Rachel, harus merelakan tubuhnya menjadi taruhan dalam pesta lajang seorang teman dekatnya demi menyelamatkan nyawa ibunya yang membutuhkan biaya besar untuk operasi.
Namun ternyata pertemuannya malam itu dengan Milano Arkana Putra membawanya untuk hidup menjadi partner ranjang dari laki-laki itu yang ternyata adalah seorang CEO di kantornya tempat dia bekerja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Weny Hida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Office Girl
"MAAMMMAAAAA!" teriak Bella kembali di dalam mobil.
'Maafkan Gibran, tante,' gumam Gibran.
"Gibran lihat ini!!!! Gibran kau harus bertanggung jawab atas semua ini!" teriak Bella di dalam mobil sambil memukul-mukul tubuh Gibran.
***
"Bagaimana hari ini menyenangkan bukan?" tanya Milan pada Rachel saat masuk ke dalam apartemen mereka.
"Ya, dan orang tuamu tidak menakutkan seperti yang kukira," jawab Rachel sambil tersenyum.
"Hahahaha, bukankah sudah berulangkali kukatakan padamu Rachel, kalau mereka tidak seperti yang kau pikirkan."
Rachel pun tersenyum mendengar perkataan Milan. Saat Rachel akan melangkahkan kakinya ke dalam kamar tiba-tiba Milan pun mencegatnya.
"Kau mau kemana?"
"Mandi."
"Tapi aku rindu padamu, Rachel," sahut Milan seraya memeluk Rachel dan mulai menciumi tengkuknya.
"Milan, tunggu jangan lakukan sekarang."
"Memangnya kenapa?"
"Milan, sudah satu bulan ini kita tidak memakai pengaman. Bagaimana jika aku hamil?"
"Kenapa jika kau hamil? Bukankah kita juga akan menikah?" jawab Milan sambil menanggalkan pakaian yang dikenakan Rachel.
***
"Bangun Milan, ini sudah pagi." bisik Rachel di telinga Milan sambil mencium pipinya. Milan kemudian membuka matanya dan memeluk tubuh telanjang Rachel di sampingnya.
"Milan, lepaskan aku."
"Aku masih ingin memelukmu." jawab Milan sambil mencium bahu Rachel.
Namun tiba-tiba mereka mendengar suara ponsel Milan yang berbunyi. "Mengganggu saja," keluh Milan kemudian mengambil ponselnya.
Rachel melihat Milan yang terlihat sedikit panik saat membacakan pesan di ponselnya. "Siapa Milan?"
"Dari Bian, dia memberitahu jika Tante Hana meninggal?"
"Tante Hana? Siapa itu Tante Hana?" tanya Rachel.
"Oh dia mamanya Bella."
"Milan kau harus menghadiri pemakamannya."
"Iya Rachel, nanti siang kita menghadiri datang ke pemakamannya."
"Kita?"
"Ya, tentu saja kau ikut bersamaku."
"Tapi Milan, itu bukan ide yang bagus. Bella akan semakin tersakiti karena kehadiranku. Dia pasti akan sangat terpuruk."
"Itu bukan urusanku. Sekarang ayo kita mandi!" perintah Milan sambil menarik tangan Rachel.
***
"Kau selalu membuatku terlambat." kata Rachel saat Milan memarkirkan mobilnya.
"Santai saja, Sayang" jawab Milan sambil tersenyum.
"Milan, ingatlah posisimu berbeda denganku."
"Memangnya kenapa? Apakah kau pikir ada yang berani memarahimu?"
Rachel pun menggelengkan kepalanya sambil menggigit bibirnya.
"Kau berangkat siang sekali Rachel?" tanya Dinda saat Rachel baru saja duduk di kubikelnya.
Rachel pun hanya tersenyum mendengar perkataan Dinda. "Dasar tuli," gerutu Dinda saat melihat Rachel yang tampak acuh terhadapnya. Dia kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Namun saat baru saja dia mengetik di keyboardnya, tiba-tiba terdengar suara Ferdi yang kini sudah berdiri di sampingnya.
"Dinda, Pak Milan memanggilmu."
Mendengar perkataan Ferdi, Dinda pun kini merasa begitu takut. "Me.. Memangnya ada urusan apa Pak Milan memanggilku? Bukankah dia biasanya memanggil kepala divisi kita saat berhubungan dengan urusan pekerjaan?" tanya Dinda pada Ferdi.
"Entahlah, lebih baik kau cepat temui dia di ruangannya."
Keringat dingin pun mulai keluar dari dari tubuh Dinda. Perlahan dia berjalan menuju ruangan Milan dengan perasaan yang tak menentu, saat dia mulai mengetuk pintu ruangan itu tangannya pun sedikit bergetar.
"Masuk!" jawab Milan.
Dinda pun kemudian membuka pintu itu, dengan penuh keraguan dia lalu masuk ke dalam ruangan Milan sambil menyunggingkan sebuah senyuman untuk menutupi perasaan yang kian berkecamuk.
"Bapak memanggil saya?" tanya Dinda pada Milan yang kini menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Iya Dinda, silahkan duduk."
Dinda pun kemudian duduk di hadapan Milan. "Kenapa kau terlihat begitu cemas, Dinda?"
"Oh tidak apa-apa Pak."
"Benar kau tidak apa-apa!"
"Iya Pak, saya tidak apa-apa."
"Baik, aku pun tidak mau banyak berbasa-basi dengamu. Sekarang aku bertanya padamu mengapa kau melakukan semua itu?"
"Melakukan apa Pak? Maaf saya tidak tahu."
"Jangan berpura-pura, Dinda. Kau yang mengirimkan pesan berantai itu kan?"
