NovelToon NovelToon
Night King: The Asura

Night King: The Asura

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Kultivasi / Mengubah Takdir / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Valheinz Z.H

Ketika takdir menginginkannya menjadi sang penguasa, dia malah ingin hidup seperti rakyat biasa, dan walaupun takdir berhasil menjadikannya seorang Dewa yang luar biasa, namun ia lebih memilih untuk menjalani hidup layaknya manusia biasa.

Kemudian, takdir kembali membawanya menuju ke jalan untuk menjadi seorang penguasa tertinggi, namun untuk mendapatkannya, ia harus melalui halangan dan juga rintangan yang sangat berat.

Sedangkan disisi lain, ada bahaya besar yang sedang mengintai seluruh semesta sehingga membuatnya harus berjuang sekali lagi demi menciptakan kedamaian.

Akankah dia berhasil mencapai jalan itu, atau malah berpegang teguh pada keputusannya? Dan apakah dia benar-benar mampu untuk menciptakan kedamaian di seluruh semesta?

Baca kelanjutannya...

Part 1 : 1-118
Part 2 : 120-


IG: @zhie_n15

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch-27. Dunia Roh (1)

Sementara itu, Chun Ming hanya bisa menghela napas panjang melihat sikap Lin Feng yang begitu sombong, padahal ia sendiri sudah mengetahui jika kelima orang itu bukanlah kultivator sembarangan, tapi dia malah dengan santainya menantang mereka, seolah mereka bukanlah apa-apa baginya.

"Habis sudah, mulai sekarang kehidupanku tidak akan pernah bisa tenang lagi" ucap Chun Ming dalam hatinya.

Meski sudah mengetahui bahwa dirinya akan ikut terkena getah dari perbuatan Lin Feng, namun Chun Ming tidak berniat sedikitpun untuk meninggalkannya sendirian dan entah kenapa, ia merasa bahwa identitas Lin Feng tidak sesederhana yang ia pikirkan.

"Bagaimana? Kenapa kalian malah diam saja? Jika tidak ingin bertarung denganku, sebaiknya jangan menghalangi jalanku!" ucap Lin Feng, lalu melanjutkan langkah kakinya dan langsung diikuti oleh Chun Ming.

Lima orang utusan itu bukannya tidak ingin menyerang Lin Feng, justru mereka sangat ingin menghajarnya dengan kedua tangannya sendiri, hanya saja, niat mereka untuk melakukan hal itu langsung tertahan ketika mengingat bagaimana mudahnya Lin Feng menghancurkan artefak yang mereka gunakan sebelumnya.

Selain itu, mereka juga tidak bisa melihat tingkatan ranah kultivasi Lin Feng dan inilah alasan terbesar yang membuat mereka tidak langsung melakukan serangan terhadap Lin Feng.

Di dunia kultivator ini hanya ada dua macam orang yang tidak bisa dilihat tingkat kultivasinya, pertama karena dia bukan kultivator, kedua karena dia menggunakan teknik khusus.

Untuk Lin Feng sendiri, mereka berlima sangat yakin kalau dia bukanlah orang biasa, karena mustahil orang biasa bisa menghancurkan artefak tersebut tanpa menyentuhnya.

Oleh sebab itu, mereka berlima sangat yakin jika Lin Feng adalah seorang kultivator yang menggunakan teknik khusus untuk menyembunyikan tingkat kultivasinya.

Namun pertanyaannya sekarang adalah, seberapa kuat Lin Feng sebenarnya? Dan teknik khusus macam apa yang ia gunakan hingga membuat dirinya terlihat seperti manusia biasa?

"Bagaimana sekarang? Apa yang akan kita katakan mengenai artefak itu?"

"Tidak perlu dipikirkan lagi, kita serang dia bersama-sama, sekuat apapun dia, aku yakin dia tidak akan mampu menahan serangan gabungan kita."

"Itu benar, lagipula orang yang bersamanya itu hanyalah kultivator ranah Tyrant, mustahil mereka berdua bisa menandingi kita berlima!"

"Baiklah, kalau begitu mari kita beri pria sombong ini pelajaran!"

