Aku tak pernah menyangka di usiaku yang ke 30, aku sudah menjadi seorang janda. Walau perpisahan ini aku yang menginginkannya Namun hatiku terasa sangat sakit.
Penghianatan yang dilakukan suamiku dengan sekertarisnya sendiri dengan alasan untuk memperoleh keturunan tidak akan kumaafkan.
Cukup sudah hinaan dari mertuaku selama ini yang menuduhku mandul, hingga menyebabkan mamaku meninggal karena serangan jantung.
Cukup sudah....!!!
" Aku Emma Watson tak akan diam lagi, akan ku buktikan pada kalian yang menyakitiku bahwa aku bisa bangkit dan aku tak akan mau lagi di sakiti laki laki!!! " tekadnya sambil meninggalkan Bali tempatnya di besarkan selama ini.
Pertemuannya dengan Sean o Brown bos Barunya yang arogan sedikit banyak mewarnai kembali hidupku Emma.
Bagaimanakah kehidupan Emma setelah perceraiannya ? apakah ia bisa membuka hatinya kembali.... silahkan baca novel ini.
Termehek boleh tertawa boleh Apalagi mau ngebom votee... di persilahkan
Ini adalah novel ke 3 aku, silahkan juga membaca novelku yang lain
1. Akhir pelarian
2. My Starla
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mety, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Pelampiasan
Sesampainya di perusahaan, Emma dan Billy kembali bergelut dengan pemeriksaan laporan perusahaan. Sean langsung menuju ruang rapat direksi.
Rapat telah berlangsung selama 2 jam, entah apa apa dengan Sean hari ini. Semenjak awal rapat hingga kini ia hanya marah-marah saja. Wajahnya sangat tegang bahkan matanya memerah, kuping para direksi sudah memanas, keringat mereka meleleh mendengar amukan Sean.
Mood Sean pagi ini benar-benar tak terkontrol, hatinya maaih sangat panas karena perbincangannya dengan Ida mengenai Arya yang ingin rujuk. makian berkali-kali keluar dari mulutnya, bahkan beberapa wanita di ruangan tersebut sudah mulai terisak.
Akhirnya salah seorang direksi izin keluar dengan alasan ke kamar mandi, namun ia mendatangi Billy dan Emma.
" Maaf tuan Billy, bisakah anda ke ruang rapat untuk menenangkan tuan Sean, semenjak tadi tuan marah-marah saja... tolonglah kami tuan " mohonnya
Emma dan Billy saling pandang
" Baiklah.. anda kembali saja duluan, kami akan menyusul " jawab Billy
" Terimakasih tuan... saya permisi " pamitnya dan bergegas kembali ke ruang rapat.
" Emma apakah semalam kalian ada masalah di kamar ? " tanya Billy
" Tidak.. kami baik-baik saja "
" Lalu mengapa boss marah-marah di ruang rapat? "
" mana kutehe... memangnya kalau Sean marah ada hubungannya denganku? "
" Ya siapa tau.. siapa tau boss pengen making love kamu ngak mau... " ucapnya santai
" Pletak.... kau tu ya... masih kecil juga yang diomongin ml... dasar otakmu itu, sepertinya memang harus dikirim kehutan amazon biar ngak mesum " ucap Emma kesal sambil menjitak kepala Billy
" Kan cuma nanya, kalo ngak ya sudah..sakit tau.... " Billy meringis karena Emma memang menjitaknya dengan keras
Keduanya lalu berjalan ke ruang rapat sambil membawa laporan yang sudah selesai kerjakan.
Tok.. tok.. tok..
Billy mengetuk pintu lalu membukanya, Ia mempersilahkan Emma masuk kebih dulu. Sean yang tadi sedang mencak-mencak langsung terdiam.. mata elangnya mengawasi pergerakan Emma semenjak masuk hingga duduk di sebuah kursi yang kosong.
" Emma.... " panggilnya
" Ya.... "
" Apa kau lupa aturan dudukmu " tanyanya, Emma harus selalu duduk di sebelah Sean...
" Tapi di situ ada pak direktur , saya di sini saja " jawab Emma, Sean segera menatap si direktur yang di maksud Emma
Sang direktur langsung berdiri dan mendatangi Emma
" Silahkan nona.. kita bertukar tempat saja. agar lebih aman " bisiknya, Emma pun berdiri dan menempati kursi di sebelah Sean, begitu pula Billy.
Rapat kembali di lanjutkan, Emma mengambil hp nya karena semenjak tadi malam ia tak memeriksa hp nya. Ternyata hp nya dalam kondisi off, pantasan... iapun menyalakannya
Saat hp nya telah on, Emma hendak memeriksa laman wa nya namun matanya melihat foto latar hpnya sudah berubah menjadi fotonya dengan Sean yang bertelanjang dada berpelukan terlihat begitu intimnya.
" Astaga... apa-apaan ini... " Emma kaget sekali, hpnya bahkan sampai terlepas dan jatuh ke meja dengan posisi tertelungkup. Semua mata memandang Emma yang berani membuat keributan di saat Sean sedang marah.
