Amaya (Maya) , adalah seorang wanita paruh baya berusia 34 tahun.
Usia pernikahan yang hampir menginjak 10 Tahun, Maya dan Suaminya Andi, dan belum juga di karuniai seorang anak inilah yang menjadi Kehidupan rumah tangganya tidak lagi harmonis.
Maya juga selalu di perlakukan seperti orang asing, oleh suaminya.
Sampai akhirnya, Andi menggugat cerai Maya.
Maya yang selalu di cap sebagai Perempuan Mandul, harus memulai babak baru di kehidupannya setelah Andi menceraikannya.
Apa yang akan di alami maya setelah perceraian nya? Apakah Maya bisa bertahan dengan kesenderiannya? Bagaimana maya bisa menyikapi hujatan dan cacian orang-orang di sekitarnya setelah bercerai dari Andi?
***
Ini adalah novel pertama aku di genre wanita kuat-Drama Rumah Tangga.
Mohon dukungannya dengan selalu memberikan like dan komentar membangun. Happy Reading... 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon korokoro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan Pernikahan Andi
Hari-hari berlalu, hubungan antara Maya dan Raga semakin erat. Namun, di sisi lain, Andi dan Devina juga semakin sibuk mempersiapkan pernikahan mereka. Perbedaan karakter kedua pasangan ini semakin terlihat, menciptakan dua dunia yang kontras.
Sore ini, Maya duduk di bangku depan taman masjid setelah melakukan solat ashar berjamaah, seperti biasa, ia menenangkan diri sejenak sambil merenungkan pertemuannya dengan orang tua Raga. Perasaan bahagia bercampur was-was menggelayut di hatinya. Raga telah meyakinkannya, tapi kenyataan bahwa mereka akan kembali ke Kota C mengguncang ketenangannya.
"Kenapa harus kembali ke sana?" Maya berbisik pelan pada dirinya sendiri. Kenangan pahit bersama Andi masih segar di ingatannya. Namun, ia tahu Raga memiliki niat baik, dan sebagai calon suaminya, Maya ingin mendukung setiap langkah Raga.
Raga yang datang dari arah belakang, dan melihat maya yang sedang melamun, segera menghampiri nya. "Kamu baik-baik saja?" tanyanya lembut, melihat calon istrinya yang sedang melamun.
Maya tersenyum tipis. "Aku hanya memikirkan soal kepindahan ke Kota C, mas. Aku takut kenangan lama akan kembali menghantuiku."
Raga duduk di samping Maya, menggenggam tangannya erat. "Aku mengerti. Tapi, kita akan memulai semuanya dari awal. Aku akan selalu ada untukmu dan Aisya. Kita akan buat kenangan baru yang indah di sana."
Maya mengangguk perlahan, berusaha menenangkan hatinya. "Aku percaya, mas."
Raga tersenyum dan mengecup kening Maya. "Kita akan membangun keluarga yang bahagia, Maya. Aku janji."
...****************...
Sementara itu, di sebuah gedung pernikahan mewah di Kota C, Andi dan Devina sedang memeriksa persiapan terakhir pernikahan mereka. Gedung itu penuh dengan dekorasi yang megah, mencerminkan kepribadian Devina yang suka kemewahan.
Devina mengamati setiap sudut ruangan dengan kritis, memastikan semuanya sesuai dengan seleranya. "Aku ingin bunga-bunga ini lebih banyak lagi," ucapnya tegas kepada dekorator.
Pernikahan mereka hanya tinggal menghitung hari, akhir Minggu ini, mereka akan resmi menjadi sepasang suami istri.
Andi, yang berdiri di sampingnya, hanya bisa tersenyum pasrah. "Dev, aku rasa ini sudah cukup. Tidak perlu terlalu berlebihan."
Devina melirik Andi dengan tajam. "Ini pernikahan kita, mas. Aku ingin semuanya sempurna. Kamu kan setuju?"
