NovelToon NovelToon
Noda Red Pertama

Noda Red Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Jumli

Monika terpaksa menikah dengan Herman, pria itu selalu dingin dan cuek tidak peduli. Tidak ada cinta dalam rumah tangga mereka, yang ada hanya keterpaksaan.

Setelah pernikahan, begitu banyak cobaan yang Monika hadapi. Suami yang selalu dingin dan mertua yang tidak menerima kehadiran nya, bahkan usaha mereka untuk menyingkirkan Monika dari hidup Herman.

Sebelum nya Monika sempat menolak keras saat Herman datang untuk melamarnya. Alasan pernikahan mereka bukan cuma karena malam yang pernah mereka habiskan bersama tanpa di sengaja, tetapi juga karena Adik Monika sendiri.

Ternyata, tanpa Monika ketahui, selama ini dia sudah menyakiti sang adik dan bahkan hampir membunuhnya. Adiknya itu adalah wanita yang sangat Herman cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jumli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Suka

Monika kembali menginjakkan kaki di Amerika, beberapa bulan lalu meninggalkan kesan tidak membahagiakan bagi perempuan tersebut saat meninggalkan kota New York itu.

Namun, dirinya malah kembali hadir bersama pria di malam nikmat dalam ketidak sadaran nya. Bahkan Pria yang kini tengah berjalan mendahuluinya itu sudah menjadi suami Monika secara sah menurut hukum dan Agam.

Akan tetapi, dirinya tahu tidak akan pernah menjadi Istri se utuhnya bagi pria tersebut.

Mereka masing-masing mendorong koper sendiri. Herman melihat Supir yang kini di tugaskan untuk menjemput mereka, pria dengan setelah ala supir itu memegang papan nama Herman.

"Mari Mr Herman. Barang nya biar saya yang bawa."

Supir yang bernama Lucas itu mengambil alih barang bawaan milik Herman.

"Mrs. Biarkan saya membawa barang Anda."

Tidak lupa Lucas juga meminta barang milik Monika untuk dia bawa.

Akhirnya pria itu membawa koper di kedua tangan nya. Monika hanya diam mengikuti langkah tegap Herman yang langsung pergi memasuki mobil.

Mereka hanya duduk diam menunggu Lucas selesai menyimpan koper mereka lalu supir itu duduk dengan siap di depan kemudi untuk membawa majikannya pulang ke rumah dengan selamat.

_________________________

Sementara itu, di rumah.

"Mom, kenapa kita tidak sekalian ikut jemput kakak dan kakak Ipar di Bandara?"

Olivia ingin sekali ikut menjemput kakak-kakak nya itu. Tapi Mia dan Nadia malah repot memasak ini dan itu dari tadi.

"Oliv, kamu ini bagaimana? Kalau kita semua juga pergi di Bandara, lalu siapa yang mau menyiapkan makanan dan menyambut mereka!"

Nadia terlihat memelototi Adik nya yang dari tadi terus saja merengek. Akhirnya anak itu hanya bisa diam menunduk.

"Nadia, jangan kasar begitu pada Oliv."

Mia menasehati anak ke tiga nya itu agar tidak meninggikan suaranya.

"Tapi Mom. Oliv_"

"Sudah," potong Mia.

"Sayang, bagaimana kalau Oliv menunggu kakak mu di depan? Sebentar lagi mereka akan datang."

Olivia tersenyum dan langsung setuju. Gadis itu menjulurkan lidahnya pada Nadia lalu berlari pergi untuk menyambut Herman dan Monika.

Sedangkan Mia dan Nadia kembali sibuk menyendok kan berbagai menu ke dalam mangkuk untuk di hidangkan.

"Mommy.... Kakak sudah datang!" teriak Olivia saat dia melihat mobil yang membawa Herman dan Monika sudah terlihat di pekarangan rumah. Gadis itu berlari dengan gembira mendekati mobil untuk melihat.

Herman terlihat keluar lebih dulu, Olivia segera memeluk kakak laki-laki nya itu dengan penuh sayang. Setelah nya Olivia beralih pada wanita cantik yang ikut keluar dan menyaksikan pemandangan tersebut.

Olivia tersenyum dan mendekati Monika.

