Ana, seorang ibu rumah tangga dengan 2 anak yang tidak pernah memperhatiakn penampilannya, hingga suaminya berpaling pada wanita lain. Ana berusaha menggoda lagi suaminya agar kembali kepelukannya. Apakah godaan Ana berhasil? Akankah Prasetya, suami Ana, akan tergoda?
Let's check this out!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khodijah Rahman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Singa Betina
"Jadi benar kalau kamu sedang mendekati mantan kamu itu?"
Sebuah suara yang terdengar penuh emosi menggema di ambang pintu. Seorang wanita cantik berdiri di sana dengan tatapan penuh emosi pada Ana. Rafka langsung mendekati wanita itu.
"Jaga sikap kamu. Ini rumah orang," bisik Rafka mengetatkan rahangnya.
"Aku baru tahu tadi siang kalau ternyata klien yang kamu tangani kasusnya itu dia! Kenapa kamu tidak bilang padaku?" seru wanita itu.
"Yuna, maaf ya. Ana dan Rafka bertemu tidak sengaja di pengadilan," jelas Deby.
Pras berdiri lalu mendekat ke arah Yuna, wanita yang berdiri di ambang pintu. "Jadi Anda yang bernama Yuna, Saya Pras, suami Ana. Silakan masuk," ucap Pras ramah dan mempersilakan tamu tak diundangnya itu masuk.
Dengan wajah yang masih tidak bersahabat, Yuna masuk dan ikut duduk di samping suaminya, Rafka. Rifky hanya menggeleng kepala melihat kelakuan iparnya itu. Jika saja bukan karena balas budi, mungkin kembarannya tidak akan menikahi wanita itu.
"Hai, Yuna," sapa Ana tersenyum ramah.
Yuna hanya menatap sinis pada Ana. "Jika kamu sudah bersuami, seharusnya kamu tidak menggoda suamiku," ucap Yuna sinis.
"Ana tidak menggodaku. Kami bertemu di pengadilan karena ketidaksengajaan, jadi buang prasangkamu jauh-jauh," geram Rafka.
"Sudahlah, Raf. Kamu seperti tidak kenal istrimu saja. Dia tetap akan mencurigaimu meski kau menjelaskannya hingga mulutmu berbusa," ucap Rifky santai sembari menyilangkan kakinya.
"Kamu lebih baik diam! Ini urusan keluarga kami!" sentak Yuna yang hanya mendapat tanggapan cebikkan bibir kembaran suaminya dengan kedua alis yang diangkat.
"Maaf jika membuatmu salah paham. Tapi meski pun suamimu menangani kasus yang menimpa istriku, dia dan istriku tidak pernah berbicara berdua saja. Pasti ada aku diantara mereka, karena setiap akan ada pertemuan, Rafka akan menghubungiku, bukan Ana." Pras menjelaskan.
Yuna menatap tajam pada Pras. "Apa aku harus percaya padamu?"
"Terserah kau, percaya atau tidak. Yang jelas, itulah kenyataannya." Pras masih bersikap tenang.
"Kalau begitu, lebih baik kami permisi saja, Pras," ucap Rafka tidak enak hati.
"Kenapa pulang? Ana dan Mama sudah memasak banyak untuk makan malam kita. Sayang sekali jika makanan itu terbuang," cegah Pras.
Rafka menatap istrinya. "Kau juga bergabunglah bersama kami untuk makan malam. Ini sebagai perayaan karena suamimu sudah membantu Ana dalam persidangan," ucap Pras yang ditujukan pada Yuna.
"Kasus apa?" tanya Yuna.
"Istriku pernah diculik dan hampir saja dinodai oleh penculiknya. Untung aku dibantu Deby dan temannya bisa menemukan tempat di mana Ana disekap sesaat sebelum penculik itu menodai istriku." Pras menjelaskan.
"Sudah lewat jam makan malam, nanti makanannya dingin." Bu Maya memberi tahu.
"Ayo kita makan malam," ajak Pras pada semua tamunya.
Akhirnya, meski pun dengan wajah cemberut, Yuna mengikuti langkah suaminya ke ruang makan. Rifky dan Deby yang sudah tahu sifat Yuna hanya menghela napas saja. Ana dan Pras mempersilakan tamunya untuk menyantap makan malam.
"Silakan dicicipi ala kadarnya, hanya masakan rumahan," ucap Ana.
"Terima kasih," sahut Rafka dan Rifky.
***
"Kamu masih suka 'kan sama dia? Itu sebabnya kamu tidak beri tahu aku jika kamu menangani kasusnya. Iya 'kan?" tuduh Yuna saat sudah sampai rumah.
"Aku dan Ana sudah masa lalu, jadi kamu tidak perlu membahasnya lagi," ucap Rafka dengan nada kesal.
Benar apa yang dikatakan Rifky. Kembarannya itu sudah memberi peringatan padanya untuk bersiap-siap menghadapi amukan singa betina itu.
"Hati-hati, Man. Singa betinamu pasti akan mengaum saat tiba di rumah nanti."
Ultimatum Rifky menjadi kenyataan. Saat ini, singa betina itu sedang mengomel panjang kali lebar di depan matanya. Hal ini lah yang membuat Rafka susah jatuh cinta pada wanita yang dinikahinya tujuh bulan lalu itu.
Yuna yang merasa sudah membiayai kuliah Rafka suka bertindak semena-mena pada suaminya. Dia selalu mengungkit-ungkit perihal hutang budi Rafka pada keluarganya. Itu juga yang membuat Rafka terkadang jengah dan beberapa kali meninggalkan wanita itu.
