NovelToon NovelToon
Pengasuh Tuan Cassanova

Pengasuh Tuan Cassanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Janda / Mengubah Takdir
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Mengetahui suaminya telah menikah lagi dan mempunyai seorang anak dari perempuan lain, adalah sebuah kehancuran bagi Yumna yang sedang hamil. Namun, seolah takdir terus mengujinya, anak dalam kandungannya pun ikut pergi meninggalkannya.

Yumna hampir gila, hampir tidak punya lagi semangat hidup dan hampir mengakhiri hidupnya yang seolah tidak ada artinya.

Namun, Yumna sadar dia harus bangkit dan hidup tetap harus berjalan. Dia harus menunjukan jika dia bisa hidup lebih baik pada orang-orang yang menyakitinya. Hingga Yumna bertemu dengan pria bernama Davin yang menjadi atasannya, pria dengan sebutan sang cassanova. Yumna harus bersabar menghadapi bos yang seperti itu.

Davin, hanya seorang pria yang terlanjur nyaman dengan dunia malam. Dunia yang membuatnya tidak terikat, hanya menikmati semalam dan bayar, lalu pergi tanpa keterikatan. Namun, setelah hadir Sekretaris baru yang cukup ketat karena perintah ayahnya, dia mulai memandang dunia dengan cara berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belajar Memasak Yang Menegangkan

Setelah mengobati luka dan menempelkan plester, Davin menatap Yumna dengan serius. "Mulai sekarang, kau harus bisa melawan, karena aku tidak suka melihatmu terluka seperti ini. Tunggu beberapa minggu lagi, maka akan ada kabar yang mengejutkan semua orang"

"Aku sudah melawan, tapi dia yang mendorongku, mana bisa aku bertahan dan akhirnya terjatuh juga"

"Pokoknya apapun alasannya, jangan biarkan dirimu terluka. Aku tidak suka" tegas Davin.

Yumna hanya diam saja, meski sedikit bingung kenapa juga Davin mengatakan hal itu. Seolah dia saja yang terluka, padahal yang terluka itu adalah Yumna, dan lukanya pun tidak parah. Tapi tatapan Davin menunjukan jika dia memang tidak suka melihat Yumna terluka.

"Yaudah, sekarang saya kembali dulu ya Pak. Besok kita bekerja, saya juga belum mandi"

Davin melirik ke arah kantong belanjaan milik Yumna. Melihat ada beberapa barang dan bahan makanan disana. "Bukannya kau ingin belajar memasak dariku? Kebetulan malam ini aku belum makan, ayo kita masak"

Yumna langsung berubah antusias, sebenarnya dia bisa memasak, tapi menu masakannya hanya itu-itu saja. Tidak bisa bervariasi seperti yang lainnya. Dan Yumna ingin mempelajari beberapa resep baru yang bisa dia praktekan sendiri nanti.

"Boleh, ayo kita mulai Pak"

Davin tersenyum tipis melihat Yumna yang begitu bersemangat. Davin beranjak dari duduknya dan pergi ke dapur kecil miliknya di Apartemen ini. Yumna segera mengikutinya.

Yumna memperhatikan Davin yang menyiapkan beberapa bahan masakan di atas meja. Beberapa sayuran dan udang mentah juga.

"Apa yang bisa saya bantu, Pak?"

"Kau cuci sayuran ini lalu potong-potong, awas melukai tanganmu, kalau sampai kau melukai tanganmu sendiri, aku tidak akan pernah mau mengajarimu memasak lagi" tekan Davin.

Yumna mengangguk cepat, meski ucapan Davin terdengar aneh baginya. Sebuah nada ancaman, tapi menurutnya itu terlalu berlebihan. Setelah mencuci sayuran, Yumna memotong sayuran itu di atas meja. Sementara Davin membersihkan udang dan menyiapkan bumbu lainnya.

Tumisan dari bumbu halus begitu wangi, membuat perut yang sudah lapar semakin keroncongan. Yumna menatap tangan kekar yang begitu lihai memiankan sepatula di atas wajan. Sosok yang sebenarnya hampir sempurna untuk seorang laki-laki, tapi sayangnya dunia tidak sesempurna itu bagi Davin. Membuat dia terjerumus dalam dunia yang gelap, hingga dunia memandangnya buruk.

"Saya mau coba Pak" ucap Yumna, karena sejak tadi dia hanya di izinkan untuk memotong dan mencuci sayuran saja. Selebihnya Davin yang mengerjakan.

