Dava adalah seorang menantu yang selalu dihina dan direndahkan oleh keluarga istrinya, karena dikira hidup miskin sehinggi numpang hidup dirumah mertua. pekerjaannya sebagai kuli bangunan membuat dirinya selalu dihina dan di rendahkan. Dava memiliki mertua yang jahat dan Saudara ipar yang angkuh dan sombong.
suatu waktu seorang pria tangguh datang mencarinya ia adalah orang kepercayaan, Tuan Adinata yang diperintahkan untuk mencari putra tunggalnya yang sudah lama pergi dari rumah. Karena Dava adalah penerus takhta dari orang terkaya nomor satu dinegara ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27:27
Sesaat aku menaruh makanan di atas meja dan berlalu pergi tapi aku sengaja tidak munutup pintu kamar karena aku tahu sebentar lagi aku pasti di panggil, dan benar saja baru lima belas menit aku duduk di ranjangku aku sudah ganti pakian untuk memancing pak Evan , kali ini bukan aku yang datang ke kamar pak Evan , tapi sebaliknya pak Eva yang menerobos masuk ke kamar ku tanpa parmisi, tanpa aba-aba lagi aku langsung diserang, jelas aku tidak akan menyia-yiakan kesempatan emas ini karena memang ini yang aku inginkan.
Dengan iklas aku mengikuti permainannya aku melayaninya sepanjang malam, jadi malam itu malam panjang untuk kami berdua. Yang jelas aku sudah menyiapkan video untuk mengancamnya jika pak Evan tidak mau bertanggung jawab.
Besok paginya kami berdua sama-sama panik terutama aku, yang pasti pura-pura, aku sengaja menangis dan meminta pertanggung jawab karena sudah berani melakukan pele**an kepadaku.
"Hiksss....hiksss pak kenapa pak begitu jahat kepadaku apa salahku kenapa pak melakukan hal ini padaku hikssss...pak Evan jahat seorang terhormat bisa melakuan hal tidak seno** ini terhadap bawahannya."
"Arh.......ada apa ini ha" bentaknya terlihat sekali kepanikan di wajahnya
"Pak semalam menerobos masuk kesini jadi pak Evsn sudah merengut kesucianku hiksss....hiksss...
"Tidak ini tidak mungkin, saya tidak mungkin melakukan itu semua."
"Pak tidak percaya terus kenapa pak ada disini, di kamarku pokoknya aku minta pertanggung jawaban dari pak Evan kalau tidak aku pastikan nama baik pak Evan hancur karena berani melec**kan aku"
"Jangan gila kamu ya sekretaris Jani saya tidak akan menikah dengan mu"
"Terus gimana dengan nasib saya pak, kalau pak Evan tidak melakukan terus kenapa ada di kamar aku dan kenapa ini aku sengaja menunjukan pakiannya yang masih berserahkan di lantai. Kalau terjadi apa-apa sama saya gimana, siapa yang bertanggung jawab, pak jahat."
"Oh ya seingat saya semalam setelah selesai saya makan terus minum susu jahe badan saya panas sekretaris Jani, apa yang kamu lakukan terhadap saya, pasti kamu sengaja kan melakukan ini."
"Deg....ternyata pak Evan masih ingat juga aduh gimana ya, jangan sampai ketahuan bisa tamat riwayatku, aku harus cari cara untuk mengalihkan semua ini"
"Ma, mana ada pak , saya mana berani lakukan itu,"
"Terus kalau bukan kamu siapa ha...jangan kamu caman-macam sama saya ha" suaranya meninggi ia membentakku sampai aku kanget.
Tapi setelah kejadian hari itu selama kami di negara orang mungkin pak Evsn kecanduan sama aku akhirnya dia mau menikahi aku, dan ternyata orang tuanya juga tidak ada yang menghalangi.
Dua minggu kemudia kami menikah awalnya keluarga besar mereka mau satu bulan baru nikah, tapi aku ngotot tidak mau karena takut ketahuan aku hamil, pada akhirnya mereka semua mengikuti kemauanku jadi dua minggu kemudia kami menikah, di gelar pesta paling mewah, orang tua ku paling bangga aku nikah dengan anak dari bos besar, padahal mereka tidak tahu rencana licikku.
Setelah kami menikah mas Evan sengat perhatian dan lembut, singkat cerita lahirlah Lexza, dia bukan anak kandung dari mas Evan, awalnya semua keluarga curiga tapi bukan Anjani namanya kalau pintar berbohong.
Dari pernikahan aku dan mas Evan kami dikaruniai tiga orang anak, kenapa aku tidak sayang sama Dinda alasannya bukan hanya karena dia nikah dengan laki-laki miskin, tapi juga aku memang dari awal tidak perna menginginkan Dinda lahir.
