NovelToon NovelToon
Tembak Aku Dengan Cintamu

Tembak Aku Dengan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Menikahi tentara
Popularitas:52.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zhang zhing li

Membina rumah tangga tidak semudah membalikkan tangan. Banyak rintangan yang datang dan kita wajib bersabar, lapang dada, dan memiliki sifat kejujuran.

Menikah dengan anak SMA butuh banyak bimbingan. Hadirnya cinta masa kelam membuat retak cinta yang sedang dibina. Banyak intrik dan drama yang membuat diambang perceraian.

Kasus pembunuhan, penyiksaan dan penculikan membuat rumah tangga makin diunjung tanduk. Bukti perselingkuhanpun semakin menguatkan untuk menuju jalan perpisahan. Mungkin hanya kekuatan cinta yang bisa mengalahkan semua, namun menghadapinya harus penuh kasabaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhang zhing li, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Manjaku

Aku yang tadinya selalu pulang larut malam, kini berusaha secepatnya untuk pulang di awal-awal waktu. Sampai sarapan pagi 'pun sekarang menjadi salah satu keharusan dan kewajiban kami, untuk membina rumah tangga yang lebih baik lagi.

"Kak, Mila berangkat dulu, ya!"

"Ehh, kenyangkan dulu perutnya, nanti lemas disekolah."

Dimeja hanya ada susu dan roti. Hari ini Mila tidak masak. Aku tidak memaksanya harus ada masak sarapan. Ku bebaskan. Dia masih sekolah, jadi wajib memfokuskan belajar dan banyak istirahat.

"Tidak usah.  Sudah terlambat ini!" ujarnya.

Dengan tergesa-gesa Mila meneguk air putih, sambil melangkah ingin meninggalkanku, yang sedang ingin sarapan dengannya.

"Sarapan belum habis, itu!" tunjuk ke arah piring Mila, yang masih ada setengah sisa roti belum dihabiskan.

"Nanti saja, Mila akan menyambung dengan membeli kue. Hari ini aku ada piket membersihkan kelas, jadi harus berangkat pagi-pagi,"  ucap Mila yang langsung ingin mencium tanganku.

"Eee ... eeiiit, tunggu!" cegah ku.

Secepat mungkin tangan sudah menarik tangan Mila ketika ingin melangkah pergi, sehingga kini membuat tubuhnya terduduk di pangkuanku.

"Ya ampun, kak Ryan!" kekesalannya yang kaget, akibat tanganku tiba-tiba menariknya.

"Main pergi saja. Gak ngerasa apa, ada yang ketinggalan," celotehku kesal.

"Mana ... mana! Perasaan gak ada yang ketinggalan dehh!"

"Ada. Pura-pura ngak tahu nih."

Wajah lugunya sudah clingak-clinguk melihat kearah meja makan.

"Hmm, apaan sih, Kak?"

"Hayo coba tebak."

"Isssh. Aku nanti telat," keluhnya tidak sabar.

Sedang memeriksa ke dalam tasnya. Setelah dicari tapi masih saja belum tahu.

"Kamu kok polos banget sih sayang! Bukan itu maksudnya."

"Serius, Kak. Apaan sih?"

"Maksud kakak itu. Ini-ni ... nih!" tunjuk mengarah ke pipi.

"Ya ampun kak, tadi tak kirain apaan yang ketinggalan," jawabnya sambil  tersenyum manis.

"Nah, sekarang tahu 'kan. Bukan barang yang ketinggalan tapi ini nih!" Pipi ku sodorkan.

"Sekarang mulai nakal dan manja, ya! Cerita," ujarnya sambil mencubit perutku pelan.

"Aaw ... aaa, sakit sayang!" Suara kemanjaanku.

"Dih, badan kekar dan berotot gitu. Masak sakit sih?"

"Ya iyalah sakit, tapi nikmat. Hahaha."

"Cie eeh. Mulai nakal lagi 'kan."

"Cepetan sini! Kata ngak mau telat." Pipi terus ku dekatkan di wajah dia, agar secepatnya memberikan apa pintaku.

"Tapi-, Kak!" Keraguannya.

"Sekali saja ya, biar suami kamu ini nanti semangat kerja," Permohonanku.

