NovelToon NovelToon
Babysitter Pavorite

Babysitter Pavorite

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Harem / Cinta pada Pandangan Pertama / Mafia / Romansa
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: SNUR

"Berhenti gemetar Ana.. Aku bahkan belum menyentuhmu." Nada suara itu pelan, rendah, dan berbahaya membuat jantung Ana berdebar tak karuan. Pertemuan mereka seharusnya biasa saja, tapi karena seorang bocah kecil bernama Milo semuanya menjadi berubah drastis. Daniel Alvaro, pria misterius yang membuat jantung ana berdebar di tengah kerasnya hidup miliknya. Semakin Ana ingin menjauh, semakin Daniel menariknya masuk.Antara kehangatan Milo, sentuhan Daniel yang mengguncang, dan misteri yang terus menghantui, Ana sadar bahwa mungkin kedatangannya dalam hidup Daniel dan Milo bukanlah kebetulan,melainkan takdir yang sejak awal sudah direncanakan seseorang.
Bagaimana jadinya jika Ana ternyata mempunyai hubungan Darah dengan Milo?
apa yang akan terjadi jika yang sebenarnya Daniel dan Ana seseorang yang terikat janji suci pernikahan di masa lalu?
Siapa sebenarnya ibu dari Milo? apa hubungannya dengan Ana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNUR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Identitas palsu

"Aska? " Daniel bingung ketika ia mem uka pintu yang ada di hadapannya adalah asistennya.

"untuk apa kamu datang malam-malam begini. "

 aska muncul dengan wajah yang kacau napasnya terengah-engah dengan rambut berantakan seolah ia berlari sepanjang koridor.

“Pak Daniel… kita ada masalah besar,” katanya dengan gelisah.

Daniel berdiri. “Apa yang terjadi?”

Aska menelan ludah, tapi pandangannya tertarik pada sesuatu, tepat pada Lara.

Ia terpaku sejenak melihat pakaian Lara yang terlalu terbuka untuk seorang bodyguard dan melihat posisi mereka berdua di ruangan tertutup itu.

Aska mengerutkan dahi, ia mencibir.

“Lara,” katanya pelan tapi tajam. “Jam kerja. Pakaian. Ingat aturan basic saja tidak bisa?”

Lara memicingkan mata. “Aku tidak butuh kuliah etika darimu.”

“Benar,” Aska mendengus. “Kau hanya perlu pakaian lengkap, itu saja.”

Suasana mulai menegang. Lara tampak ingin membalas, tapi Daniel mengangkat tangannya, menghentikan mereka.

“Lara. Keluar.”

Lara membeku. “Apa?”

“Kau dengar.”

Nada Daniel tegas, dan dingin, tak menerima bantahan.

“Keluar. Sekarang!”

Lara menggertakkan gigi, wajahnya memerah antara malu dan marah. Ia melirik Aska penuh kebencian sebelum akhirnya melangkah pergi, menutup pintu lebih keras dari seharusnya.

Begitu pintu tertutup, Aska masuk lebih dalam.

Suasana langsung berubah serius.

Daniel melipat tangan di dsda. “Apa yang kau temukan tentang Ana?”

Aska menarik napas panjang, membuka berkas yang ia bawa. Tangannya sedikit gemetar.

“Ada sesuatu yang… tidak biasa, Pak,” katanya pelan.

“Sesuatu yang menurut saya, Anda harus lihat sendiri.”

"Mungkin anda akan sama syoknya dengan saya."

Daniel menatapnya tak berkedip.

“Bicara.”

Aska mendekat, wajahnya penuh kekhawatiran dan kebingungan.

“Identitas Ana… tidak sesederhana yang kita pikirkan.”

Aska menatap mata Daniel dalam-dalam sebelum melanjutkan, suaranya menurun seperti takut ada yang mendengar.

“Saya menemukan… seseorang yang pernah mencari Ana bertahun-tahun lalu. Dan dia bukan orang biasa.”

Daniel merapatkan rahang.

“Siapa?”

