NovelToon NovelToon
Kamu Selingkuh,Aku Nikahi Papamu

Kamu Selingkuh,Aku Nikahi Papamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan pena R

Seorang gadis melihat sang kekasih bertukar peluh dengan sang sahabat. seketika membuat dia hancur. karena merasa di tusuk dari belakang oleh pengkhianatan sang kekasih dan sang sahabat.


maka misi balas dendam pun di mulai, sang gadis ingin mendekati ayah sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

    "23 tahun hubungan Arif dengan anak yang dibesarkan nya selayaknya anak kandungnya itu baik-baik saja. Tapi, hari ini akan hancur berantakan. Kamu tahu siapa yang akan paling terluka di sini?? Arif!! Itu Arif , Aurel. Puas kamu!!" sentak Om Jo.

   Hati ku tercubit nyeri. Benar, aku yang menjadi penyebab kehancuran Om Arif.

   Aldo putraku, Aurel. Aku tak sanggup melihatnya kesakitan karena kehilangan kamu. Aku yakin dia memang benar mencintai kamu.

   Tapi, Aldo juga putraku. Kesakitan nya juga milikku. Dia sungguh menyesal. Tidak bisakah kamu memaafkan nya.

   Kepalan tanganku menguat. Aku masih mengingat dengan jelas penuh luka yang diucapkan Om Arif hari itu.

  Om Jo benar, Om Arif menyayangi Aldo setulus itu. Bagaimana jika sampai Aldo bertemu dengan om Arif dengan fakta keberadaan ku??

   "Bantu saya, Om. Saya mohon," desis ku.

  "Membantu kamu??? Cih!!" Om Jo menghujaniku dengan tatapan sinis nya.

  "Permainan ini kamu yang mulai, maka akhiri ini."

  " Om yakin, Om masih bisa hidup jika Om Arif tahu, Om tahu keberadaan saya di sini saat ini???" sergah ku cepat, sedikit mengancam.

   Om Jo terperangah. Aku tau, dia mengerti dengan jelas maksud kalimat ku.

  "Brengsek kamu!!" umpat nya.

   "Bantu saya mikir, apa yang harus saya lakukan sekarang??? Setidaknya, langkah yang saya ambil juga bisa menyematkan Om Jo." Tandas ku.

    Om Jo tak merespon tapi matanya terlihat mengumpati ku.

  Drtttttt Drtttttt Drtttttt

   Aku dan Om Jo terkesiap ketika ponsel di tanganku kembali menyala karena panggilan dari Om Arif.

   Om Jo meraup wajah nya kasar, Dia juga terlihat panik.

   "Masuk ke mobil ku. Aku antar kamu ke stasiun!!!" Seru Om Jo seraya berlari cepat ke arah keluar lobby.

   Stasiun????

   Aku ikut berlari mengejar langkah Om Jo.

   Aku segera menarik dan memakai seat belt. "Stasiun??? Kenapa ke stasiun,Om???" Tanya mengurai rasa penasaran.

  "Kabari Arif, bilang jika kamu sedang di kereta menuju ke Surabaya," Perintah Om Jo.

   "Eh," desis ku.

   Om Jo mendelik judes. "Jangan berlagak bodoh sekarang, Aurel!!! Kamu pikir ini waktu yang tepat untuk kelemotan kamu? Cepat, hentikan Arif!!! Dia tidak perlu menyusul Aldo ke Bandung." Bentak Om Jo.

  Eh, benar. Jika ku bilang aku dalam perjalanan ke Surabaya, Om Arif pasti putar balik. Astaga, kasih penjelasan baik baik kan bisa. Apa tidak takut mendadak stroke si Om Jo ini, marah marah melulu??? Pasti ini efek karena kelamaan bergaul dengan Om Jo, makanya Om Arif juga suka bentak bentak. Dih, dasar menyesat kan sekali.

   "Kamu mau mati, Aurel??!" Suara bentakan Om Jo kembali terdengar.

  Aku terkesiap, langsung nyengir. Segera ku lakukan perintah nya sebelum tanduk nya keluar lagi.

   📱 "Assalamualaikum, Aurel??? Kamu dimana??? Kenapa belum sharelok juga??? Aku akan cepat," ujar Om Arif langsung mencerca ku begitu sambungan telepon kami terhubung.