"Kau ambilkan kecap asin disana"

"Oke" Yumna segera mengambilnya dan memberikan pada Davin. Masih memperhatikan setiap gerakan yang Davin lakukan untuk mengaduk masakannya. "Sejak kapan anda bisa memasak seperti ini, Pak? Sepertinya sudah lihai sekali"

"Sejak sekolah, dulu aku selalu merasa kesepian di rumah karena tidak ada kegiatan sepulang sekolah. Lalu ada pelayan rumahku yang mau mengajarkan aku memasak, hingga aku mulai menyukainya, dan selalu belajar banyak resep masakan darinya"

Yumna menatap Davin dengan sedikit perasaan iba. Mungkin memang Davin sudah kesepian sejak dulu, meski orang tuanya masih bersatu, tapi rasa sepi itu tetap dia rasakan. Orang tua yang sama-sama sibuk dan egois, hingga tidak pernah benar-benar peduli pada anak mereka sendiri. Mereka hanya menjamin tentag finansial saja, tapi tidak dengan perhatian dan kasih sayang.

"Kau ingin coba mengaduknya?"

"Ya" Yumna berjalan mendekat ke arah wajan, mengambil sepatula dari tangan Davin dan mulai mengaduk perlahan masakan di dalam wajan itu. "Wanginya enak banget, pasti rasanya juga sangat enak"

"Eh?" Yumna tertegun saat tiba-tiba tangan Davin memegang tangannya yang memegang sepatula, posisi tubuh Davin tepat berada di belakang tubuhnya, seperti sedang memeluknya. Tubuh Yumna sudah tegang dan jantungnya yang berdebar begitu kencang.

"Sudah selesai, matikan kompornya dan kita pindahkan ke wadah" ucap Davin, berbicara di dekat telinga Yumna, membuat wanita itu benar-benar terkejut dan seketika menoleh padanya. Pandangan yang bertemu tanpa sengaja dengan jarak yang sangat dekat, wajah yang memerah dan jantung keduanya yang berdebar kencang seperti saling bersahutan dalam hening.

"Apa kau terlalu dekat dengan kompor? Wajahmu sampai memerah begitu"

Yumna mengerjap, dia benar-benar kesulitan mengendalikan dirinya sendiri saat ini. Semakin Davin dekat dengannya dan berbicara, maka semakin Yumna bingung dengan sikapnya. Dia bingung harus melakukan apa.

"Ayo pindahkan kesini masakannya, malah bengong"

Sekali lagi, Yumna kembali mengerjap. Dia seperti kehilangan jati dirinya dalam dekat Davin seperti ini. Menggelengkan kepalanya untuk mengembalikan kesadaran yang sempat hilang. Yumna segera memindahkan masakan di dalam wajan ke atas piring yang dipegang oleh Davin. Posisi mereka belum juga berubah, Davin masih berdiri dekat di belakang tubuhnya. Sudah seperti memeluk Yumna saja.

Adegan apa ini sebenarnya? Kenapa aku merasa jika Pak Davin malah sengaja semakin menempelkan tubuhnya di punggungku.

"Sudah si-ap Pak, ayo kita makan" ucap Yumna tiba-tiba berubah gugup. Dia menyimpan sepatula di atas wajan yang kosong, dan segera menghindar pergi dari tubuh Davin yang seperti mengukungnya itu. "Biar saya siapkan nasinya dulu ya, Pak"

Davin hanya menatap Yumna dengan senyuman penuh kemenangan. Membuatnya gugup dan malu seperti itu, adalah hal yang menyenangkan bagi Davin. Wajah memerah Yumna adalah hal yang lucu baginya.

"I-ini nasinya Pak, ayo kita makan sekarang" ucap Yumna, menyimpan dua piring nasi di atas meja. Masih belum bisa menghilangkan kegugupannya sendiri.

Davin duduk di depannya, masih memperhatikan Yumna yang gerak-geriknya benar-benar gelisah karena kegugupan yang belum hilang. Wajahnya menunduk saat mengunyah makanan. Entah rasa makanan itu benar-benar terasa enak dan cocok di lidahnya, atau tidak. Karena dia benar-benar tidak bisa menikmati makan malam kali ini.

Sial, kenapa aku terus gugup seperti ini. Dan Pak Davin juga kenapa terus menatapku seperti itu?

Davin tersenyum saja melihat Yumna yang masih malu-malu saat ini. Wajahnya saja masih memerah, membuatnya merasa gemas dan ingin mencium pipinya itu. Tapi tunggu dulu ... Davin benar-benar harus menahannya. Melihat ada sedikit saus di sudut bibir Yumna, membuat dia mengusapnya tanpa aba-aba dengan jarinya.

