NovelToon NovelToon
Misi Berdarah Di Akademi

Misi Berdarah Di Akademi

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Identitas Tersembunyi / Light Novel
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Garl4doR

Akademi Debocyle adalah akademi yang paling luas, bahkan luasnya hampir menyamai kota metropolitan. Akademi asrama yang sangat mewah bagaikan surga.

Tahun ini, berita-berita pembunuhan bertebaran dimana-mana. Korban-korban berjatuhan dan ketakutan di masyarakat pun menyebar dan membuat chaos di setiap sudut.

Dan di tahun ini, akademi Debocyle tempatnya anak berbakat kekuatan super disatukan, untuk pertama kalinya terjadi pembunuhan sadis.

Peringatan : Novel ini mengandung adegan kekerasan dan kebrutalan. Kebijakan pembaca diharapkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Garl4doR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 : Fakta Lagi, Misi Lagi

Ruangan besar itu diterangi cahaya terang dari lampu gantung logam yang memantulkan kilauan tembaga pudar. Di tengahnya, sebuah meja panjang dari kayu gelap menjadi pusat perhatian, dikelilingi oleh kursi-kursi yang kini dihuni oleh sosok-sosok tegang. Direktur Azkiel duduk di ujung meja dengan punggung tegap, wajahnya memancarkan ketegasan yang seolah-olah menyelimuti seluruh ruangan. Di belakangnya, deretan monitor besar memancarkan cahaya dingin, menampilkan peta-peta kompleks Akademi Debocyle, diagram penuh perhitungan, dan grafik-grafik energi yang sulit dipahami.

Di sisi meja, tim Fluttergeist duduk dengan waspada, menanti penjelasan yang menggantung di udara. Keheningan itu terasa berat, hingga akhirnya Azkiel menghela napas panjang, menghancurkan sunyi seperti gelombang pasang yang menghantam karang. Pak Bevan dan Bu Ruby berada di kedua sisinya.

“Ada sesuatu yang perlu kalian ketahui,” ujarnya, suaranya tenang tetapi sarat muatan. “Sesuatu yang selama ini disembunyikan, bahkan dari banyak staf akademi. Ini tentang sebuah proyek rahasia yang dijalankan bertahun-tahun lalu, dan menjadi alasan mengapa pemerintah begitu ketat mengawasi kita.”

Kata-kata itu seperti pukulan. Perhatian tim Fluttergeist langsung terpaku. Alvaro, yang duduk paling dekat dengan Azkiel, mencondongkan tubuhnya ke depan, mata tajamnya menuntut jawaban. “Proyek apa, Direktur?”

Azkiel mengangkat pandangannya, menatap wajah mereka satu per satu seolah memastikan bahwa mereka siap mendengar apa yang akan ia ungkapkan. “Sepuluh tahun yang lalu, Akademi Debocyle meluncurkan sesuatu yang disebut Project Parallel. Sebuah upaya ambisius yang melibatkan pembangunan portal untuk menembus dunia paralel—dimensi lain yang sebelumnya hanya eksis dalam teori.”

Ruangan mendadak bergemuruh oleh bisikan-bisikan tertahan. Vella, yang biasanya pendiam, akhirnya bersuara, suaranya tergetar antara skeptis dan kagum. “Dunia paralel? Itu... nyata?”

Azkiel mengangguk perlahan, sorot matanya membenarkan ketakjuban mereka. “Nyata. Dan sepuluh tahun lalu, kami mengirim beberapa tim ekspedisi untuk menjelajahi dimensi itu. Namun, misi itu berakhir dengan bencana. Tidak ada satu pun dari mereka yang kembali. Hingga hari ini, nasib mereka tetap menjadi misteri.”

Charissa mengernyit, nada suaranya mencampur aduk antara cemas dan penasaran. “Lalu apa yang terjadi?”