Waktu itu aku ingin punya anak laki-laki tapi ternyata pas lahir seorang cewek, dan Dinda dari kecil aku tidak perna merawatnya dengan baik aku tidak pernah kasih dia asih, aku hanya kasih dia minum susu formula. Sehingga aku pernah bertengkar dengan mas Evan sampai dia mengusir aku dari rumah dan semua fadilitas dia cabut semua.
"Bu...sini dulu, kenapa ibu tidak pernah berikan asih pada Dinda, kenapa bu. Dinda itu anak kita, anak kandung kita bu kenpa ibu membedah-bedahkan mereka."
"Ayah...ibu bukannya mau membedah-bedahkan mereka ibu memperlakukan mereka bertiga sama kok, hanya saja Dinda tidak perlu dikasih asih, biar aja dia minum susu formula ibu juga lagi kerja jadi tidak banyak asih." kilahku padahal memang aku yang tidak mau.
"Kalau itu alasannya ibu besok tidak usa pergi kerja lagi, dan juga stop ikut arisan ikut jalan-jalan sama teman-teman ibu dirumah aja"
"Ayah kok kamu tengah sih sama ibu mana bisa ibu tidak ikut arisan dimana taruh harga diri ibu,"
"Oh jadi ibu lebih takut tidak dihargai atau dihormati dibanding urus anak dirumah, ibu kok tengah sekali ya Dinda itu masih kecil bu, Dinda itu belum tahu apa-apa"
"Ayah Dinda sudah diurus sama suster kenapa sih harus ngusain, mendingan ibu pergi aja dari sini dari pada pusing berdebat dengan ayah"
"Ok silakan pergi tapi ingat semua fasilitas akan ayah ambil semua dan mendingan ibu tidak usa"
"Loh kok jangan begitu dong ayah itu namanya egois"
"Kamu yang egois bu, kamu tidak becus jadi seorang ibu. Apa julukan ibu pantas untukmu sandang. Tidak pantas kamu diluaran sana orang memandang kamu sebagai ibu yang baik tapj cobak dirumah apa pantas"
Pertengkarang hari itu membuat aku pergi dari rumah, aku pikir suamiku hanya gertak aja, dan tidak mungkin dia ambil kembali semuanya, namun tidak aku sangka pada saat aku pergi dia menyuruh pengawalnya mengikutiku dan pada saat aku masuk kedalam mall untuk belanja mobil ternyata mobilnya dibawah pulang oleh orang suruhan suamiku..
Tidan sampai disitu, setelah aku selesai belanja dan giliran mau bayar betapa malu dan terkejutnya aku saat atm ku semua tidak bisa dipergunakan. Memang hari itu harga diriku jatuh, padahal aku wanita yang sangat menjunjung tinggi kehormata, tapi kali ini aku direndahkan oleh suamiku hanya karena anak bungsuku mulai dari hari itu aku mulai membenci anak itu.
Sering sekali aku jadikan dia seperti pembantu, di rumahnya sendiri kalau ayah pergi keluar kota atau keluar negeri itu kesempatan aku dan kedua kaknya menyiksanya.
Lexza dan Dea mereka berdua sudah aku doktrin mereka jadi apapun yang aku bilang mereka sangat menurut, tapi mereka berdua tidak talalu dekat dengan ayah mereka, sedangkan Dinda dia suka membangkang kalau tidak sesuai dengan keinginannya ia tidak akan mau. Danda dia lebih dekat dengan ayahnya.
"Dinda sini kamu"
"Iya bu ada apa ya"
"Hari ini tugas kamu bereskan rumah ini sampai bersih"
"Loh..kok Dinda bu yang bersihkan rumah, kan ada bibik yang selalu bersihkan Dinda mau masuk kerja bu, jadi maaf Dinda tidak bisa"
Belum juga aku memjawab dia langsung berlalu pergi, menang tidak sopan anak ini.
Waktu terus berlalu Dinda sudah mulai beranjak dewasa begitu juga kedua kaknya, kalau Lexza dan Dea mereka berdua ikut andil dalam mengelola bisnis ayahnya. Sedangkan Dinda dia sama sekali tidak tertarik dengan bisnis keluarga justru dia pergi lamar kerja di perusahaan orang.
Karena aku emosi akhirnya aku blacklist dari semua perusahaan, agar dia tidak dapat pekerjaan hanya satu perusahaan saja yang aku tidak bisa yaitu perusahaan terbesar dinegara ini Adibata grup.
/Joyful//Joyful//Joyful/
/Proud//Proud//Proud/
/Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/