NovelToon NovelToon
Terbelenggu Hasrat

Terbelenggu Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Susi Nya Sigit

Nadira nyari saja jatuh ke lembah nista, usai diselingkuhi oleh kekasihnya. Beruntung dia dipertemukan dengan seseorang, yang ternyata menyelamatkan hidupnya dari lembah hitam itu.

Lewat perjanjian kontrak yang ditawarkan oleh lelaki itu, mempertemukan dirinya pada sosok yang selama ini dia cari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Nya Sigit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

firasat

Kevin mengernyitkan dahi, antara percaya dan tidak dengan apa yang ia dengar. "Ketemu?" ulangnya, masih tak percaya.

Dira menggigit bibir, sebenarnya malu mengajak bertemu Kevin lebih dulu. Tetapi, ia tak punya pilihan lain. Sudah tidak ada cara lain, untuk menemukan alamat Azka. "Iya," jawabnya ragu-ragu.

"Di mana?"

"Di rumah aja, kamu bisa 'kan?" tanya Dira penuh harap.

"Iya, tunggu tiga puluh menit lagi. Aku masih ada di luar," jawab lelaki itu, menengok kanan kiri.

"Aku tunggu ya, udah dulu assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Selesai berbincang dengan Dira lewat telpon, Kevin menyimpan ponsel ke saku celananya. Kevin yang saat itu berdiri di balik tembok, dikagetkan dengan suara seorang wanita.

"Siapa, Vin?" tanya wanita itu penasaran. Sembari meraba-raba ke dinding, Riska berjalan mendekatinya. "Apa itu kekasihmu, sekarang?"

Kevin berdiri mematung, menatap wanita itu gusar. Nafasnya terdengar parau, mendapat pertanyaan itu keluar dari bibir mantan kekasihnya. "Bu ___kan, kok." Ia terpaksa berbohong, di menjaga perasaan Riska. "Em, aku harus kembali ke kantor, kamu gak apa kan, aku tinggal sendiri."

Riska, merundung pilu. Tak sanggup jika menyuruh Kevin untuk tinggal di tempat itu lebih lama. Ia sadar, seperti apa posisinya sekarang.

"Aku gak apa-apa kok," balasnya, menghembuskan napasnya kasar. "Ada suster yang jagain aku. Lagian, aku sudah tidak berhak melarang-larang kamu untuk pergi. Karena aku bukan siapa-siapa lagi di hidupmu," sambungnya, bersedih.

Melihat wajah Riska, Kevin merasa iba. Hanya saja, ia harus bertindak tegas. Dan lebih mengutamakan kepentingan Dira, calon istrinya, dibandingkan dengan Riska yang hanya mantannya.

"Kalau ada apa-apa, secepatnya kabari aku!" Kevin perlahan berjalan, meninggalkan wanita itu sendiri. Ia kembali mengambil ponselnya untuk memberi kabar kepada perawat yang merawat mantan kekasihnya itu, kalau ia pergi.

Sepanjang perjalanan, Kevin berpikir keras. Dira yang sangat cuek, bahkan nyaris tidak pernah meminta bantuan apapun padanya, tiba-tiba menelpon dan memintanya untuk datang. Alasan apa yang membuat wanita itu, sedikit menyampingkan gengsinya sehingga meminta bantuan padanya.

"Tumben tuh cewek ngajak ketemu, ada apa ya?"

Rasa penasarannya terbayar lunas, saat ia sudah berada di rumah yang ditempati oleh Dira dan Della. Mereka berdua bertiga, duduk di ruang tengah. Kevin bisa melihat dengan jelas, kecemasan di wajah calon istrinya. Apalagi saat akan mengutarakan maksudnya, wajahnya terlihat tegang.

"Tolong, bantu aku mencari alamat Azka," ungkap wanita itu, segan. Kevin terbelalak kaget. Belum selesai masalah yang bersangkutan dengan lelaki yang bernama Azka itu.

"Untuk apa lagi?" sentaknya, marah. Merasa tidak dihargai oleh calon istrinya itu. "Kalau masalah uang, aku yang akan menggantinya."

"Bukan itu _____" Melihat kemurkaan di wajah Kevin, menciutkan nyalinya untuk mengatakan hal yang sesungguhnya.

"Sepertinya kamu salah paham Nak Kevin." Della ikut bicara. Melihat wajah Nadira yang ragu-ragu, wanita itu tak tinggal diam. Masalah itu harus selesai, agar semuanya terlihat tenang. Apalagi, Dira dan Kevin akan menikah. Della hanya takut, dengan masalah itu akan menjadi beban adik angkatnya itu.

"Maksud anda?" Kevin beralih ke arah Della.