Lama sekali Mila berpikir, mungkin sudah ragu menuruti keinginanku.

Mungkin dia merasa aku sudah keterlaluan bermanja ria padanya, dan nampak sekali dia masih malu-malu untuk melakukannya.

"Ayo dong! Kok lama banget mikirnya," ucapku sambil menepuk-nepuk pipi, untuk minta segera dicium.

"Heeeeh," helaan nafasnya yang panjang.

Cup ... cup, sebuah ciuman telah berhasil terdarat di pipi kiri dan kananku.

"Ini ketinggalan, yang pastinya mau juga," telunjuk tangan sudah mengarah ke arah bibir.

"Ya ampun. Dah ... ah, aku benar-benar terlambat nih!" ujar Mila yang berusaha menghindar dari permintaanku.

Dia sudah bangkit dari pangkuan sambil merapikan seragamnya.

"Yah ... yah, gak kerasa love ... love, nih! Gak usah kerja aja kali ini, ya! Rasanya gak semangat, akibat istri tak memberikan apa yang menjadi keinginanku," kepura-puraan ku berkata sambil sibuk makan roti lagi.

"Ishh, Kak Ryan," Dia mulai geram.

"Tidak dibagi, ngak pa-pa kok. Tidak maksa." Pura-pura orang paling kasihan.

"Hhhh mm. Dasar, iya ... ya sini! Cup," sedetik ciuman didaratkan Mila di bibirku.

"Sudah 'kan, cukup semua."

"Hehehe, iya cukup."

"Mila berangkat ya, Kak. Sudah 'kan ritual semangatnya," ucapnya mencium tanganku lagi.

"Hm. Puas banget," Kedua jempol tanganku tunjukkan padanya.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam, kamu hati-hati dijalan."

"Siiip, Kak."

Kesibukkan kerja kadang membuatku tidak bisa mengantar. Ada sopir yang siap antar jemput.

"Hihihi." kegelian ku tertawa sendiri.

Pikiranku ternyata sudah gila, akibat kembali membayangkan kejadian barusan, yang telah berhasil mengerjai istri sendiri.

Rasanya enak juga punya istri abg, hari-hari berasa manis-manis seperti gula. Nyesal, kenapa tidak dari dulu kulakukan, pasti awal-awal pengantin baru, rasanya tambah terjamin manis nano-nano lolipop.

Sebulan sudah menjalin biduk rumah tangga, setelah habis pertengkaran kemarin, dan kini kian hari tambah romantis saja hubungan kami.

Aku selalu memanjakan dan memenuhi keinginan istriku yang masih Abg, seperti menonton bioskop, dan makan di restoran romantis.

Ketika jalan 'pun banyak orang yang menatap kami dengan tatapan aneh, mungkin dikiranya Mila keganjenan pacaran sama om-om, tapi pada kenyataanya memang pantasnya aku ini jadi omnya bukan suami.

******

Mata belum bisa terpejam. Kami berdua ngobrol sambil nonton televisi. Hari ini banyak waktu luang. Kerjaan lagi kosong menangani kasus.

"Kak?"

"Hmm, apa?" Sibuk mengunyah camilan snack sambil fokus adegan film.

"Ngak jadi dehh."

"Hhh, bilang saja. Ngak usah takut begitu. Bukannya kita sekarang sudah berkomitmen untuk saling terbuka, biar tidak terjadi kesalahpahaman seperti kemarin," Ku tepuk pelan kepalanya.

"Tapi jangan marah, ya!"

"Hm, tergantung sama pertanyaannya."

"Nah, 'kan. Ngak jadi dech."

"Ishh, apaan sih. Bilang saja."

"Itu, Kak. Masalah kak Dona itu 'loh." Wajahnya tersirat keraguan.

"Hmm, lalu?" Memicingkan mata.

Semoga pertanyaannya tidak membuat kami bertengkar lagi. Kadang membahas mantan bisa terjadi perang.

"Apa kak Dona cantik?" Matanya membulat imut.

"Ya elah. Tak pikir apaan? Ternyata hanya pertanyaan sepele," guman hati merasa geli mendengarnya.

