*ini novel remaja bukan novel dewasa*
Amelia Chandra Kusuma sudah lama jatuh cinta pada
Arjuna Suryanata,namun cintanya bertepuk sebelah tangan
perjodohan yang diatur dua keluarga konglomerat itu menjadi beban untuk Juna
karena sebenarnya dia menentang perjodohan itu
karena mamanya yang terus mendesak
membuat Juna tak bisa menolak
berbeda dengan Amel yang dengan senang hati menerima perjodohan itu
apakah cinta Amel akan terbalas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah Stella
Beberapa hari kemudian*
Setelah perdebatan panjang antara Reynaldi dan Stella tempo hari,,Reynaldi di buat jengkel oleh Stella, karena sejak perdebatan itu Stella bolos kerja,, tentu saja Reynaldi yang psiko itu semakin emosi karena sikap Stella
"Ardi,,!" si Rey memanggil asistennya
"ada apa bos?"Ardi menghadap si Rey
"mana Stella,,apa dia mencoba mempermainkan aku!!"si Rey kumat
"maaf bos aku gak tahu"Ardi ragu menjawab
"kamu ini kan akrab sama dia,gak mungkin kamu gak tahu,,aku mau kamu cari dia sekarang,,atau kamu mau aku pecat,,cepat cari,,!!"begitulah sikap Rey yang maunya menang sendiri dan tidak mau instrospeksi diri, seharusnya si Rey sadar kalau ucapannya tempo hari menyakiti hati Stella
"sepertinya dia berada di rumahnya bos,,"Ardi melapor
"ok, sekarang juga kita ke rumah Stella,kamu tahu kan rumahnya"kebangetan Si Rey masak dia gak tahu rumah Stella
"aku tahu bos"jawab Ardi,, kalau Stella adalah tangan kanan Reynaldi maka Ardi adalah tangan kirinya
Lalu Ardi mengantar Reynaldi kerumah Stella,tapi sebelum itu Reynaldi mampir ke toko perhiasan membeli perhiasan,yang akan di berikan pada Stella,dan tak lupa dia juga ingin membeli mainan untuk anak Stella
"Ardi,,Anak Stella laki' apa perempuan?"
memang benar' laknat,sudah sering mereka berhubungan bak suami istri,tapi si Rey tak tahu apapun tentang Stella bahkan soal anak Stella
"perempuan bos,dan usianya 5 tahun"jawab Ardi
"kita mampir ke toko mainan sebentar"
"baik bos"Ardi menuruti perintah bosnya itu, walaupun Ardi merasa heran dengan sikap Si Rey
Setelah membeli perhiasan dan sebuah boneka, si Rey mendatangi rumah Stella
beberapa saat kemudian si Rey sampai di sebuah rumah minimalis modern,
"kemana perginya semua uang yang aku berikan padanya,, kenapa dia membeli rumah kecil seperti ini"gumam si Rey
Ting!!Tong!! Ardi menekan bel rumah Stella
Stella membuka pintu,,dan terkejut melihat si Rey dan juga Ardi berada di depan pintu, kalau Ardi sudah terbiasa pergi ke rumah Stella,tapi si Rey baru kali ini datang ke rumah Stella setelah sekian tahun mereka berhubungan tanpa status
"Rey,,mau apa kamu kesini"tanya Stella
"ayolah sayang,apa kamu masih marah padaku,tentu saja aku datang karena aku merindukanmu"rayuan maut terlontar dari mulut si Rey
"Ardi, sebaiknya kamu bawa dia pergi dari sini,"Stella masih merasa kesal
Tanpa menunggu lama,si Rey langsung masuk rumah tanpa persetujuan dari Stella,lalu duduk di sofa ruang tamu
Ardi yang sudah hafal betul sifat si Rey,tak mau mencegahnya masuk, karena pasti si Rey akan ngamuk
"mama,,ada siapa ?"tanya anak Stella yang baru keluar dari kamar
"Adelia sayang, sebaiknya kamu masuk kamar dulu, biar mama bicara sama temen mama"
"hi anak manis,ini om bawakan boneka buat kamu"si Rey mendekati Adelia dan membuat Stella panik
"terimakasih pa,,,"mendengar ucapan Adelia Stella dengan cepat membekap mulut anaknya itu
"apa yang kamu lakukan Stella,, kenapa kamu menakuti anak kecil"kata si Rey
"sayang apa kamu mau main sama om"si Rey bersikap manis
"kok om,,?mama bilang om itu,,,"kalimat Adelia kembali terpotong karena Stella melotot ke arah Adelia
"mama bilang apa anak manis?"
