NovelToon NovelToon
AMBISI SANG ANTAGONIS

AMBISI SANG ANTAGONIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / One Night Stand / Pelakor / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Angst
Popularitas:118.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Di malam pertunangannya, Sahira memergoki pria yang baru saja menyematkan cincin pada jari manisnya, sedang bercumbu dengan saudara angkatnya.

Melihat fakta menyakitkan itu, tak lantas membuat Sahira meneteskan airmata apalagi menyerang dua insan yang sedang bermesraan di area basement gedung perhotelan.

Sebaliknya, senyum culas tersungging dibibir nya. Ini adalah permulaan menuju pembalasan sesungguhnya yang telah ia rancang belasan tahun lamanya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Benarkah sosok Sahira hanyalah wanita lugu, penakut, mudah ditipu, ditindas oleh keluarga angkatnya? Atau, sifatnya itu cuma kedok semata ...?

"Aku Bersumpah! Akan menuntut balas sampai mereka bersujud memohon ampun! Lebih memilih mati daripada hidup seperti di neraka!" ~ Sahira ~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASA : 19

“Maaf. Tolong lupakan ya, anggap saja saya tak berucap apapun.” Thariq mengecup bertubi-tubi pelipis istrinya, dalam hati merutuk, memaki dirinya sendiri.

Sahira mengubah posisi menjadi telungkup, punggungnya ia sanggah menggunakan siku, menatap hangat wajah Thariq yang merasa bersalah.

“Pasti Abang bingung. Dalam hati bertanya-tanya, mengapa aku dapat mengimbangi bahkan begitu agresif, betul 'kan?”

“Maaf, Sahira.” Ia peluk erat tubuh polos istrinya, sampai wajah Sahira menempel di lehernya. “Saya mohon, lupakanlah!”

“Mana bisa seperti itu. Bukankah kalau sudah menikah seharusnya tak ada lagi rahasia?” dalam dekapan Thariq, Sahira menyeringai culas. 'Akan ku buat kau semakin terpesona.'

Thariq mengangguk, tapi enggan melepaskan pelukannya.

Sahira mencari posisi nyaman, jemarinya mengelus punggung sang suami yang terasa liat. Tubuh mereka hanya ditutupi selimut tipis. “Cuma Abang, pria yang menyentuhku. Kuharap hingga akhir hayat, hanya Abang. Perihal tadi, sebenarnya aku malu bila mau berkata jujur.”

“Kenapa?” Thariq memundurkan wajahnya, memandang wajah lugu Sahira. “Katakan saja! Saya siap mendengarnya.”

“Hem … sebulan setelah malam kelam itu, aku ikutan kelas bagaimana menjadi sosok seorang istri yang layak bersanding dengan suaminya. Belajar tentang memberikan pelayanan sempurna, baik perihal masakan lezat, dan service di atas ranjang.” Ia belai lembut pipi Thariq yang terlihat begitu fokus mendengarkan.

“Aku sadar diri kalau tak lagi suci, hal itu mengurangi nilai ku sebagai seorang wanita. Jadi, aku berusaha menutupinya dengan belajar tentang memberikan kepuasan kepada suamiku kelak! Abang kan tahu sendiri, kalau diri ini entah keturunan siapa, asal usulnya pun tak jelas _" Sahira menarik napas panjang.

"Hal tersebut sudah cukup membuat para orang tua takut memilihku untuk dijadikan menantu. Bagi mereka yang berpikiran sempit, pasti menganggap ku layaknya wanita kupu-kupu malam. Dikarenakan tidak bisa menjaga kehormatan.” Sahira memaksakan tersenyum kala bibirnya bergetar menahan tangis.

“Maaf, maafkan saya, Sahira.” Bukan Sahira yang menitikkan air mata, tetapi Thariq Alamsyah. “Seharusnya dulu saya lebih gigih lagi dalam mencari mu, menolak tegas saat dipaksa segera menikahi Arimbi.”

“Jangan seperti ini, Bang! Aku tak apa-apa. Sungguh!” Ia usap perlahan rambut hitam legam Thariq yang kepalanya berada tepat di bawah dagunya. Dapat ia rasakan bagian lehernya basah oleh air mata Thariq.

“Saya sangat menyesal, Sahira. Kau tahu? Diri ini selalu dihantui rasa bersalah, terlebih memiliki adik perempuan. Membayangkan bagaimana kalau hal buruk itu menimpa Mustika.” Ia kecup bertubi-tubi bahu istrinya.

