NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL

Calon TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / spiritual / matabatin / Horror Thriller-Horror / Iblis
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kamu spesial, Jingga.. Kalo ada yang nanya wetonmu, jangan di kasih tau ya, nak."

"Kenapa, uti?"

"Karena mereka bisa menyakitimu, lewat hari lahirmu.
Weton kelahiran itu ibarat senjata mematikan bagi orang jahat yang mau berbuat jahat padamu, maka dari itu jangan beritahukan wetonmu pada sembarang orang!"

Jingga, memiliki nama panjang Radenaruna Jingga. adalah gadis spesial yang menjadi incaran makhluk ghoib. Dia lahir di detik - detik kematian ibunya, dan hal itu menjadikan dia memiliki kemampuan melihat hantu dan berkomunikasi dengan mereka (Indigo).

Sampai suatu hari dia di adopsi oleh majikan mendiang ayahnya saat akan menginjak SMP dan ikut tinggal di Jakarta. Dia mendapati kejanggalan dan keanehan di rumah orang tua angkatnya itu. Banyak Arwah - arwah yang menangis meminta tolong dan ada juga yang selalu mengganggu Jingga!

Apa sebenarnya yang terjadi di rumah itu?? Misteri apa yang tidak di ketahui oleh Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 26. Adiknya Delima.

Setelah Nita menemukan jasad Ika, ia membangunkan Delima dengan panik, Delima yang masih menggunakan piyama keluar dengan Airlangga. Delima menutup mulutnya melihat jasad Ika, dan Airlangga langsung memanggil polisi dan ambulans untuk datang.

Jingga yang penasaran ingin melihat tapi ia di larang oleh Delima, Delima minta agar Jingga dan Raka tetap di kamar, bahkan hari itu juga Jingga dan Raka di larang sekolah dulu dan hanya terus berada di kamar.

"Mba Ika kenapa ya, bang?" Tanya Jingga, ia penasaran sebenarnya.

"Bundir." Sahut Raka singkat, Raka malah senang karena tidak harus sekolah.

"Bundir apaan?" Tanya Jingga bingung, Raka pun menatap Jingga dengan tatapan heran.

"Lu nggak tau bundir?" Tanya Raka, Jingga menggeleng.

"Bunuh dir¡." Celetuk Raka tanpa beban.

"Astaghfirullah.. Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun." Jingga terkejut mendengarnya, ketakutan nya terjadi juga.

Kini Jingga mengerti, asap hitam yang ia lihat mengelilingi orang adalah sebuah pertanda bahwa orang itu akan meninggal dunia.

"Makanya lu jangan keluar - keluar, polisi lagi olah TKP." Ujar Raka.

Ya Polisi sedang olah TKP dan menanyai orang - orang di dalam rumah, terutama Nita yang sampai sekarang masih menangis. Tapi mereka menjawabnya dengan jawaban serupa, yaitu Ika mengalami gangguan mental karena di tinggal kekasihnya.

Tidak ada yang mengaitkan nya dengan hal ghoib, karena yang mereka lihat selama ini Ika hanya sering menangis saja bertengkar meminta agar kekasihnya menikahinya.

"Dia sudah hampir sebulan mengalami gangguan mental, pak. Istri saya sudah membawanya ke dokter agar Ika sembuh baru di pulangkan, siapa sangka Ika malah.." Ujar Airlangga.

"Baiklah pak, kami sudah menghubungi keluarganya, dan ini murni bunuh diri. Jasad saudari akan kami antar ke kampung halaman nya setelah kami urus di rumah sakit nanti." Ujar Polisi.

"Terimakasih banyak pak." Ujar Airlangga.

"Kalau begitu kami permisi." Sahut polisi. Airlangga mengangguk, pun dengan Delima.

Mobil polisi pergi dari rumah Airlangga, dan Delima mengusap - usap lengan nya sendiri. Ia lalu menatap Nita yang masih tersedu - sedu dan mendekatinya..

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya Ika, Nit. Kamu boleh pulang dulu kalau mau melayat di pemakaman Ika." Ujar Delima.

"Makasih, bu." Ujar Nita, sambil masih sesenggukan.

Dan setelah kehebohan itu, Delima masuk ke dalam kamarnya sendiri. Entahlah, seakan tidak pernah terjadi apapun, hanya Nita saja yang terus menangisi kepergian Nita.

Jingga dan Raka baru di panggil turun oleh pelayan tua saat jam makan siang, Jingga merasa aneh dengan orang - orang rumah yang seakan biasa saja setelah kematian Ika.

"Jingga, nanti sore kita menginap di rumah adiknya mama buat sementara, ya. Kamu kemas pakaian dan buku - bukumu karena kita akan menginap beberapa hari di sana." Delima memberitahu Jingga.

"Iya ma." Sahut Jingga, ia tak bertanya apapun.

"Rumah nya mau di bersihin dulu, kata orang kalau rumah bekas orang bunuh dir¡ jadi angker, mama takut." Ujar Delima sambil bergidik.