"Kakak, apakah kamu kakak Ipar ku?" tanyanya melihat dengan seksama wajah Monika. Muka Olivia terlihat meneliti dengan baik.

"Kak Herman, kenapa wajah Kakak Ipar berbeda dengan yang di foto?" tanya gadis itu.

Monika ikut melihat Herman dengan bingung, apa sebenarnya yang sedang Olivia Maksudkan.

"Oliv, dia Kakak Ipar mu. Kita sebaiknya masuk ke rumah," ujar Herman berlalu meninggalkan mereka dan masuk lebih dulu.

"Kakak, kamu benaran Kakak Ipar ku?" tanya Olivia sekali lagi pada Monika setelah Herman pergi. Karena tadi Monika belum menjawab, begitu juga dengan Herman yang bahkan langsung pergi.

"Iya, Aku kakak Ipar mu. Oh iya, siapa nama mu? Kamu sangat cantik."

Akhirnya Monika menjawab pertanyaan Olivia bahkan memuji nya. Monika ikut gemas saat dia datang berlari menyambut kedatangan mereka.

"Nama ku Olivia kak," kata gadis itu sambil tersenyum malu dengan pujian Monika.

"Wah. Nama yang sangat cantik."

"Ayo kak, kita masuk. Mommy sudah masak makanan enak buat kakak Ipar."

Olivia menarik tangan Monika untuk masuk dengan ceria.

Monika tersenyum, ternyata setelah tiba di Amerika tidak se mengerikan yang dia bayangkan. Adik Herman saja seantusias ini dengan kehadiran nya.

"Herman, siapa wanita ini?"

Monika diam mematung saat reaksi Mia tampak terkejut setelah melihat Monika yang baru muncul bersama Olivia. Herman juga nampak sudah duduk di meja makan. Pria itu melihat sekilas pada Monika lalu beralih pada Mia.

"Mommy tanya apa sih. Kami sudah menikah, kenapa masih tanya dia siapa," ujar Herman.

Wajah Mia yang tadinya sangat bersemangat langsung redup dan berganti seketika. Di lihatnya Monika dari atas Sampai bawah. Nadia juga menunjukkan ekspresi yang sama bahkan dia malah terlihat menatap sinis Monika.

"Kak, ayo."

Olivia kembali menarik tangan Monika karena wanita itu sempat berhenti saat Mia bersuara.

"Oliv, lepaskan tangan mu dari perempuan itu," perintah Mia pada putri bungsunya.

Olivia melihat sang Mommy dan bertanya.

"Memangnya kenapa, Mom?"

Nadia langsung meninggalkan tempat duduk nya dan berjalan menarik Olivia menjauhi Monika yang masih terdiam dengan semua ini.

"Duduk aja di kursi mu. Jangan banyak tanya," kata Nadia dan akhirnya Olivia terdiam hanya bisa menyaksikan dan berusaha menyimak.

"Herman, kenapa bukan Ananda yang kamu bawa pulang? Mama tidak setuju kalau kamu malah menikah dengan perempuan lain," ujar Mia menatap tajam anaknya dan tidak suka pada Monika.

Monika akhirnya paham, rupanya mereka ini sudah merestui dan mengira Herman menikah dengan Ananda, Adik Monika.

"Pantas tadi Olivia bilang wajah ku berbeda dengan yang di foto," gumam Monika.

"Usir dia dari sini Herman. Mommy tidak mau punya menantu sepertinya," kata Mia menggunakan bahasa di Amerika namun Monika bisa dan mengerti dengan bahasa asing.

Perasaan nya jadi kaku saat Mia terang-terangan berbicara seperti itu. Walau dia sudah sering mendengar kata-kata yang sama sebelum-sebelumnya, tapi entah mengapa kali ini nampak berbeda.

Monika memperhatikan Herman yang hanya duduk dengan dingin di kursinya.

"Sudahlah Mom, sekarang dia sudah menjadi istri ku. Mau tinggal di mana kalau dia di usir. Monika, kamu mau berdiri di situ terus? Kamu tidak lapar dan ingin makan?"

