Dilarang plagiat, eklusif hanya di Noveltoon, sudah menjadi hak cipta
Seorang pria bernama SYAFIQ, yang hanya tinggal dengan bibi dan seorang keponakan yang masih kecil berumur 3 tahun. Hari itu ia di pecat karen ahanya salah antar pesanan.
Karena ia memainkan ponselnya tanpa ia sadari ia menabrak tiang listrik dan tiba-tiba ia tersambar listrik dan mati seketika, namun ia malah mendapatkan sistem.
Syafiq di beri kesempatan kedua untuk hidup.
Syafiq mengerjakan yang sudah terprogram di system canggih itu dan ia pun mendapat hadiah dan poin sebagai balasannya.
Meskipun ia kaya, namun ia tetap rendah hati dan suka berbagi.
Dan akhirnya ia bisa membangun perusahaan teknologi tinggi yang terkenal seasia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Ia melepaskan sabuk pengamannya dan berdiri dan menunggu kesempatan titik terendah, ia akan terjun dan akan melakukan sesuatu nanti.
"Syafiq apa yang kau lakukan? Apa kau benar-benar ingin bunuh diri, aku tau kau miskin dan kau putus asa dalam hidupmu, tapi kau harus ingat ada bibimu yang menunggumu di rumah," ujar Yedi memperingati.
"Asem lu! Kalau mau mati, udah dulu aku lakukan, dasar teman nggak ada akhlak," ujar Syafiq dalam hati sambil mayun.
Kesempatan, Syafiq langsung terjun bebas di tanah dan ia selamat, ia mengambil kayu lalu memukul mesin tersebut tapi tidak terjadi apa pun hingga ia memukul mesin roller coaster itu hingga hancur pun tetap tidak berhenti.
Akhirnya ia ada ide, ia melihat putaran roller coasternya dan rel mana akan di lewatinya.
Syafiq segera berlari dan menuju ke arah yang di lewati roller coaster dan mengambil barang apa yang ada di sana dan meletakkan di rel tersebut termasuk meja dan segala macamnya agar berhenti.
Melihat Syafiq meletakkan semua barangnya, para pengunjung jga ikut membantunya dan detik-detik roller coasternya mendekat, semua orang deg-degan untuk menantikan pristiwa tersebut.
Dan...
Duaaakkkk...
Akhirnya roller coasternya berhenti hanya pengunjung duduk di depan terluka namun tidak parah.
"Ayo bantu mereka turun," ajak Syafiq yang berlari mendekati dan membantu mereka turun dan para pengunjung juga turun membantu.
Setelah semuanya di selamatkan hanya sisa satu anak kecil dan Syafiq mengendongnya.
Duaaaarrrrr.....
Roller coaster itu pun meledak, Sultan segera melindungi anak itu dari panasnya api karena tak sempat lari jauh. Untunglah semuanya sudah di evakusi dan selamat.
"Syafiq kamu tidak apa-apakan?" tanya Yedi khawatir dan membantu Syafiq dan anak itu menjauh.
"Ya aku tidak apa-apa, hanya terasa panas saja di punggung," jawab Syafiq tersenyum.
"Baguslah jika begitu," ujar Yedi lega.
Yedi segera membelikan air minum untuk Syafiq karena ia sangat kelelahan karena tadi sudah bekerja keras.
Ding ding
Misi selesai.
Selamat Anda mendapatkan 700.000.000.
Uang Anda sekarang 845.000.000.
"Syafiq ayo minum," ujar Yedi membuka tutup botol dan menyerahkan kepada Syafiq.
Syafiq menerimanya lalu meneguknya. "Hah! Leganya, seger banget," ujar Syafiq lega.
"Ayo kita pulang, atau kamu apa lagi?" tanya Yedi
"Ayo kita cari makan dulu, aku laper banget," ujar Syafiq memegang perutnya.
Baru saja mereka mau melangkahkan kaki tiba-tiba mereka si serbu reporter.
"Bagaimana Anda menyelamatkan mereka tadi?"
"Apa Anda ada terluka?"
"Bagaimana Anda bisa tahu jika roller coasternya rusak?"
"Apa yang Anda lakukan untuk menyelamatkan mereka?"
"Siapa nama Anda?"
"Berapa umur Anda?"
"Anda sudah punya pacar apa masih jomblo?"
"Perutku sudah tak bisa di selamatkan," ujar Syafiq pingsan.
"Maaf Pak Buk, sepertinya teman saya pingsan karena dia kelelahan, saya akan membawanya ke rumah sekarang" ujar Yedi beralasan.
Merekan pun bubar.
"Ke rumah mana?" tanya Syafiq tiba-tiba bangun ketika reporter sudah pergi.
"Ke rumah makan kwkwkwkwkw😂😂😂," ujar Yedi tertawa ngakak.
"Tau aja sih kamu, camon," ajak Syafiq berdiri dan mereka menuju sebuah restoran dekat situ.
Syafiq memesan makanan hampir mejanya penuh makanan.
"Selamat makan," ucap Syafiq menyantap makanan dengan lahap.
"Ini sudah hampir malam, bagaimana kita pulang saja," ajak Yedi ketika mereka sudah selesai makan.
"Iya nih, Bibiku pasti khawatir," ujar Syafiq setuju.
Mereka pun masuk mobil dan Yedi pun mengendarai mobilnya pelan-pelan meninggalkan taman bermain tersebut.
"Mau mau belajar nail mobil?" tanya Yedi.
"Lain kali aja deh, ini juga malam, aku takut nabrak dan juga aku juga belum punya sim," jawab Syafiq.
Yedi mengangguk-angguk, dan tak lama mereka pun sampai di rumah Syafiq.
"Oke sampai ketemu besok, besok aku datang jemput kamu ya," ujar Yedi.
"Oke!" jawab Syafiq mengangguk. Yedi pun melajukan mobilnya menuju rumahnya.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN DAN HADIAH
TERIMA KASIH