NovelToon NovelToon
Love At Twilight

Love At Twilight

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh
Popularitas:37.4k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Diusianya yang tak lagi muda, Sabrina terpaksa mengakhiri biduk rumah tangganya yang sudah terajut 20 tahun lebih lamanya.

Rangga tega bermain api, semenjak 1 tahun pernikahnya dengan Sabrina. Dari perselingkuhan itu, Rangga telah memiliki seorang putri cantik. Bahkan, kelahirannya hanya selisih 1 hari saja, dari kelahiran sang putra-Haikal.

"Tega sekali kamu Mas!" Sabrina meremat kuat kertas USG yang dia temukan dalam laci meja kerja suaminya.

Merasa lelah, Sabrina akhirnya memilih mundur.

Hingga takdir membawa Sabrina bertemu sosok Rayhan Pambudi, pria matang berusia 48 tahun.

"Aku hanya ingin melihat Papah bahagia, Haikal! Maafkan aku." Irene Pambudi.

..........................


"Tidak ada gairah lagi bagi Mamah, untuk menjalin sebuah hubungan!" Sabrina mengusap tangan putranya.

Apa yang akan terjadi dalam kehidupan Sabrina selanjutnya? Akankah dia mengalah, atau takdir memilihkan jalannya sendiri?

follow ig @Septi.Sari21

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

Karena hidup sendiri, dan jauh dari kedua orang taunya, membuat Haris hidup dengan cekatan. Pemuda itu tidak hanya tegas dalam bersikap, tetapi Haris juga selalu mengerjakan pekerjaan rumah, walaupun dikediamannya terdapat satu pelayan.

Rumah yang tidak terlalu besar itu, selalu menjadi ramai, karena Haikal dan juga teman-teman lainnya sering datang, bahkan ada juga yang menginap.

Setelah tadi menghubungi Sabrina, ia berjalan kedalam, seraya memicingkan mata disaat melihat lauk diatas meja makan masih belum tersentuh.

Dia bergegas masuk kedalam kamar tamu, untuk melihat keadaan sahabatnya.

Klek ..

Kedua mata Haris membola, dan seketika ia masuk sembari merampas barang yang digenggam sahabatnya.

Srettt

Haikal yang duduk tersentak, kala rokok yang ia pegang sudah dirampas sahabatnya, "Kamu apa-apa sih, Kal?! Sejak kapan kamu merokok?!" suara Haris meninggi, sambil membuang bungkus rokok tadi didalam tong sampah.

Haikal mendesah pelan. Dia bangkit dari duduknya, berjalan kesembarang arah.

"Tadi gue beli dipinggir jalan! Gue rasa dengan merokok akan menenangkan pikiran," pungkas Haikal menatap lurus dinding kaca pembatas balkon.

Haris mendekat, dia merengkuh pundak sahabatnya, "Kal ... Gue tahu seberat apa masalah lo! Tapi jangan sekali-sekali menyentuh nikotin itu! Kita masih sekolah, Kal! Nikotin dapat membuat orang kecanduan, dan gue nggak ingin sahabat gue salah jalan, hanya karena sebatang rokok saja!"

Perasaan Haikal mulai mencair. Entah dorongan dari mana, dia dapat membeli rokok tadi.

"Thank's, Ris!"

"Sekarang, apa rencana lo kedepan?" timpal Haris, setelah ia beranjak keluar menuju balkon.

"Bantu gue, buat cari tahu siapa selingkuhan Papah!" suara Haikal penuh dengan ambisi besar.

Haris menoleh kebelakang sekilas, lalu kembali menatap depan. "Masalah gampang, gue pasti akan bantuin lo!"

Haikal tidak terima melihat Mamahnya mendapat penghianatan sebegitu lama. Dia berambisi, akan membalaskan rasa sakit itu, kepada wanita yang tega menghancurkan kebahagiaan Mamahnya.

*

*

*

Pagi harinya, sebelum berangkat ke kantor, Revan, Ambar, dan juga Sabrina, mereka tampak berkumpul diruang tamu, untuk membahas perihal kelanjutan rumah tangga sang Kakak.

Menikah 10 tahun dengan Ambar, rumah tangga Revan belum juga dikaruniai seorang putra. Keluarga Ambar yang kurang suka dengan Revan, sering kali memaksa putrinya untuk menceraikan Revan. Dan itu semata-mata perihal anak. Namun karena kuatnya cinta Ambar, dia selalu menentang keluarganya, dan lebih memilih hidup sederhana dengan adik Sabrina itu.

"Mbak tidak mungkin tinggal lebih lama disini, Revan, Ambar! Haikal semakin dewasa, dan itu pasti membuatnya segan jika terus-terusan tinggal disini," Sabrina menatap sayu kearah adik dan iparnya itu. Sejujurnya, yang membuat dia tampak asing, karena orang tua Ambar seringa datang, bahkan menginap dirumah putrinya itu.

Maka dari itu, Sabrina tidak mungkin tinggal lebih lama, apalagi sampai mengajak anaknya juga.

