A Villain Are Still A Villain

Saat ini diluar gerbang perbatasan kerajaan walaupun ini perbatasan kerajaan ini masih di dalam wilayah kerajaan bukan benua Siek, butuh sebulan lebih untuk sampai ke sana.

Saat ini Akuma sedang memberi arahan kepada pasukan nya dia menaiki seekor kuda saat ini dia memberikan perintah untuk membentuk barisan, karena kedepannya akan ada beberapa bandit, monster dan juga binatang sihir lainnya yang akan menyergap mereka.

Walaupun di perintah seorang anak kecil, prajurit-prajurit itu hanya patuh karena mereka mengakui kejeniusan Akuma, setelah mengatur posisi mereka langsung berangkat.

Akuma yang sebelumnya menaiki kuda setelah itu dia memasuki kereta kuda, Alina dan Sia langsung memberikan pelayanan istirahat kepada Akuma, Akuma hanya membiarkan saja tetapi dia mengingat sesuatu, lalu dia mengeluarkan sebuah benda dari space room nya.

Itu adalah sebuah tongkat sihir namun dapat diantara nya jika memutar sedikit maka akan mengeluarkan mata tombak, ini adalah tongkat sihir sekaligus tombak.

Akuma lalu memandang Alina lalu memberikan nya kepada nya:

[Akuma]"...ini untuk senjata mu..." kata Akuma memberikan tongkat sihir itu.

Alina mengambil nya dengan senang walaupun dia tidak bisa sihir dan bertarung dia tetap menerima nya.

[Akuma]"...tapi tuan, aku tidak bisa menggunakan benda ini... walaupun begitu terimakasih atas kebaikan mu tuan...." kata Alina yang memberi hormat kepada Akuma.

[Akuma]"...tenang saja, aku akan mengajarkan mu sedikit walaupun cukup sulit..." kat Akuma.

Alina cukup terkejut karena akuma akan mengajari nya, karena sebelumnya akuma tidak bisa mengajari nya, tidak banyak tanya Alina hanya mengangguk sedikit.

Setelah beberapa hari perjalanan akhirnya mereka sampai di perbatasan benua Siek dan kerajaan Ammera, Saat pertama kali memasuki wilayah benua Siek Akuma dapat merasakan banyak sekali aura-aura yang luar biasa jauh ke dalam Benua.

walaupun mereka sudah sampai ke benua siek mereka masih belum mencapai tujuannya atau keluarga cabang Takeda, Selama perjalanan Akuma berlatih dengan sia dan 100 prajurit dengan cara berduel dan mengajari Alina sihir cahaya dengan sedikit pengetahuan nya tentang sihir cahaya.

Karena akuma membenci sang hero yang memiliki element cahaya dan suci yang membuat akuma tidak pernah memakai sihir tersebut bahkan element nya saat memainkan gamenya tidak ada satupun pengguna element suci dan cahaya kecuali healer.

Setelah satu bulan kemudian akhirnya dapat terlihat dari jauh kediaman keluarga cabang Takeda, itu merupakan sebuah kastil yang cukup besar hanya saja lebih besar mansion keluarga utama, namun layak untuk dijadikan benteng.

Saat sudah di depan gerbang kastil Akuma dapat melihat ada banyak orang yang menunggu mereka dan juga dari jauh Akuma dapat melihat di sebelah kanan kastil ada camp prajurit yang cukup besar, sepertinya itu adalah prajurit yang belum mencapai target untuk bisa kembali ke kediaman utama.

Saat Akuma turun dari kereta, seseorang pria dengan tubuh yang kekar menyambut Akuma.

"...salam tuan muda, saya adalah Ronal kepala keluarga cabang Takeda..." jawab pria itu yang ternyata adalah kepala keluarga cabang Takeda.

[Ronal]"...dan juga ini istri saya Astara Takeda..." kata Ronal yang menunjukkan istri nya dan wanita yang di sebut sebagai istri nya memberikan hormat kepada Akuma tenyata namanya adalah Astara.

[Ronal]"...dan anak gadis ini anak perempuan saya satu-satunya, Emilia..." ucap Ronal yang menarik Emilia untuk berhadapan dengan Akuma, Emilia yang sepertinya memiliki sifat pemalu memberikan hormat dengan gemetar.