Berlahan Emma memegang hp nya kembali, dan mengintip layar nya. Matanya membulat.. kapan foto yang begitu intim ini di ambil, siapa yang.... mata Emma langsung melihat ke arah Sean dan melotot
Emma langsung berdiri dan menarik Sean ke pinggir, Emma bahkan tak sadar banyak mata sedang menatapnya
" Apa kau yang melakukannya " bisiknya marah, tangannya memegang tangan Sean sambil memperlihatkan layar hp nya
" Kau sudah tau jawabannya mengapa bertanya lagi " jawabnya santai
" Kapan kau mengambil foto ini, dan berani sekali kau membuka hp ku... ini privasiku " protesnya
" Semalam... saat kau tertidur dan kembali memelukku seperti guling "
" Kau tu ya... benar-benar... argh.. " Emma mencubiti lengan Sean dan sesekali memukulnya karena kesal
" Wah.. berani sekali wanita itu menyentuh bahkan memukul tuan Sean, apa ia tak sayang dengan nyawanya"
" Iya... kita saja di omel berjam-jam tak berani bersuara, Eh dia baru datang malah berani memarahi tuan Sean " peserta rapat berbisik melihat tingkah Emma
" Sudah puas....? " tanya Sean Pada Emma
" I Hate you Sean.. aku akan menghapusnya " ucapnya sambil mengetik layar hpnya, namun Sean segera merebutnya dan menyimpannya di kantongnya celananya
"Kembalikan Sean....! " teriak Emma marah
" Tidak...! "
" Kembalikan kataku.... "
" Emma ini sedang rapat.. sekarang duduk !! " titahnya, Emma mengerucutkan bibirnya marah.... Sean tersenyum melihat wajah marah Emma, senang rasanya bisa membuat wanita cantik itu marah
" Sean.. kembalikan hpku... "
" Cium dulu.. " bisiknya
" Kauuu....... " wajah Emma memerah menahan marah, Ingin sekali rasanya menarik-narik rambut Sean sampai rontok, namun di sini banyak orang tak mungkin ia melakukannya
" Sekarang duduklah.. " titahnya lagi, sambil menghentakkan kakinya Emma berjalan menuju bangkunya
" Tidak... tidak aku butuh pelampiasan, aku rasanya ingin membunuh seseorang " rutuknya dalam hati
" Sudah Emma tak usah di lawan boss, kita pasti kalah " nasehat Billy sok bijak. Emma tak jadi duduk padahal ia sudah menarik kursinya.
Tanpa di sangka-sangka Emma mengacak-acak rambut Billy dan menariknya, sampai rontok
" Au... Au.. Emma sakit Emmaaa Kau sudah gila ya... "
" Diam... Jangan melawan " bentak Emma kembali melanjutkan aksinya
" Emma.... ampunn..... boss tolong aku au.. au.. au... "
" Wha ha ha ha... " Sean tertawa terbahak-bahak melihatnya, Sedangkan peserta rapat yang lain hanya berani tertawa tanpa suara sambil mengagumi wajah Sean kini.
Jika tadi saat marah wajah Sean terlihat bagaikan malaikat pencabut nyawanya, kini dengan senyum dan tawa yang menghiasi wajahnya membuatnya terlihat begitu tampan seperti dewa yunani... 😍😍
Rapat di lanjutkan kembali, namun Sean sudah normal tak marah marah lagi membuat suasana rapat jadi nyaman. Hanya 2 orang di situ yang bermasalah... Emma yang duduk diam dengan wajah cemberutnya dan Billy yang duduk sambil meringis dan berantakan setelah menjadi pelampiasan Emma.
🍭🍭🍭🍭
Rapat akhirnya selesai. Sean puas dengan pencapaian dari anak cabangnya di Medan. Ketiganya kini sedang berada di dalam lift hotel. Nampak Emma yang masih cemberut, dan Billy yg masih meringis. Sedangkan wajah Sean penuh senyum sambil memandangi wajah Emma , menurutnya kadar keseksian Emma semakin tinggi jika sedang marah
Hp Emma yang di kantongi Sean berbunyi, Sean mengeluarkannya dari kantongnya
" Berikan padaku! " ucap Emma, tapi Sean tak menghiraukannya, Ia malah mengangkatnya
" Hallo..... " jawab Sean
" Hallo.. tuan Sean? apakah Emma ada? " tanya Ida kembali kaget karena Sean yang mengangkatnya
" Ada..... " jawabnya lalu mengangkat tinggi hp tersebut hingga Emma tak bisa menjangkaunya
" Berikan padaku Sean.... " pintanya Emma
" Cium dulu " ucap Sean sambil memonyongkan bibirnya
" Tidak...!! " tolak Emma
" Kau dengar Ida... Emma tak mau berbicara denganmu " jawab Sean lalu memutuskan pembicaraan dan kembali mengantonginya
" Mengapa Kau sangat menyebalkan Sean.... argh......" Emma kembali marah
Billy yang melihat hal tersebut langsung bergeser menjauh dari Emma, Ia mendorong Sean agar mendekati Emma
" Silahkan hadapin sendiri boss, saya mending di kirim ke Amazon dari pada jadi samsak ..kapok. boss " ucap Billy menjauh
See you next eps
Jangan Malas goyangkan jempolmu
like komen dan vote selalu ya