Uhuk...uhuk.. Yumna langsung tersedak makanan yang sedang di kunyah. Davin yang mengusap sudut bibirnya dengan ibu jarinya, membuat jantung Yumna seperti berhenti berdetak dalam seketika.

"Hati-hati, kau bisa mati karena tersedak" ucap Davin sedikit kesal, dia langsung memberikan segelas air pada Yumna. "Minumlah, wajahmu sudah memerah seperti itu"

Yumna mengambil segelas air itu dan meminumnya dengan segera. Bukan masalah dia yang tidak hati-hati dalam makan, tapi Davin yang membuatnya terkejut sampai tersedak makanan.

"Lanjutkan makan, aku hanya membersihkan sisa saus di bibirmu. Lagian makan saja seperti anak kecil"

Yumna langsung mengusap bibirnya sendiri, takut jika masih ada sisa saus makanan di bibirnya dan itu akan membuat Davin kembali mengusapnya membuat dia terkejut lagi.

"Padahal Pak Davin tinggal bilang saja kalau ada sisa saus, kan saya bisa bersihkan sendiri"

"Memangnya kenapa kalau aku ingin membersihkannya? Kan bukan aku bersihkan menggunakan bibirku"

Hah? Apa? Dia gila ya...

Bersambung

1
🌷Vnyjkb🌷
para manusia, Biasakan u mengendalikan dan menguasai pikir,,,, nyinyirrrr muluuu,,, sebelum bicara ayo ngaca !!!
🌷Vnyjkb🌷
cool man👍👍👍😍😍
Uba Muhammad Al-varo
maafkan Q bukan maksudnya menabung bab, banyak kendala tuk baca karyamu ini kakak 🙏🙏💪💪💪
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya Davin bertekuk lutut di hadapan Yumna,udah waktunya juga kamu sadar dari kegilaan mu celup sana celup sini,ayo kalau kamu benar tulus mencintai Yumna berjuang lah untuk mendapatkan nya dan jangan lupa periksa diri ke dokter kelamin 😊
Kar Genjreng
Ak orang Jawa tengah Kak jadi ngambilnya. kripik tempe dan tempe mendoan,,,tapi tinggal di jakarta 😁😁 jadi bolehlah dapat rendang jengkol
Kar Genjreng
tadi nya mau menabung. di kotak pizza ternyata yang keluar bumbu rendang jengkol 😁😁 untuk masih ada jengkinya ya cuma dua potong si wekkkk,,,jadi Davin akan menikahi Yumna Yesss insyaf ahirnya,,,dan sahabat benar' benar' jahat masa bininya di jadikan pelayan,,babu lh😭😭
zhelfa_alfira
bagus
olyv
belum terkonek si yumna 😅
shenina
dag dig dug hatiku 🤭😁
shenina
gila njirr siapa yg g gugup kalau berdekatan seperti itu, modus bgt bang davin 🤭🤣
Rarik Srihastuty
pasti author sering dapat lengkuas ya 🤭
Nanik Arifin
aku orang Jogja Thor. g ngambil rendang, ambilnya gudeg & gudeg g pakai lengkuas 🤪😜✌️
Siti Amyati
janda malah bikin nagih kak,lanjut
Lilis Yuanita
greget deh
Kar Genjreng
memang Davin mulai gila kepadamu Yumna tapi ya sudah di usap bibirnya dikit koe tapi jantung mu jadi ga sehat ya Yum he he 😂 mateng lah dirimu klepek-klepek sudah lah tapi benar kata Davin kalau mau main main dengan wanita yang mau di bayar tetapi tidak untuk melahirkan benihnya,,,dan kalau mau menitipkan benihnya kepada Wanita baik baik jadi bukan sembarang menanam benih sembarang orang,,, tetapi jelas wanitanya,,,Jendes ga masalh tetapi wanita baik baik 😂🌹
Dartihuti
Terkode tp blm nyambung ya Yumna😄🤭
Mundri Astuti
.ngode tuh Yumna 😄
🌷Vnyjkb🌷
🤣🤣🤣🤣🤣bacokkkk kak🤭💪💪🙏🙏
Kar Genjreng
bagus ko ceritanya tambah keren 😁
Kar Genjreng
pELaKoR. mengincar pria berduit. setelah bangkrut dan miskin. paling cari. mangsa yang lebih tajir lagi begitu lah pELaKoR,,,sudah merebut tapi belaga,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!