NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda

Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Merlin.K

Ganhia Wijaya, seorang gadis cantik yang penurut dan pekerja keras, hidup dengan tenang di bawah naungan keluarganya yang sederhana. Namun, kedamaian itu hancur ketika ayahnya terjerat utang besar kepada Tuan Danendra Mahendra, seorang pengusaha muda yang kaya raya namun terkenal dengan sifatnya yang dingin dan sombong. Demi menyelamatkan bisnis keluarganya yang hampir bangkrut, ayah Ganhia memaksa putrinya untuk menikah dengan Danendra, meski hatinya menolak.

Akankah mereka menemukan kebahagiaan di tengah pernikahan yang dilandasi oleh sebuah kontrak yang penuh tekanan?

yuk mampir yuk di karya pertama aku🙏😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merlin.K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

melupakan sesuatu

Sedang di meja makan semua orang sudah berkumpul termasuk Dirga kini sudah ada di ruang tamu menunggu Danendra yang hari ini sedikit terlambat, biasanya saat Dirga Samapi Danendra suda siap untuk berangkat, Pak Haris yang sudah dua kali memanggil Danendra dan Ganhia tetapi tidak ada jawaban dari dalam kamar.

Sementara ibu dan Clara semakin marah, karena perubahan Danendra yang biasanya di disiplin dan tidak perna terlambat untuk sarapan hari ini berbanding terbalik.

"tumben sekali kak Nendra terlambat bahkan Sekertaris Dirga sudah dari tadi menunggu"

"hubungi lagi Alea Dia agar cepat kembali"

"Bu, kak ..." kata Gisel sambil menoleh ke arah Claudia dan Ibunya "aku rasa kak Nendra sudah jatuh cinta kepada kakak ipar sejak ada kakak ipar kak Nendra mulai berubah yang dulunya dingin jarang bicara dan bahkan tidak perna tersenyum belakangan ini sering tersenyum itu semua karena kakak ipar.

"kak Nendra dulu bersikap cuek dan dingin itu karena di tinggal kak Alea"

"tidak aku rasa kak Nendra baik-baik saja saat di tinggal kak Alea tidak sesedih saat di tinggal ayah, lebih baik kak Claudia menyerah saja"

Sedangkan Ibu yang mendengar setuju dengan perkataan Gisel hanya saja Ibu tidak mau memiliki menantu yang kampungan seperti Ganhia tidak seperti Alea yang terkenal dan juga karirnya bagus pantas untuk bersanding dengan Danendra, pikir Ibu.

Sedangkan yang di tunggu Masih memeluk Ganhia dengan erat, dan terus menggesek-gesek kan hidungnya di batang leher Ganhia, Ganhia yang merasa geli dengan hembusan nafas Danendra semakin memiringkan kepalanya ke arah samping tapi Danendra menahan kepala Ganhia dan.

Cup...

Danendra mencium leher Ganhia.

Deg... Ganhia kaget dan mematung sambil jantungnya berdetak kencang, Danendra yang merasa tidak ada pergerakan dari Ganhia semakin memperdalam ciumannya dan sedikit mengisap leher Ganhia sampai Ganhia bisa mendengar bunyi "mchua " suara bibir Danendra yang mengisap leher Ganhia.

Ganhia semakin menegang dengan tingkah Danendra dan hanya bisa diam dan menundukkan kepala menyembunyikan wajah merahnya karna malu.

Danendra yang melihat tingkah Ganhia yang salah tingkah hanya tersenyum.

"itu adalah tanda kepemilikan ku"

belum sempat Ganhia menjawab suara ketukan dari luar menghentikan suara Ganhia.

Tok..tok..

Ganhia segera turun dari pangkuan Danendra dan melangka ke arah pintu untuk membuka pintu, ketika pintu terbuka Ganhia melihat pak Haris yang terpaku ke arahnya Ganhia yang di tatap seperti itu langsun menunduk.

"terimakasih pak Haris karena sudah menyelamatkan saya dari Tuan mesum ini".

"Khemm" Danendra berdem dan itu membuat pak Haris tersadar dan menoleh ke arah Danendra.

"Maaf Tuan sarapan sudah siap dan juga sekertaris Dirga sudah menunggu".

Danendra mulai melangka ke arah pintu dan mengulurkan tangannya ke arah Ganhia.

"eh apalagi ini kenapa dengan tangannya "

Melihat Ganhia hanya menatap tangganya Danendra langsun mengambil tanganga Ganhia dan menggenggamnya lalu melangkah dan sedikit menarik Ganhia agar mengikutinya.

Sedangkan pak Haris rasanya ingin pingsan melihat semua kelakuan Tuan mudanya, saat Danendra sudah tidak kelihatan pak Haris mulai melangkahkan kakinya dengan cepat mengikuti Danendra dari belakang.

Semua orang yang ada di ruang makan menoleh ke arah tangga saat mendengar suara langka kaki seseorang, Danendra dan Ganhia semakin mendekat ke arah Ruang makan, dengan ekspektasi yang berbeda Danendra dengan senyuman lebar dan Ganhia yang menunduk malu.

sedangkan Semua orang yang melihat tangan Danendra dan Ganhia begitu terkejut Apalgi Ibu dan Claudia berbeda dengan Gisel yang memasang senyum manisnya.

"pagi Bu, Dia, Gisel"

"pagi kak, pagi juga kakak ipar" Gisel langsung membalas sapaan kakaknya.

"pa..pagi kak" jawab Claudia terbata-bata dengan muka sedikit memerah akibat kesal, dan marah. "kenapa kak Nendra semakin lengket dengan wanita kampungan itu".