Kelima pemuda itu kemudian melesat terbang dan langsung menghadang jalan Lin Feng, "Jangan harap bisa pergi setelah menyinggung kami berlima!" ucap salah seorang dari mereka.

"Bagus! Memang inilah yang aku inginkan!" sahut Lin Feng.

Kelima pemuda itu kemudian mengeluarkan senjatanya dari cincin penyimpanan mereka, lalu setelah itu, mereka berlima langsung menyerang Lin Feng bersama-sama.

Berbagai macam jurus dan teknik langsung mereka gunakan untuk menyerang Lin Feng, namun semua serangan mereka berhasil dihindari dengan mudah oleh Lin Feng.

"Apa kalian sedang melakukan pemanasan?"

"Apa maksudmu, sialan?!"

"Bukan apa-apa, hanya saja, serangan kalian terlihat seperti serangan anak kecil, begitu juga dengan gaya bertarung kalian!"

"Jaga ucapan mu, sampah! Memangnya siapa yang kau panggil anak kecil?!"

"Tentu saja kalian, memangnya siapa lagi yang pantas disebut sebagai anak kecil?"

Kesal dan sangat marah, hanya dua hal itulah yang tengah menyelimuti diri kelima pemuda tersebut, bagaimana tidak, setiap serangan yang mereka lancarkan selalu saja berhasil dihindari, ditambah dengan ocehan Lin Feng yang sangat meremehkan mereka, siapapun di posisi mereka pasti akan merasakan hal yang sama.

"Cukup sudah! Aku benar-benar muak dengan sampah ini!"

"Gabungkan kekuatan, kita hancurkan kesombongannya dengan satu serangan!"

Kelima pemuda itu kemudian bergerak mundur dan menjauh dari Lin Feng, lalu mereka berlima menyatukan energi spiritualnya di udara hingga membentuk sebuah bola energi yang sangat besar, setelah itu, mereka menembakkan bola energi tersebut kearah Lin Feng yang tidak terlalu jauh didepan mereka.

"Tuan hati-hati!" Chun Ming memperingati Lin Feng karena tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk padanya.

Lin Feng mengabaikan peringatan Chun Ming, bahkan ia tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya saat ini, namun setelah bola energi itu hampir mencapai dirinya, Lin Feng kemudian mengangkat dan mengarahkan telapak tangan kanannya ke depan.

Seketika itu juga, bola energi yang semula bergerak kearah Lin Feng mendadak berhenti di udara, tidak hanya itu saja, ukuran dari bola energi yang semula sangat besar sekarang malah berangsur-angsur mengecil, dan pada akhirnya, bola energi tersebut musnah tanpa sebab.

"A-apa yang terjadi? Ke-kenapa serangan gabungan kita musnah begitu saja?"

"Si-siapa... siapa kau sebenarnya?"

"Siapa aku? Bukankah sebelumnya kalianlah yang mengatakan bahwa diriku adalah sampah? Lalu kenapa sekarang malah bertanya siapa aku?"

Kelima pemuda itu terdiam, mereka berlima memang sempat menganggap Lin Feng sebagai sampah, tapi setelah menyaksikan apa yang terjadi barusan, kata "sampah" itu justru lebih pantas untuk diri mereka sendiri.

"Bagaimana, apakah kalian masih ingin mencoba?" tanya Lin Feng.

"Tuan, abaikan saja mereka, sebaiknya kita masuk ke Dunia Roh sebelum gerbang itu tertutup" sahut Chun Ming.

"Gerbang itu tidak akan tertutup sebelum aku menginginkannya, tapi baiklah, lagipula tidak ada gunanya berurusan terlalu lama dengan mereka" ucap Lin Feng, kemudian masuk ke gerbang Dunia Roh.

"Bagaimana sekarang?" tanya salah seorang dari kelima pemuda tersebut.

"Kita kembali dan laporkan apa yang telah terjadi."

"Baiklah, kalau begitu mari kita kembali!"

