ELEGI CINTA LANGIT DAN PELANGI

Jakarta..

Langit dan keluarga nya sedang sarapan. Papa Langit membuka pembicaraan .....

"Lang....pertunangan kamu tinggal seminggu lagi. Papa harap kamu jangan bertingkah yang macam macam. Papa sudah bertanya dari pertama, apa kamu tak keberatan bertunangan dengan Shinta dan kamu menyetujuinya.. "

"Pa... jangan kuatir.. aku tak akan membuat papa dan mama malu. Aku tak akan lari dari pertunangan itu. Bukankah itu yang paling mama inginkan"

"Lang.....mama kenal betul siapa orang tuanya Shinta. Mama yakin Shinta juga wanita yang baik seperti mamanya"

"Baik buat mama tapi belum tentu buatku"

"Tapi kamu juga menerima pertunangan itu."

"Karena mama... mama yang setiap hari dan setiap detik selalu menjodohkan aku dengan Shinta. Aku sudah bosan mendengar mama selalu bercerita tentangnya"

"Kamu tidak boleh berkata begitu dengan mamamu Lang. Semua yang kami lakukan demi kebaikanmu... lagi pula papa sudah meminta kamu membawa pacarmu.. tapi kamu tidak pernah membawa satu orang wanita pun yang kamu kenalkan sebagai pacarmu. Papa sudah tua,papa ingin menimang cucu... "

"Kevin yang usianya sudah dua puluh sembilan tahun saja belum nikah. Mengapa aku kalian desak... "

"Kevin itu masih ada tanggungannya. Ia tulang punggung keluarga. Setelah Vanya nikah baru ia bisa nikah"

"Kali ini aku menuruti kata mama dan papa... setelah pertunangan jangan pernah mengatur aku harus bersikap bagaimana dengan Shinta... semua itu menjadi urusanku. Aku harap mama dan papa tidak ikut campur lagi dalam hubunganku....dan jangan memintaku secepatnya menikahi Shinta"Langit berdiri dari duduknya dan beranjak pergi meninggalkan papa dan mamanya.

"Ma... apa mama yakin dengan keputusan ini. Aku lihat Langit tidak menyukai Shinta... dia tampak terpaksa menerima pertunangan ini"

"Papa jangan kuatir..aku tahu apa yang terbaik buat Langit. Selama ini aku selalu berhasil mengatur semuanya kan.. dari sekolahnya, kuliah dan sekarang ia yang telah berhasil memimpin perusahaan... semua nya aku yang mengatur.. "

"Semoga saja ini memang yang terbaik buatnya.. papa mengikut saja apa yang mama lakukan"

################

Dikediaman Shinta

"Pa... apakah papa sudah yakin akan keputusan ini. Langit sepertinya tidak menyukai Shinta. Aku takut nantinya Shinta akan dikecewakan"ucap yeni mamanya Shinta

"Tapi ma... kita tahukan Shinta begitu mencintai Langit. Ia sangat menginginkan pertunangan ini... "ujar Dodi papanya Shinta

"Pa... walau Shinta hanya anak angkat tapi aku menyayanginya seperti anak aku sendiri. Aku tak ingin ia nanti dikecewakan.Seandainya anak kita bisa ditemukan, mungkin kita sudah punya menantu ya pa"

"Ma... sudahlah.. jangan mama selalu memikirkan tentang anak kita itu lagi. Doakan saja ia hidup bahagia dengan keluarga yang mengangkatnya"

"Pa.... aku tak habis pikir sampai sekarang, mengapa ibuku tega membohongi kita dengan mengatakan anak kita sudah meninggal. Jika aku tahu dari dulu ibu membuangnya dipanti aku pasti sudah mencarinya. Tapi sekarang kemana kita harus mencari nya... pimpinan panti asuhan itu sudah tiada. "

"Mama... tidak boleh dendam dengan ibunya mama... karena sekarang ia telah tiada... kita berdoa saja suatu saat bisa bertemu dengannya "