Tanpa suara Monika berjalan dengan pelan mendekati Herman dan hendak duduk di samping pria itu. Perjalanan panjang memang membuat perut nya lapar. Walau di pesawat sempat makan satu kali, namun sekarang dia sudah kembali merasa lapar.

"Jika dia berani duduk. Mommy tidak mau makan lagi," kata Mia dengan dingin nya membuat Monika mengurung kan niatnya untuk duduk dan hanya bisa tetap berdiri saja.

"Duduk!"

Herman memelototi Monika. Wanita itu jadi bingung harus bagaimana.

Karena Monika tidak kunjung duduk, Herman langsung menarik tangan wanita itu sampai Monika duduk di samping nya dengan baik.

"Herman, apa-apaan kamu ini! Kenapa malah menyuruh dia duduk?"

Monika jadi tidak berani menyendok makanan seperti Herman yang sekarang sudah makan dengan santai tanpa peduli ocehan Mia. Sedangkan adik-adik Herman juga tidak ada yang memulai makan mereka.

"Mom, kami ini lapar, biarkan kami makan dulu."

Brak

Mia mendobrak meja dan langsung berdiri, ia melihat Herman dengan kesal dan semakin tidak suka saat melihat Monika. Mia juga mengajak anak-anaknya untuk tidak makan bersama Monika. Walau Olivia sempat menolak, tapi pada akhirnya dia di paksa pergi juga dari sana.

"Herman, kenapa membiarkan Mommy Mu marah seperti tadi?"

"Tidak usah banyak tanya, cepat makan!"

Kata-kata cuek dan dingin Herman membuat Monika hanya bisa menurut dan memakan seperlunya saja. Rasanya tidak enak jika seperti ini.

.

.

.

Semoga berkenan memberikan dukungan kepada penulis berupa like 👍 kalian

Author sangat mengharapkan nya 🤗

Sebelum nya terimakasih pada teman-teman semua 🙏 🙏 🙏

1
AbiManyu
🌹🌹untuk mu thorr
Jumli: makasih banyak kak 🙏
total 1 replies
AbiManyu
wahh ada apa ini
Atha Diyuta
nah gtu Monika smoga kamu bisa insaf
Atha Diyuta
hadeh apa kabar nih kalau tau yg nikah bukan hrman SMA ananda tp Herman SMA monika
Atha Diyuta
mungkin karna luka yang ditoreh Surya begitu dalam hingga Salma enggan untuk kmbali
LapCuk
Lah dirimu juga ada-ada aja Mon. pakek acara jadi CEO segala 😆.

iklan+ mawar 🌹 & permintaan update 🥳
LapCuk
hahaha😆
LapCuk
Akhirnya tahu ya Mak... makanya lain kali jangan asal percaya aja
LapCuk
Buruan bawa pulang binikmu Her... terus hukum aja diatas kasur 😆
LapCuk
Mia ini gak jelas bener jadi ibu mertua.
jahat banget.
LapCuk
Harus tadi sekuat tenaga Mon namparnya😆
Jumli: kuat kok. keras banget malah🤣🤣🤭
total 1 replies
Elok Oren
Kapan lah Herman ini bisa di taklukan Monika 😌
Jumli: dikit lagi kok. sabar aja kak😁🤭
total 1 replies
Elok Oren
hadehhh Herman Herman... jangan diami Mulu lah 😌
Elok Oren
sabar ya Monika, setelah ini kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang berlimpah
Elok Oren
Hahahaa Monika kok di lawan, ya kalah lah 🤣🤣🤣
Elok Oren
bagus Monika 🥰🥰
Elok Oren: iya bener kak, kirain Monika kena tampar sama Mia 🤭
Jumli: sebelum nya kakak ngira Monika yang kena tampar nggak 😁
total 2 replies
LapCuk
Kalau sampai Monika di tampar, balas aja Mon.

hadiah meluncur+ permintaan update 🥳
Jumli: Makasih banyak kak 🙏
total 1 replies
LapCuk
Lah nggak sadar diri bibit pelakor ini.
LapCuk
Nggak nyadar juga sih Emak ini. anak udah punya istri, tapi masih sibuk dijodohkan ma lainnya
LapCuk
Hukuman membawa nikmat kalau ini mah😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!