Jika Rafka sudah pergi dari rumah, maka kedua orang tua Yuna akan bertindak dan menekan Rafka untuk kembali pada anak mereka. Rafka pernah bertekad untuk benar-benar meninggalkan wanita itu, tapi Yuna mengancam akan bunuh diri. Rafka pun akhirnya kembali pada istrinya.
Rafka sudah tidak tahan dengan sikap Yuna. Wanita itu pencemburu, cerewet dan semena-mena. Suara Yuna bagaikan radio yang berkumandang di sekitar Rafka.
Rafka diam tidak menanggapi Yuna bukan karena dia takut pada istrinya itu, tetapi karena dia malas berdebat. Berdebat di ruang sidang sudah membuatnya lelah, apalagi jika harus ditambah berdebat dengan istrinya yang seperti petasan jika sedang mengomel. Terkadang hal itulah yang membuat Rafka merutuki kebodohannya dulu.
Ya, hanya karena ambisinya yang ingin menjadi seorang pengacara, dia rela meninggalkan gadis yang dicintainya, cinta pertamanya. Dia juga harus kehilangan kebebasannya karena Yuna selalu mengekangnya. Terlebih, dia harus menerima Yuna sebagai istrinya karena desakan ayah wanita itu .
Rafka sempat mengulur wantu untuk menikahi Yuna karena hatinya bukan untuk wanita itu. Hingga akhirnya, dia terpaksa menikahi wanita itu tujuh bulan lalu atas desakan juga tekanan dari orang tua wanita itu. Yuna juga mengancam akan bunuh diri jika dia tidak mau menikah dengannya.
"Aku tahu kamu masih mencintainya! Meski pun kamu tidak mengakuinya, aku bisa melihatnya dari tatapanmu padanya. Apa kurangnya aku, Rafka?" teriak Yuna yang semakin menjadi karena Rafka mengabaikannya.
Rafka yang sudah muak dengan sikap dan tingkah Yuna, memilih masuk kamar dan memasukkan beberapa potong pakaiannya ke dalam koper. Dia lalu menyeret koper itu keluar.
"Mau ke mana kamu?" tanya Yuna tajam.
"Aku ada kasus di Pontianak. Jadi, aku akan ke Pontianak untuk beberapa hari," jawab Rafka malas.
"Kamu tidak bohong 'kan? Kamu tidak sedang menghindariku 'kan?" cecar Yuna.
"Terserah kamu percaya atau tidak. Yang pasti aku harus berada di Pontianak besok pagi." Rafka memasukkan koper pada bagasi mobil.
"Kamu tidak akan menemui Ana lagi 'kan?"
"Yuna! Sudah berapa kali aku bilang, aku dan Ana sudah masa lalu! Aku sudah lelah menghadapi cemburumu yang keterlaluan!" bentak Rafka lalu masuk mobil dengan membanting pintu.
***
Rafka berkeliling-keliling malam itu. Dia bimbang, akan ke mana dia pergi. Pergi dengan alasan ada kasus yang akan ditanganinya di Pontianak itu tidak seratus persen kebohongan. Dia memang ada kasus di kota itu, tapi baru akan berlangsung dua pekan mendatang.
Terlintas dalam benaknya seorang wanita yang selama ini selalu membuatnya tenang dan damai. Bukan wanita yang membuatnya tertekan dan terkekang. Apakah dia datangi saja wanita itu? Atau mencari hotel untuk bermalam? Atau, menginap di apartemen kembarannya mungkin akan menjadi solusi.
Rafka melajukan mobilnya membelah jalanan ibukota yang lengang karena sudah tengah malam. Wajah wanita yang belakangan dekat dengannya itu kembali terlintas dipikirannya.
Haruskah aku putar balik dan menemuinya?
**Cirebon, 2 April 2022
Ana is back. Ada yang tau kemana Rafka akan pergi?
Sambik nunggu Rafka pergi ke mana, yuk baca karya teman Emak, YUTHIKA SARAH. Ceritanya seru loh, bikin ngelus dada karena pria idamannya dijodohkan dengan sahabatnya. Langsung ke akun YUTHIKA SARAH aja yaaa biar lebih greget bacanya 😀😀**
**Tak saling kenal, tak pernah bertemu. Namun Semesta yang menuntunmu. Itulah takdir, tak pernah ada yang tahu bagaimana kedepannya. Soal jodoh ada yang berwarna, ada yang kelam, ada yang penuh keseriusan dan ada juga yang penuh dengan canda tawa.
Shazfa Aiysha Humaira atau sering dipanggil Sasa , seorang mahasiswi yang memiliki tiga orang sahabat yaitu Safia (Sapi), Fathulila (Patul), dan Fifa (Pipa). Bukan sahabat namanya , jika tidak mengganti nama sahabatnya.
Shazfa pernah jatuh cinta dengan seorang Ustadz bernama Sakha. Tapi sayang, takdir berkata lain karena Ustadz Sakha dijodohkan dengan Patul. Mengikhlaskan adalah hal yang sulit sampai akhirnya datang seorang lelaki dengan gagahnya ingin menikahinya. Lelaki yang sebelumnya tidak ia kenali, tidak bertegur sapa namun ternyata ia lah takdirnya.
Ya, Begitulah Takdir. Lalu, siapakah lelaki gagah itu**?
kadang wanita tuh pada gt, menolak pakai art, pda akhirnya gak keurusan diri sendiri
ibuku anaknya 4 kecil2 smua dlu, ibuku jg bangun dr dini hari, masak ngurus anak rumah dll tpi abis subuhan ibuku sempet pake lipstik, baju ama celana, ga dasteran aja 😅😅
itu ku lihat dari aku kecil sampai dewasa gini.
ah.. kami ga punya art