"Mama selalu berdoa... kita bisa berkumpul bersama sama pa... "

"Maafkan papa... semua juga salah papa. Seharusnya papa mendampingi mama saat saat kehamilan mama, bukannya meninggalkan mama sendiri.. hanya demi melanjutkan kuliah"

"Aku juga tak habis pikir pa... mengapa ibuku begitu teganya membohongiku, dengan mengatakan anakku telah tiada sejak dilahirkan. Dan baru mengatakan kebenarannya enam bulan lalu sebelum ia meninggal "

"Sayang... dimana kamu sekarang nak. Apakah kamu bahagia dengan keluarga yang mengangkatmu. Papa dan mama bukannya tak mau mencari keberadaan mu, selama ini yang kami tahu kamu telah tiada. Kami tak mengira nenekmu membohongi kami. Saat itu mama dan papa baru tamat SMU, jadi mungkin nenekmu mengambil keputusan itu untuk kebaikan kami juga, nenekmu berpikir kami tak akan bisa menjaga dan merawatmu.....sehingga ia tega membuangmu. Maafkan kami semua... "

###################

Pelangi akhirnya menyetujui ikut Kevin menghadiri pesta pertunangan sepupunya,setelah mamanya Kevin merayu dan memohon.

Sehari sebelum acara ia dan Kevin berangkat ke Jakarta pada siang hari. Pelangi dan Kevin mengambil cuti tiga hari.

"Kita mau kemana om.. "tanya Bumi dalam perjalanan

"Kita mau kerumah om bertemu dengan aunty dan Oma... Bumi senang.. "

"Tentu saja senang om... "

"Bumi.. ingat pesan bunda... "

"Ya... bunda. Bumi tak boleh nakal, tak boleh memegang barang tanpa izin, meminta sesuatu dan tak boleh berlarian atau bermain didalam rumah.. "

"Mengapa kamu berkata begitu dengan Bumi. Kamu tak boleh terlalu keras.. Bumi masih anak anak"

"Mas.... dari kecillah kita mengajari anak kita hal yang pantas dan tak pantas ia lakukan, nanti jika besar ia telah terbiasa dengan aturan itu"

"Pelangi... apa kamu benar benar tak ingin mencari ayah pengganti buat Bumi.. "

"Mas.... aku untuk saat ini belum ada niat mencari ayah buat Bumi, tapi bukan berarti selamanya aku ingin sendiri. Aku hanya ingin menikmati saat saat berdua dengannya.. "

Tak terasa mereka telah sampai dikediaman Kevin. Mama dan Vanya telah menanti mereka. Mama sengaja memasak makanan yang banyak buat makan malam mereka.

Mama tak mengizinkan Kevin mampir makan direstoran. Ia ingin makan malam di rumah bersama Pelangi.

Pelangi sangat senang atas sambutan mamanya Kevin yang sangat baik dan ramah. Pelangi tidur dikamar tamu berdua dengan Bumi.

"Bunda... rumahnya om Kevin besar banget ya. Bumi suka tinggal disini"

"Bumi... walaupun rumah yang kita tempati saat ini kecil, Bumi harus tetap bersyukur. Masih banyak anak anak tak memiliki rumah, harus hidup di jalan... "

"Iya bunda.. mengapa anak anak itu harus hidup di jalan bunda.. "

"Karena mereka tak punya ayah atau bunda.. beruntung Bumi masih memiliki bunda, masih ada tempat tinggal dan masih ada sesuatu untuk dimakan... "

"Iya bunda.. "

"Sekarang Bumi tidur ya... "

Pelangi mengusap punggung Bumi sampai anaknya tertidur.

Keesokan harinya Kevin mengajak Pelangi dan Bumi jalan jalan kesalah satu mall. Sore harinya baru mereka pulang.