   📱 "Wa'alaikumussalam, Om," sahut ku. Aku melirik Om Jo yang terlihat tak acuh, dia memilih fokus dengan jalanan di depannya. "Ak- Aku di kereta, Om. Dalam perjalanan ke Surabaya."

   📱 "Kereta?? Surabaya???"

   Jantung ku berdetak kencang saat ku dengar suara decitan yang cukup keras. Pasti Arif melakukan pengereman mendadak.

  📱 "Om," seruku khawatir.

   📱 "Ak- Aku nggak apa-apa, Aurel. Sebentar, aku menepi dulu." Ujarnya kemudian.

   📱 "Iya."

   Suara helaan nafas panjang Om Arif kudengar sampai ke telingaku.

   📱 "Maksud kamu?? Kamu sedang di kereta sekarang ,Aurel?? Kamu pulang ke Surabaya??? Kenapa tidak mengabari aku semalam??? Bukan kah Sudah aku bilang, aku akan menjemput kamu Kalau kamu rindu dengan orang tua kamu?? Kenapa nekat pulang sendi...."

   📱 "Hiks," Isak ku yang sudah tak bisa menahan air mataku. Dia memang seperhatian itu.

  Tolong, Jangan melakukan ini, Om. Aku tak yakin bisa menahan rasaku lebih dari ini.

   📱 "Hai, kamu menangis, Aurel??? Ma-maaf, aku tidak bermaksud memarahi kamu. Aku hanya....."

📱 "Om..... Om.... Jemput aku. Aku rindu...."

Tes

Air mataku meluruh sangat deras.

📱 "Iya. Tunggu aku, Aurel. Aku akan datang secepatnya dan mengantar kamu ke rumah kamu segera. Jangan menangis. Mereka juga pasti merindukan kamu."

Aku menatap nanar layar ponselku yang sudah kembali menghitam setelah panggilan telepon itu ku akhiri. Ku sentuh pipiku yang basah.

Ku sandarkan punggung dan kepala ku di sandaran kursi mobil yang dikendarai Om Jo.

"Dia selalu peka dengan kondisiku. Kenapa suara kamu berbeda?? Kamu baik-baik saja, Aurel?? Ada masalah di tempat kerja kamu???" desis ku tercekat.

"Tapi, dia tidak pernah peka dengan perasaan ku. Ku bilang rindu, yang terpikir olehnya hanya aku rindu dengan Papa mamaku. Dia bahkan tak bisa melihat, sedalam Apa rasa itu telah menyentuhku? Sudahi rasa kamu. Berhentilah. Itu akan baik untuk kamu. Dia bahkan tak menginginkan cinta ku sama sekali."

Aku melempar pandanganku ke arah luar jendela kaca.

Ku dengar tarikan nafas berat Om Jo.

" Arif hanya belum tahu, kamu memiliki rasa untuknya." desis Om Jo dengan suara tak sekasar sebelumnya.

Aku tersenyum miris. "Lalu, jika Om Arif tahu, apa yang akan terjadi??? Keberadaan ku hanya dianggap sebagai tanggung jawabnya terhadap Papa Mamaku. Om Arif tidak memiliki ruang sedikit pun untukku di hatinya selain itu. Dia tak segan mendorongku menjauh," keluhku. Kali ini aku lebih nyaman berbicara dengan Om Jo. Serasa Aku memiliki tempat curhat sekarang. Aku bahkan tak lagi bicara formal dengannya.

"Jika Arif mendorong kamu jauh, Kenapa bukan kamu yang memaksanya mendekat?? Bukan kah Kamu ahli dalam hal itu??"

DEGH

Ahli dalam hal itu???

Aku langsung mengalihkan tatapanku ke arah Om Jo.

Om tersenyum smrik, dia tetap menjengkelkan ternyata.

"Bukan kah Kamu ahli dalam jebak-menjebak? Kenapa tidak membuat jebakan sekali lagi?? Yang lebih extreme. Yang bisa membuat Arif tidak lagi berkeinginan mendorong kamu menjauh." ucap Om Jo.

Eh, tidak lagi berkeinginan mendorongku menjauh??? Seperti nya menarik....

"Bagaimana caranya???" tanya ku dengan seluruh rasa penasaran ku.

"Meniduri nya!!!"

Meniduri nya??? Maksud nya aku yang.....

