Salahkan jika seorang kakak tiba - tiba menyatakan cinta kepada adiknya didepan orang tua mereka? Tentu saja ini salah, walaupun mereka hanyalah saudara sedarah. Cinta mereka tetap saja terlarang, tidak sesuai dengan norma dan agama yang berlaku. Namun itulah yang Arya lakukan malam itu, menyatakan cinta untuk Aryani adiknya.
Pram ayah mereka murka dan memilih menjodohkan Aryani dengan Firdaus, sedangkan Claudia ibu Aryani malah menjadikan ini sebuah kesempatan untuk dapat menyingkirkan anak tirinya tersebut. Claudia tidak ingin kehilangan semua yang telah dia perjuangkan.
Apakah benar Aryani adik dari Arya? jika benar mengapa Arya begitu berani menyatakan cintanya kepada Aryani? Mengapa Claudia begitu gigih ingin menyingkirkan Arya? Apakah Arya selama ini mengetahui rahasia yang disimpan olehnya? Lantas siapakah Firdaus? Benarkah keputusan yang Pram ambil dengan menjodohkan Aryani dengan Firdaus dapat memutus kisah cinta sedarah ini, atau kisah ini baru saja dimulai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gadis semeru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEBABLASAN
Aryani masih saja Asik dengan ponselnya. Tiba - tiba Aryani mendengar pintu kamar hotelnya diketuk. Dengan bermalas - malasan dia bangun dari ranjang. Aryani yakin ini adalah pelayan hotel sebab tadi dia meminta secangkir teh hangat dan makanan. Dibukanya pintu kamar hotel perlahan. Seorang pelayan memakai masker mendorong troli berisi makanan.
" Kamu taru dimeja itu saja" ucap Aryani sambil menunjuk kearah meja.
Pelayan itu mendorong troli tersebut kearah meja yang dimaksut Aryani.
Segelas teh hangat, dan sepiring potato cheese stich dan dua gelas serta sebotol sampanye. Diletakkan diatas meja oleh pelayan tersebut. Aryani keheranan dia tak memesan sampanye. Mengapa pelayan ini memberikan itu. Belum saja keheranan Aryani mereda dia malah melihat pelayan itu tidak segera keluar dari kamar hotel tersebut melainkan malah duduk disofa. Dan membuka botol sampanye tersebut dan kemudian menuangkannya kedalam dua gelas tersebut. Aryani jadi kesal melihat kelakuan pelayan tersebut.
"Cepat keluar..... Apa yang kamu lakukan. Kalau tidak aku akan memangilkan petugas keamanan untuk menyeret dirimu dari sini" ucap Aryani sambil mengarahkan jari telunjuknya kepada Pelayan itu.
"Ngak perlu marah - marah dek. Ayo sini duduk kamu temani abangmu ini melupakan pengkhianatanmu tadi" ucap Pelayan tesebut sambil membuka maskernya dan meminum minuman ditangannya.
Aryani sangat terkejut dan segera menutup pintu kamar hotelnya. Ternyata pelayan tersebut adalah Arya abangnya.
"Bang Arya kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Aryani sambil berjalan menuju kearah sofa tempat Arya duduk.
"Aku ingin melihat wajahmu yang telihat bahagia. Dan ingin memperlihatkan wajahku yang terpuruk bagaikan tak bernyawa" ucap Arya sambil menuangkan kembali sampanye kedalam gelas dan meminumnya dengan sekali teguk.
" Bang.... Sudahlah jangan minum lagi" ucap Aryani sambil memegang tangan Arya untuk mencegahnya minum lagi. Tapi ditepisnya tangan Aryani lalu kembali diminumnya. Aryani tau bahwa Arya tidak pernah menyentuh minuman beralkohol. Arya selalu menjaga tubuhnya dengan olah raga, menghindari merokok dan minuman beralkohol. Tapi malam ini Aryani melihat Arya dalam sosok yang berbeda. Rasa bersalah kembali menghantui hati Aryani.
"Kenapa kamu tega melakukan itu, seharusnya kamu jujur saja jika kamu tak menyukai diriku dan tak ingin pergi denganku. Aku seperti orang bodoh yang tertipu cintamu. " ucap Arya setegah sadar. Aryani yakin kini saat itu Arya sudah mabuk.