"Mama mana Vanya kok nggak kelihatan... "tanya Kevin melihat rumah sunyi

"Mama sudah berangkat duluan Kak... kita nanti jam tujuh saja kesana.. "

"Kalau begitu, Pelangi kamu bisa bawa Bumi istirahat dulu... masih ada waktu dua jam sebelum kita pergi kepesta pertunangan sepupu aku itu"

"Baik mas... Vanya ..Kak Pelangi ke kamar dulu ya.. permisi"

"Ya.. Kak. Dandan yang cantik buat nanti malam ya kak"

"Kakak nggak bisa dandan.. paling bisa nya cuma pakai bedak dan lipstik "

"Kamu nggak perlu dandan... sudah cantik juga "ucap Kevin

"Modus... "ujar Vanya

##################

Malam harinya Kevin sudah bersiap siap ingin ke pesta pertunangan Langit. Pelangi tampak cantik dengan baju merahnya.

Vanya juga tampak cantik dengan dress hitamnya. Mereka berempat dengan Bumi berangkat menuju pesta pertunangan Langit.

"Bumi... nanti Bumi sama aunty saja ya.. biar bunda sama om Kevin. Kak Pelangi, biar Bumi dengan Vanya saja nanti ya. Banua malas ketemu tante tante tuh... yang ditanya nggak lain kapan nikah, kerja dimana,dan calon suaminya anak siapa... malas banget"

"Tapi nanti kamu capek dan repot kalau harus jagain Bumi"

"Nggak apa apa... Bumi anaknya baik dan nggak rewel kok.. "

Sampai diparkiran hotel berbintang itu Kevin turun dari mobilnya bersama Pelangi. Bumi dibawa Vanya entah lewat jalan pintu mana.

Sementara di dalam ruangan pesta sudah tampak ramai dengan keluarga dan tamu undangan.

"Mana Kevin Tan... nggak datang ya.... "tanya Langit.

"Datang kok... ia kesini bersama calon istrinya. Nanti tante kenalkan... "

"Calon istri... kok kamu selama ini tak pernah cerita kalau Kevin sudah ada calon"ucap Andi papanya Langit.

"Karena selama ini belum ada waktu untuk memperkenalkan..."

"Kenal dimana"tanya merry mamanya Langit

"Sekretaris di kantor Kevin.."

"Berarti karyawan Langit juga... "ucap Merry dengan nada sedikit merendahkan .

"Maaf... saya harus ketemu calon menantu saya dulu... "ucap Merry meninggalkan mereka. Merry dan mamanya Kevin memang kurang akur dari dulunya.

"Oh itu Kevin nya, ...."

Langit dan papanya memperhatikan wanita yang ada disamping Kevin. Wanita itu berjalan dengan menunduk sehingga wajahnya nggak kelihatan.

"Selamat malam om... Langit selamat atas pertunanganmu. Kenalkan ini Pelangi.. "

Pelangi menegakan kepalanya,Tapi betapa terkejutnya Pelangi melihat orang yang ada dihadapannya. Begitu juga Langit, ia tak pernah menduga akan bertemu Pelangi disaat seperti ini.

"Pelangi... ini kenalkan sepupuku yang bertunangan malam ini,Langit dan ini om aku... papanya Langit, kakak dari mamaku"

"Kenalkan om... saya Pelangi... "Pelangi mengulurkan tangannya dan menjabat tangan om Andi sambil menunduk. Tampak jika ia sedikit gugup.

"Panggil saya Om Andi... kamu cantik banget Pelangi,Kevin pandai memilih calon istri"ucap om Andi

"Terima kasih om.. kenalkan saya Pelangi.... "ucap Pelangi sambil mengulurkan tangannya kepada Langit. Ia berpura pura tak mengenal Langit. Tapi Langit tak menyambutnya.Ia hanya memandangi Pelangi tanpa kedip. Membuat Kevin sedikit cemburu.

Bonus visual

Langit

Kevin

Pelangi

*******************************

Terima kasih buat semua yang telah membaca novel ini. Maaf kalau visual tak sama dengan bayangan... pembaca semuanya bisa punya bayangan visual masing masing...😍😍