“Tidak butuh waktu lama untuk kepemerintahan mengetahui hal itu, mereka langsung turun tangan. Portal itu dibekukan, semua penelitian dihentikan secara paksa. Bahkan, akses ke dimensi itu disegel rapat, membuat kami tidak punya cara untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di sisi lain.” Azkiel menghela napas, suaranya menjadi lebih suram. “Pada akhirnya, kami terpaksa meninggalkan mereka. Sebuah keputusan yang hingga kini masih menghantui kami.”

Shally, yang duduk di ujung meja, menunduk dalam, suaranya hampir tidak terdengar. “Jadi... mereka benar-benar ditinggalkan begitu saja?”

Wajah Azkiel mengeras, seperti menahan beban yang tak terkatakan. “Itu adalah keputusan yang terpaksa diambil di bawah tekanan. Namun, selama bertahun-tahun, kami percaya bahwa portal itu dan apa pun yang ada di baliknya telah menjadi masa lalu yang tidak akan pernah kembali.”

Latania, yang sibuk mencatat sesuatu di tabletnya, mengangkat kepala dan menatap Azkiel. “Lalu kenapa Anda menceritakan ini sekarang? Apa hubungannya dengan situasi saat ini?”

Azkiel diam sejenak, tatapannya berubah tajam seperti pisau. “Karena sesuatu terjadi bulan ini. Sebuah anomali besar terdeteksi di daerah pinggiran kota. Awalnya, hanya berupa getaran energi yang tidak biasa, tetapi tidak lama kemudian... pembunuh berantai muncul di sana. Sosok yang tidak hanya kejam, tetapi juga memiliki kekuatan di luar batas manusia biasa.”

Ruangan itu membeku. Setiap detik yang berlalu terasa semakin menekan.

Goliath, hanya sosok itu yang terbayang oleh Alvaro.

“Berdasarkan laporan yang kami terima,” lanjut Azkiel, suaranya kini hampir seperti bisikan yang berat, “pembunuh itu menunjukkan tanda-tanda yang tidak mungkin dimiliki manusia biasa. Dan setelah penyelidikan lebih lanjut, kami menemukan sesuatu yang mengejutkan, salah satu lencana khusus milik anggota tim ekspedisi ditemukan di lokasi pembunuhan. Itu milik salah satu orang yang masuk ke portal sepuluh tahun lalu.”

Wajah Gale mengeras, skeptis tetapi tidak bisa menyangkal logika dari cerita itu. “Jadi, Anda yakin dia berasal dari dunia paralel?”

Azkiel menatap Gale dengan tajam. “Keyakinan itu diperkuat oleh bukti yang kami temukan. Lencana itu tidak bisa dipalsukan. Dan jika dia berhasil keluar dari dimensi itu, ini hanya permulaan. Kemungkinan besar ada lebih banyak yang akan menyusul. Dan kita tidak tahu apa yang mereka bawa dari dunia itu.”

Alvaro menyandarkan tubuhnya di kursi, wajahnya kini serius dan penuh pertimbangan. “Kalau begitu, ini bukan hanya masalah akademi. Ini jauh lebih besar daripada itu.”

“Benar,” Azkiel menegaskan. “Jika satu orang saja sudah cukup untuk menyebabkan kekacauan sebesar ini, bayangkan apa yang akan terjadi jika lebih banyak lagi yang kembali—semua dengan kekuatan yang kita tidak pahami, dan mungkin dengan niat yang jauh lebih buruk.”

Latania menyela dengan nada tegas, “Jadi apa yang Anda inginkan dari kami, Direktur?”

Azkiel menarik napas dalam, tatapannya kembali menyapu mereka semua. “Aku ingin kalian membagi kelompok dan ikut bersama Pak Bevan dan Bu Ruby untuk menangani kasus ini, siswa-siswa lain kebanyakan tidak bisa ikut andil melawan orang ini. Dia adalah ancaman langsung terhadap keselamatan kita. Tapi jangan lupa, dia juga adalah salah satu senior kalian—anggota tim ekspedisi yang dulu berjuang untuk misi ini. Apa pun yang terjadi di dunia paralel telah mengubahnya menjadi sesuatu yang berbahaya.”

