NovelToon NovelToon
Rhaella : Kuat Dalam Sakit

Rhaella : Kuat Dalam Sakit

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Mafia / CEO
Popularitas:24k
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Rhaella Delyth adalah seorang gadis cantik dengan kepribadian dingin dan ekspresi wajah yang selalu datar. Meskipun berasal dari keluarga terpandang, kehidupan yang ia jalani jauh dari kata bahagia. Kehadirannya di dunia tidak pernah diharapkan, membuatnya tumbuh dengan hati yang keras dan kesulitan untuk mempercayai orang lain.

Sementara itu, Gabriel adalah seorang pemuda tampan dan berkarisma yang lahir di lingkungan keluarga kaya dan berpengaruh. Di balik pesonanya, ia memiliki sifat dingin, tak mudah didekati, serta sisi kejam yang tidak banyak diketahui orang.

Bagaimana kisah pertemuan mereka bermula? Ikuti perjalanan mereka dalam cerita ini, yang penuh dengan intrik dan adegan penuh ketegangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26

"kantin yoook" ajak heboh Rufus pada sahabat-sahabatnya.

"Ayo buketu kita ke kantin bersama" ucap kalem Hans pada Rhaella.

"Dih sok yes banget congor lo, ngga cocok banget" jawab sinis Rufus pada Hans.

"Ketumbar bubuk mending lo diem deh iri aja lo" ucap kesal Hans pada Rufus.

"Eh biji ketumbar gue ngga iri yah, gue jijik malah, ngerti ngga Lo" jawab kembali Rufus.

"Ck, sama-sama ketumbar mending lo berdua akur, dari pada di tempeleng sama Merrit atau El ha mau?" Ucap Calix menengahi perdebatan Rufus dan juga Hans.

"Ayo sayang kita ke kantin" ucapan lembut dan terdengar datar dari Gabriel untuk Rhaella membuat para sahabatnya menoleh bergidik ngeri dan geli sekaligus. Bagaimana tidak, jika Gabriel mengucapkannya masih dengan wajah tanpa ekspresi seperti itu. Sedangkan Merrit sudah terkekeh kecil melihat sikap sahabatnya ini.

"Astaga El, mending tuh muka lo gadai deh kalau ngga bisa di senyumin dikit, padahal udah punya cewe, Lo mau Rhaella cari cowo baru, kaya gue contohnya" ucap bangga Hans pada dirinya sendiri.

"Lo mau gue ganti gigi palsu itu gigi?" Tanya datar Gabriel pada Hans, Hans langsung melotot panik, sedangkan Calix dan Rufus Sudah ngakak mengejek kesialan Hans.

"Makan tuh biji ketumbar" ejek Rufus pada Hans.

"Kantin" ajak Gabriel pada sahabat-sahabatnya dengan menggenggam tangan Rhaella untuk ikut bersamanya ke kantin.

Saat berjalan sudah banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka lebih tepatnya melihat adanya keberadaan Rhaella di tengah-tengah most wanted di DIHS ini. Apalagi sekarang Gabriel sudah menggenggam erat tangan Rhaella, seperti seseorang yang sengaja memperlihatkan bahwa Rhaella adalah miliknya, dan dia adalah milik Rhaella. Rhaella hanya bisa menghela nafas melihat para perempuan yang menatapnya sinis, dan berbagai tatapan aneh lainnya dari mereka. Bukan karena takut akan di bully oleh mereka nanti, Rhaella tidak suka menjadi pusat perhatian, karena itu akan mengganggu ketenangannya nanti. Gabriel sebenarnya paham bahwa Rhaella tidak menyukai hal seperti ini, tapi ini adalah Gabriel dia akan bertindak sesuai dengan kemauannya tanpa mau memikirkan tanggapan orang lain.

Mereka pun sampai di meja kantin khusus tempat duduk para inti Desmond, setelahnya Rufus berdiri dan berinisiatif untuk memesankan sahabat-sahabatnya makanan.

"Pada mau pesen apaan nih kalian?" Tanya Rufus pada sahabat-sahabatnya dan juga Rhaella.

"Gue mau mie ayam, minumnya jus jeruk aja" jawab Calix.

"Kalau Lo bertiga apaan?" Tanya Calix pada sahabatnya dan juga kekasih sahabatnya kecuali Hans.

"Gue samain aja" jawab Merrit.

"Nasi goreng 1 sama air mineral 2" jawab Gabriel pada Rufus.

"Gue pesen sendiri aja" ucap Rhaella yang tak enak pada Rufus.