Mata ku membulat sempurna. " Woy, mulut kamu Om!!" teriakku misuh-misuh. " Om pikir aku jalang?? Meniduri Om Arif??? Memperkaos nya??? Gila!!!"

"Sejak Kapan bercinta dengan suami disebut pemerkaosan???"

DEGH

"Apa salahnya menjadi jalang untuk suami sendiri, hubungan kalian halal kan???" tandas Om Jo lagi.

Eits,

"Tapi, kan.... masak iya aku yang harus....."

"Arif pasif.Maka kamu yang harus agresif. Jika benar kamu mencintainya, Kenapa tak menunjukkan cinta kamu dengan ugal-ugalan??Buat dia tahu, dia layak untuk cinta kamu. Aku yakin, masalah Arif karena perbedaan usia kalian yang sangat jauh. Dia tak membuka hatinya untuk kamu karena masalah itu. Usia kamu bahkan sepantaran dengan usia Aldo. Terlebih karena kamu mantan kekasih Aldo, putranya. Hubungan rumit itu, Jika kamu tidak berani mengambil langkah lebih besar, kalian tidak akan pernah bisa keluar dari kerumitan itu. Arif, aku yakin, dia tidak akan berani mengambil langkah lebih, Aurel. Pertimbangan nya Pasti sangat banyak. Jika Arif tak berani mengambil langkah itu, maka paksa dia. Aku yakin, dia tidak akan pernah berpikir mendorong kamu menjauh lagi. Untuk benih yang bukan miliknya saja dia berani menentang dunia, apalagi jika itu miliknya." Tegas Om Jo panjang lebar.

1
Hindra Cechen
masih menunggu /Left Bah!/
Sunaryati
Aku akan beri 5 ⭐ jika Aurel sudah jadi istri Arif utuh, dan sesungguhnya sebagai pasangan suami istri.
Sunaryati
Nah pepet terus Aurel, Om Arif halal untukmu, sah- dah saja kau memancing dan menggodanya. Semoga besok berhasil Rel, kutunggu. Semangat!!!
Sunaryati
Mungkin benci yang namanya cinta, karena cinta membu
Sunaryati: Mungkin benci yang namanya cinta, karena dia harus diusir dari keluarga, karena cinta dari harus menikah muda, karena cinta Arif harus membesarkan bayi yang bukang darah dagingnya. Maka kau sebagai istrinya yang sudah tahu kisah hidupnya, buat tumbuh cinta untukmu fi hatinya, Aurel. Agar Om Arif merasakan manisnya cinta diusianya yang mendekati senja. Berjuanglah seperti saran Om Jo.
total 1 replies
Mitha Ali
Lumayan
Mitha Ali
Biasa
Hindra Cechen
semangat thour..
ak nantika eps berikutnya
aryuu
malam pertama donk tor
kasian om Arif 😔
aryuu
kok berdosa sihhhh ya enggaklah wong halal kok
aryuu
Aurel kamu ada di daftar hitam om Jo 😂😂😂
aryuu
om arifffff aku klepek klepek 🤭🤭🤭
aryuu
😂😂😂om Jo nasteng
Aurel Aurel kamu menyebalkan
Sunaryati
Wah setelah tahu si hatimu Asisten Jo malah jadi Sahabat dan tempat curhat. Turuti kata Om Jo guda suamimu, dan utarakan isi hatimu Aurel. Mau tidak mau Om Arif harus menerimamu karena kau sudah jadi istrinya.
Brravo Om Jo. semangat Aurel untuk mendapatkan hati Om Arif.
Huri Fah
yah aurel belum apa2 udah Tremor duluan🫣
Hindra Cechen
up lagi..thour
Lanjar Lestari
mungkin sdh mati rasa hati Om Arif krn penghianatan mantan istri dan sepupu jauhnya wl sdh cerai tp luka masih membekas,ayo Aurel sembuhkan luka Arif dr masa lalu dan dr mu yg salah sasaran.
Lanjar Lestari
eh bagus ide yg betul Om Jo buat Aurel Good Job Ayu agresif dan tunjukkan cintamu ke Arif,Aldo yg bukan anak kandung aja si sayang apa lg anak sendiri benih sendiri pasti 100% deh di terima lebih bahkan
Hindra Cechen
up thour/Drool/
Hindra Cechen
up thour
aryuu
ditunggu torrrrrrr buruan tor 🤭.. ga sabar 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!