Menceritakan kisah seorang pemuda yang mempunyai rasa trauma di masa kecilnya. Dan rasa trauma itu disebabkan oleh keluarganya sendiri yang sangat membenci kehadiran dirinya. Saga, di usir dari rumah karena telah dituduh menyakiti adik lain ibu dari ayahnya, Saga juga sering di hina dan di caci maki oleh ayah serta kakak kandungnya sendiri. Sampai akhirnya Saga keluar dari rumah yang seperti neraka dan hidup di dunia luar. Banyak kejadian menyakitkan yang Saga alami, tapi semua itu telah menjadi pecut untuk dirinya agar bisa menjadi lebih kuat dan juga tahan banting. Sampai akhirnya Saga bergabung dengan kelompok Gengster, dan bertarung melawan banyak Gengster yang menjadi musuhnya? Dan beberapa tahun kemudian, Saga bertemu dengan adik tirinya itu, yang ternyata merupakan musuh bebuyutan dari kelompok mafia miliknya. Di saat itulah pembalasan dendam akan dia mulai. Sagara berjanji akan menghabisi seluruh orang yang telah membuat hidup nya menjadi menderita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Vero Dan Kenzo Hercules
Jika ibu Marisa saat ini tengah memadu kasih bersama Ronald di dalam rumah milik tuan Abimanyu, lain halnya dengan Vero yang sedang berkumpul di dalam Bar milik Jack Lemos untuk bertemu sekutunya yang tak lain adalah Kenzo Hercules.
Vero yang menunggu kedatangan Kenzo tampak duduk di temani oleh Jack seraya meneguk minuman yang tersedia di atas meja kaca. Entah mengapa Vero merasa sangat kesal karena perusahaan yang baru saja dia miliki malah berada di ambang kegoncangan karena ulah dari saingan yang tidak dia ketahui siapa orangnya.
"Sial! Kenapa Kenzo lama sekali. Rasanya aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan pria itu." omel Vero sambil menggebrak gelas yang dia letakkan di atas meja dengan begitu kasar.
"Sabar sedikit. Kenapa kau tampak terburu buru? Biasanya kau sangat menikmati alunan musik DJ yang ada di Bar ku ini." timpal Jack sambil tersenyum tipis.
"Tidak bisa. Aku tidak bisa menikmati apapun malam ini, karena aku sudah sangat kesal terhadap saingan sialan yang telah menganggu perusahaan ku!" omel Vero menampilkan wajah emosi.
Mendengar perkataan Vero, Jack pun langsung mengerutkan keningnya. Bukankah perusahaan Tuan Abimanyu sudah jatuh ke tangan pria ini? Tapi mengapa dia malah merasa takut dengan saingan yang menggangu perusahaannya?.
"Hei Vero! Kenapa kau terlihat sangat ketakutan? Aku rasa perusahaan tuan Abimanyu begitu kuat dan hebat, jadi tidak mungkin bisa goyah walaupun ada pesaing yang ingin mengganggunya." ujar Jack menatap heran.
"Diamlah kau Jack! Kau itu tidak tahu apa apa tentang perusahaan ayahku. Dan kau juga tidak tahu sehebat apa pesaing yang telah merebut pasar milik kami."
"Benarkah? Memangnya seperti apa pesaing mu itu?" tanya Jack kembali sambil tersenyum mengejek.
Vero yang mendengar pertanyaan tersebut menjadi semakin kesal. Lalu dia membuang wajahnya ke arah samping dan mendengus marah.
Sebenarnya Vero memang tidak pintar dalam menjalankan bisnis, dia bahkan tidak pernah belajar tentang bisnis dan menguasai ilmu bisnis, jadi di saat perusahaan tuan Abimanyu mengalami kegoncangan, tentu saja dia langsung merasa pusing dan ketakutan sendiri.
Sedangkan Kenzo, selain dia jago di dunia bawah, pemuda itu juga sangat mahir dalam berbisnis, maka dari itu saat ini Kenzo sudah mempunyai perusahaan sendiri yang berjalan di bidang produksi pembuatan minuman anggur paling mahal yang ada di negara Indonesia.
Dan setelah hampir tiga jam lamanya menunggu, akhirnya orang yang dinantikan sudah tiba juga. Tampak sekelompok pria gagah bertubuh tegap berjalan mendampingi pemuda yang memiliki wajah begitu rupawan.
Pemuda itu mengenakan stelan baju yang sangat mahal, dan bergaya begitu berkelas, sedangkan tatapan matanya terlihat tajam membuat semua orang yang menatapnya pasti akan gentar karena merasa terintimidasi.
Dan dia adalah Kenzo Hercules, putra tunggal dari pria bernama Hercules, yang merupakan keluarga kaya raya dan berpengaruh di dunia bawah maupun politik yang ada di negara ini. Banyak para pejabat yang takut dan tunduk terhadap keluarganya, bahkan ayahnya Hercules dikenal sebagai Raja minyak yang begitu berkuasa.