"Duduk, biar Rufus yang pesen" titah Gabriel pada Rhaella.

"Iya buketu duduk manis aja, bar gue aja yang pesen" jawab Rufus.

"Gue pe... " Ucapan Rhaella terpotong karena Gabriel sudah lebih dulu menyuruh Rufus untuk pergi memesan.

"sana pesen" titah Gabriel pada Rufus.

"Tapi gue belum pesen" cela Rhaella pada Gabriel.

"Gue udah persenin nasi goreng tadi"

"Tapi gue nggak mau makan nasi goreng gue maunya makan seblak"

"Tambahin seblak level dua, satu" ucap datar Gabriel pada Rufus.

"Gue maunya yang level lima belas El"

"Ngga"

"Ck" kesal Rhaella yang tidak mau lagi berdebat dengan Gabriel karena itu akan percuma.

Sahabatnya hanya geleng-geleng kepala melihat perdebatan kecil pasangan baru di depannya ini, Merrit di buat terkekeh melihat sifat posesif sahabatnya.

"Kalau gue mau pe.... "

"Ngga ada! Bangun lo, Lo temenin gue pesen makanan" ucap nyolot Rufus pada Hans yang baru saja ingin memesan pada dirinya.

"Ngeselin banget yah nih anak, gadai temen sendiri bisa ngga sih" gerutunya kesal meskipun dia tetap saja berjalan mengikuti langkah kaki Rufus di depannya dan Rufus malah tertawa mendengar gerutuan sahabatnya.

Setelah Rufus dan Hans pergi memesan makanan Gabriel melirik ke arah Rhaella yang sedang menscrool asal handphonenya.

"Marah?" Tanya Gabriel.

"Menurut lo?" Jawab kesal Rhaella.

"Nggak tahu" jawab santai Gabriel dan Rhaella hanya menghela nafas lelahnya. Calix dan Merrit hanya bisa mengulum bibirnya menahan tawa melihat tingkah sahabatnya yang kelewat kaku pada perempuan.

"Makanan telah tibaaa" ucap heboh Hans membawa nampan berisi makanan dan Rufus yang membawa minuman dan sebagian makanan.

Mereka pun kemudian membagikan makanan pesanan sahabat-sahabatnya tak lupa juga minumannya. Sedangkan Gabriel kini sudah menyimpan nasi goreng pesanannya di depan duduk Rhaella, dan itu membuat Rhaella bingung.

"Makan ini dulu baru makan seblak"

"Gue mau makan seblak El bukan nasi goreng"

"Makan dulu ini baru gue kasih seblak"

Rhaella lagi lagi di buat kesal oleh Gabriel, mau tidak mau dia menuruti saja ucapan Gabriel dengan sangat terpaksa dia meraih sendok yang berada di atas piring nasi goreng tersebut dan memakannya ogah-ogahan.

Setelah hanya beberapa suap dia makan dia langsung menggeser piring nasi goreng itu dan meraih seblaknya, Gabriel tidak melarang dia bahkan sudah mengambil piring nasi goreng Rhaella dan langsung memakannya.

Tindakannya itu tentu saja membuat para sahabatnya terkejut apalagi Rhaella seperti Dejavu dengan tindakan Gabriel sekarang.

"El itu bekas makan gue" ucap Rhaella dengan suara kecil pada Gabriel di sampingnya.

"Gue tahu, kenapa?" Jawab santai Gabriel sambil memakan nasi goreng itu.

"Lo nggak jijik gitu" tanya Rhaella sedikit berbisik pada Gabriel, Gabriel hanya tersenyum kemudian berbisik pada Rhaella.

"Makan langsung dari mulut lo juga gue mau" ucap Gabriel tepat di telinga kanan Rhaella, Rhaella yang mendengar itu seketika tersedak air ludahnya sendiri.

"Uhuk uhuk" dengan cepat Gabriel langsung memberikan air minum pada gadisnya yang tersedak. Dan semua itu tak luput dari pandangan sahabatnya dan juga Mira and the geng.

...

Di meja Mira and the geng, Daena dan Mira sudah di buat geram dengan keberadaan Rhaella di tengah para inti Desmond di tambah lagi dengan perlakuan Gabriel pada Rhaella. Mira yang memang menyukai Gabriel tentu saja merasa panas melihat itu, lain halnya dengan Daena, dia di buat kesal karena kejadian tadi pagi saat keluar dari toilet.