Sahira terus mengusap rambut, punggung Thariq, sambil melontarkan kata-kata penenang bagi jiwa yang sedang dilanda gelisah serta rasa bersalah.

“Sudah enakan perasaannya?” Di bingkainya wajah tampan itu, dihapusnya bekas jejak air mata menggunakan ibu jari. “Boleh aku jujur?”

Thariq mengangguk, sebenarnya dia malu. Untuk pertama kalinya menangis dalam dekapan wanita selain sang ibu.

“Thariq Alamsyah, sepertinya tak sulit bagiku untuk jatuh kedalam pesona mu.” Sahira menghapus jarak, tidak membiarkan suaminya bereaksi akan pengakuannya barusan.

Sedikit tergesa, begitu tak sabaran, Sahira mencium dalam bibir Thariq. Menggunakan siku dia bangkit dan duduk diatas pangkuan suaminya tanpa melepaskan penyatuan bibir mereka.

Thariq memiringkan wajah, melumat dalam bibir Sahira, lidahnya memaksa masuk mengabsen barisan gigi rapi.

Untuk kedua kalinya pergulatan panas itu terjadi, kali ini Sahira yang memimpin sepenuhnya. Gerakannya terlihat luwes penuh nafsu, desahannya membuat Thariq semakin menggebu-gebu.

Kamar pengantin dipenuhi oleh suara rintihan, lenguhan, desahan. Pendingin ruangan seolah tak berfungsi, suhunya kalah oleh panasnya permainan dua insan yang sedang mereguk kenikmatan dunia.

“Thariq!” Sahira memekik pelan memanggil suaminya, dia ambruk setelah berhasil memberikan kepuasan batin.

“Terima kasih, Sahira.” Ia benahi rambut kusut istrinya.

“Apa ini sakit?” Sahira turun dari atas tubuh Thariq, matanya menatap lekat bekas luka bakar yang hampir mencapai dada di bahu kiri pria yang menatapnya penuh damba.

Thariq menyelipkan rambut Sahira ke belakang telinganya. “Tidak. Cuma sampai sekarang rasa bersalah itu masih terus merongrong. Demi menyelamatkan saya … Papa meninggal dunia.”

Ya, Thariq Alamsyah pernah mengalami kecelakaan mobil kala berumur remaja, yang menyebabkan sang ayah beserta seorang sopir meninggal dunia.

Cup.

"Aku tak dapat membayangkan bagaimana dirimu melewati kejadian mengerikan itu. Pasti sangat menyakitkan dan menyebabkan trauma berkepanjangan. Pada waktu Bunda bercerita, aku tak kuasa menahan air mata," ucapnya prihatin.

Sahira mencium bekas luka yang timbul itu. “Namun, tak semua hal bisa dicegah apalagi kendalikan. Ada kalanya kita harus berdamai dengan masa lalu yang menyakitkan, agar bisa menjalani sisa hidup ini tanpa dihantui oleh rasa bersalah apalagi penyesalan.”

“Saya suka kalau kau memanggil namaku, Sahira. Terasa dekat, lebih intim.” Thariq tidak menanggapi kalimat penenang istrinya, melainkan langsung mengecup dalam kening yang masih lembab oleh keringat.

"Thariq, Thariq, Thariq … ha ha ha!” Sahira tertawa renyah, saat buah dadanya diremas dan pucuknya dijepit gemas.

“Siap melanjutkan ronde ketiga?” Alis Thariq naik turun.

Sahira mengangguk yakin. Terjadilah penyatuan panas itu lagi.

.

.

Selama dua hari penuh, kegiatan pasangan baru itu hanya diisi dengan menjelajahi kawasan Taman Resort Simalem Like Toba, lalu kembali ke kamar untuk bercinta, kemudian mandi bersama, dan mengisi perut mereka.

Honeymoon singkat itupun telah usai, meninggalkan kenangan indah serta tak terlupakan, terutama bagi Thariq Alamsyah. Dia terlihat seperti pria kebanyakan, bersantai menikmati hari, bercengkrama, bercumbu dengan wanita istimewa yang telah berhasil bertahta dihatinya, tanpa dia sadari.

