Rhaella : Kuat Dalam Sakit

Rhaella : Kuat Dalam Sakit

Episode 1

Didalam perjalanan seorang gadis sedang mengendarai motor besarnya sambil memakan permen karet dan mendengarkan musik. Namun sebuah tiba-tiba ada panggilan dari handphone punyanya

menghentikan musik yang didengar olehnya, lalu dengan malasnya menepikan motor merogoh saku roknya mengambil handphone.

Dia melihat nama orang yang menelepon membuat gadis itu menampilkan raut wajah datarnya. Itu adalah ayahnya Leif Blaze.

Rhaella, yah gadis itu bernama Rhaella Delyth. Seorang gadis yang hidup bersama ayah dan ibu tiri serta adik tirinya. Lahir dari latar belakang keluarga yang dapat dikatakan lumayan terpandang, namun itu tidak membuat kehidupannya seperti anak-anak pada umumnya.

Rhaella menekan tombol berwarna hijau pada layar handphonenya, lalu menjawab panggillan

tersebut.

“anak sialan kamu sengaja yah mengangkat telepon saya lama ? Hahh...” ucapnya yang berada diseberang telepon itu dengan nada yang penuh amarah.

“Rhaella tadi sedang mengandarai motor ayah” jawabnya dengan nada datar.

“Alasan. Saya tidak peduli dengan semua yang kamu katakan itu anak sialan,. Kamu sekarang cepat kembali ke masion.”

Gadis cantik itu hanya bisa menghela nafas lelah, lalu menjawab “Baik, saya akan pulang.”

Rhaella langsung menacap gas motornya ke masion kediaman ayahnya. Setelah perjalanan yang jauh itu, sampailah dia di masion Blaze. Rhaella langsung memasuki gerbang masion dan penjaga pun sudah tahu siapa yang telah datang, maka dari itu meraka langsung saja membukakan gerbang tanpa bertanya lagi.

Setelah Rhaella masuk dia melihat sekitar menccari keberadaan orang-orang yang seharusnya berada di rumah itu.Selang beberapa saat tanpa sadar Rhaella langsung mendapat tamparan keras dan lemparan kertas ke wajahnya oleh seseorang yang tak lain adalah ayahnya.

“apalagi yang kamu lakukan anak sialan di sekolah mu itu?...” tanya ayahnya .

Plak...Plak...

Ayahnya mendekati Rhaella lalu menampar pipi Rhaella sehingga membuat wajahnya tertoleh, karena begitu kerasnya tamparan itu. Tanpa disadari sudut bibinya mengeluarkan darah dan reaksi datar wajahnya tanpa ada ringisan sedikitpun yang terlihat.

Dengan sangat kejam ayahnya lanjut menarik ramnut Rhaella dengan kasarnya dan membuat gadis itu mendongak wajahnya ke atas yang langsung bertatapan dengan ayahnya. Tanpa belas kasihan lagi ayahnya menghantamkan kepala Rhaella ke tembok, sehingga kepalanya mengeluarkan banyak darah

dari keningnya.

Darah yang keluar dari kepala dan sudut bibinya tidak membuat Rhaella meringis apalagi untuk

menangis. Seolah-olah hal itu sudah menjadi makanannya. Bahkan raut wajahnya tetap datar dan tenang.

“Dasar kau anak sialan, kau ku sekolahkan dan biayai malah tidak tahu terimakasih.” Sarkas ayahnya dengan amarah yang begitu membara-bara.

“Saya hanya ingin membela diri ayah.” Jawab Rhaella tenang dengan suara dan wajah yang datar.

“Membela diri kau bilang?” Tanya ayahnya seolah tak percaya dengan jawaban itu.

“Ini yang disebut membela diri sampai membuat anak orang masuk rumah sakit?” dengan suara yang tinggi.

Rhaella hanya diam berdiri mendengar perkataan ayahnya itu, seolah-olah tidak mempercayai apa

yang telah dikatakan olehnya.

“sangat membuat susah kau. Akan saya pindahkan kau ke sekolah yang sama dengan Daena dan perlu kau ingat jangan berbuat hal yang dapat mencoreng nama baikku. Mengerti...”

Rhaella hanya mengangguk pada apa yang disampaikan oleh ayahnya itu tanpa ada sedikitpun penolakan darinya.

Dari dalam ruangan yang sama terdengar suara seseorang dari arah tangga yang tadi sambil menonton penyiksaan yang dilakukan oleh ayahnya itu.

“Ayah aku gak mau satu sekolah sama dia. Nanti yang ada aku malu kalau dia sekolah di sana dan

buat ulah lagi.”