'gue punya video dia yang di pukulin sama ayah, gue yakin dia ngga bakal mau video itu kesebar, gue gunain aja itu video buat nakutin dia' lirihnya sendiri menatap Rhaella dari kejauhan dengan tersenyum miring.

"Dasar cewe sialan, dia udah berani rebut Gabriel gue, gue bakal kasih perhitungan ke dia" ucap kesal Mira.

"Bener banget itu anak kayanya harus di kasih pelajaran deh Mir" sambung Luna.

"Kayanya gue punya ide Mir" ujar Daena tersenyum miring pada Rhaella, Mira dan Luna pun langsung menatap Daena bertanya.

"Ide apa?" Tanya Mira.

"Gimana kalau lo bayar preman-preman buat ngehabisin tuh cewe sialan, gue yakin dia pasti ngga akan bisa ngelawan kalau lo bayar preman-preman yang banyak" ucap Daena dengan tersenyum pada Mira dan Luna.

"Tapi kalau tuh anak mati gimana?" Tanya Luna.

"Iya kalau tuh anak mati gara-gara di habisin sama preman bayaran dari gue gimana? Gue nggak mau masuk penjara" jawab Mira yang juga ragu dengan dari Daena.

"Ya jangan sampai mati lah, Lo kasih tahu aja preman-preman itu nanti buat kasih pelajaran aja jangan sampai mati" jelas Daena pada Mira, dan Mira menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ya udah ntar gue suruh kenalan gue buat cari preman-preman. Lo kirim foto Rhaella ke gue biar gue kasih tahu preman itu" jawab Mira.

"Gampang itu mah" jawab Daena tersenyum miring.

'Rasain lo Rhaella, Lo bakal gua buat bonyok lagi' senyum mengejek Daena pada Rhaella.

'Gimana caranya gue bisa pulang tanpa El yah? Gue harus ke tempat pembunuh bayaran itu ngecek si Lanai' gumamnya sendiri dalam hati.

'Kalau gue bilang mau pulang sendiri gue yakin dia ngga bakal izinin gue, apalagi dia orangnya seenaknya, tapi kenapa juga gue nurut-nurut amat' gumamnya lagi.

'Kalau gue bohong, pasti nanti El bakalan tahu juga nantinya' lanjutnya kembali.

"Haaaahh" helaan nafas Rhaella membuat Gabriel menoleh karena dia memang sedang bermain game di samping Rhaella.

"Kenapa?" Tanya Gabriel yang sudah menyimpan handphonenya.

"Gue nanti pulang sendiri yah?" Ucap Rhaella pada Gabriel.

"Nggak" jawab langsung Algaraz, "Lo mau Kemana nanti gue yang anter" sambung kembali Gabriel.

"Gue ada urusan"

"Gue yang anter"

"Tapi gue belum siap cerita El"

Gabriel pun kemudian menatap intens ke arah mata Rhaella. Rhaella pun menatap balik Gabriel, seperkian detik tidak ada balasan dari Gabriel, hingga Rhaella memutuskan kontak matanya.

"Gue bilang tadi gue yang anter, lo ngga perlu jelasin apapun kalau lo belum siap, satu yang perlu lo tahu, gue akan selalu ada buat lo" ucap lembut Gabriel mengelus lembut pipi Rhaella, Rhaella yang merasakan kelembutan dan kehangatan sikap Gabriel pun tersenyum tipis dan mengangguk pelan, Gabriel pun ikut tersenyum tipis melihat wajah cantik Rhaella.

"El di sini banyak yang jomblo tolong jangan ngebucin di sini, gue kan jadi kepengen" celetuk Hans tiba-tiba melihat sepasang kekasih itu sedang saling menatap satu sama lain. Gabriel yang mendengar celotehan sahabatnya itu hanya menatapnya datar.

"Pacar lo banyak tinggal pilih aja sono" sambung Rufus di angguki oleh Calix.

"Gue udah putusin semua, gue lagi cari yang baru" jawab sok ganteng Hans.

"Eh ayakan pasir, ngga usah sok kegantengan lo, Lo baru beberapa hari yang lalu bilang ada empat pacar lo, tapi sekarang lo bilang mau cari lagi yang baru?" Ucap kesal Rufus tak habis pikir kelakuan sahabat kadalnya yang satu ini.

"Gue udah bosen, mau cari yang ngga manja. spek kaya Rhaella yang gue lagi cari, masih ada ngga yah"

"Eh kadal buntung spek kaya Rhaella mana mau sama cowo yang takut sama kecoak kaya lo" ejek kembali Rufus.