Andi menghela napas panjang. "Baiklah, apa pun yang membuatmu bahagia."
Devina tersenyum puas. "Bagus, aku tahu kamu pasti akan mengerti."
Setelah beberapa saat, Devina berjalan ke arah jendela besar yang menghadap ke taman. "Mas, setelah kita menikah, aku ingin kita pindah ke rumah baru yang aku pilih. Rumah itu besar, dan aku bisa mendekorasi sesuai dengan keinginanku."
Andi mengangguk tanpa ragu. "Aku setuju, Dev. Aku akan mengikuti keinginanmu." ucapnya lemas. Padahal di hatinya, rasanya berat meninggalkan rumah yang sudah menyimpan banyak kenangan itu.
"Aku juga gak mau, ada hal yang masih berhubungan dan mengingatkan kamu dengan mantan istri kamu." Ketus Devina.
Andi mengangguk pasrah.
Di tengah kesibukan mereka mempersiapkan dekorasi yang nanti nya akan di gunakan saat pernikahan mereka, Pak Mathew, orang tua Devina menyempatkan diri untuk mampir dan menemui mereka.
"Pah." Sapa Andi tanpa ragu sambil menjabat tangan pak Mathew yang baru saja datang.
"Andi, gimana persiapannya?" Tanya pak Mathew tegas.
"Sudah hampir 90% pah. Semua sudah beres."
"Bagus, nanti malam, kamu dan Devina datang ke restaurant sky view ya, papa akan kenalkan kamu dengan pemegang saham terbesar di perusahaan kita. Sekalian kita undang beliau di acara pernikahan kamu dan Devina." Jelas pak Mathew.
"Pemegang saham pah? Baik saya coba bicarakan dengan Devina." Andi melambaikan tangan ke arah Devina yang berada di ujung ruangan sedang membantu menata beberapa bunga dekorasi.
Devina segera memeluk papa nya. "Tumben pah, Ada apa pah?"
"Papah mau ajak kamu dan Andi untuk makan malam bersama pak Syuhada. Pemegang saham terbesar perusahaan kita."
"Nanti malam?" Tanya Devina sambil mengerutkan keningnya.
Pak Mathew mengangguk. "Bisa kan? Sempatkan dulu waktu kalian, Andi harus kenal dan dekat dengan pak Syuhada ini, toh nanti Andi yang akan memimpin perusahaan kita."
Devina tersenyum. "Gimana mas?" tanyanya pada Andi.
Andi mengangguk sambil tersenyum.
"Baik, jam 7 malam, jangan sampai telat. Papa tunggu di sky view resto." ucap pak Mathew sambil pamit meninggalkan mereka berdua.
Andi terdiam. Devina yang melihat perubahan wajah calon suaminya itu ikut mengerutkan keningnya. "Kenapa?"
"Ah, aku cuma--aku belum memutuskan untuk menerima tawaran papa kamu." Jawab Andi.
Devina semakin menatap Andi tajam. "Kamu tahu kan, kesempatan ini bagus untuk kamu? Mau sampai kapan kamu kerja di perusahaan orang terus!" bentaknya pelan. "Setelah nikah, kita mulai semuanya dari awal. Termasuk soal tawaran papa. Kamu harus ambil." ucap Devina sedikit memaksa.
Andi seperti kerbau di cocok hidungnya, ia hanya mengangguk menuruti semua permintaan Devina.
Tanpa Andi dan Devina tahu, orang yang akan mereka temui nanti malam adalah orang tua dari Raga. Sosok yang beberapa waktu lalu meminta izin Andi untuk menikahi mantan istrinya.
...****************...
baik sm orang boleh tp ya jng bodoh gk ada mawas dirinya jd mlh cenderung oon.
tinggal kasih uang sewa kontrak an beres.
aneh raga dan maya ini mudah di begoin orang pdhl orang bisnis pasti otak encer