"Mbak, rumahku terlalu besar jika hanya aku tempati dengan Mas Revan saja! Adanya Haikal, mungkin akan mengurangi harapanku untuk memiliki anak." kedua mata Sabrina sontak memanas. Dia tahu jika Sabrina adalah orang baik. Sabrina juga sebagai ganti orang tua suaminya.

"Maafkan Mbak, Ambar ... Mbak juga sejujurnya tidak ingin jauh dari kalian, makanya Mbak akan cari kontrakan dekat-dekat sini saja! Mbak juga akan sesering mungkin mengunjungi kalian," putus Sabrina merasa tidak tega.

Revan hanya mampu mengangguk lemah. Sebagai adik, dia sangat tahu betul, mengapa sang Kakak tidak ingin lama-lama tinggal dirumahnya. Dan hal itu cukup membuatnya sadar.

"Oh ya ... Ambar, nanti kamu mau 'kan, temani Mbak untuk mengambil semua barang-barang Mbak dirumah?"

Ambar mengangguk, "Iya Mbak, nanti aku temenin!"

Dan setelah obrolan singkat itu, tepatnya waktu sudah menunjukan pukul 09.00 Sabrina dan Ambar langsung berangkat menuju kediaman Rangga.

Ambar memiliki mobil sendiri, yakni honda jazz. Mereka kini dalam perjalanan menuju rumah Rangga, untuk membersihkan barang-barang Sabrina yang tertinggal.

Selang beberapa menit, mobil Ambar sudah tiba didepan gerbang kediaman Kakaknya. Sabrina memicing, kala didepannya terdapat mobil milik Gina. Perasaan Brina sudah tidak enak. Untuk apa iparnya itu datang sepagi ini, jika tidak ada sesuatu yang mendesak.

"Itu mobil Iparmu, Mbak?" Ambar juga memicing menatap mobil didepannya.

"Aku yakin, ini pasti ada hubungannya dengan perselingkuhan Mas Rangga!" Dengan cepat, Sabrina langsung turun dan diikuti oleh Ambar dari belakang.

Mereka berdua tidak langsung masuk begitu saja. Sabrina memberi kode pada Ambar, untuk berhenti diteras sebelah pintu.

Keduanya tampak intens, menguping pembicaraan keduanya.

"Kenapa kamu menyalahkanku, Mas?! Aku juga nggak tahu, kalau Mbak Sabrina tahu! Itu pasti keteledoranmu saja, naruh hasil USG sembarangan!" Gina bersedekap dada, menatap kesal atas tuduhan kakaknya.

Semalam Rangga tidak dapat tidur memirkan kemana perginya istri beserta sang putra. Hingga pukul 3 pagi, baru pria itu terlelap. Berharap bangun istri dan putranya sudah pulang. Namun yang kesana malah adik perempuannya-Gina.

"Pokoknya aku nggak mau tau, Gin ... Semua rahasiaku hanya kamu yang tahu, dan jika sampai Sabrina menggugatku ... Maka jangan salahkan Mas, kalau menstop uang bulanan buat rumah!" sentak Rangga menggeram.

Kedua mata Gina terbelalak, jelas sekali sorot itu menolak. Tidak dapat dipungkiri, ia pun ikut makan jatah uang bulanan untuk ibunya.

"Mana bisa begitu, Mas! Apalagi sekarang Danang baru saja di PHK! Kamu nggak mikirin nasib Ibu, ha?!" balas Gina ikut menaikan nada suaranya.

"Kalau ibu tetap tanggungan Mas! Tapi tidak lagi untuk rumah tanggamu! Kamu tahu, semua aset, rumah, mobil, itu semua atas nama Sabrina! Dan jika dia berhasil menggugat Mas, maka Mas akan jatuh bangkrut, Gina!" Rangga sudah mulai frustasi dengan masalahnya saat ini. Ia meraup kasar wajahnya, benar-benar takut jika Sabrina akan mendepaknya.

Gina semakin terkejut. Bagaimana bisa semua aset menjadi milik iparnya itu. Sedangkan, harta yang tertinggal muasalnya dari keluarga sang Ayah.

"Kamu saja yang terlalu kecintaan dengan istrimu itu, Mas! Apa kamu nggak mikirin Mika sedikit saja? Dia juga anak kamu! Kenapa kamu bisa sebodoh ini karena istrimu?!"

Seketika Sabrina masuk begitu saja. Ia berdiri didekat sofa single. Menatap dua orang disebrang, sambil bersedekap dada.

"Kenapa berhenti? Kaget? Atau terancam dengan kedatanganku?!" wajah Sabrina kali ini sudah tampak tenang dari sebelumnya. Usianya yang tak lagi muda, membuat ia tampak lelah, harus mengekspresikan hal, yang memang seharusnya ia lepaskan.

"Sayang ... Kamu sudah pulang? Dari mana saja semalam nggak pulang?" Rangga mencoba mendekat, namun Sabrina spontan memundurkan langkahnya.