"Diem lo pantat panci" sentak Hans pada Rufus.

"Eh tapi cewe yang kemarin ketemu sama Rhaella juga cakep, mirip kaya Rhaella boleh tuh gue coba" ucap Hans kepada Rufus dan Calix tanpa melihat perubahan wajah seseorang yang sudah mengeluarkan aura dinginnya.

"Kok tiba-tiba kaya dingin ya" ujar Rufus pada Hans.

"Iya merinding gue" sambung Hans.

"Ngomong apa lo barusan?" Tanya Merrit pada Hans.

"Ngomong yang mana? Banyak gue tadi ngomongnya" jawab Hans santai belum menyadari kesalahannya.

"Tadi gue bilang merinding, gue bilang cewe kemarin cakep terus..."

"Cewe yang mana?"

"Yang Rhaella temuin kemarin tapi yang kiyowo itu loh gue mau minta nomornya sama Rhaella pasti dia punya"

"berani lo minta gue patahin tuh tangan" jawab datar dan dingin Merrit pada Hans, Hans sudah melotot terkejut melihat reaksi baru sahabatnya yang tembok kedua ini. Sedangkan mereka sudah di buat bingung kenapa dengan Merrit, kecuali Gabriel dan Rhaella yang masih menatap biasa saja.

"Lo su-suka juga sama cewe kemarin Rit?" Tanya Hans. Tapi tidak ada jawaban dari Merrit, Gabriel sudah tersenyum miring melihat reaksi sahabatnya yang Diam seolah membenarkan.

"Dia suka jadi jangan ada yang ganggu cewe itu" jawab Gabriel karena melihat kediaman Merrit. Merrit masih menampilkan wajah datarnya pada Gabriel dan Gabriel memberikan senyum smirk pada Merrit.

"Oke deh gue cari yang lain aja ngga gue ganggu deh serius" jawab takut Hans menatap pada Merrit.

Sedangkan Rufus dan Calix sudah menutup mulut menahan tawa melihat wajah buaya buntung itu.

Kini jam sudah menunjukan waktu pulang para murid-murid sudah berbondong-bondong untuk keluar kelas agar cepat pulang karena hari semakin mendung.

Begitupun dengan para inti Desmond yang memang datang menggunakan motornya jadi pasti mereka akan basah jika hujan turun. Gabriel yang memang membawa mobil jadi dia terlihat santai seperti biasanya, sedangkan Rhaella sudah kembali menghela nafas lelahnya karena rencananya akan gagal hari ini jika hujan memang turun.

"El, gue sama yang lain duluan yah takut hujan" ucap Calix pada Gabriel dan Rhaella.

"Hati-hati"

"Oke" kemudian Calix dan yang lain pun langsung pergi menuju parkiran motornya untuk segera pulang.

"Ngga usah khawatir, gue bawa mobil, jadi ngga akan terhalang, nanti gue anterin" ucap Gabriel mengusap lembut rambut Rhaella karena dia melihat wajah Rhaella yang sedikit kesal.

"Sebenarnya gue bisa aja pantau dari handphone gue, cuma alat yang gue simpen ke orang itu udah ngga nyala lagi, jadi gue ngga bisa tahu apa pun" ucap Rhaella pada Gabriel, Gabriel sepertinya tahu maksud Rhaella, bukan hal baru bagi Gabriel benda yang di bicarakan Rhaella tadi, Gabriel yang memang sering pergi ke markas ayahnya tentu tidak asing hal-hal seperti itu, tapi yang membuat dia bingung, dari mana Rhaella tahu alat seperti itu, apa Rhaella tahu cara menggunakannya juga.

"Lo tahu cara pakai alat kaya gini?" Tanya Gabriel pada Rhaella setelah mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Rhaella pun mengambil barang yang di berikan oleh Gabriel, dia hanya melihatnya sekilas dan langsung menganggukkan kepalanya.

"Lo pake ini aja nanti, setelah kita sampai kita pikirkan caranya"

"Lo yakin mau bantu gue?"

"Gue ngga pernah seyakin ini sama seseorang Rha apalagi ini menyangkut lo orang yang gue sayang"

"Gue takut lo dalam bahaya kalau ikut campur El, gue ngga tahu orang seperti apa yang gue hadapi ini dan siapa aja orang di belakang mereka"

"Jangan ngeraguin gue El, Lo bisa cerita kapanpun lo mau, agar gue lebih paham situasi lo kaya gimana" Rhaella tampak diam seperti sedang berfikir akan ucapan Gabriel barusan namun detik berikutnya dia pun menganggukkan kepalanya.

