Jian Wuyou adalah"Jenius Seribu Tahun"yang dielu-elukan,hingga sebuah pengkhianatan keji dari sekte dan sahabat terdekatnya merenggut segalanya. Dituduh mencuri artefak suci, ia dihina di depan umum, kehilangan lengan kanan andalannya, dan dilempar ke Jurang Pembuangan untuk membusuk.
Namun, di kedalaman jurang, keputusasaan Wuyou mengkristal menjadi dendam yang membara. Dengan satu tangan yang tersisa dan ditemani pedang karatan yang memalukan, ia melakukan hal yang mustahil: memindahkan inti Dantian ke lengan kirinya, terlahir kembali sebagai kultivator di Tahap Penyatuan Roh.
Kini, dengan wajah renta, tekad baja, dan julukan barunya yang mematikan,'Hantu Pedang',Wuyou memulai perjalanan balas dendamnya. Dunia kultivasi akan segera mengetahui bahwa seorang Dewa Pedang tidak membutuhkan kedua tangan untuk menebas langit.
Ikuti kisah Jian Wuyou saat ia mengungkap konspirasi besar di balik pengkhianatannya dan menuntut darah dari setiap orang yang pernah menertawakan kejatuhannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31: Festival dan amarah
Malam harinya, suasana Kota Akar Emas menjadi sangat meriah. Banyak sekte, kultivator, pejabat dan warga kota berkumpul untuk melihat dan merayakan acara festival, yang diadakan hanya ketika Akar Emas akan tumbuh.
Ribuan lentera kertas mengambang di udara, memancarkan cahaya hangat yang menyelimuti kota. Bau manis kue gula dan rempah-rempah bercampur dengan aroma dupa di udara, menciptakan suasana gembira yang kontras dengan niat Jian Wuyou.
Jian Wuyou sedikit menikmati festival malam itu bersama Qing'er sambil berjalan-jalan di pasar malam. Setelah berpekan-pekan duel intens, ketenangan ini terasa aneh.
"Master, aku ingin ke sana!" Qing'er menunjuk ke arah sebuah toko sederhana dengan antusias. Toko itu mengadakan tantangan makan kue bulan dengan porsi jumbo.
Jian Wuyou, yang biasanya dingin, mengizinkan. "Serah kau saja. Jangan sampai kau membuat masalah yang merepotkan." Mereka pun berjalan mendekat.
Qing'er tersenyum lebar, langsung berlari ke sana dan meminta ikut tantangan tersebut. "Hei, manusia! Aku ingin ikut tantangannya."
"Ha, berani juga kau, Nona," Pemilik toko tersebut tersenyum mengejek. "Dengan tubuh kecilmu itu, kau dapat menghabiskan sepuluh piring penuh kue? Aku bahkan tidak yakin kau dapat menghabiskan dua piring, Hahaha."
Qing'er yang mendengar itu kesal. Sifat rubahnya yang kompetitif muncul. "Sombong juga kau, manusia! Memangnya jika aku menang, hadiahnya apa?"
"Kalau kau menang, aku akan memberimu semua uangku hasil jualan malam ini." janji Pemilik Toko, terlalu percaya diri melihat postur tubuh Qing'er.
Qing'er tersenyum senang, membayangkan dengan uang hadiah itu ia akan dapat membeli apapun yang mewah dan berfoya-foya di kota ini.
Melihat tingkah Qing'er yang lahap dan kekanak-kanakan itu, Jian Wuyou yang berada di belakang hanya dapat memperhatikan sambil sesekali tersenyum tipis.
"Aku ingat sekali dulu pernah melakukan hal yang sama dengan Yu Xin." batin Jian Wuyou. Ia mengenang kebersamaannya dengan mantan sahabatnya itu saat datang ke festival musim semi. Kenangan itu terasa manis, namun cepat berubah menjadi racun.
"Tapi sayang, kau rela mengkhianati sahabatmu sendiri hanya demi keegoisanmu sendiri. Walaupun kau beralasan demi orang tuamu, itu adalah hal yang sangat egois!" Jian Wuyou tersenyum getir, dan raut kesedihan terpancar di wajahnya. Dendam itu tidak pernah hilang, hanya terpendam.
Sementara Jian Wuyou tenggelam dalam kebenciannya, Qing'er sedang memakan kue bulan dengan sangat lahap. Pemilik toko mulai panik.
"H-hei Nona, pelan-pelan makannya! K-kau tidak mungkin dapat menghabiskan itu semua, kan?"
Dengan ekspresi percaya diri dan menyebalkan, Qing'er tersenyum mengejek, pipinya penuh. "Ha! Akan kubuat kau bangkrut, dasar manusia sombong!" Dia mulai makan dengan cepat dan lahap, seperti makhluk spiritual yang tidak pernah makan makanan manusia selama ratusan tahun.
Saat itu juga, di tengah riuh rendah keramaian festival, Jian Wuyou tiba-tiba merasakan gelombang Qi yang sangat familiar di belakangnya. Itu adalah Qi yang dulu ia kenal, tetapi kini jauh lebih dingin dan beracun.
Wajah Jian Wuyou yang tadinya memancarkan kesedihan dan nostalgia, berubah total menjadi amarah yang mendidih. Semua dendam hampir seratus tahun yang ia kubur di Dantian Lengan Kiri-nya terasa bangkit.
Dengan cepat, ia berbalik. Matanya memancarkan cahaya membunuh yang tidak dapat ia kendalikan.
"Bajingan itu ada di sini!"
Berdiri hanya beberapa meter darinya, dikelilingi oleh pengawal berpakaian mewah, adalah seorang pria muda tampan yang memancarkan aura arogansi seorang bangsawan tingkat tinggi. Pria itu memiliki wajah yang mirip dengan Yu Xin—sahabat yang mengkhianatinya—namun usianya jauh lebih muda.
Orang itu pasti ada hubungannya dengan Yu Xin dan Sekte pedang Giok.
Siapakah sebenarnya pria ini, dan mampukah Jian Wuyou menahan amarah seratus tahunnya untuk tidak meledak di tengah festival, demi menjaga penyamarannya dan rencana Akar Emasnya?