Aska menelan ludah dengan kasar. ia sedikit ragu untuk menyampaikannya. ia tahu tuannya pernah terguncang hebat saat kehilangan Ibu Milo.

“Saya belum bisa memastikan… tapi dia terkait dengan kecelakaan yang menewaskan orang tua Ana.”

Daniel Diam.

Ruangan mendadak terasa lebih dingin.

Daniel merasakan napasnya menegang.

“Jelaskan semuanya,” katanya pelan… tapi nada suaranya berubah menjadi sangat berbahaya.

Aska mengangguk cepat. “Baik, Pak.”

Aska membuka map cokelat itu perlahan, seolah setiap lembar di dalamnya mengandung bom waktu.

Daniel memperhatikannya tajam.

“Aska, bicara.”

Aska menarik napas panjang, lalu mengambil dokumen lain salinan KTP, kartu pelajar, dan data kependudukan.

“Inilah masalahnya, Pak.”

Ia menepuk lembut dokumen itu.

“Identitas Ana yang sekarang… bukan identitas aslinya.”

Daniel menoleh cepat. “Maksudmu?”

Aska menatapnya sangat serius.

“Kewarganegaraan Ana… baru muncul tiga tahun lalu.”

Daniel mengerutkan dahi.

“Ana lahir di sini. Mana mungkin kewarganegaraannya tiba-tiba baru muncul?”

“Itu dia, Pak. Tidak mungkin… kecuali ada seseorang yang menghapus data lamanya, lalu membuat ulang identitas baru dari nol.”

Aska membuka data lain.

“Ini yang membuat saya bingung. Dokumen lama Ana akte kelahiran, kartu keluarga asli, data sekolah dasar semua… menghilang tanpa jejak.”

“Hilang?” Daniel mengulang dengan sudut rahang mengeras. otaknya berpikir keras dengan teka teki ini. mana mungkin orang biasa mampu melakukan hal ini, memanipulasi data menghilangkan data kenegaraan, pasti ada seseorang yang berpengaruh di balik ini semua. Tapi, apa hubungannya dengan Ana? siapa gadis itu sebenarnya?

“Tidak hanya hilang Tuan tapi benar-benar dihapus dengan rapi. Seperti ada seseorang yang sengaja mengubur masa lalunya.”

“Aska,” Daniel menatapnya tak berkedip. pandangannya begitu dingin dengan penuh rasa ingin tahu “Siapa yang melakukannya menurutmu? ”

Aska menggeleng pelan.

“Itu yang belum saya temukan. Orang ini… sangat ahli. dia memiliki banyak Akses dan aku yakin koneksinya benar benar luas, dan Terstruktur. hanya orang dengan kekuatan tertentu yang bisa memanipulasi data sedetail ini. ”

Daniel mencondongkan tubuh.

“Jadi Ana… sebenarnya siapa dia?”

Aska menahan napas sejenak sebelum menjawab.

“Justru itu, Pak. kita tidak tahu siapa dia.”

Ia meletakkan dokumen terakhir hasil penelusuran sekolah SMP Ana.

"rekam jejak masa SMPnya pun tidak jelas pak. "

Daniel terpaku untuk sesaat.

“Aska,” suaranya sangat rendah.

“Apakah… ada kemungkinan seseorang sengaja melindunginya? Atau justru… memburunya?”

Aska mengangkat bahu dengan ekspresi ngeri.

“Kemungkinan itu ada, Pak. Dan satu hal lagi…”

Ia menatap Daniel seolah sedang menyerahkan fakta paling berbahaya.

"Bapak tahu siapa saja kemungkinan orang besar yang mampu memanipulasi data sedetail itu? " Daniel menatap Aska, otaknya langsung tertuju pada satu orang.

"apa maksudmu? "

"Ya Tuan, salah satu kemungkinan terbesarnya adalah Tuan Axel. Axel Mahendra. Kakek Milo dari pihak ibu. "

Daniel menatap Aska dengan tajam. pikirannya begitu penuh dengan pertanyaan tentang siapa Ana sebenarnya?

