"Perhatian!"
Agar tidak bingung dengan cerita ini, baca dulu cerita "Cinta Sembunyi-sembunyi dengan bos"
Elang dan Merpati adalah sepasang anak kembar berbeda karakter. Elang seorang pria dingin dan cuek sama lawan jenis. Bahkan hingga saat ini pun belum memiliki pacar.
Sementara Merpati, seorang gadis bar bar, namun juga sulit untuk mendapatkan cintanya. Meskipun gampang bergaul dengan lawan jenis tapi sangat sulit untuk didekati.
Namun pada suatu hari mereka jatuh cinta pada seorang gadis dan seorang pria.
Siapakah yang bisa meluluhkan hatinya? penasaran? ikuti yuk kisahnya dan baca jika berkenan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
"Maafkan Mama sayang, maafkan Mama, mama tau mama salah," ucap Lidya.
"Maaf? Aku sudah dari dulu memaafkan Mama, tapi untuk saat ini aku ingin sendiri. Karena aku sudah terbiasa hidup sendiri."
"Hansen, bagaimana jika kamu tinggal dengan kami saja, nanti kamu bisa mengelola perusahaan Om," ucap Wilson.
"Tidak Om, aku sudah punya usahaku sendiri dan dengan hasil uangku sendiri. Meskipun papa memberiku kartu hitam, tapi tidak aku gunakan sama sekali. Hanya sewaktu aku bermain saham, aku menggunakan uang papa, namun sudah aku kembalikan. Jadi kalian pulang lah, kalian ada anak yang ingin diurus," ucap Hansen.
"Hansen ...."
"Ma, beri aku waktu, aku masih belum bisa menerima semua ini," potong Hansen.
Dengan langkah gontai Lidya menghampiri suaminya, kemudian memeluk suaminya sambil menangis.
Hansen melangkah pergi dari situ, namun saat ia menekan tombol lift. Wilson memanggilnya.
"Hansen, tawaran Om berlaku sampai kapan pun kamu siap!"
"Tidak Om!" Hansen pun masuk karena pintu lift sudah terbuka.
Wilson pindah ke negara ini karena permintaan istrinya. Hingga perusahaan pusat pun terpaksa dipindahkan ke negara ini.
Namun masih dalam proses, karena tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meskipun demikian, pekerjaannya tetap berjalan seperti bagaimana mestinya.
Wilson pun membawa istrinya pulang, Wilson menggendong istrinya, karena Lidya tiba-tiba saja lemas, ternyata Lidya pingsan.
Wilson pun segera membawa istrinya ke rumah sakit terdekat. Saat tiba di rumah sakit, Lidya pun segera ditangani.
Dokter mengatakan jika Lidya tidak apa-apa, hanya perlu istirahat untuk beberapa hari.
Sementara Hansen sedang berbaring di ranjangnya. Ia menghela nafas dan berpikir, apakah tindakan nya itu terlalu kejam?
Namun hatinya benar-benar hampa saat ini, mungkin dia perlu waktu untuk menerima orang tuanya.
"Sebentar lagi Riki akan kembali dari luar negeri, biarlah dia yang mewarisi harta papa, aku juga tidak butuh," gumam Hansen.
.....
Malam hari ...
Merpati sudah bersiap-siap untuk menghadiri pesta pertunangan kolega bisnis papanya. Karena keluarga mereka di undang ke acara tersebut.
Namun yang ikut hanya Alvaro dan Abbey, serta Elang dan Merpati. Mereka menggunakan dua mobil agar lebih nyaman.
Merpati belum tau jika yang akan bertunangan adalah orang yang mengejar nya itu. Karena Alvaro hanya memberitahu kolega bisnis nya saja.
Sedangkan namanya tidak diberitahu oleh Alvaro. Merpati juga tidak peduli, siapa kolega bisnis papanya itu?
"Wah meriah sekali, sudah seperti pesta pernikahan saja," ucap Merpati saat mereka sudah datang di tempat acara.
"Yuk masuk!" Elang pun menggandeng tangan Merpati layaknya sepasang kekasih. Padahal mereka cuma saudara.
Semua tamu undangan menoleh keempat orang yang baru masuk itu, mereka berbisik-bisik mengatakan jika Alvaro sangat beruntung.
"Aku ada anak laki-laki, tapi baru SMP. Jika sudah dewasa aku akan jodohkan dengan putri nya Tuan Al," ucap tamu 1.
"Aku ada anak perempuan, pas banget untuk anak laki-laki Tuan Al," ucap tamu 2.
"Dengar-dengar, Tuan Al tidak mau anak-anak nya di jodohkan," ucap tamu 3.
"Lihatlah, wajah Tuan Al dan istrinya berseri-seri, tampan dan cantik," ucap tamu yang lain.
Banyak lagi ucapan mereka tentang tentang Alvaro dan Abbey. Namun Abbey hanya menanggapi nya dengan senyum.
Tapi tidak dengan Alvaro, wajah dingin nya itulah yang selalu ia perlihatkan jika bersama orang lain.