***

Sama seperti halnya Sahira dan Thariq. Arimbi melewati dua harinya dengan terus mendekati sang ibu mertua.

Merayu agar segera dipertemukan dengan saingannya dalam merebut perhatian suami mereka. Sampai Mustika jengah melihat tingkah laku kakak ipar pertamanya yang tak biasa.

Namun, si bungsu Alamsyah itu memilih diam sembari mengamati, sesekali menggerutu.

***

"Siapa, Bang?" Sahira yang baru saja sampai apartemen, bertanya saat melihat kening suaminya berkerut membaca pesan di ponsel.

Thariq menyodorkan handphonenya, agar Sahira bisa ikut membaca chat yang dikirim oleh ibunya.

Nak, apa tak sebaiknya cari waktu yang pas untuk memperkenalkan Sahira kepada Arimbi? itulah isi pesan dari bu Ayda.

"Malam Minggu saja bagaimana, Bang? Kebetulan aku telah berjanji mau membuatkan bika ambon untuk Mustika. Nanti bisa kita jadikan buah tangan."

Alangkah terkejutnya Thariq, mendapati sikap santai Sahira. "Kau yakin? Apa tak memerlukan waktu sedikit lebih lama lagi?"

"Harus berapa lama? Kan, tak mungkin aku terus bersembunyi, kesana kemari mengenakan topi, masker dan kaca mata hitam. Tolong, bantu aku untuk mengurangi rasa bersalah di hati ini! Kasihan Kak Arimbi kalau terus-terusan merasa dicurangi!" Sahira menggenggam tangan Thariq, menatap memelas.

Thariq menarik napas berat, segera memeluk erat. "Bila itu maumu! Ayo kita hadapi bersama. Bisakah kau berjanji untuk selalu jujur akan perasaanmu, Hira? Jangan lagi memendam seorang diri. Beri saya kesempatan bertanggung jawab penuh akan dirimu, bersedia 'kan ...?"

.

.

Bersambung.

1
narti bintang
Luar biassaaa...karya thor slalu ter the best👍
aryuu
sudah kudugong Sahira ini assuu juga 🤭🤭 dia pukul rata orang baik ,, tulus sama jahat dia perlakuan sama....
lyani
ini org kepercayaan Hira. pemilik Nusantara rupanya meski racikan ttp tangan Hira
Zeliii... S
Apa maksud kata²Thariq ya??? Apa dia tau kalo sahira rubah kecil yg licik... 🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
SasSya
adistyyyyyy
Kamu bermain di mana ty???
kaya bunglon 🤓
Zeliii... S
para iblis betina sedang menyusun rencana jahat untuk sahira semoga berbalik kepada mereka senjata makan tuan...!!!!!!
Zeliii... S
Makin kesini ceritanya makin seruuu... bikin gak sabar nunggu part selanjutnya... 🤗🤗🤗🤗🤗
SasSya
hooooooo
kaya ada clue
Thoriq sebenarnya sudah tau niat awal Sahira 😃🤔
aryani
curiga ma adysti. Sahira hati² para perusuh akan datang
Nur Hamidah
kryamu selalu di tunggu kak
Secret Admire
apakah Adisty orang yang menjebak Thariq dulu dengan obat perangsang? sepertinya Adisty juga mencintai Thariq 😁
Ayanii Ahyana
adisty kyknya di pihak sahiraaaaa
🌷💚SITI.R💚🌷
Aditya ini mau menjerumuskan kedua dan tr dia yg menari di atas luka
🌷💚SITI.R💚🌷
jangan smp kecewa ya thoriq..klu sahira memanfaatkan kamu
🌷💚SITI.R💚🌷
pinteey sahira ..rencana apa lg yg mau dia llakukan
Aprisya
siap2 aja kamu arimbi kena jebakan badman,,,
imau
si Adisty ini masih abu-abu, sebenarnya dia berada dikubu siapa?
Mommy'ySnowy 💕
adisty antek2 hira ini mh,, ngsih ide smbil lempar bumerang buat àrimbi...
🌷💚SITI.R💚🌷
jd bingung mau dukung sahira tp punya niat ga baik..dukung arimbi tp dia sdh ga baik dr awal..
🌷💚SITI.R💚🌷
ini yg antagonis benar sahira yg punya encana lirik dan kejam..gmn klu thoriq benar² tulus ya sm sahira klu tau sahira memperbaiki dia gmn nasib ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!