NovelToon NovelToon
Tiger' Target

Tiger' Target

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nasri Suju - Kiasan Rasa

Bagaimana rasanya di kejar-kejar seekor harimau? Pasti takut kan?

Daniel yang di juluki sebagai Harimau karena selalu penyendiri dan di takuti banyak orang hingga ia menemukan mangsa baru yaitu Ruelle, gadis kutu buku yang tidak kenal takut pada nya.

Kehidupan Daniel berubah semenjak hadirnya seorang Ruelle

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasri Suju - Kiasan Rasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

"Ruelle, bukan piala seperti ibu, yang hanya bisa kau banggakan,"

Ruelle mendengar nya berkaca-kaca. Hati ku sedikit teriris.

"Dia juga berharga untuk ku, di hadapanku ini, kau tidak lebih hanya ingin menggunakan sebagai alat untuk di banggakan,"

"Aku sudah punya tujuan," tekan Daniel.

"Kekuasaan ada di tangan ayah, ayah tidak akan merestui hubungan kalian, kalau kalian tetap melanjutkan hubungan kalian, ayah tidak akan memberikan kekuasaan apapun pada mu,"

Ruelle menjadi linglung, dia mulai berpikir hal yang tidak, dia menatap cincin nya dia mengecup cincin itu. Hati nya berdebar kencang tapi bukan karena senang.

Dan Daniel mungkin akan merasa terancam.

"Dia bukan level kita, meski dia pintar,"

"DIA TIDAK HANYA PINTAR!!!"

Tangis Ruelle keluar menyentuh batu putih itu. Ruelle pergi dari tempat menyakitkan itu dan Daniel merasakan ada yang mendengar nya.

"Ruelle?!"

"RUELLE!!!"

***

"Ruelle tunggu,"

Daniel menang cepat, dia menggenggam erat pergelangan tangan Ruelle.

Ruelle membuang wajahnya.

"Ruelle kau tidak akan meninggalkanku kan?" Tanya nya panik.

"Daniel, aku pernah bilang kalau suatu saat kau akan mendapat seseorang yang tulus ke kehidupan mu, tapi aku tekankan belum tentu itu AKU,"

Ucap Ruelle pertama kalinya dia membentak.

"Aku hanya menyukaimu, aku menolak tawaran ayahku itu,"

"Daniel... Kita... Tidak setara," lirih Ruelle.

Biarkan aku melihat wajah mu, dia terus membuang wajah nya. Resah batin Daniel. 

"Kita, berakhir di sini,"

"Lupakan malam di mana kita bersama, Daniel kau pantas dapat yang lebih baik," ungkap Ruelle.

Ruelle pergi dan Daniel lemas sampai tidak bisa menahan lengan kecil Ruelle.

"Kau, padahal aku sudah memimpikan hidupku bersama mu,"

Nihilnya Ruelle tidak mendengar nya karena sudah berlari pergi.

Daniel terduduk lemas, hujan tiba dan membasahi nya.

"Kau, apa tidak bisa kau orang tulus itu, kau bilang aku bisa mempercayai mu!!!"

"Kau meninggalkan ku seperti semua orang setelah mendapat kan sesuatu,"

"Tapi karena aku yang menginginkan kau di hidupku, aku tak akan membiarkan kamu lepas dariku. Kini kamu mangsa ku Ruelle,"

***

"Ruelle ada apa?" Tanya panik Liya melihat Ruelle begitu basah.

Dia tersenyum, senyuman yang manis namun di saat bersamaan terlihat menyedihkan.

"Ruelle kamu bisa nangis kok," ujar Liya peka dan Minsi.

"Aku baik-baik saja," jawabnya datar.

"Aku ingin pulang, aku tidak enak badan," ujarnya.

"Hati-hati oke," Minsi.

"Apa kita akan biarkan dia sendiri?" Tanya Liya.

"Dia butuh waktu sendiri,"

"Tapi... Apa yang terjadi?"

Liya dan Minsi sampai diam tak bisa melakukan apa-apa dan menuruti keinginan Ruelle yang ingin menyendiri.

Ruelle tidak tahu, mereka jadi pasangan terbaik dan juara kelas dan proker kerja nya berhasil.

Dia mendapatkan tiket itu.

***

"Aku harus mengeringkan baju ku,"

Ruelle apa yang kau lakukan? Orang tua mu akan khawatir.

Aku tidak pernah sesakit ini, seharusnya aku tidak terbawa emosi.

Aku kembali menatap cincin itu, engga melepaskan nya karena terlihat cantik di hari manis.

Aku tersenyum.

"Seharusnya kita tidak berpisah seperti itu,"

"Aku harus bicara baik-baik pada Daniel dan meminta maaf,"

"Tapi,"

Aku tak ingin hubungan ini berakhir.

Aku pulang dalam keadaan cukup kering tapi setelah itu aku sakit dan tidak masuk sekolah selama beberapa hari.

Kediaman Swedahty. 

"Sayang are you okay?"

"Ahk, ada apa ma? Aku baik-baik saja,"

Seolah peka Ruelle terdiam dan tak bisa menyembunyikan apa-apa.