"Sayang, senyummu terlalu manis untuk di perlihatkan, aku gak suka," bisik Alvaro.
"Hubby, tidak mungkin kan aku menghadapi mereka dengan wajah masam," bisik Abbey pula.
Richard yang melihat Merpati dibawah panggung pun segera turun. Ia berlari kecil menghampiri Merpati dan langsung menarik tangan Merpati.
Merpati yang refleks pun membanting tubuh Richard, akhirnya acaranya pun menjadi kacau.
"Ada apa ini?" tanya mamanya Richard.
Revalina juga ikut turun dari panggung saat melihat Richard dibanting oleh Merpati. Dan orang tua Richard juga mendekat.
"Ada apa? Mengapa bisa kacau seperti ini?" tanya mama nya Richard.
"Maaf ... Maaf, saya tidak sengaja," ucap Merpati merasa bersalah.
Namun ia juga tidak berniat menolong Richard yang masih berbaring di lantai. Mamanya Richard maju hendak menampar Merpati.
Namun dengan cepat Abbey menangkap tangan Molena, sebelum tangan itu sempat menampar wajah putrinya.
"Mohon maaf atas kekacauan ini, putri saya hanya refleks karena Richard menarik tangannya," ucap Alvaro.
"Richard, jelaskan!" Martin tidak menyalahkan tamunya, karena ini salah putranya.
"Pa, aku sudah berkali-kali bilang, aku tidak ingin bertunangan dengan Revalina, namun kalian malah memaksa. Aku sudah ada gadis lain yang aku suka," ucap Richard.
"Siapa gadis itu?" tanya Martin.
"Dia Pa, putri dari Tuan Alvaro," jawab Richard.
Alvaro dan Abbey tercengang mendengarnya. Lalu keduanya pun meminta penjelasan kepada putrinya.
"Pa, Ma, semua ini salah faham. Aku tidak pernah dekat dengannya. Aku selalu menolaknya saat dia mengejar ku. Lagipula aku sudah menyukai orang lain," jawab Merpati.
Kemudian ia menarik tangan Elang untuk segera pergi dari acara ini. Ia sudah kehilangan mood untuk menghadiri acara tersebut.
"Maaf Tuan Martin, gara-gara kami acara ini berantakan," ucap Abbey.
"Baiklah, pesta pertunangan ini kita lanjutkan," ucap Martin dengan lantang.
Richard pun tidak bisa menolak lagi, dengan sangat terpaksa iapun bertunangan dengan Revalina.
Semua para tamu undangan bertepuk tangan saat keduanya bertukar cincin. Rona bahagia terpancar di wajah Revalina, namun tidak bagi Richard.
Tapi sedikit kemudian, wajah Revalina berubah. Kemudian menjauh dari keramaian dan menelepon seseorang.
"Bereskan cewek tadi!" perintah Revalina saat menelpon orang suruhannya.
"Baik Nona," jawab pria itu.
Kemudian Revalina kembali ketempat acara dan bergabung dengan yang lain. Revalina menghampiri Richard yang terlihat muram.
"Aku tidak mencintaimu, dan pertunangan ini tidak pernah aku inginkan," ucap Richard.
"Tapi kamu tidak bisa menolaknya, kan? Jadi kita lihat saja nanti."
"Apa maksudmu?"
"Tidak ada apa-apa, maksudku, kamu tetap akan menjadi milikku, karena sebentar lagi kita akan menikah."
Sementara Abbey tiba-tiba merasa gelisah. Alvaro yang melihat itu pun bertanya.
"Kenapa sayang?"
"Merpati dan El, ayo kita pulang hubby. Aku merasa akan ada yang tidak beres!"
Merekapun berpamitan kepada pemilik pesta. Karena mereka akan segera menyusul Elang dan Merpati.
Entahlah, mungkin inilah insting seorang ibu. Ia merasakan akan terjadi sesuatu pada kedua anaknya.
"Apa yang kamu rasakan sayang?" tanya Alvaro.
"Entahlah hubby, pokoknya aku merasa tidak tenang. Cepat hubby, lebih laju lagi!"
Alvaro pun melanjutkan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Kebetulan jalan cukup sepi dari kendaraan.
Dan benar saja, mereka mendapati jika kedua anaknya di kepung oleh sekitar 20 orang penjahat.
"Hubby, ternyata firasat ku benar," ucap Abbey.
Alvaro hanya mengangguk, kemudian keduanya pun keluar dari mobil. Beruntung Abbey dan Merpati mengenakan gaun sedikit mengembang bagian bawahnya.
Dan itu memudahkan mereka untuk bertarung nantinya. Karena mereka harus punya persiapan yang matang, mengingat kejahatan bisa saja terjadi dimana-mana.
Duuuhhh....almt msk rs tu ank orng....
Smngt merpati....km pst mnang.....
jangan lama2 up nya
𝐧𝐞𝐱𝐭 𝐤𝐤... 𝐠𝐤 𝐬𝐛𝐫 𝐤𝐮 𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐢𝐧