Reinkarnasi Dewi Kematian

Saat ini Zhu berada di ruangan yang sangat gelap, dia tidak tahu tempat apa ini. Zhu bisa mendengar suara tianzy yang terus menerus memanggil namanya, tidak hanya tianzy, permaisuri Jia kaisar ley dan juga teman temannya selalu memanggil namanya.

Tetapi Zhu tidak melihat siapa siapa di ruangan tersebut, semuanya terlihat gelap tanpa adanya cahaya walau hanya setitik.

Zhu berkeliling mencari jalan keluarnya tetapi tak pernah ia temukan sama sekali seakan akan ini adalah ruangan yang tak memiliki ujung.

apakah aku akan di sini selama nya?

Saat Zhu hendak menyerah dengan keadaan, tiba tiba dia melihat setitik cahaya berwarna putih menghampiri nya.

lama kelamaan cahaya tersebut menjadi besar dan sangat menyilaukan mata, Zhu pun terpejam karena cahaya tersebut sangatlah mengganggu pandangan mata nya.

Saat mata Zhu terbuka, dia terkejut melihat sosok wanita cantik yang tersenyum kepada nya. "Apa kau ingin tetap berada di sini?" ucap wanita tersebut.

"Tidak... aku ingin... kembali" ucap Zhu pelan

Wanita itu tersenyum kemudian berjalan semakin dekat dengan zhu, "Siapa kau?" tanya Zhu hati hati.

"Apa kau tidak merindukan ibu sayang?" ucap wanita itu dengan mata yang berkaca-kaca.

Zhu menganga tak percaya "ibu?" ucap Zhu

"Kemarilah...." Zhu pun mendekati wanita itu dan duduk di sampingnya.

"Apa kau percaya bahwa aku adalah ibu kandung mu yang sebenarnya zhu'er?"

"Apa maksudmu? aku..aku bukan berasal dari dunia ini! aku han...."

"Apa kau tahu semua ini sudah aku rencanakan bersama suami ku? kau adalah Zhu Yang asli, dulu setelah melahirkan mu aku segera mengirim jiwa mu ke dunia masa depan Agar kau bisa hidup dengan tenang. karena aku tahu mereka sangat membenci mu"

Zhu tidak menjawab dia masih shock mendengar penjelasan dari sang ibu "Sekarang aku memanggil mu kembali untuk membalaskan dendam ku pada nya dan kau sudah menjalankan nya dengan baik anakku" ucap permaisuri Xia dengan air mata bahagia. akhirnya Zhu mengerti penjelasan permaisuri Xia.

pantas saja dulu aku tidak memiliki orang tua kandung sejak lahir, ternyata orang tua ku berada di dunia yang sangat jauh sekali.

"Apa ayah masih hidup ibu?" tanya Zhu hati hati karena Takut menyinggung perasaan ibu nya

permaisuri Xia terkekeh "Apa kau merindukan ayah mu nak? ayah mu masih hidup. dia berada di dunia atas pertama sama seperti calon suami mu"

Zhu yang mendengar kata calon suami menjadi memerah malu, apakah ibu nya tahu hubungan nya selama ini?

Permaisuri Xia hanya bisa terkekeh melihat putri nya bertingkah menggemaskan seperti ini. "Maaf kan ibu sayang, ibu tidak pernah menemani mu saat kau kesepian, ibu tidak pernah merawatmu secara langsung. percaya lah disini ibu sangat menyayangi mu dan selalu menghawatirkan keadaan mu"

"Ibu.... Zhu pun sangat menyayangi ibu" ucap Zhu sambil memeluk permaisuri Xia. Zhu menangis bahagia akhirnya dia bisa menemukan ibu kandungnya.

***

Saat ini di kamar Zhu terlihat semua orang memandang zhu yang sedang menangis meskipun matanya masih terpejam.

"Apakah kau begitu kesakitan sayang? aku mohon tolong bangunlah. apa kau tidak merindukan ku?" ucap tianzy dengan sedih.

Momo Albert dan Maxi yang memang terhubung dengan Zhu pun bisa merasakan kesedihan sekaligus kelegaan di hati nya.

"Hiks hiks hiks" Momo dan Maxi menangis sesenggukan sedangkan Albert hanya diam dengan linangan air mata yang semakin deras.

Tianzy, fengyi, permaisuri Jia dan kaisar ley yang melihat mereka seperti itu mendadak cemas. mereka tahu bahwa ketiga orang ini memiliki ikatan batin dengan Zhu.

"Apa terjadi sesuatu dengan Zhu? apa yang kalian rasakan?" tanya tianzy dengan cepat.

"Hiks hiks entahlah... rasanya begitu menyesakan dada hiks hiks" ucap Momo yang masih menangis.

"Tetapi hiks terdapat kelegaan hiks juga secara hikss bersamaan hikss" tambah Maxi.

"Bagaimana ini suami ku? sudah 1 bulan putri ku tak kunjung bangun. kita sudah membawa nya ke tempat leluhur pun tak terpengaruh sama sekali" tersirat nada kekhawatiran dari permaisuri Jia.

"Semua para tabib yang memiliki ilmu tinggi pun tak bisa menyembuhkan menantuku, satu satunya cara ialah dia sendiri. jika dia menginginkan terus tertidur maka akan tetap seperti ini selama nya" jelas Kaisar ley.

"Hiks apa kau tak menyayangi ku lagi sayang?" ucap tianzy dengan berlinang air mata, sudah 1 bulan dia selalu berada di samping Zhu. Dia sadar bahwa Zhu dapat mendengar semua perkataan nya itu mangkanya dia selalu mengajak Zhu untuk berbicara.

Saat mereka tengah bersedih, tianzy dapat merasakan pergerakan tangan Zhu yang sedang ia genggam.

"Ayah ibu lihatlah..." ucap tianzy dengan girang, permaisuri Jia dan kaisar ley melihat itu dan langsung bergembira.

"Terimakasih surga" teriak mereka bersamaan.

***

"Kembali lah, mereka sangat merindukanmu."

"Tapi Bu, aku masih rindu padamu" rengek Zhu yang sedang bergelayut manja di lengan permaisuri Xia.

"haha apa kau tak merindukan kekasih mu itu sayang? kasihan dia selalu bersedih. Dan lagi kedua mertua mu pun sangat lah merindukan mu sayang, ibu sangat senang mereka begitu menyayangi mu"

"Apakah aku akan bertemu dengan mu lagi Bu?",

Bukannya menjawab pertanyaan Zhu permaisuri Xia malah tersenyum dan mengecup kening Zhu dengan lama "Jika sudah saat nya nanti, mungkin kau akan tahu" setelah mengucapkan itu cahaya putih terang pun menyilaukan matanya.

Zhu membuka matanya perlahan yang terasa sangat berat itu, saat Maya Zhu sudah terbuka sepenuhnya orang yang pertama dia lihat adalah tianzy.

"Hiks kau kembali sayang.. hiks terimakasih" ucap tianzy yang terus terusan mencium kening Zhu dengan sayang.

Zhu dapat melihat wajah tianzy yang sembab dan kantung mata yang berwarna hitam, dulu dia tidak pernah seperti ini. Di matanya juga tersirat kerinduan yang amat besar, benar perkataan ibu nya bahwa dia sangat beruntung memiliki mereka di hidup nya.

Zhu mengusap kedua mata tianzy yang terus menerus mengeluarkan air mata itu "Hei kenapa kau sangat cengeng? aku hanya tertidur sebentar" ucap Zhu

Tianzy tak menjawab perkataan Zhu, dia hanya menempelkan wajah nya di kepala Zhu.

"Apa kau baik-baik saja sayang? apa ada yang sakit? cepat katakan kepada ibu di mana yang sakit?" ucapan permaisuri Jia membuat Zhu terkekeh.

"Apa kau baik-baik saja menantu? apa kau merasa nyaman saat ini?" tanya kaisar ley juga.

Kemudian Zhu bangkit untuk duduk, zhu di bantu oleh tianzy agar bisa bersandar di kepala ranjang. "Terimakasih ayah ibu sudah menghawatirkan Zhu, terimakasih sudah mau menerima Zhu selama ini" ucap Zhu tulus.

"Suttt... apa yang kau bicarakan sayang? kau adalah putri ku yang sangat aku sayangi melebihi dia" ucap permaisuri jia.

"Benar menantu, kau sudah ku anggap seperti anak ku sendiri"

Zhu yang mendengar perkataan mereka menangis terharu "Hiks hiks terimakasih" tianzy yang mendengar Zhu menangis lagi pun langsung memeluknya.

"Kenapa kau selalu membuat ku khawatir? berhentilah menangis"

"Yang mulia......." ucap mereka bertiga yang merasa seperti patung saja.

Zhu yang berada di pelukan tianzy pun mendongak dan melihat wajah mereka satu persatu. kemudian Zhu tersenyum "kemarilah..."

Sebenarnya tianzy tak ingin beranjak dari tempatnya, tetapi dia juga tak mau egois. dengan enggan tianzy pun berdiri tak jauh dari Zhu.

melihat itu, Momo Maxi dan Albert langsung menubruk Zhu dengan pelukannya "Hiks hiks hiks apa yang mulia baik baik saja di sana?"

"Maafkan kami hikss yang mulia hikss kami tidak menjaga mu hiks hiks dengan benar"

"Apa kau tahu yang mulia? kami bahkan tidak makan apapun selama yang mulia tak sadarkan diri"

Zhu yang mendengar ocehan mereka hanya bisa tersenyum, Zhu sangat bersyukur bisa di kelilingi dengan orang orang yang sangat menyayangi nya.

Akhirnya mereka memberikan waktu kepada tianzy agar bisa berduaan dengan Zhu, saat ini tianzy sedang rebahan di atas kasur yang berbantalan paha Zhu.

Dengan lembut Zhu terus mengusap ngusap kepala tianzy dengan sayang "Lain kali jika ada masalah bilang kepada ku zhu'er, aku tidak mau lagi sesuatu terjadi kepada mu" ucap tianzy sambil bangun dan menatap Zhu dengan dekat.

Zhu pun mengalungkan tangannya di leher tianzy, Zhu tersenyum manis kepada tianzy dan Cuppp "Terima kasih sudah menerima ku"

Cuppp "terimakasih sudah menungguku"

"Dan terimakasih sudah menjadi bagian dari hidup ku, aku mencintaimu sangat sangat mencintai mu" ucap Zhu dengan tulus kemudian dia mencium bibir tianzy dengan lembut.

Tianzy yang merasakan bibir manis Zhu pun tersenyum senang "Aku lebih lebih mencintaimu sayang" ucap tianzy kemudian kembali ******* bibir Zhu dengan sayang.

salam sayang dari author 😘🥰