"Kamu terlihat selalu melamun? Apa yang kamu pikirkan sampai tidak fokus?"

Ruelle hanya terdiam.

"Aku punya pacar, dan kami putus mah, maaf Ruelle menyembunyikan ini,"

"Dengan laki-laki yang kerja kelompok dengan mu?"

"... Ya," jawab Ruelle.

"Mengapa, kamu bisa cerita, coba mama bisa bantu, memangnya itu keinginan kalian,"

Benar, aku egois, aku memutuskan nya secara sepihak dan aku malah meluapkan amarah ku pada Daniel. Aku harus minta maaf.

"Kesetaraan, aku terlalu rendah untuk seorang Danie,"

Wajah Ruelle begitu kusut.

Mama nya duduk di dekat Ruelle berdampingan.

Menatap sayu ke arah sang anak. "Cinta bukan tentang kesetaraan, tapi tentang saling melengkapi,"

Ruelle terperangah rasa bersalah nya semakin menjadi-jadi.

"Kita juga butuh komunikasi dalam dua pihak, jangan hanya memutuskan sepihak saja," lanjutnya menasehati.

"Aku tahu anak ku pintar, kamu pasti paham," yakin mama Ruelle.

Ruelle tersenyum. "Terimakasih mah..."

Setelah itu aku menelepon Daniel untuk meminta maaf, aku mengirimnya pesan tapi tak ada satu pun jawaban.

Hingga aku masuk sekolah untuk merayakan fromnight.

Ruelle menjadi pemilik tiket masuk universitas ternama di Amerika. Tapi itu sia-sia karena mimpi itu untuk orang yang sudah ia kecewa kan.

***

Ruelle terus mengarahkan berusaha menemukan Daniel.

"Ruelle kau mencari Daniel?" Lirih Minsi.

"Yah," jawabnya frustasi sedari tadi tidak menemukan barang hidung nya sama sekali.

Minsi membawa Ruelle ke tempat sepi.

"Jangan sedih oke,"

"Ada apa Minsi?"

"Daniel,"

"Daniel ada apa?!?!" Ruelle khawatir.

"Dia menghilang, keluarga nya sedang mencarinya," ungkap Minsi dengan berat hati.

Seketika Ruelle terdiam menutup mulutnya.

"Tenang oke,"

"Tidak, ini semua salahku, aku harus mencarinya, ini tanggung jawab ku," keras Ruelle.

***

Sementara di pesta fromnight. 

"Sedang apa~" bisik Davin tepat di dekat sisi wajah Liya, membuat sangat empu menggeliyat kaget. 

"Kau..." Tatapan tajam Liyan

Davin hanya nyengir. 

"Hei Ruelle kemana apa kau melihat nya? Daniel dia menghilang selama berhari-hari,"

Liya benar-benar peka. 

"Kau tahu sesuatu kan,"

Davin hanya tersenyum, tapi dia juga merasa kesal karena Liya terus mengurus urusan orang. 

"Kamu suka Daniel? Perhatian banget kayaknya," datar Davin. 

Apaan sih ni cowok, kok tiba-tiba jadi gini. 

Sebenarnya semenjak kejadian aku berurusan dengan geng Aurien dia kadang suka menunjukkan ekspresi yang tak ku ketahui. Liya. 

"Nona jangan urus urusan orang, ayo kita dansa, bosan nih,"

Davin menarik ke dua tangan Liya. 

"Hah, kalau bosan goda saja cewek lain,"

"Tapi aku cuman mau sama satu cewek," ujar Davin. 

"Sejak kapan pikiranmu hanya untuk satu cewek?" Kekah Liya sambil tanpa sadar sedang berdansa dengan Davin. 

Mengikuti irama musik mereka menari bersama sambil mengobrol. 

Gila, aku dansa sambil ngobrol, lumayan... 

Davin kegirangan di dalam hatinya. 

"Hati-hati jangan sampai kaki ku terinjak karena sepatu klom kamu nona,"

"Berhenti memanggilku seperti itu!" Ketua Liya. 

Carek! 

"Tuh kan baru di bilangin, sakit loh di injak," 

Davin ngeles.

"Gak usah ngegoda di injek dikit aja sakit,"

"Tapi beneran sakit," rengeknya.

Hingga tarian mulai mengharuskan sang pasangan berdekatan, mata mereka bertemu, Davin benar-benar menikmati sedang kan Liya terlihat kikuk, tidak terbiasa dengan sikap Davin. 

Hah, kenapa jantung ku gak karuan, dia gini ke semua cewek. 

"Satu tarian saja," 

"Aku ingin menghabiskan malam bersama mu Liya," 

"Sama yang lain aja,"

"Kapan kamu peka nya ya~"

"Hah?"

Apa maksud perkataan Davin? Setelah itu dia kabur setelah mengecup punggung tanganku. Aku benar-benar tidak mengerti. 

Dan Aurien menatap ku dengan tatapan benci. 

Aku hanya bisa mengehela nafas. 

To be continud... 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!