Peri Racun Kesayangan Pangeran

Keesokan harinya, Xue Shan Shan berkunjung ke Kediaman Perdana Menteri. Dia disambut oleh Nyonya Cheng, istri paman pertama dan Nyonya Ning, istri paman kedua.

Sambil bertukar cerita, mereka membawa Xue Shan Shan pergi ke Aula Mu'an, di mana Nenek Lee berada.

Begitu memasuki pintu aula, Xue Shan Shan menatap perempuan tua yang duduk di atas.

Meskipun tatapannya serius, tetapi terlihat jelas pandangan perempuan tua itu kepada Xue Shan Shan sehangat matahari di bulan Maret.

Pada saat itu juga, mata Xue Shan Shan memerah. Kekesalan di masa lampau dan di masa kini mengalir kuat di dalam tubuh Xue Shan Shan hingga dia meneteskan air mata.

Hati Xue Shan Shan seperti dicengkeram oleh sebuah tangan yang sangat besar sehingga membuatnya merasa sesak.

Nenek yang paling menyayanginya masih hidup, itu bagus sekali!

"Kenapa Shan Shan menangis? Ayo, cepat ke sini." Nenek Lee ingin turun menghampiri Xue Shan Shan, tetapi cucunya seperti burung layang-layang kecil yang sudah terbang melesat menuju pelukannya.

Xue Shan Shan membenamkan kepalanya di pelukan Nenek Lee dan memeluknya erat-erat sambil berkata dengan suara kecil. "Nenek, Shan Shan sangat merindukanmu."

Mata Nenek Lee berbinar.

Meskipun mereka dulunya juga dekat, tetapi Xue Shan Shan yang dulu tidak akan pernah menyergap ke pelukannya dan mengucapkan hal penuh kasih sayang seperti ini.

Seketika, Nenek Lee teringat apa yang Bibi Merry ceritakan padanya dan berpikir sikap Xue Shan Shan hari ini berkaitan erat dengan hal itu. "Gadis baik, tidak akan ada yang berani menyakitimu di Kediaman Perdana Menteri."

Xue Shan Shan bangkit dari pelukan Nenek Lee, dia duduk bersandar di kursi dan memegang erat tangan sang nenek saat berkata dengan isak tangis. "Nenek, ibu dan aku diperlakukan tidak baik di sana. Nenek Xue menindas kami, sementara ayah sama sekali tidak membantu dan lebih membela selir juga anak kesayangannya."

"Nenek, aku tidak ingin pulang. Aku juga tidak akan membiarkan ibu kembali ke sana, kami tidak diterima di sana."

Xue Shan Shan tidak sedang bersandiwara, dia memang ingin mangadukan semua perlakuan buruk yang diterima ibu dan dirinya selama tinggal di Kediaman Xue!

"Gadis baik, kalian tidak akan kembali ke sana." Nenek Lee menghela nafas, lalu berkata pada Lin Mei yang berada di samping. "Bawa nona muda mandi, makan dan beristirahat sebentar."

Xue Shan Shan memang sudah lelah dan mengerti bahwa neneknya ingin membahas masalah ibunya, jadi dia pergi dengan patuh.

Begitu Xue Shan Shan pergi, senyuman di wajah Nenek Lee langsung memudar. Dia melihat Su Qiu dan memukul meja dengan keras. "Berani sekali kalian menipuku selama ini!"

Su Qiu langsung berlutut hingga menimbulkan suara kedebuk di lantai. "Nyonya Tua, nona ... nona selama ini sangat kesusahan."

Nona yang dimaksud oleh Su Qiu adalah Nyonya Diana!

Entah kenapa, baru mengucapkan satu kalimat itu saja sudah membuat hati Si Qiu sangat lega, dia akhirnya bisa mengeluarkan keluh kesah yang sudah disimpannya selama bertahun-tahun.

"Benarkah?" Wajah serius Nenek Lee menunjukkan ekspresi kaget dan saat melihat Su Qiu menangis dengan kepala tertunduk, suaranya pun menjadi lebih kejam. "Su Qiu, apa kau serius dengan semua yang kau katakan?"

"Sungguh!" Su Qiu mengangkat kepala dan matanya dipenuhi dengan keyakinan. "Nyonya Tua, nona sebelumnya tidak mengizinkanku memberitahumu apa pun yang dia alami di Kediaman Xue, jadi aku tidak berani. Sekarang nona sudah membuka mulut, aku baru berani menceritakan semuanya!"