Tangan mengusap pipinya yang mulus. Tatapan kami bertemu. Bingung juga mau menjawab.

"Kalau Kakak bilang cantik kak Dona, gimana tuh?" godaku.

"Oh, wajar sih. Kakak masih terkenang dan tersimpan rapi dihatimu," nada bicaranya lemas.

"Duh, jadi salah paham." Guman hati tak percaya.

"Mana ada. Dia hanya masa lalu yang perlu hanyut bersama ombak. Memikirkannya saja malas, apalagi menyimpan dihati," lirik ku ke arah Mila yang sikapnya nampak tak senang atas jawabanku tadi.

"Hah, masak sih! Bohong tuh," godanya.

"Dua rius. Hanya kamu yang paling cantik dan berada dihati."

"Suer, kalau bohong bakalan disambar petir," imbuhku meyakinkan.

Wajahnya mulai tersenyum.

"Kenapa? Jangan bilang kamu masih cemburu?" Mencubit pipinya pelan.

"Ehh, No. Ngak level saja cemburu sama Kak Dona yang sudah tua gitu," ngelesnya dia.

"Beneran nich? Tadi wajah kamu sudah cemberut tuh. Apa jangan-jangan tidak rela banget jika suamimu yang tampan ini dimiliki orang lain?" godaku lagi.

"Ya, jelaslah."

"Nah, 'kan ngaku. Hahahah. Gemes banget sih ayangku ini." Mencubit kasar pipi.

"Aww, sakit Kak."

"Habisnya kamu gemesin. Pengen tak makan saja."

"Ishh, memang aku makanan."

"Yups, makanan yang bisa bikin kenyang perut. Mengisikan energiku untuk melahap kamu dan terutama memberikan asupan hati," gombalan ku.

"Cihh, ngak bermutu rayuan nya."

"Mau bukti ada yang lebih bermutu?"

"Hah, apaan tuh?" Sikapnya yang polos.

Tanpa minta izin langsung ku daratkan bibir ini di bibirnya. Matanya terbelalak akibat kaget. Namun tak ku hiraukan itu semua, yang terpenting ritual ingin menguasai seluruh bibir terus ku lanjutkan. Tangan kami menyatu dan ku remas pelan. Nafas hangatnya berderu menyapu seluruh wajahku. Ku lumat dan ku habiskan seluruh bagian bibir. Tak peduli jika dia mulai gelagapan, yang terpenting hasratku terpenuhi.