"Sayang, kamu masih marah? Aku bisa jelaskan semuanya, aku-aku dapat-"

Sabrina tersenyum remeh. Ia memandang suaminya, seolah ia tengah memandang sampah yang begitu menjijikan. Jika teringat sikap bodohnya selama ini, Sabrina merasa muak dengan dirinya sendiri. Karena harus berbagi peluh dengan wanita lain.

1
Elly Irawati
critanya sangat menarik sekali 🥰🥰 bikin baper best😭😭 tlong ya sering" update biar ndx pnisirin critanya🤭 ndx PP deh diksih sehari 2/3 bab😂😂
Bunda
ijin baca kak🙏🏻
yumi chan
wLapun mika beranggp gk slh..ttp aja slh ..ank mna yg akan mau mnbgi ksh syg bpknya...db mliht luka ibuknya..tdk ada ank yg mdh merima bgitu saja..bnci itu msti ada..kalau aku jg haikl pintu maaf itu slit merima..atas perbtan mrka.
Septi.sari: nggak semua kesalahan berakhir dengan kata maaf🤧🤧🤧 kasian, Haikal pasti hancur
total 1 replies
Lee Mbaa Young
jd mika anak pelakor. kok bisa ya anak anak pelakor itu Pede pede dan gk merasa bersalah dng anak sah.
hnya dng kata maaf di pikir semua akn kembali. huuhhh mungkin anak anak sprti mika bgitu dah hilang rasa malu nya. ya gimana ibu nya saja jd pelakor gk malu kok.
Nurhayati Sobana
Rayhannya kayak anak kecil kalau mau serius masak Sabrina dipecat dari pekerjaannya dengan alasan gak masuk akal, harusnya kalau mau melamar,, lamar aja,mkalau udah kawin baru Sabrina resign jadi nama Sabrona tètap bagus di kantor,, dasar aki2 kolot ke bocah2an
Septi.sari: Kak, semuanya sudah di handle.ama.Rayhan 🤣🤣
total 1 replies
yuli a
Semangat kak...Tambah Menarik ceritanya....
Septi.sari: kak makasih, peluk jauh🤗❤❤❤
total 1 replies
Bunda Iwar
Luar biasa
Septi.sari: Kak syukron bintang lengkapnya❤❤❤
total 1 replies
yumi chan
lbh baik nsp mu kyk gitu aruna dr pd km jd plkor...jngn sampk aja ank km tau nanti nsp mu..
Septi.sari: malang betup nasibnya kak🤧
total 1 replies
Becce Ana'na Puank
Luar biasa
Septi.sari: syukron kak bintangnya❤❤❤
total 1 replies
retiijmg retiijmg
kasihan aruna kyknya dijual sm pria itu..
coba klo nurut kakaknya
retiijmg retiijmg: kshan kak terlepas dr sikap aruna yg gak baik
Septi.sari: benar kak, dijual 🤧
total 2 replies
retiijmg retiijmg
haikal & irene berpikir bijak gak mau egois.
smoga diksh yg terbaik.
liat aruna kshan juga ditinggalin sndirian
Septi.sari: kak, lebih kasian si Mika🤧
total 1 replies
retiijmg retiijmg
Luar biasa
Septi.sari: syukron kak bintangnya❤❤❤
total 1 replies
retiijmg retiijmg
kshan irene sm haikal klo sm papa n mamanya menikah..
rangga tanggung jwb juga ya smua asetnya buat anaknya dr istri sah..
ceritanya bagus lho..
Septi.sari: iya kak, banyak sosok suami yang gagal, tapi tidak dengan peranya❤❤
total 1 replies
yumi chan
mika km jngn smpk mnghianati kebaikn sabrina...km hrus mnjauh mamimu agar hdp u gk tertekn...dn bt pak reyhan cpt lmr sabrina..agr rangga skit hti dgr mntnya mau nikh lg..
Septi.sari: hihi iya kak bener banget🤧🤧
total 1 replies
Rahma Yanti
Lumayan
april
hallo ka .. aku mampir
Septi.sari: selamat membaca kak, usahakan jangan loncat2 ya🤗🤗
total 1 replies
Sri Winda
haikal sama irene sungguh bijak sekali tidak mementingkan egonya....di sisi lain kasihan sama mika dia hanya korban ke egoisan orang tuanya lamjut thor💪🏼
Septi.sari: benar kak, kasian Mika🤧🤧😭
total 1 replies
Sri Winda
biarkan haikal sama irene jadi saudara tiri aja thor biar sabrina sama rayhan bahagia..lanjut💪🏼
Septi.sari: lucu tapi kasian ya kak🤧🤧
total 1 replies
Machmudah
mengalah aja anak2 biar mama Dan papah bahagia dl....anak2 pasti dpt yg lbh baik
Septi.sari: agak lucu tpi sedih ya kak😢🤧🤧🤧🤣
total 1 replies
Septi.sari
iya kak benci kali aku sama gina🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!