"Nyonya Tua, kehidupan nona di Kediaman Xue benar-benar tidak ada baiknya ...." Setelah bercerita begitu banyak, wajah Su Qiu dipenuhi dengan air mata. "Tuan Xue sama sekali tidak memperlakukan nona sebagai istri sah dan malah lebih memanjakan selirnya! Bahkan, hak untuk mengurus rumah juga direbut oleh si selir."

"Kehidupan nona muda juga tidak begitu baik. Sering kali, selir di Kediaman Xue menindas nona muda dengan memberikannya makanan yang tidak layak. Terkadang kepedasan, keasinan dan tidak matang. Bahkan, dia juga tega memberikan makanan sisa untuk nona muda. Sungguh kasihan ...."

Nyonya Cheng dan Nyonya Ning yang mendengar seluruh cerita dari Su Qiu tidak berhenti meneteskan air mata.

Bagaimana pula dengan Nenek Lee?

Dia marah hingga seluruh badannya bergetar.

Tidak heran Xue Shan Shan terlihat seperti orang kelaparan yang tidak pernah makan selama ratusan tahun ketika sedang makan, sama sekali tidak terlihat seperti putri bangsawan.

Nenek Lee tidak bisa membayangkan, entah kesengsaraan seperti apa yang dihadapi oleh Xue Shan Shan selama berada di Kediaman Xue. Dia juga tidak tahu bagaimana cucunya yang berharga dan masih begitu muda bisa melewatinya selama ini.

"Bagus, bagus! Sungguh hebat sekali Keluarga Xue! Luar biasa!" Emosi tak menentu di dalam hati Nenek Lee membuat tubuhnya semakin bergetar. "Berani sekali mereka memperlakukan Diana dan Shan Shan seperti itu!"

"Nyonya Tua, tidak hanya itu saja." Su Qiu berpikir untuk memperjelas semuanya agar keluarga Xue sadar bahwa tidak mudah berurusan dengan Kediaman Perdana Menteri. "Meskipun nona muda juga mendapatkan hadiah ketika Tuan Xue membelikan sesuatu untuk anak selirnya, tapi benda itu adalah benda yang tidak diinginkan oleh anak selir."

"Nyonya Tua Xue lebih kejam lagi. Dia memang sudah menghapus salam untuk nona di pagi dan malam hari, tapi dia terus berkata jelek tentang nona. Saat nona sakit, dia meminta nona untuk datang dan melayaninya. Dia jelas-jelas menindas nona!"

Su Qiu benar-benar tidak berniat berhenti menceritakan segala penderitaan yang dialami oleh Xue Shan Shan dan Nyonya Diana selama ini!

"Nona sudah sangat kesulitan di setiap harinya, bahkan saat musim dingin, Nyonya Tua Xue seringkali meminta nona mencucikan pakaiannya. Saat itu, tangan nona menjadi sangat merah karena kedinginan. "

"Nona tidak seharusnya menderita seperti itu!"

Bercerita sampai di sini, Su Qiu seperti mengingat seluruh adegan tersebut dan seluruh badannya menjadi gemetar.

"Dasar Keluarga Xue! Berani sekali mereka!" Nyonya Cheng tidak bisa menahan emosi dan bangkit dari tempat duduknya, tetapi malah ditahan oleh Nyonya Ning yang menggelengkan kepala padanya.

"Ibu, tenanglah. Kau harus menjaga kesehatanmu. Kita akan memikirkan cara begitu ayah dan suamiku kembali." Nyonya Ning juga sangat marah, tetapi dia masih bisa bersikap lebih tenang daripada Nyonya Cheng sehingga banyak hal yang terpikirkan olehnya. "Kali ini, kita tidak akan melepaskan Keluarga Xue begitu saja! Kita akan membalaskan dendam adik dan Shan Shan."

Meskipun dirinya dan Nyonya Diana hanyalah saudara ipar, tetapi hubungan mereka sangat baik, melebihi hubungan persaudaraan sedarah pada umumnya.

Melihat tatapan Nyonya Ning tertuju padanya, Bibi Merry segera membangunkan Su Qiu, sebelum akhirnya menuangkan secangkir teh untuk Nenek Lee. "Syukurlah kita mengetahui kebenarannya sekarang. Dengan begini, nona dan nona muda tidak akan mengalami kesulitan lagi. Namun, bagaimana nona muda bisa terpikirkan untuk datang ke sini?"

Kata-kata Bibi Merry menyadarkan Nenek Lee, dia mengangkat kepalanya dan melihat Su Qiu. "Apa yang terjadi pada Shan Shan?"