1
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
Semangat Ryan dapatkan kembali kepercayaan dari Mila cukup dengan menunjukkan perhatian dan ketulusanmu ajak bicara dari hati ke hati jangan kau ulang lagi kek waktu itu yang ada berantakan nanti rumah tanggamu boss🤭
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
akhirnya berakhir dengan kebahagiaan Ryan dan Mila bersatu lagi dan rasakan itu Samsul sama mertuanya Dona sudah dapat hukuman yang setimpal karena kejahatannya benar benar sadis merencanakan pembunuhan penculikan penganiayaan berapa pasal itu huh
☠⧗⃟ᷢʷ🍾⃝ ʀɪͩᴠᷞᴀͧɴᷡᴀͣ ≛⃝⃕|ℙ$
mampir thoorr
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪ˢ⍣⃟ₛ
duh bisa gak sih jangan terlalu baik sama perempuan gitu? Kan udah beristri, setidaknya tau batasan
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪ˢ⍣⃟ₛ
banyak maunya /Facepalm/ ini definisi sebenarnya dikasih hati minta jantung/Facepalm/ udah cium pipi eh mau cium bibir
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪ˢ⍣⃟ₛ
waw kata-katanya manis dan dalam banget ini/Cry/ walaupun agak lebay wkwk/Facepalm/ tapi semoga bener yg dibilang
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
siapakah pembunuhnya? apakah orang suruhan dona? Ryan kamu harus bekerja keras menyingkap tabir pembunuhan misterius, cari orang-orang terdekat dari korban siapa aja, semua bisa jadi tersangka karena korban baru mendapatkan harta warisan juga
ᴳᴿ🐅ᵘᵐᵘSᵃᶠ𝐀⃝🥀❤️⃟𝐖ᵃ𝐟ᵍʲˡ🤎🧡
Semoga Dona mendapatkan orang yg menyayangi mu dengan setulus hati nya bisa menerima mu apapun keadaannya jangan berniat jadi pelakor lagi ya
ᴳᴿ🐅ᵘᵐᵘSᵃᶠ𝐀⃝🥀❤️⃟𝐖ᵃ𝐟ᵍʲˡ🤎🧡
Semoga mertua tiri Dona mendapatkan hukuman yg sangat berat jangan jangan main ebat yg bukan miliknya
ᴳᴿ🐅ᵘᵐᵘSᵃᶠ𝐀⃝🥀❤️⃟𝐖ᵃ𝐟ᵍʲˡ🤎🧡
Bahagia nya yg diminta tidur di bad ranjang pasien yg sama dengan Mila, hangat yg bisa tidur bersama lagi walaupun dalam suasana yang tidak diinginkan
ᴳᴿ🐅ᵘᵐᵘSᵃᶠ𝐀⃝🥀❤️⃟𝐖ᵃ𝐟ᵍʲˡ🤎🧡
Baru bangun setelah operasi besar saja kamu masih bisa ceria Mila sedang kan Ryan panik berjam-jam menunggui kamu sadar pasca operasi itu
ᴳᴿ🐅ᵘᵐᵘSᵃᶠ𝐀⃝🥀❤️⃟𝐖ᵃ𝐟ᵍʲˡ🤎🧡
Semoga lukanya Mila tidak mengenai orang vital hanya di luar tiga terlalu parah, semoga Mila cepat tertangani tenaga medis
ᴳᴿ🐅ᵘᵐᵘSᵃᶠ𝐀⃝🥀❤️⃟𝐖ᵃ𝐟ᵍʲˡ🤎🧡
Bagus Mila hajar terus itu si nenek-nenek jangan sampai lolos dia biar merasakan bagaimana hidup dibalik jeruji besi yg menyeramkan itu
ᴳᴿ🐅ᵘᵐᵘSᵃᶠ𝐀⃝🥀❤️⃟𝐖ᵃ𝐟ᵍʲˡ🤎🧡
Semoga Ryan dan Tio bisa mengalahkan para antek-antek nenek sihir yang gila harta itu semoga dapat kemudahan dari yg Maha Kuasa
ᴳᴿ🐅ᵘᵐᵘSᵃᶠ𝐀⃝🥀❤️⃟𝐖ᵃ𝐟ᵍʲˡ🤎🧡
Jangan kau meragukan kemampuan suami Mila ya mertua tiri Dona, semoga bala bantuan datang tepat waktu ya Mila bertahan lah
ᴳᴿ🐅ᵘᵐᵘSᵃᶠ𝐀⃝🥀❤️⃟𝐖ᵃ𝐟ᵍʲˡ🤎🧡
Lebih baik miskin harta dari pada miskin akhlak mama mertua tiri nya Donna, harta bisa dicari kalo akhlak susah diperbaiki nya
ᴳᴿ🐅ᵘᵐᵘSᵃᶠ𝐀⃝🥀❤️⃟𝐖ᵃ𝐟ᵍʲˡ🤎🧡
Jangan sampai keserakahan mu membuat mu lupa diri mama mertua tiri nya Donna tunggu lah sampai waktunya tiba perputaran roda mu dibawah
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
nah.. nah.. kan Tio beneran cinta sama Mila, kejar aja terus Mila, makin seru kalau ada yang rebutan cewek, Ryan kalau cinta ke Mila dijaga kepercayaan yang Mila kasih jangan seenaknya aja berhubungan dengan mantan yang masih juga pepet kamu terus..
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
Tio menghibur Mila yang sedang bersedih, tapi Tio ternyata banyak pacarnya, becanda aja Tio suka sama Mila kirain beneran, jangan bersedih lagi Mila fokus dengan sekolah kamu aja dulu sampai selesai
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
Mila gimana mau fokus belajar jika rumah tangganya juga lg ada masalah, masalahnya juga berat, sebaiknya kamu ikuti tio cari hiburan di luar rumah lupakan sejenak masalah yang ada suamimu rada² memang itu si Ryan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!