"Ma.. maksud Bapak?"
"Sebaiknya kau tidak usah berpura-pura bodoh, karena aku sudah tahu semuanya. Aku bahkan memiliki semua bukti percakapanmu dengan Bella."
Dinda pun hanya tertunduk, air mata pun mulai mengalir di wajahnya. "Maafkan saya Pak Milan. Saya hanya menjalankan perintah dari Nyonya Bella. Maafkan saya Pak Milan."
"Mudah sekali kau meminta maaf padaku dan Rachel setelah berbuat seperti itu? Apa kau tidak sadar betapa malunya Rachel karena beberapa bagian tubuhnya sudah kau sebarkan begitu saja! Bahkan dalam pesan itu kau juga sudah memfitnah Rachel!"
"Maafkan saya Pak.. Maafkan saya." jawab Dinda sambil menangis tersedu-sedu.
"Jika kau ingin meminta maaf, sebaiknya kau minta maaflah pada Rachel. Aku dengar selama ini mau juga sering mengganggu Rachel kan?"
"Tidak Pak, saya tidak pernah melakukan itu."
"Heh, kau masih saja berkelit Dinda. Memang seharusnya aku harus memberi pelajaran padamu, maaf Dinda kau kupecat dengan tidak hormat. Sekarang pergilah dari sini, dan satu pesanku jangan pernah kau berbuat macam-macam lagi pada Rachel."
"Ampun Pak Milan... Ampun. Maafkan saya Pak Milan, saya berjanji akan memperbaiki semua sifat saya. Saya juga akan meminta maaf pada Rachel. Tapi tolong jangan pecat saya Pak Milan, saya sangat membutuhkan pekerjaan ini karena saya adalah tulang punggung keluarga." kata Dinda sambil menangis tersedu-sedu.
"Ampuni saya Pak Milan." kata Dinda kembali, kemudian bangkit dari tempat duduknya dan bersimpuh di samping Milan.
"Tolong Pak Milan, jangan pecat saya, saya sangat membutuhkan pekerjaan ini untuk membiayai sekolah adik saya. Ampuni saya Pak Milan, ijinkan saya memperbaiki semua kesalahan yang telah saya lakukan." kata Dinda sambil terus menangis.
Milan pun kemudian menatap Dinda dengan tatapan tajam.
"Baik aku akan memaafkanmu tapi kau juga harus minta maaf pada Rachel secepatnya!"
"Iya Pak saya akan meminta maaf pada Rachel. Terimakasih Pak sudah mau menerima saya lagi. Saya berjanji akan memperbaiki semua kesalahan saya dan bekerja sebaik mungkin di perusahaan ini."
"Iya Dinda kau memang tidak jadi kupecat, namun maaf sepertinya kau akan kupindahkan ke bagian lain."
"Baik Pak, saya siap jika dipindahkan ke bagian lain, marketing, HRD atau bagian apapun saya terima, asalkan saya tidak dipecat."
"Benarkah!"
"Iya Pak Milan."
"Baik mulai hari ini ruanganmu akan pindah ke bagian pantry karena saat ini kau akan menjadi Office Girl."
"Tapi Pak Milan."
"Kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa, aku tidak memaksamu, Dinda."
Dinda pun begitu bingung, di satu sisi dia sangat membutuhkan pekerjaan, namun di sisi lain dia merasa harga dirinya telah dijatuhkan.
"Bagaimana Dinda?" tanya Milan sambil tersenyum.
"Baik Pak, saya menerima pekerjaan ini," jawab Dinda lemas.
"Terimakasih, sekarang kau minta maaflah pada Rachel. Setelah itu kau pergilah ke ruangan barumu!"
"Baik Pak," jawab Dinda dengan lemas.
Dia kemudian berjalan keluar dari ruang kerja Milan. 'Semua ini gara-gara Bella! Awas kau Bella, suatu saat aku pasti akan membalasmu! Lihat saja pembalasanku padamu pasti akan lebih kejam!!!" batin Dinda.
eh Gibran cuma dimanfaatin sm bininya, krn bininya cintanya sm Arvin.
Milan lama² jatuh cinta beneran sm Rachel, untung Rachel jg cinta & nerima² aja gmn kampretnya Milan..
Smoga akhirnya kecurangan Bela & Gibran ketahuan sm Milan sih..
Milan sm Bela yg asal celap celup siih.. iiiyuuuh..
cm penisirin aja..si evan tanggung jwb k sinta gk stlh keluar dr penjara?
ap ttp gk ya...po akoh yg gk mudeng...
lawong evan gk cinta sinta y gk mw.
cinta celine tp dy yg dh gk mw...
ya..akoh berharap aj mbok si evan mo tanggung jwb
tp kok kyk sih sinta deh...
tp iyo po ora embuh...
otak ke rodo kurang pinter sitik...😄😄
biarknlah para readersss yg gk mudeng...
kl akoh sih mudeng2 wae kok...😄😄😄
hahahaha ....musuh bebuyutan jd ipar ran....
hayoloh...milih sapak....
bpke kandung ank ke apa kekasih baru yg dh inuk2...😉
soalna d judul bab pr1 ni dh ad tulisan 4thn
trs lnjt bawahnya 4 thn lg
jd ngiranya 8 thn.
ngungkapin pndpt.
hrse tulisane d atas judul aj yg 4 thn nya.
jd ben gk galfok....
mangap y thor...✌✌✌
tp tiap bab ttp ksh jempol kok....
rebes pokok ke...👍👍👍
akhirnya ktemu lg ma karya author ku ini....😊
ku sllu menanti karya2 mu thor...
sukses sllu...👍💪👄