"Lalu, apa hubungannya? "

"Saya belum menemukan data lainnya Tuan, beberapa Intel kita sedikit kesulitan. "

Aska menghela nafas berat, seolah mencari identitas tentang Ana adalah pekerjaan yang begitu melelahkan menguras waktu dan energi.

"hacker? anggota bawah? " tanya Daniel dengan suara pelan

"sudah saya tugaskan semua Tuan, belum ada data lengkap yang bisa kita temukan. "

Daniel berbalik memunggungi Aska. matanya menatap jendela besar yang menghadap langsung ke langit jakarta.

"Bagaimana dengan sekolahnya? " Tanya Daniel dengan dingin.

Angin malam berhembusus pelan, namun terasa menusuk sampai ke tulang.

"pihak sekolah tutup mulut, mereka hanya memberikan sebuah informasi dasar saja yang tidak berguna."

Arka mendudukan dirinya di sofa, melemparkan dokumen di tangannya dengan asal. ia meminta pangkal hidungnya, kepalanya terasa berdenyut dengan semua kemungkinan yang bisa saja terjadi.

ia tidak mau berurusan lagi dengan Tuan Alex Mahendra. sudah cukup 5 tahun lalu dia hampir mati berdiri berhadapan dengan Mafia kejam itu.

Daniel mengambil sebatang rokok dari sakunya menghidupkan pelatih lalu menghisap rokoknya dengan dalam. hembusan asap memenuhi area balkon.

"apa yang harus saya lakukan selanjutnya Tuan? " Tanya Aska dengan frustasi.

"selidiki terus identitasnya. Aku tidak mau sampai kecolongan sesuatu. "

Aska mendesah frustasi, kepalanya ia sendirian pada sandaran sofa, menutup matanya sejenak menimbang-nimbang setiap resiko yang akan di hadapi.

"Apa kita harus kembali berurusan dengan dia? "

Daniel menoleh, menatap Aska yang terlihat frustasi. rokok di tangannya masih mengeluarkan asap.

"Bukankah kita memang selalu berurusan dengan dia. "

Aska menatap tuannya dengan dalam, menelaah setiap ekspresi yang di keluarkan, namun sayang ia tidak bisa membacanya. Gurat datar wajah Daniel terlalu sulit untuk ia baca.

"ahhh Usia gadis itu? "

"menurut data yang aku temukan Ana berumur lebih tua dari gadis seusianya. ia sudah menginjak usia 19 tahun. "

"19 tahun? "

Aska menganggukan kepalanya. menyerahkan sebuah map yang di lempar tadi.

"sesuai data. tapi kita tidak tahu data itu asli atau palsu. entah memang kebenarannya entah sudah di manipulasi. "

Daniel mbuka map itu, membacanya dengan detail, ia mengernyit saat membaca sebuah kecelakaan mobil yang terjadi 6 tahun silam.

"Apa maksudnya ini? kecelakaan?" Daniel menunjukan sebuah poto mobil yang sudah ringsek nerada di tepi jurang.

"Kecelakaan orang tua Ana. aku belum memastikan detailnya. sudah ku bilang Tuan sulit sekali mencari data gadis itu."

Daniel terdiam sejenak. pikirannya menerawang jauh mengingat hilangnya ibu Milo tepat 6 tahun yang lalu. Menghilang begitu saja tanpa jejak .y

1
Anonymous
seruu👍
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anonymous
curiga sama si ana
Anonymous
sinis nya si lara
Anonymous
kerenn👍
Anonymous
keren thor👍👍
Anonymous
seruu thor. bikin penasaran
Anonymous
👍👍
Anonymous
keren kak. 👍
Anonymous
keren kak
snurr
jadi si lara ini suka sama Daniel ya
snurr
👍👍
Nur Aeni
seru thor
Sela Nuraeni
di tunggu updatenya min
Kartika Candrabuwana
keren... novelku, Titik Nol Takdir, juga keren lho
Nur Aeni
ceritanya lumayan seru min👍👍
Sugi Arto
seruuu
Yusuo Yusup
Sempurna deh ini. 👌
snurr
bagus min.. lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!