“Kamu tenang, dia tidak akan masuk ke sekolah itu dengan membawa nama keluarga Blaze.” Jawab

pria paruh baya itu sambil tersenyum kepada gadis tersebut.

“apa benar begitu ayah?” tanya gadis itu yang bernama Daena.

“iya sayangnya ayah. Dia tidak akan memakai nama kelurga kita. Jadi, kamu tenang saja yah

sayang dan tak perlu khawatir.” Ucapnya lagi untuk menenangkan putrinya sambil mengelus dengan

penuh kasih sayang.

Ibu dan anak itu tersenyum penuh kemenangan pada Rhealla seolah mereka sedang mengejeknya sambil berkata kami menang. Mereka sangat senang dapat membuat Leif ayah kandung Rhaella Sendiri untuk selalu menyakiti dan menyiksa serta mencaci maki anak kandungnya sendiri. Bahkan hampir setiap saat mereka selalu memberi fitnah-fitnah keji seperti keinginan mereka dan selalu

dipercaya oleh Leif.

Rhaella hanya menatap mereka dengan wajah datarnya tanpa merasa iri akan perlakuan berbeda dari ayahnya pada dirinya dan Daena. Rhaella malah merasa muak hanya dengan melihat wajah Elane dan Daena yang seolah sedang mengejeknya, namun yah kembali lagi pada sifat Rhaella yang yang bodo amat dan tidak mengambil pusing olokannya asal jangan mencampuri urusannya dan sengaja memprovokasi dirinya, maka Rhaella akan membalasnya.

"Apa pembicaraan ini sudah selesai, aku ingin pergi ?" Tanya Rhaella pada ayahnya.

"Pergilah. Jangan datang jika aku tidak menyuruh mu datang, dan ingat besok kau sudah masuk ke

sekolah baru mu itu. Ingat perintah ku jangan membuat ulah apapun di sana hiduplah seolah kau tidak ada. Apa kau mengerti ?" Jawab Leif seolah tidak peduli akan kehadirannya.

Tanpa menjawab ucapan ayahnya Rhealla langsung menunduk mengambil earphonenya yang terjatuh akibat dari tamparan keras serta benturan di kepalanya pada meja kaca tadi. Rhaella berjalan dan menoleh ke kanan dimana dia melihat ada tissue. Dia mengambil beberapa lembar tissue dan menyimpannya di saku jaket kulit miliknya.

Keluar dari kediaman Blaze, Rhaella mengendarai motornya dengan sambil merogoh saku jaket

kulitnya untuk mengambil kembali tissue yang dia ambil tadi guna membersihkan darah yang masih mengalir di pelipis dan dahinya.

Aktivitasnya terhenti akan deringan handphone miliknya. Dia pun memberhentikan motornya lalu

tanpa melihat siapa yang menghubunginya dia hanya berdehem lalu suara seberang sana terdengar.

"Nanti malam bakal ada balapan, Lo mau ikut juga atau engga? Hadiahnya lumayan ini dua ratus juta"

suara seseorang diseberang sana.

"Jam berapa?" Tanya Rhaella sambil melap sedikit sisa darah di bibirnya dan membuat yang

diseberang sana kebingungan.

" Maksud lo jam berapa mulai balapannya kan bukan jam berapa sekarang?" Tanya kembali

penelepon meyakinkan pikirannya.

Rhaella hanya berdehem seakan membenarkan pertanyaan.

"Oh balapannya dimulai jam 11 malam" jawab diseberang sana.

“Oke. Jangan kasih tahu nama asli gue, Lo tahu kan apa konsekuensinya gue nggak mau ada yang tahu " jawab Rhaella dengan nada seolah memberi perintah.

"Siap, tenang aja soal itu mah Lo nggak usah khawatir. Semua aman terkendali asal ada bagiannya

buat gue hehehe " jawabnya disertai dengan candaan.

"Hm. Nanti gue ke sana jam 11" tanpa aba-aba langsung memutuskan panggilan telepon tanpa

menunggu jawaban dari penelepon tersebut.

Rhaella Kembali memasukkan handphone miliknya dan menutup mata sejenak dengan menghela nafas kasar, setelahnya dia pun melanjutkan perjalanannya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Rhaell punya uang,Dan bisa cari uang sendiri,Kenapa masih betah tinggal di rumah yg kayak Neraka itu,Ogeb juga ya.. padahal dia bisa beli rumah sendiri,Dan uang hadil balap bisa buat modal buka bisnis apa gitu..

2025-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83 ( 20+)
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86 (End)
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83 ( 20+)
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!