"Kita nginep di rumah tante Sari, ma?" Tanya Raka.

"Iya bang, kamu juga siapin keperluanmu ya." Ujar Delima.

"Ah males, tante Sari kan bau." Celetuk Raka.

"Mama kan cuma punya tante Sari, bang.. Udah jangan banyak protes, sekalian kita jenguk tante Sari juga." Ujar Delima.

"Iya - iya.." Sahut Raka.

Dan setelah makan siang, Jingga di beri satu koper oleh pelayan tua untuk mengemasi barang - barangnya yang akan di bawa, Jingga hanya membawa seperlunya saja dan buku - buku pelajaran nya. Lalu sore itu Juga Jingga, Raka dan Delima pergi dari rumah itu.

Dalam perjalanan di mobil, Jingga terus menatap pemandangan luar. Dia heran dengan dengan matanya yang bisa melihat asap hitam tapi sekarang ia tak melihatnya di sepanjang jalan itu, padahal ia melewati banyak manusia, tapi ia tak melihat nya.

'Apa aku hanya bisa melihat orang - orang tertentu saja?' Batin Jingga.

Akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang terlihat lebih kecil dari rumah Delima. Rumahnya berada di komplek perumahan yang bangunan rumah nya sama rata semua, dan minimalis. Mereka pun turun dari mobil setelah pintu mobil terbuka.

"Mba Delima?" Seorang laki - laki tampak keluar menghampiri Delima.

"Fahmi, apa kabarmu?" Sahut Delima.

"Baik mba, ini..." Pria bernama Fahmi itu kebingungan karena Delima membawa banyak koper.

"Mba ceritain di dalem, boleh?" Ujar Delima, Fahmi pun mengangguk - anggukan kepalanya.

Mereka pun masuk kedalam, dan di dalam ada adik Delima yang kondisinya sangat memprihatinkan sedang duduk di tikar. Jingga yang melihatnya saja sampai terkejut sekaligus kasihan karena benar - benar mengerikan di lihat nya.

Sari, adik Delima sedang sakit. Sakitnya bukan sakit medis tapi ghoib, kata orang pintar Sari di santet oleh seseorang yang tidak terima jika Sari hidup bahagia. Tubuhnya seperti terkena cacar air yang mengeluarkan nanah sangat bau, bahkan di beberapa bagian kakinya ada yang sudah memborok dan berdarah - darah.

Tubuh Sari yang dulu nya indah dan cantik kini menjadi kurus hanya menyisakan tulang nya saja, bahkan rambutnya yang dulu panjang kini terpaksa di gunduli sebab karena luka - luka di kepalanya. Dan Sari yakin pelaku yang menyantet nya adalah mantan pacarnya dulu.

"Gimana keadaanmu, Sar?" Tanya Delima.

"Sama aja kayak gini, mba." Sahut Sari sambil menunduk malu dan air matanya menetes.

"Aku apa nggak bisa sembuh mba, hiks.. hiks.." Sari kemudian menangis.

"Jangan gitu, Sar.. Yakinlah nanti kamu akan sembuh, kamu sudah mendatangkan orang pintar lagi?" Tanya Delima.

"Sudah, tapi makin hari aku makin parah, mba.. Aku makin mengerikan, makin bau dan menjijikan, hiks - hiks.." Sari menangis meraung - raung.

"Kasihan anakmu loh, Sar. Jangan patah semangat gitu, mba yakin kamu bisa sembuh.." Ujar Delima.

Sari terus menangis, apalagi saat Sari melihat Raka yang terus menutup hidung nya, Sari semakin merasa berkecil hati. Raka, keponakan nya yang dulu sangat lengket dengan nya kini menatapnya pun tidak mau dan bahkan menutup hidungnya.

Sementara Jingga, ia melihat wajah Sari bukan satu, melainkan banyak. Wajah Sari seperti berlayer - layer dan memang sangat bau busuk, hanya saja Jingga tidak seperti Raka yang menutup hidung nya.

"Tante, tante di ruqyah aja." Ujar Jingga mengusulkan. Sari pun menatap ke arah Jingga dengan bingung..

"Ini siapa, mba?" Tanya Sari pada Delima.

"Namanya Jingga, dia anak nya mba." Sahut Delima, Sari pun kembali menatap Jingga.

"InshaAllah, kalau tante lebih mendekatkan diri sama Allah, tante akan sembuh." Ujar Jingga lagi.

"Anak kecil tau apa kamu! Kamu cuma anak angkat nya mba ku, jangan songong!" Ujar Sari, malah memusuhi Jingga.

Jingga tertegun mendengar itu, ia pun menunduk karena merasa bersalah telah ikut meberi usulan.

"Maaf, tante." Ujar Jingga.

Suami Sari tampak sedang menggendong anak mereka yang masih bayi. Bayi yang harusnya mendapat kasih sayang penuh dari ibunya, ia hanya mendapatkan susu saja. Sejak Sari melahirkan ia tak pernah menyentuh putra nya sama sekali, ia bahkan memberi asi pada putranya dari pompa asi.