"Oke, gue cerita pulang nanti" Gabriel pun tersenyum melihat respon Rhaella yang sudah mau terbuka dengannya.

"Ayo, sekolah udah sepi" ajak Gabriel dan Rhaella pun menganggukkan kepalanya. mereka berjalan dengan Gabriel yang tetap menggenggam tangan Rhaella dan Rhaella pun seperti terbiasa dengan hal itu tidak risih sedikitpun.

Sekolah sudah begitu sepi hanya tinggal beberapa murid yang memang masih menunggu jemputan. Mereka berdua pun langsung menuju mobil Gabriel dengan Gabriel yang yang membukakan pintu untuk Rhaella.

Ternyata Mira and the geng masih belum pulang juga, mereka memang sedang memantau Rhaella sejak tadi.

"Gimana Mir, Rhaella pulangnya sama El, ngga mungkin kita suruh hadang preman-preman itu kalau ada El, yang ada preman-preman itu yang bakal mati di tangan El" ucap Luna para Mira.

"Iya lo tahu sendiri gimana kejamnya Gabriel Mir" sambung Daena.

"Gue juga bingung, terus gimana dong" jawab Mira juga yang ikut bingung.

Mereka pikir Rhaella akan pulang sendiri tidak pulang bersama Gabriel lagi, jika mereka tetap melaksanakan rencana mereka, mereka takut Gabriel akan tahu jika mengancam salah satu preman yang mereka bayar untuk memberi tahukan siapa yang menyuruh mereka.

"Kita suruh pantau aja dulu, kalau Rhaella lagi sendiri dan ngga sama al baru kita suruh habisin gimana?" Daena memberikan usul kepada Mira. Mira tampak berfikir dan detik berikutnya dia pun setuju dengan usulan temannya.

"Oke, kayanya itu lebih baik"

"Ya udah yuk kita juga balik, ini udah mau hujan" ajak Luna pada teman-temannya dan mereka semua pun pulang dengan kendaraan mereka masing-masing.

...

Di dalam mobil Rhaella sedang mengotak-atik handphonenya untuk memantau Alane sedangkan Gabriel sibuk mengendarai mobilnya.

"Sayang?" Panggil Gabriel, Rhaella sudah mengendus kecil mendengar panggilan itu.

"Sayang?" Panggil kembali Gabriel karena tidak mendapatkan jawaban.

"Say..."

"Nama gue bukan sayang tapi Rhaella" jawab kesal Rhaella memotong ucapan Gabriel. Gabriel malah mengulum bibirnya melihat wajah kesal Rhaella.

"Lo kan pacar gue, jadi di panggil sayang dong kaya orang-orang" jawab Gabriel santai.

"Sejak kapan sih lo jadi banyak ngomong gini?"

"Sejak lo jadi pacar gue" Rhaella pun langsung menoleh menatap wajah tampan Gabriel dari samping.

"Emang kita beneran udah pacaran?" Tanya polos Rhaella pada Gabriel. Gabriel yang mendengar itu tak bisa tak gemas apalagi melihat wajah Rhaella yang kebingungan, dia pun langsung menarik pelan hidung mancung Rhaella karena gemas.

"Iya lo pacar gue, dan gue pacar lo, dan lo bakal gue jadiin istri, atau lo mau kita langsung ke KUA sekarang hm?" Tanya enteng Gabriel yang membuat Rhaella ternganga di tempat dan itu malah membuat wajahnya semakin imut dan membuat Gabriel semakin gemas.

'pacar gue imut banget astagaaa pengen gue karungin' gumam Gabriel dalam hati.

"Lo ngga bisa apa serius dulu kalau ngomong" Gabriel langsung menepikan mobilnya di sebuah restoran.

"Gue serius sayang, gue bakal jadiin lo istri gue setelah kita lulus nanti"

"Emang Lo yakin, kalau kita masih pacaran tahun depan nanti?" Tanya Rhaella pada Gabriel.

"Gue selalu yakin dengan keputusan gue, kecuali kalau emang lo yang ngga mau nikah sama gue"

"Kita baru kenal El, lo bahkan ngga tahu kehidupan gue kaya gimana, gue pun belum kenal dengan baik tentang lo tapi lo udah ngomong nikah aja"

"Justru itu ini adalah waktu yang tepat buat kita untuk saling mengenal dan saling terbuka, tapi kalau lo masih ngga mau nikah sama gue ya sorry aja, kalau gue pakai cara licik" ucap Gabriel dengan tersenyum miring pada Rhaella, Rhaella malah dibuat merinding melihat senyum itu.