Keheningan kembali menyelimuti ruangan. Tim Fluttergeist saling bertukar pandang. Dalam mata mereka, tergambar campuran ketakutan dan tekad. Meski hati mereka bergetar, mereka tahu misi ini adalah sesuatu yang tidak bisa mereka abaikan.

Azkiel memecah kebisuan terakhir. “Ingat ini, kita tidak hanya melindungi akademi. Kita melindungi dunia dari apa yang mungkin datang dari balik portal itu. Dan misi ini mungkin menjadi satu-satunya kesempatan kita untuk menghentikannya sebelum terlambat.”

1
jinnie_girl💜
huftttt, bacanya sedikit ngos ngosan😁😆 negri euhhhh
Garl4doR: Wkwk.. Selamat membaca kak😁
total 1 replies
jinnie_girl💜
oke, baca paragraf awal saja enak. tulisannya sangat bagus
Garl4doR: Terima kasih/Smile/ Kalau ada kurang juga bilang aja yaa/Joyful/
total 1 replies
Syari Andrian
next part
Garl4doR: Siap/Determined/ Terimakasih sudah baca :3
total 1 replies
Syari Andrian
menegangkn/Toasted/
Syari Andrian
sibuk nangkap orang. padahal situasi gentingnya malah gak ditangani. gimana sih ni orang/Curse//Curse//Curse/
Syari Andrian
dari banyak visual. cwe ini lumayan... terkesan lusuh tapi sesuatu/Blush/
Syari Andrian: yeah,😄😄
Garl4doR: Terima kasih, kalau ada "sesuatu" di sini, mungkin itu bukan sekadar tampilan tapi cerita di baliknya./Proud/

–Heather
total 2 replies
Syari Andrian
ternyata/Scream//Scream//Scream//Curse//Curse//Curse//Curse/
Syari Andrian: wkwkwk
Garl4doR: Nah loh, wkwk😁
total 2 replies
Syari Andrian
aku malah fokus sama pwrmasalah sebenarnya. hmmm

misteri? keqnya masih org dalam kan. hmmm
Garl4doR: Atau mungkin sesuatu yang lebih rumit?/Skull/
total 1 replies
Syari Andrian
pahlawan tanpa jasa.. hmmm

mumgkin katanya aja kebetulan, aslinya memang sengaja /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Syari Andrian: wkwkwkwkw gak habis fikri/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Syari Andrian: wkwkwkwk gak habis fikri/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
Syari Andrian
dari sini aku masih bingung karakter nya gimana.. Alvaro pendendam? sisi lain membela teman yang lemah, atau gimana?... hmm otak ku sakit mikirimnya/Scream//Scream//Scream//Scream/.....

ok next
Syari Andrian: hmmmm... keq kata orang bijak aja.. padahal sok gak peduli aslinya peduli....


pm..
Garl4doR: Hidup nggak sesederhana itu. Aku memang pendendam, tapi bukan berarti aku nggak punya hati. Ada orang yang pantas dihancurkan, ada juga yang berhak dilindungi.

-Al
total 2 replies
Syari Andrian
keqnya seru ini
Syari Andrian: aman.. kalau baca pasti like kok
Garl4doR: Seru di like gak seru kasih masukan, kak/Determined/
total 2 replies
Luna de queso🌙🧀
Dialog yang autentik memberikan kehidupan pada cerita.
Garl4doR: Baguslah kalau kamu suka :3 Trims buat apresiasinya ya :) stay tune untuk bab² selanjutnya/Grin/
total 1 replies
emi_sunflower_skr
Aku terpukau dengan keindahan kata-kata yang kamu gunakan! 👏
Garl4doR: Terima kasih/Smile/ Author ini jadi semangat karena komen mu/Smirk/ Terus berkembang adalah prinsip mimin/Applaud/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!