Della menceritakan semuanya tentang kegundahan Dira selama ini. Tentang niatnya ingin bertemu dengan pemuda yang bernama Azka, juga tentang mimpi-mimpi itu seolah nyata, terus hadir menemani malam Dira. Barulah Kevin bersikap lebih tenang, dan langsung memberikan simpati untuk gadis yang akan ia nikahi dalam waktu dekat ini.

"Kenapa kamu batu ngomong sekarang?" tanyanya, menyalahkan. "Kalau kamu ngomong dari kemarin, kemungkinan besar masalah kamu itu akan selesai dan jika benar Azka itu adalah keluarga kamu, mungkin sekarang kamu sudah berada di tengah-tengah mereka!!"

"Aku takut kamu marah," lirih Dira tak berkutik di depan Kevin. Baru kali ini, Dira bersikap seperti itu.

"Ya udah, aku pengen liat kek apa orangnya? Kamu punya fotonya gak?" Dira menggeleng, membuat Kevin memijit pelipisnya. Bagaimana mungkin, ia mencari orang jika tidak ada foto atau informasi lain tentang orang itu. "Terus, gimana caranya aku nyari?" tanyanya putus asa. Lagi-lagi Dira menggeleng. "Astaga, nanti mikir Napa?

"Ya ampun, justru itu aku minta bantuan kamu buat nyari dia," balas Dira mulai kesal. "Kalau aku punya foto atau petunjuk lain, gak mungkin aku minta bantuan ke kamu." Kevin hanya diam saja. "Pikir aku, kamu punya banyak anak buah atas kekuasaan kamu. Tentunya gak sulit dong nyari Azka yang juga tinggal di Jakarta," sambungnya, mulai meremehkan.

"Apa maksud kamu?" Kevin mulai terpancing. "Kamu meremehkan aku?"

"Bukan kek gitu maksud aku ya?"

"Alah sudahlah!" Kevin beranjak dari tempat duduknya. "Aku pastikan, kamu akan melihat lelaki itu dalam waktu dekat!" ancamnya, kemudian pergi dari tempat itu. Tak ingin lama-lama yang ada hanya membuatnya naik darah..

"Tuh kan, dia aja bingung. Apalagi aku?" Dira menghembuskan napasnya kasar, ia mulai putus asa tak akan bisa bertemu dengan Azka.

***********

Petunjuk apapun tidak ada, foto pun sama. Lantas bagaimana Kevin memulai mencari informasi tentang lelaki yang diduga adalah keluarga dari calon istrinya. Tak kehilangan akal, ia langsung mendatangi rumah kontrakan Dira waktu itu. Dan mencari petunjuk di sana.

Di tengah perjalanan, sang papi menelpon. Menanyakan keberadaannya, yang tidak ada di kantor. Kevin membuat alasan, kalau ia sedang bersama calon istrinya untuk mengurus pesta, dengan senang hati Martin menggantikan posisi dan pekerjaannya.

"Thanks, Pi."

Sampai juga ia di ujung gang, Kevin turun dan langsung berjalan ke arah rumah yang sangat sederhana. Di waktu yang bersamaan, Azka dan Angga juga sedang berada di perjalanan menuju ke rumah itu.

"Papi yakin, bisa ketemu kak Dira sekarang?" tanya Azka ragu-ragu.

"Iya, papi punya firasat kalau kakakmu sudah kembali ke rumah itu."

"Mudah-mudahan deh, Pi."

Saat sudah dekat dengan gang masuk menuju ke bekas kontrakan Nadira, baik Azka dan Angga melihat mobil terparkir di tepi jalan. Perasaan mereka semakin yakin, kalau bisa bertemu dengan Dira, saat ini.

1
Apriyanti
knp harus di gantung si thor,,bikin penasaran aja,, lanjut
Apriyanti
lanjut thor
Rike
smoga nadira cpet brkumpul sama kluarga ny
Apriyanti
mudah²an ke kejar
lanjut thor
Rike
bguss
Apriyanti
kasih tau Kevin Nadira gitu
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Rike
sdih jg awal prjlnan cinta rumit
muna aprilia
lnjut
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kelamaan kamu Dira,, bkn blg aja terus terang biar Kelvin gak marah
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
makin seru aja ni cerita nya, semoga jd nya SM Kelvin bukan adik nya Azka,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Susi Haryani
Ayo kasih dukungan dong buat othor, biar semangat trs update na
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lah gmn ini kan adik kakak masa iya punya hubungan terlarang,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
waw keren bgt cerita nya Thor👍💪💪🙏
Apriyanti: sama² thor🙏💪👍😘
Susi Haryani: MKSh kk
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!