[Akuma]"... terimakasih atas sambutan nya, walaupun kalian sudah mengenal ku saya akan memperkenalkan diri saya lagi..." kata Akuma "...saya adalah Akuma Takeda dan calon penerus keluarga utama..." lanjut perkataan Akuma dengan wibawa nya.

setelah mendengar perkenalan akuma, Ronal membungkukkan badannya untuk memberikan hormat di ikuti semua keluarga nya dan semua yang tinggal di kastil itu.

Setelah penyambutan selesai, Ronal menyuruh Emilia untuk mengantarkan Akuma ke kamar nya, dengan malu-malu dia membawa Akuma ke kamarnya di ikuti kedua maidnya Akuma.

Selama dalam perjalanan mereka hanya diam tidak ada yang berbicara, akuma tidak mempermasalahkannya dia hanya memandang struktur bangunan kastil ini, dia menebak bahwa ini dulu milik si drakula yang di kalahkan kakeknya.

Menurut Akuma pasti ada ruangan rahasia di sini yang menyembunyikan harta atau rahasia drakula dan vampir lainnya, memikirkan ini membuat akuma merasa senang dan bersemangat.

Emilia yang merasakan hawa Senang dan semangat Akuma ikut terbawa suasana juga, sepertinya Emilia dapat merasakan energi seseorang, awalnya dia merasakan perasaan aneh selama bertemu dengan akuma, perasaan itu cukup mengerikan dan menakutkan, itu sama dengan apa yang dia rasakan seperti di bawah tanah kastil dan hutan di bagian Utara yang dalam.

Setelah tiba di kamar nya, akuma mengucapkan terimakasih kepada Emilia namun setelah Emilia membalas nya dia langsung lari itu membuat Akuma tidak percaya karena dia telah menemukan seseorang pemalu di dunia ini.

lalu akuma memeriksa kamar nya dan di dapati nya kamar yang cukup besar dan mewah walaupun kamar nya di mansion lebih bagus tapi ini sudah melebihi penginapan bangsawan di kerajaan, lalu akuma beristirahat di kasurnya dan tidur.

Sementara Alina dan sia menyusun semua alat dan kebutuhan mereka kedepannya di kamar itu, setelah mereka selesai mereka melihat Akuma yang tertidur, seperti nya mereka memiliki ide yang sama.

Alina tidur di kanan Akuma dan sia di kiri Akuma, walaupun mereka mengetahui ini tidak sopan tetapi Akuma tidak pernah memarahi mereka hanya karena ini kecuali mereka membuat salah seperti menjatuhkan teh ke atas bukunya atau membuat pernyataan yang banyak dan menjengkelkan kepada Akuma, terkadang Akuma memukul mereka karena berbuat salah namun langsung di peluk akuma karena merasa bersalah.

Namun masih banyak hal random dan sifat random yang belum bisa mereka pahami namun mereka hanya tau kalau akuma menyayangi mereka, pada akhirnya mereka bertiga tertidur bersama sampai malam tiba.

Saat malam tiba Akuma terbangun karena merasa lapar, dia cukup terkejut karena Alina dan Sia tidur di samping nya, namun dia tidak mempermasalahkannya lalu dia bangun dan meregangkan tubuhnya, setelah peregangan dia mendekati Alina yang sedang tertidur.

Akuma perlahan-lahan membuka sedikit pakaian Alina dan lehernya sudah terlihat, Akuma lalu dengan lembut menggigit leher Alina dan menyedot darahnya karena lapar nya dia.

Alina yang merasakan perasaan aneh juga sakit dan nafas hangat di lehernya, dia terpaksa bangun dan menemukan Akuma berada di atasnya sedang menggigit nya, Akuma yang menyadari Alina terbangun langsung menghentikan tindakan nya.

[Akuma]"...kau sudah bangun, maaf tapi aku lapar tetapi tidak enak untuk membangunkan mu..." kata Akuma.

[Alina]"...umm tidak apa tuan, kamu bisa melanjutkan nya..." balas Alina.

Mendengar ini Akuma ingin langsung menggigit nya namun dia membisikkan sesuatu ke telinga Alina.

[Akuma]"... terimakasih atas makanan nya..." ucap akuma yang menjilat leher Alina kemudian menggigit nya.

Alina yang mendengar ucapan Akuma merasakan getaran di seluruh tubuh nya dan kemudian merinding karena di jilat akuma dan tersentak kemudian saat Akuma menggigit nya, membuat Alina merasa aneh karena mengalami perasaan yang berubah terlalu cepat.