"Ehh.. Reza.. Sini nak, sama bu de." Ujar Delima pada bayi Sara yang sedang di gendong Fahmi.

"Baru bangun dia bu de." Ujar Fahmi.

"Uluh - uluh.. anak cakep nya siapa, ini.." Delima mengajak keponakan nya yang masih bayi bercanda.

Sari semakin sakit hati, ia bahkan menyalahkan bayinya karena sejak setelah dirinya melahirkan bayi itu, tubuhnya jadi rusak dan dia menjadi penyakitan.

"PERGI!!!" Tiba - tiba Sari berteriak mengamuk.

"Ma! Kenapa teriak - teriak? Anak kita kaget." Ujar Fahmi.

"Dia bukan anakku! Dia kutukan, dia anak terkutuk! Pergii!!!! Hiks.. Hiks.. Hiks.." Sari menangis meraung - raung sampai ibunya Fahmi yang tinggal di sebelah rumah itu datang.

"Kenapa lagi dengan istrimu, Fahmi!?" Ujar ibunya Fahmi.

Delima membawa bayi nya Sari keluar dari ruangan, untungnya bayi itu tidak menangis. Sementara Sari, dia mengamuk dan melempar barang - barang yang ada di dekatnya.

'Astagfirullah.. kasihan tante Sari.' Batin Jingga, yang melihat Sari mengamuk.

BERSAMBUNG..

1
Susilawati
sebelumnya aku paling males kalo.baca cerita horor, tapi pas baca cerita ini jadi tertarik karena cerita nya bagus banget.
Susilawati
Thor mana nih lanjutan nya
Aisya Saleh
lanjut thor,episod seterusnya
Susilawati
lanjut thor
Susilawati
jgn2 benar nih si Airlangga berkhianat atau mungkin kah Delima nya sendiri yg berkhianat.
baguslah Ilham nggak bilang kalo jingga tinggal di rumah nya, seperti nya jingga akan aman di sana
Irkham Maulana
kalo udah punya perjanjian dengan iblis maka seluruhnya sudah sama seperti iblis pula...hanya wujudnya saja yang manusia..hati jiwa dan pikiranya sudah sama kaya setan
Susilawati
orang kalo sdh gila harta lupa akan segalanya bahkan sdh tdk punya hati nurani lagi, sekarang bi Rokayah lagi yg di jadi kan kaki tangan nya, semoga aja sebelum bi Rokayah terlibat ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa cepat bertindak.
YNa Msa
pelayan Tua yg jadi pengganti Jingga, Makanan Kunkun Merah
Susilawati
makin seru 👍
di tunggu kelanjutannya Thor
Susilawati
nah kan, akhirnya Bu delima kena karma dari perbuatannya, kayaknya Bu delima bakalan ber nasib sama seperti adiknya Sari, tapi nggak adil kalo cuman Bu Delima aja yg kena harus nya pak Airlangga juga. ternyata benar si pelayan tua pun ikut terlibat dan akhirnya dia juga mengalami nasib tragis seperti korban2 yg di tumbal kan.
semoga aja ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa membantu menghentikan pesugihan nya ortunya Raka, biar nggak ada lagi korban2 berjatuhan
Ratna Jumillah: Tenang kak, akan ada masanya manusia serakah dapet karma.
total 1 replies
Susilawati
apa Bu delima terluka parah ya
Susilawati
pasti ustadz Sholeh kaget pas ketemu sama jingga.
YNa Msa
kemungkinan Mahluk Raksasa Teman Ny Jingga
YNa Msa
Luka Ny Buah Delima Jadi Busuk x
YNa Msa
Semoga Mahluk Raksasa ini Bisa Membantu Menjaga/ Menolong Jingga
Susilawati
apa mungkin yg di cari Bu delima keris milik nenek Rumi ya.
nah kan pada akhirnya si pelaku pesugihan juga di serang sama hantu nya
jingga beneran harus berhati2 nih, dan semoga aja ayah nya Ilham bisa bantu jingga.
YNa Msa
Karena ke Seringan d kasih Tumbal Jadi ketagihan Kunkun Merah Ny
YNa Msa
Nagih karena Tumbal Ny Telat,, knp ga Buah Delima Sendiri yg d Ambil
Susilawati
Tuh kan benar ortu nya Raka melakukan pesugihan dan jingga calon tumbal nya, jgn2 nanti bakalan di jadi kan penganten nya si gendoruwo dan Raka lah yg jadi titisan si gendoruwo nya, maka nya jingga di suruh satu kamar sama Raka.

Selamat hari raya Iduk Adha Thor, mohon maaf lahir batin 🙏
Ratna Jumillah: Selamat hari raya idul Adha juga, kak.. 🙏🏻😁
total 1 replies
Susilawati
jingga kan bisa ngaji, sering2 bawa ngaji/baca doa biar hantu2 nya pada takut mendekati jingga.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!