Setelah itu, kelima pemuda tersebut langsung kembali ke sekte dan ke kota asal mereka masing-masing untuk melaporkan apa yang telah dilakukan oleh Lin Feng, selain itu, mereka juga berencana untuk meminta bantuan, karena bagaimanapun juga, mereka harus membalas kekalahan mereka sebelumnya.

***

Di dalam Dunia Roh.

"Ternyata tempat ini memang sangat indah, bahkan jauh lebih indah dari cerita yang beredar" ucap Chun Ming.

"Memangnya kau belum pernah ke sini sebelumnya?"

Chun Ming mengangguk pelan, "Aku baru pertama kali datang ke sini dan itupun karena bantuan Tuan."

"Kalau begitu carilah sumberdaya sebanyak mungkin, karena setelah ini tidak akan pernah ada lagi yang bisa datang ke sini. Tapi ingat, jangan sampai kau merusak makam yang ada di tempat ini."

"Baik Tuan, aku berjanji tidak akan merusak satupun makam yang ada di sini" sahut Chun Ming.

"Bagus, kau bisa pergi sekarang, setelah berhasil mengumpulkan semua sumberdaya, kembalilah ke tempat ini, jika tidak, kau tidak akan pernah bisa keluar dari sini."

Kemudian, Lin Feng dan Chun Ming berpisah di tempat tersebut. Sebenarnya, Lin Feng bisa saja mengajak Chun Ming bersamanya, tapi tujuannya datang ke Dunia Roh bukan hanya sekedar untuk mencari sumberdaya, tapi ada tujuan lain yang tidak bisa ia jelaskan pada Chun Ming.

Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk berpisah dengan Chun Ming, agar ia bisa bergerak dengan bebas tanpa harus memikirkan keselamatan Chun Ming. Lagipula, Chun Ming sendiri juga akan mendapatkan kesulitan jika terus-terusan bersamanya, apalagi setelah mereka mengalami masalah di gerbang masuk Dunia Roh.

(*Hari ini satu chapter lagi ya... tapi mudah-mudahan besok bisa crazy up.

Sekian untuk hari ini, see you next chapter, Bao-Bai*...)

1
Inyos Sape Sengga
Luar biasa
Vision Utama
/Ok//Good//Good/
Vision Utama
berbeda dg novel lainua,mantap
Vision Utama
bumi itu luas,stiap drtan /benua mmliki gelar yg berbeda2 ada pndkar,ada pjuang dll
Vision Utama
hahaha keren
Vision Utama
karya valheinz luar biasa,saya berharap djdikan life action/donghua oleh produser film
Munawir
Luar biasa
Joshua Beslar
MNTAP KAK JGN LUPA KUNJUNGIN AKU YA
Vision Utama
ok
Vision Utama
novel karya valheinz"author"aq suka banget,crtanya mngalir gak neko2 tegas,cerdik&kuat pstf btg lima,ktggu karya slnjtnya thor
Zainal Patta
diawal cerita pulau tandus, gurun sekarang pulau indah,, mabok
Ahmad Yudha
Luar biasa
#ayu.kurniaa_
.
herry bjb
apa urusannya berkelahi dengan status...hanya tambahan kata yg gak penting dan aneh
Xorinho Descha
Luar biasa
Matahari ☀️
kayak Naruto dan kurama
sugeng sulistiyono
Luar biasa
DediKarismatikCharlieWade84
Teramat Kejam Sekali 'ianya Lebih Kejam Dari Ayah nya Juga Lebih Kejam Dari Bangsa Iblis sekali pun' Gara" mudah terpancing Emosi didalam diri nya juga mudah Diprovokasi oleh Orang2 disekeliling nya dan juga Mudah Menjadi Amarah besar Jika Adik Nya Diganggu 🤭🤭

inilah Akibat Bila Sudah Mempunyai Kekuatan Yang Dahsyat Juga Sudah Mempunyai Kekuatan Enegi Dewa Asura juga Kekuatan Dewa Asura Sampai kan Tidak bisa mengendalikan Emosi Juga Amarah yang Besar 🤭🤭🤭
Moedje Lestara
Lumayan
Moedje Lestara
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!