Shabrina dan Sherina adalah putri dari pengusaha kaya Tuan Erlangga Daneswara dan Shofia Daneswara, mereka sama sama cantik, baik dan tentu saja pintar, tapi sifat mereka berbeda Shabrina lebih pendiam dan cuek berbeda dengan Sherina yang periang, dibalik keharmonisan keluarga mereka ada ketidakadilan yang dirasakan Shabrina karena Mama nya lebih menyanyangi sherina dibanding dirinya, dan yang lebih menyakitkan ketika Mama nya menyuruh nya untuk mengalah ketika mereka menyukai orang yang sama...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Leerien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Erlangga marah
Sepulang sekolah sherina pun mengurung dirinya dikamar, sherina terus menangis sambil melihat postingan Alex. hatinya merasa sangat sakit melihatnya ingin dia menanyakan pada sabrina tapi dia tau pasti sabrina tidak akan mau menjawabnya sedangkan bertanya langsung pada Alex pun dia malu karena Alex tidak mengenalnya padahal mereka satu sekolah tapi kenapa harus sabrina yang dekat dengan Alex, sherina pun membanting semua barangnya sehingga kamarnya sudah seperti kapal pecah,
"Sab.. kenapa kamu tega sama aku? sudah lama aku suka sama Alex tapi kenapa kamu malah dekat dengan dia? sejak kapan sab? " lirih sherina, karena terus menangis akhirnya sherina pun tertidur..
Sementara itu shofia baru saja pulang dia habis pergi keluar kumpul bersama teman temannya membicarakan soal Arisan, shofia merasa heran rumah terasa sepi padahal ini sudah sore dan anak anak pasti sudah pulang sekolah, sherina biasanya dia sedang asik duduk dimeja makan dengan cemilannya tapi sekarang shofia tidak melihat sherina
"Bi.. bibi. " panggil shofia lalu mbok sumi pun datang terpogoh pogoh
" Iya nyonya "
"Sherina sudah pulang belum bi? "
"Sudah nyonya "
" Oh ya sudah nanti bibi buatin teh hangat ya bi, saya mau ganti baju dulu " lalu shofia pun berlalu pergi keatas , shofia pun pergi kekamar sherina dan kebetuln tidak terkunci saat shofia membuka pintunya dia sangat kaget melihat kamar sherina yang sudah seperti kapal pecah bahkan sherina pun tertidur dengan masih mengenakan seragamnya, shofia pun mendekati sherina dan duduk dipinggir ranjang, shofia heran kenapa sherina menangis lalu tanpa sengaja shofia pun melihat sebuah foto dihp sherina yang layarnya masih menyala, shofia melihat sabrina dan seorang anak lelaki didalam mobil, sekarang shofia mengerti kenapa sherina mengamuk seperti ini, shofiapun mengeratkan jari jarinya dengan marah, lalu shofia bergegas keluar dan kekamar sabrina tanpa mengetuk pintu dulu shofia pun langsung masuk kekamar sabrina tapi didalam tidak ada sabrina, kamarnya masih bersih dan itu berarti sabrina belum pulang, shofia pun melihat sekeliling kamar sabrina, ya shofia akui sabrina memang sangat rapi menata barang dikamarnya lalu tidak sengaja matanya melihat sebuah figura foto yang disimpan dimeja belajar sabrina ya foto sabrina dan erlangga berdua saat sabrina pelulusan SMP, karena dulu shofia memilih tidak datang dengan alesan tidak enak badan padahal tentu saja karena shofia memang tidak berniat datang tapi entah kenapa hatinya merasakan sesuatu yang aneh melihat foto itu dan tiba tiba saja Sabrina pun masuk kekamarnya tentu saja shofia kaget karena mendadak sabrina datang begitupun dengan sabrina dia juga kaget mama nya ada dikamarnya, seketika mereka pun terdiam dan saling menatap
"Hemm.. Ada apa anda ada dikamarku? " tanya sabrin memecahkan keheningan lalu shofia pun seakan tersadar dengan tujuanya datang kekamar sabrina
"Apa yang sudah kamu lalukan terhadap Sherina?" Seru shofia dengan marah, sabrina pun mengerutkan keningnya dia tidak paham dengan pertanyaan mama ny
