketika sudah sampai diruangannya.

"pagi ini tuan akan menghadiri pertemuan dengan teman bisnis dari luar negeri"

"dan siangnya tuan akan kekampus karna akan mengikuti kuis, sedangkan sore tuan akan ke bandara untuk menjemput Nona Icha karna nanti sore nona Icha akan mendarat di tanah air"ucap Daffa menjelaskan jadwal Kevin untuk satu hari penuh.

"aku sampai melupakan gadis itu, baiklah persiapkan semua dokumen yang mau dibawa kesana"ucap Kevin dingin.

"dan jangan lupa terus awasi gerak gerik Dewi"ucap Kevin mengingat sosok Dewi yang di gemari banyak pria di kalangan mahasiswa, tak dapat di pungkiri ia juga sedikit khawatir sama pria-pria yang banyak mengincar Dewi, Apa lagi belakangan ini sosok Bimo selalu terlintas dalam benaknya yang ingin merebut Dewi darinya.

"saya sudh utus seseorang untuk mengawasi nona Dewi tuan"ucap Daffa.

"kita berangkat sekarang, kamu bawa mobil kantor saja, biar syaa yang menyetir karna habis pertemuan saya mau langsung kekampus saja"ucap Kevin tanpa menghiraukan ucapan daffa.

Sedangkan daffa hanya mengeleng kepala melihat sikap tuannya yang cuek dan dingin, sambil berjalan mengikuti Kevin dari belakang.

Terimakasih atas kunjungan dan dukungan jangan lupa tinggalkan jejak 🙏🙏