Arya mengambil botol sampanye tersebut dan ingin meminumnya langsung dari botol itu. Aryani mencegahnya diambilnya botol tersebut secara paksa dari tangan Arya hingga botol tersebut terjatuh dan pecah dilantai. Arya menarik tangan Aryani hingga Aryani jatuh tertelungkup dipelukan Arya. Handuk dikepalanya perlahan terlepas, hingga rambutnya yang masih basah terurai.
"Mengapa kamu mengodaku dalam keadaan seperti ini" ucap Arya sambil memandang wajah Aryani yang tepat berada didepan wajahnya.
"Malam ini kamu cantik sekali" puji Arya sekali lagi kemudian tiba - tiba Arya mencium bibir Aryani. Ini bukanlah ciuman pertama mereka.
Aryani menyadari dan mendorong dengan keras tubuh Arya kearah sofa. Kemudian Aryani mengambil bajunya yang dia letakkan diatas ranjang saat dia hendak mandi tadi.
" Kenapa kamu menghindariku" teriak Arya berada dibelakang Aryani kemudian menarik lengan kanan handuk kimono yang Aryani kenakan. Tarikan Arya yang cukup keras membuat handuk kimono itu bergeser dari tempatnya. Bukit kanan Arya terekspos dengan sempurna. Memang dari tadi saat dia masih mengenakan handuk kimono dia sama sekali tak mengenakan dalaman berupa apapun. Tidak memakai bh ataupun celana dalam.
Aryani sadar kemudian segera membetulkan kimono handuknya. Arya yang sudah setegah sadar melihat pemandangan yang indah membuat birahinya tumbuh. Bagaimana pun dia adalah laki -laki normal. Sedangkan kini dirinya tak mampu mengendalikan diri. Perlahan tapi pasti setan telah berhasil membujuknya.
Dipeluknya tubuh Aryani yang berdiri ditepi Ranjang kemudian diciuminya seluruh bagian wajah Aryani dengan sangat brutal hingga keleher jenjang Aryani. Aryani berusaha sekuat tenaga menolak pelukan dan ciuman Arya. Semakin Aryani berusaha melepaskan diri semakin ganas pula ciuman yang Arya daratkan kepada dirinya.
Hingga mungkin saja Arya sudah benar- benar tak tahan membendung birahinya. Kejantanannya ingin segera menunjukkan kemampuannya.
Dihempaskan tubuh Aryani diatas ranjang dengan begitu kasarnya. Tentu saja Aryani menolak dia menjerit dan berteriak tapi kamar hotel ini didesain dengan peredam suara sehingga suaranya tak akan mampu menembus keluar kamar hotel. Ditindihnya tubuh Aryani diambilnya sabuk kimono handuk yang melekat ditubuh Aryani secara paksa. Hingga terekspos seluruh tubuhnya.
Arya berusaha membuka baju dan celananya kini dirinya sudah dalam keadaan tanpa sehelai benangpun. Saat Arya sibuk melucuti pakainnya sendiri Aryani berfikir inilah kesempatan untuknya melarikan diri. Dengan segera dia turun dari ranjang dan berlari menuju pintu hotel.
Arya menyadari itu kemudian mengejarnya. Aryani belum saja berhasil membuka pintu kamar hotel Arya sudah berada dibelakangnya menarik paksa kimono handuk yang dia kenakan. Dan berhasil mendapatkannya dilemparkannya begitu saja kesembarang tempat. Kini Aryani pun dalam keadaan tanpa sehelai benangpun. Melihat itu hasrat dan birahi Arya semakin tinggi tak mampu dia bendung.
Arya mengakat tubuh Aryani kembali dan melemparkan tubuhnya keatas ranjang. Arya benar - benar sudah tidak perduli lagi walaupun Aryani berteriak meronta bahkan sesekali memukuli tubuhnya. Perbuatan Arya malam ini benar - benar sudah kebablasan. Walaupun Arya tau Aryani bukan Adiknya namun tak seharusnya dia berbuat seperti ini.