"Ayo kita turun makan dulu, setelah itu baru kita ke tempat yang lo tuju" kali Gabriel sudah berbicara dengan lembut dengan mengelus dagu Rhaella, kemudian Gabriel pun keluar dari mobil lebih dulu dan di ikuti oleh Rhaella yang keluar juga.

Saat sudah masuk dalam restoran mereka menuju ke tempat yang kosong, lalu datang pelayan yang membawakan menu makanan. Rhaella melihat pelayan wanita itu sedang mencuri pandang melihat wajah tampan dari Gabriel matanya seperti berbinar melihat wajah Gabriel dan itu entah kenapa membuat Rhaella kesal sendiri.

"Sayang aku mau makan yang ini?" Ucap Rhaella pada Gabriel dengan suara manjanya, Gabriel yang mendengar suara manja Rhaella pun di buat terkejut meski tidak terlihat dari wajahnya. Dia sepertinya mengerti kenapa Rhaella seperti itu, kemudian melirik sekilas pada pelayan wanita yang sedang menatapnya berbinar dan menatap kesal pada Rhaella.

"Ya udah kita pesen ini aja, mau apa lagi hm?" Tanya Gabriel yang mengikuti permainan Rhaella.

"Yang ini, sama yang ini juga" jawab Rhaella, Gabriel semakin dibuat gemas dengan tingkah Rhaella.

1
awesome moment
😃😀😄
anaa
di sini nama tokohnya beda semua, klau yg di atas atas tadi kan cuman beberapa aja yg salah jdi msih bisa di pahami, tpi klau gini susah thor
/Sob/
anaa
naksir nih yeee/Facepalm/
Qaisaa Nazarudin
Aku biasanya baca novel suka skip-skip babnya,Tapi novel ini rasanya sayang aja utk di skip,Walau banyak typo nya,Tapi ceritanya bagus..👍👍👍
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwkwk emang benar2 nih anak🤣🤣
Putri Laely
novel yg baru judul anak2 mereka Thor lanjut lagi🤗
Qaisaa Nazarudin
Aku pengen banget baca Alurnya novel pasangan yg beda sekolah, Tapi gak ada,Kebanyakannya awalnya aja beda sekolah,Eh setelah itu malah pindah jadi satu sekolah..ckk
Varia Irene Patola: terus menurut kamu gimn dgn yg ini? 😁🤭
total 1 replies
Varia Irene Patola
Itu Mira yah bukan Mita. Maafkan typo ini🥺🙏
Qaisaa Nazarudin
TAPI feeling ku kalo itu Isabell,Semiga aja ya. Kan kekuatan dan kelakuan Abel uuga 11 12 sama Rhae..
Qaisaa Nazarudin
BUKAN CUMAN ITU RHAE,KALO KEKUATAN MUNGKIN KAMU BISA MENANG,KALO MEREKA MELAKUKAN HAL LICIK,OBAT BIUS CONTOHNYA,NAH KAMU DIBIKIN GAK BERKUTIK LHO..
Qaisaa Nazarudin
wahhh Idylla bakal muncul nih..Weih gak SABARAN aku..
Qaisaa Nazarudin
Pantesan El bisa langsung jatuh cinta oada pandangan pertama dan uring uringan, Ternyata Rhae emang cantik..
Qaisaa Nazarudin
Keberadaan Lief?? 🤔🤔 Keberadaan Alane maksudnya Thor??🙆🙆🙇
Qaisaa Nazarudin
Apa Mensionnya tdk di jaga dan tdk di kunci ya oleh Rhae setelah ayahnya di tangkap?? 🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Benar nih keTEGASAN nya dak MAKSA nya 11 12 sama El..
Qaisaa Nazarudin
Kok Juna? Bukannya Hans ya waktu itu?? 🤔🤔😇😇
Qaisaa Nazarudin
Rasanya Leif cuman salah paham aja nih, Kelihatan kan Idylla madih jaga jarak,Bukannya peluk pelukan..Dasar kamu aja yg cari celah utk balik sama Mantan,Ckk ALESAN 🙄🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
What Idylla selingkuh?? Gak mungkin lah, Pasti ini akal2 an nya Alane doang..sial kau Alane..😡😡😡
Qaisaa Nazarudin
Udah ku duga Yakim nyelungkuhin Alane sama Daena anaknya sendiri,Pantesan hilang tanpa khabar..🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!