"Lihatlah! Orang yang kau tunggu sudah tiba." ucap Jack membuat Vero langsung melirik menatap kearah sekutunya itu.
Senyum manis terukir indah di bibir Vero, lalu dengan cepat dia bangkit dari duduknya dan mendekati pemuda tampan itu.
Malam ini Vero akan meminta bantuan kepada Kenzo, agar dia bisa mencari tahu siapa itu pemilik asli dari perusahaan Dirgantara yang sudah berani merebut pasar miliknya.
Begitu pula dengan Saga, Vero merasa muak karena para anak buahnya tidak juga berhasil menemukan keberadaan Saga, padahal pria itu masih berada dalam satu kota yang sama, tapi entah mengapa pria itu sudah seperti siluman yang bisa menghilang dan bersembunyi di tempat yang tidak diketahui, dan Vero berjanji andai Kenzo berhasil menemukan Saga, maka dia sendiri yang akan menghabisi Abang tirinya itu.
"Kenzo! Akhirnya kau tiba juga. Aku sangat senang melihatmu datang menghadiri undangan ku." sapa Vero sambil menepuk punggung Kenzo.
"Tentu aku akan datang. Bukankah kita sekutu Vero." jawab Kenzo seraya tersenyum tipis.
"Hahaha...! Iya, benar juga apa yang kamu katakan. Oya, ayo kenalkan ini adalah temanku Jack Lemos. Dia merupakan pemilik dari Bar ini." ucap Vero memperkenalkan Jack kepada Kenzo.
Mendengar perkataan Vero, Jack langsung mengulurkan tangannya di hadapan Kenzo, namun betapa terkejutnya dia saat melihat ekspresi wajah sombong Kenzo yang tidak membalas senyumannya dan malah mengabaikan uluran tangan yang dia berikan kepada pria itu.
"Sial! Kenapa dia sangat sombong!" rutuk Jack kesal dan langsung menarik tangannya kembali.
Vero yang melihat sikap Kenzo kepada Jack tidak menggubrisnya sama sekali, karena bagi Vero saat ini, kehadiran Kenzo yang mau menemuinya benar benar sebuah keberuntungan yang tidak boleh dia sia siakan.
"Ayo duduklah di sini, aku ingin membahas hal penting dengan mu Kenzo." ajak Vero begitu ramah.
Lalu Kenzo langsung menghempaskan bokongnya di atas sofa, tak lupa Vero juga memesan minuman mahal yang ada di dalam Bar tersebut.
Sedangkan Jack yang mulai tak menyukai sikap arogan Kenzo, memutuskan untuk pergi dari tempat itu. Lalu dia pun berjalan menuju ke bartender yang ada di depan sana.
"Hah! Dasar orang sombong. Walaupun dia kaya dan berkuasa, aku tetap tidak sudi menjadi sekutunya." ucap Jack seraya berjalan mendekati Bartender tersebut.
Namun baru saja dia hendak duduk di kursi yang sudah tersedia, tiba tiba saja Jack dikejutkan dengan kehadiran seorang pemuda yang menabrak tubuhnya.
Brukkk...
"Aarrgghh..!"
Jack yang hampir terhuyung ke belakang, langsung memegang kursi yang ada di depan bartender, sedangkan pria yang menabrak Jackz segera meminta maaf kepada pria itu.
"Maaf tuan, maaf kalau saya sudah menabrak anda." ucap pria itu memohon maaf kepada Jack.
"Iya, tidak apa. Aku baik baik saja, jangan panik." jawab Jack sambil mengangkat wajahnya menatap pemuda yang baru saja menabrak tubuhnya.
Dan di saat kedua mata mereka saling bertemu, betapa terkejutnya Jack saat melihat siapa orang yang telah menabraknya barusan.
"Kau! Bukankah kau merupakan temannya Saga?" tanya Jack tersenyum ramah.
"Hahaha..! Iya benar sekali tuan, saya adalah Marko temannya Saga."
"Wah, kenapa kau tidak bilang kalau mau main ke Bar milikku? Oya, di mana Saga? Apa kau datang bersama dia?" tanya Jack kembali seraya celingukan mencari keberadaan Saga.
Mendengar pertanyaan yang diucapkan oleh Jack, membuat Marko langsung tersenyum tipis. Lalu dia menawarkan diri untuk mengajak Jack pergi menuju ke ruangan VIP yang ada di dalam Bar tersebut.
"Kalau tuan mau bertemu dengan Saga, maka tuan bisa ikut denganku ke ruangan VIP."
"Hah, baiklah. Ayo bawa aku ke ruangan VIP." jawab Jack mengangguk senang.
Lalu mereka berdua sama sama melangkah menuju ke ruangan VIP, sedangkan Vero dan Kenzo masih berbincang serius membuat suasana berubah menjadi tegang.
Kira kira apa yang mau dilakuin sama Saga ya? Bagusnya ada pertempuran di Bar apa main cantik dulu? Ayo kasih sarannya ya, terimakasih