"Maksud anda apa? Memang sherina kenapa, ? sabrina pun balik bertanya
" Tidak usah pura pura nggak tau! kamu memang tidak pernah mendengarkan omongan mama, mama sudah pernh peringatkan kamu, jangan sakiti sherina " tapi sabrina benar2 tidak paham ada apa dengan sherina kenapa mama nya begitu marah padanya
"Saya merasa tidak melakukan apapun, kenapa anda harus marah? bahkan saya saja sekarang baru pulang dari sekolah saya belum bertemu dengan sherina " Seru sabrina lalu shofia memperlihatkan layar HP sherina kepada sabrina dan sabrina pun membulatkan matanya ketika melihat vidio diriny dengan alex
"Sudah lihat kan? ada hubungan apa kamu sama laki laki ini? kenapa kamu bisa satu mobil dengan dia? "
"Dia teman saya, memang ada yang salah kita juga nggak ngapa2in dia hanya mengantarkan saya kesekolah " jawab sabrina datar tapi dalam hatinya dia merutuki alex kenapa harus dibuat histori diakun media sosialnya
" Yakin hanya teman? kamu tau siapa laki laki ini? dia orang yang sherina suka! harusnya kamu itu sadar diri untuk nggak dekat sama laki laki ini! " seru shofia
"Kenapa saya harus sadar diri? memang dia pacarnya sherina? bukan kan? bahkan dia aja nggak kenal sama sherina lalu kenapa saya harus sadar diri? sadar diri untuk apa? " shofia tentu saja semakin emosi mendengar jawaban sabrina yang melawan dirinya
"Yang harusnya sadar diri itu ya sherina, kalau memang dia menyukai sherina kenapa dia nggak dekatin sherina, kenapa harus dekatin aku? itu artinya kan dia itu nggak suka sama sherina" lanjut sabrina
"Kamu.. ! " teriak shofia sambil menampar sabrina, dan ini pertama kali nya shofia menampar sabrina, sakit? tentu saja sabrina merasa sakit hati, mama nya selalu menomor satukan sherina bahkan sekarang mama ny menampar dirinya hanya untuk membela sherina, shofia terlihat sangat marah sekali bahkan dia tak merasa menyesal sudah menampar sabrina
"Shofia..!!!!!!! " tiba tiba saja suara erlangga menggelegar, shofia dan sabrina pun menoleh kearah pintu kamar sabrina dan terlihat erlangga berdiri disana dengan wajah menahan marah, shofia kaget tapi dia dengan cepat menormalkan kembali rasa kagetnya walaupun dia takut melihat kemarahan erlangga tapi shofia yakin erlangga tidak akan berani membalasnya
"Apa yang kamu lakukan pada sabrina? kenapa kamu menamparnya?" seru erlangga dengan sorot mata tajam, shofia pun membuang nafas dengan kasara
"JAWAB..!!!! " teriak erlangga
shofia dan sabrina benar2 kaget, selama ini erlangga belum pernah membentak seperti itu
"Kamu berani membentak ku pah? " seru shofia marah, erlangga pun tersenyum sinis
"Kenapa aku harus nggak berani? "
"kamu selalu membela anak ini pah, kamu tidak tau anak ini sudah membuat sherina terluka aku sebagai ibunya jelas tidak terima" balas shofia
"Dan aku sebagai ayahnya sabrina juga tidak terima kamu sudah menampar nya " balesan erlangga benar2 membuat shofia semakin kesal
"Pah! kenapa papa selalu membela anak ini?"
"Sudah cukup..! " teriak sabrina, dia merasa pusing melihat orang tuanya bertengkar seperti itu
" aku cape mau istirahat tolong kalian keluar dari kamarku " sabrina benar2 muak dengan keadaan seperti ini lalu erlangga pun menghampiri sabrina dan memegang pipi yang ditampar shofia
"Kamu baik2 saja kan sayang? "
"Aku baik2 saja pah, tapi tolong aku mau istirahat " erlangga pun mengangguk lalu dia mencium kening sabrina setelah itu erlangga pun berlalu keluar tanpa menoleh kearah istrinya
"Sabrina urusan kita belum selesai soal sherin! " seru shofia sebelum keluar dari kamar sabrin, tanpa menjawab sabrina pun langsung menutup pintu dan menangis
kenapa sabrina cintanya harus bertepuk sebelah tangan juga ? 😌
lanjut Thor,,