Setelah menikmati darahnya Alina akuma berdiri dan ingin keluar, namun sebelum keluar untuk berkeliling Akuma berpesan kepada Alina untuk terus bersama sia ini demi keamanannya karena walaupun ini termasuk wilayah kekuasaan Akuma bukan berarti tempat ini sudah aman karena masih asing.

Lalu Akuma pergi berkeliling kastil luar dan dalam, bahkan dia berkeliling di luar gerbang kastil ke camp prajurit dan sekitaran nya, ternyata tidak hanya kastil dan camp prajurit yang ada di sana, di bagian barat ada permukiman warga tenyata itu adalah sebuah desa namun tidak layak dikatakan desa karena cukup banyak penduduk nya dan lumayan besar.

Saat Akuma berjalan-jalan di desa banyak sekali orang di sana, itu merupakan desa perdagangan yang di buat oleh Raymond ayahnya untuk membuat akses sumber daya lebih dekat, sebelumnya ini hanya desa yang digunakan oleh para pedagang yang membeli bagian tubuh moster atau binatang sihir dari para prajurit Takeda.

Ini yang membuat keluarga Takeda tidak kekurangan uang, karena harga pasar moster dan binatang sihir di atur sendiri oleh keluarga Takeda di benua Siek dan benua Sachi tempat kerajaan Ammera berada.

tidak lama kemudian akuma menemukan sebuah guild, guild ini juga merupakan milik keluarga Takeda, saat dia masuk akuma sudah di sambut oleh seseorang gadis, sepertinya dia merupakan resepsionis guild ini.

Akuma hanya mengatakan kalau dia hanya melihat beberapa misi saja, gadis itu menunjuk sebuah papan yang terdapat banyak kertas menempel dan di sebelah nya merupakan daftar harga moster dan binatang sihir.

Lalu Akuma melihat misinya namun tidak ada yang menarik lalu dia pergi ke sebelah nya dan melihat Daftar harga itu, dia melihat cukup lama untuk mengingat semua jenis moster dan binatang itu.

Gadis yang tadi hanya melihat Akuma merasa kalau Akuma membutuhkan sesuatu, lalu dia menghampiri Akuma dan menyerahkan sesuatu "... mungkin ini yang ingin dibutuhkan anda tuan..." kata gadis itu yang menyodorkan buku yang berisikan tentang moster dan binatang sihir, buku ini sangat lengkap dan ada penjelasan tentang kelemahan para moster.

Akuma terkejut dan menerima buku itu "...berapa harga nya?..." tanya Akuma, namun gadis itu tertawa dan berfikir kalau akuma sangat lucu "...itu gratis tuan, ini merupakan buku yang di buat oleh duke Raymond untuk memudahkan para petualang dan juga prajurit dalam bertarung dan berburu..." kata gadis itu yang lalu menunjukkan sebuah rak buku yang sama dengan buku yang dipegang oleh Akuma.

Akuma tidak berdaya karena kebodohannya, dia lupa kalau ayahnya memiliki banyak buku juga di kantor nya namun tidak pernah dia pinjam, akuma mengucapkan terimakasih lalu pergi dari sana.

Saat Akuma pergi gadis itu tengah memikirkan sesuatu, itu dikarenakan Akuma tidak menyembunyikan identitas nya, setelah beberapa lama berfikir akhirnya gadis itu berteriak histeris karena baru saja bertemu salah satu keluarga Takeda.

Tenyata keluarga Takeda cukup terkenal, itu sudah seperti artis dan siapa saja yang bertemu dengan salah satu dari mereka, itu di anggap keberuntungan karena sangat jarang dan bahkan tidak sama sekali dapat melihat keluarga Takeda di tempat umum.

Berita ini viral dan membuat geger satu desa, sehingga keesokan harinya mereka menanyakan kabar ini kepada para prajurit Takeda dan prajurit itu mengonfirmasikan kalau memang tuan muda mereka ikut dalam tradisi ini yang membuat berita semakin heboh karena konfirmasi fakta.

Dan keesokan harinya banyak orang yang berdiri di luar gerbang kastil yang sepertinya menunggu seseorang, akuma yang melihat ini merasa heran "...mengapa banyak orang bodoh yang berdiri di depan sana selama satu malam..." kata Akuma, dia tidak tau kalau penyebabnya dia sendiri.