"pagi Nak" jawab ibu berusaha menyembunyikan kemarahannya.

sedangkan Dirga yang sudah mulai terbiasa dengan perubahan sikap Tuannya hanya tersenyum " ah mulai hari ini kalian akan selalu melihat kegilaan Tuan muda dan kau Nona Muda bersiaplah untuk menghadapi kegilaan Tuan muda setidaknya kedepannya saya tidak sendiri lagi menghadapi kegilaan Tuan muda yang akan bucin dengan anda nona"

Danendra menarik kursi untuk Ganhia, Ganhia hanya menurut saga agar drama pagi ini cepat selesai pikir Ganhia.

Sementara pak Haris akan menarik kursi untuk Danendra tapi Danendra segera mencegahnya "tidak usa pak, pak Haris bisa kembali ke dapur bersama pelayanan yang lain untuk sarapan, dan ke depannya pak Haris tidak usah menarikan kursi lagi untukku cukup untuk mengawasi saja pelayan dan jika sudah tersaji pak Haris bisa kembali ke dapur dan makan bersama pelayan lainya".

Lagi-lagi Semua orang yang ada di sana terkejut dengan perkataan Danendra dan juga hari ini Danendra banyak berbicara yang biasanya hanya berdehem dengan perkataan orang lain.

"baik Tuan" jawab Pak Haris sedikit menunduk dan mulai melangkahkan kakinya ke arah dapur.

"kenapa kalian masih diam apa kalian semua sudah kenyang"

Mereka yang mendengar Danendra langsung bergerak mengambil makanan mereka masing-masing, Ganhia akan mengambilkan makanan untuk Danendra tapi Danendra mencegahnya.

"biar aku saja, apa yang ingin kamu makan" tanya Danendra membuat Claudia yang meminum air tersedak dan terbatuk.

"apa adik ipar merasa aneh dengan kakakmu ini yang mulai gila"

"ingin makan ini" tanya Danendra lagi.

"iya" Danendra mulai mengambilkan Ganhia makan ke piringnya dan juga ke piringnya. "terimakasih suamiku " lanjut Ganhia lagi ke tiga wanita beda usia itu yang mendengar Ganhia memanggil Danendra suamiku sangat terkejut Ibu dan Claudia terbatuk-batuk keselek makanya sedangkan Gisel merasa gembira dengan perubahan kakaknya.

"hmm makanlah"

Mereka semua mulai memakan makanan mereka masing-masing tidak ada suara hanya ada keheningan.

Danendra menyelesaikan makanannya dan mulai bangkit dari duduknya Ganhia yang melihat pergerakan Danendra buru-buru menghabiskan makanannya dan mengikuti Danendra dari belakang, sedangkan Dirga yang melihat Danendra melangkah ke arah luar segera berdiri dari duduknya dan mengikuti Danendra dan Ganhia dari belakang.

Sampai di depan teras rumah Danendra menghentikan langkanya dan menoleh ke arah Ganhia "jika kamu bosan di rumah kamu boleh keluar jalan-jalan sama Gisel nanti aku menghubungi Gisel" kata Danendra

"baik suamiku " jawab Ganhia sambil tersenyum Danendra membalas senyuman Ganhia dan melangka ke arah mobil Dirga yang melihat Danendra mulai mendekat segera membukakan mobil untuk Danendra.

sedangkan Ganhia masih mematung dengan sikap Danendra " astaga dia tersenyum kepadaku ahh Tuan senyuman anda sangat manis, tolong Tuan jangan seperti ini bisa-bisa saya benar-benar jatuh cinta jika anda memperlakukan Ku seperti ini lebih baik anda seperti dulu lagi yang cuek itu lebih baik".

Dirga mulai menyalakan mobilnya dan akan menjalankan mobilnya tapi tiba-tiba terhenti mendengar suara Danendra " tunggu dulu Ga"

"apa ada yang ketinggalan Tuan"

Danendra tidak menjawab dan buru-buru keluar dari mobil dan melangka ke arah Ganhia sedangkan Dirga hanya memperhatikan Danendra dari dalam mobil.

Danendra menghentikan langkahnya di depan Ganhia dan menunduk sedikit untuk melihat Ganhia.

"apa ada yang tertinggal"

"iya.."jawab Danendra, Ganhia mendongan dan sedikit mengerutkan keningnya tiba-tiba

Cup...... Danendra mengecup kening Ganhia.

Deg....... Ganhia terkejut dengan kecupan Danendra yang tiba-tiba.

"aku melupakan ini" kata Danendra sambil menunjuk bekas kecupannya.

Danendra melihat Ganhia terdiam membalikan badannya ke arah mobil sambil tersenyum sedangkan Dirga keluar dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Danendra.

1
k.m
ceritanya bagus 👍👏🥰
Mar lina
kirain ngapain gitu thor
ternyata hanya untuk di panggil
sayang....
lanjut thor ceritanya
Mega Manna
seruni lanjut dong
Mar lina
benih-benih cinta
sedikit demi sedikit
telah tumbuh
lama" buanyak
dan bucin...
lanjut thor ceritanya
Mhely: jangan lupa vote ya agar semakin semangat ni nulisnya🙏😁
total 1 replies
Paulina al-fathir
Cleo apa Alea nih thor
Mhely: Terimakasih sudah membaca karya pertamaku🙏

karena ini baru karya pertama author jadi Masi sering Typo ya🤣😁
total 1 replies
Mưa buồn
Ayo thor, jangan sampai kami penasaran terus!
Kiritsugu Emiya
Bagus banget thor, jangan lupa update terus ya!
boing fortificado
Larut malam ini tetap menunggu update dari thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!