"gak pa' om,,ma apa aku boleh ajak om ini ke kamar ku,, please"Adelia memelas
"tapi sayang,,"Stella merasa cemas
"Stella, biarkan saja Adelia melakukan apa yang dia inginkan"kata Ardi
"terimakasih om Ardi,om memang baik gak kayak mama"lalu Adelia menjulurkan lidahnya pada Stella
"Adel,,!"Stella mengangkat tangannya akan memukul Adelia,tapi si Rey menahannya
"hey,,apa yang kamu lakukan,dia cuma anak kecil apa kamu mau memukul anakmu sendiri"benar' sikap yang mengejutkan dari seorang Reynaldi
"ayo om kita ke kamar ku,aku akan lihatin semua mainanku"ajak Adelia
Lalu keduanya berjalan menuju kamar Adelia, sedangkan Stella akhirnya membiarkan anaknya itu bermain dengan si Rey
"Stella,kapan kamu akan bilang sama Rey kalau Adelia adalah anaknya"tanya Ardi
"apa kamu sudah gila Ardi,,aku gak mungkin bilang itu sama Rey,,apa kamu pikir dia akan mengampuni ku,, karena telah diam' melahirkan Adelia,dia pasti akan menghabisi ku dan Adelia"
"apa kamu tidak bisa pergi dari Reynaldi,dan hidup bahagia bersama putrimu,dan orang yang tulus mencintaimu,,"
perkataan yang penuh harap dari Ardi,yang selama ini memendam perasaan pada Stella
"aku tahu apa yang kamu pikirkan Ardi,, lagi pula aku ini sudah rusak dan kotor, lalu siapa orang yang mau menerimaku"kata Stella
"bagaimana kalau ada orang yang mau menerimamu apa adanya,apa kamu akan meninggalkan Rey?"sekali lagi Ardi berharap
"Kamu ini lucu sekali Ardi,gak mungkin aku bisa lari dari cengkraman Rey,dia pasti akan mengejar kemanapun aku pergi,dan aku tidak ingin membahayakan Adelia,"
"aku bisa membawamu pergi jauh dari Rey Stella, ketempat yang tidak bisa di temukan Rey"
"dengar Ardi, kamu adalah sahabatku,dan selamanya akan seperti itu,dan aku tidak ingin membahayakan mu, jadi kamu tidak perlu berkorban untukku"
Sungguh jawaban yang membuat hati Ardi kecewa pastinya,karena Ardi ingin dianggap lebih dari sekedar sahabat,tapi apalah daya Stella telah dibutakan oleh cintanya pada Reynaldi yang sudah jelas tidak mencintai Stella
Sementara itu di kamar Adelia*
Rey nampak begitu antusias bermain dengan Adelia,Rey yang saat ini terlihat begitu berbeda dari biasanya,dan sangat menikmati kebersamaannya dengan Adelia
"om,apa om tidak suka mama?"pertanyaan polos dari Adelia
"heeem,, kenapa kamu bertanya seperti itu manis"
"kata mama om tidak suka sama mama,, makanya Adel gak boleh panggil om itu papa"
Mendengar celotehan Adel membuat Rey tercengang,,dan bertanya tanya dalam hati
"tentu saja om suka sama mama kamu, kalau om tidak suka untuk apa om datang kesini"
"kalau om suka sama mama, berarti Aku bisa panggil om,,papa dong,"
"tapi om bukan papa kamu Adel,"
"kalau om bukan papanya Adel terus kenapa mama taruh foto om dikamar mama,,apa om akan marah kalau aku panggil papa?"
"dengar Anak manis,,om memang brengsek tapi om tidak akan marah sama anak kecil, apalagi kalau anak itu secantik kamu"si Rey mengelus kepala Adelia
"brengsek,,? brengsek itu apa om?"pertanyaan polos dari Adelia
Reynaldi menggaruk kepala tak gatalnya, bingung untuk menjawab pertanyaan Adelia
"brengsek itu seperti monster di film kartun,kira' seperti itu"si Rey asal menjawab
"tapi om kan ganteng,gak seperti monster"
"hahaha,,kamu benar sekali manis,sudahlah sebaiknya kita temui mama kamu sekarang, karena om harus kembali ke kantor"
Lalu si Rey mengajak Adelia keruang tamu
"Stella,aku mau ngomong sama kamu"kata si Rey sambil menarik tangan Stella
"tunjukkan mana kamarmu,"ternyata si Rey penasaran dengan celotehan Adelia,
Lalu Stella mengajak Reynaldi ke kamarnya,dan melihat fotonya bersama Stella terpajang di kamar Stella,lalu Reynaldi berdiri menatap foto itu,,
"inikan foto kita saat pesta kelulusan SMA"gumam Si Rey
"iya seperti yang kamu lihat,itu memang foto kita"
lalu Reynaldi menarik tangan Stella dan menjatuhkan Stella di ranjang,
"aku ingat dengan jelas kalau dimalam pesta itu kita pertama kali berhubungan s**s,,apa kamu menyembunyikan sesuatu dari ku Stella"si Rey berbicara di atas tubuh Stella yang terlentang di ranjang
"apa maksudmu Rey,aku tidak menyembunyikan apapun darimu"Stella berkilah
"dengar,aku paling benci pada pembohong kamu tahu itu Stella"jiwa psikopat si Rey muncul lagi,,dan dia bicara Sambil mencekik leher Stella
"lepasin Rey"Stella mencoba melawan, dengan memukul tangan si Rey,,lalu si Rey melepas tangannya, kemudian duduk di ranjang
"sayang,aku gak bohong sama kamu,, percaya sama aku"Stella bersikap manis agar si Rey tak ngamuk
lalu si Rey mengeluarkan sesuatu dari saku celananya,, sebuah kalung berlian lalu si Rey memakaikan di leher jenjang Stella,,dan tak lupa si Rey memberi kiss mark pada leher Stella
"kembali ke kantor besok,jangan buat aku menunggu lama,kamu mengerti sayang"perkataan lembut si Rey yang membuat Stella luluh seketika
Lalu si Rey keluar dari kamar Stella, mendekati Adelia lalu mengelus kepala Adelia
"anak manis,om pergi dulu,,om akan datang lagi nanti"
"iya om,,Adel akan tunggu om datang"
di depan rumah Stella,si Rey memberikan sesuatu pada Ardi
"Ardi,aku mau kamu lakukan tes DNA antara aku dan Adelia"si Rey memberikan sehelai rambut Adelia yang dia ambil saat mengelus kepala Adelia
"baik bos"kata Ardi dengan raut wajah takut
~£Q~