NovelToon NovelToon
Obsessed With My Handsome Duke

Obsessed With My Handsome Duke

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Melsbay

Emily terkejut saat menyadari bahwa dia telah transmigrasi ke dalam sebuah novel yang dia baca sebelumnya. Lebih mengejutkan lagi, dia menyadari bahwa dia tidak menjadi tokoh utama seperti yang dia harapkan, melainkan menjadi seorang putri pendukung yang sombong, bernama Adeline. Adeline dikenal sebagai seorang putri sombong dan arogan yang akhirnya mati keracunan karena perselisihan cinta antara protagonis wanita, yang disebabkan oleh ulah antagonis wanita.

"Kenapa aku harus mati konyol?" batin Emily. "Dari pada hanya menjadi pemeran pendukung, sekalian saja aku yang jadi protagonis! Hey, aku seorang putri raja!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melsbay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keresahan Hati Putra Mahkota

Adeline masuk ke ruang kerja Nathaniel dengan baki makanan ditangannya, matanya langsung terarah pada kekacauan di meja kerja Nathaniel. Dia menyadari bahwa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi.

Sekretaris Nathaniel dengan cemas mendekati Adeline, memberitahunya tentang kondisi Nathaniel yang memprihatinkan. Mereka berdua khawatir bahwa Nathaniel telah terlalu berlebihan dalam bekerja dan mengabaikan kesehatannya.

Saat Adeline melihat Nathaniel, dia tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. Wajah Nathaniel yang biasanya berseri-seri kini terlihat pucat dan lelah.

Dia terlihat tenggelam dalam tumpukan dokumen di atas meja, mencoba memaksakan dirinya untuk terus bekerja.

Adeline mendekati Nathaniel dengan langkah hati-hati, meletakkan baki makanan di atas meja dengan lembut.

"Kak Nathan," panggilnya dengan suara lembut, mencoba menarik perhatian saudaranya dari dunia dokumen yang membelitnya.

Nathaniel menoleh, ekspresi lelah terpancar di wajahnya saat dia menyadari kehadiran Adeline. "Adeline," balasnya dengan suara serak, "Apa yang kau lakukan di sini?"

Adeline menatapnya dengan penuh perhatian, "Aku datang membawa makanan untukmu. Sekretaris mu berkata seminggu lebih kau berada di sini tanpa istirahat yang cukup. Kau harus memikirkan kesehatanmu juga."

Nathaniel menarik nafas dalam-dalam, wajahnya mencerminkan rasa bersalah.

"Aku tahu, Adeline. Aku hanya memiliki begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan."

Adeline menempatkan tangannya dengan lembut di pundak Nathaniel.

"Kak Nathan, aku khawatir denganmu. Sudah seminggu lebih kau mengurung diri di ruang kerjamu, hampir tidak makan, dan terlihat begitu pucat."

Nathaniel mengalihkan pandangannya dari dokumen yang dihadapinya.

"Aku baik-baik saja, Adeline. Tidak perlu khawatir."

Nathaniel awalnya menolak untuk makan, namun Adeline dengan tegas memaksa nya. Meskipun agak enggan, akhirnya Nathaniel menuruti permintaan Adeline.

"Kak Nathan, aku tahu kau berusaha keras untuk menahan diri, tapi kau harus makan. Tubuhmu membutuhkan energi untuk menghadapi segala hal yang terjadi."

Nathaniel mengangguk pasrah, "Baiklah, aku akan mencoba."

Mereka duduk di sofa di tengah ruang kerja Nathaniel. Adeline meletakkan baki makanan di meja kecil di depan mereka. Nathaniel memandanginya dengan ekspresi campuran antara keengganan dan rasa lapar.

Adeline merasa lega melihat Nathaniel akhirnya mau makan, "Aku senang kau mau makan, meskipun sedikit."

Nathaniel mengambil sepotong roti dan memakannya dengan enggan. Adeline memperhatikan kakaknya dengan serius, menyadari bahwa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Dengan penuh perhatian, Adeline bertanya kepada Nathaniel apa yang sedang terjadi.

"Kak Nathan, apa yang sebenarnya terjadi? Aku melihat kau seperti orang yang sangat terganggu belakangan ini."

Nathaniel awalnya berusaha menutupi keadaannya yang sebenarnya, mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Namun, Adeline tahu bahwa dia sedang menyembunyikan sesuatu.

Adeline duduk di sebelah Nathaniel "Jangan menyembunyikan sesuatu dariku, Kak Nathan. Aku adalah adikmu, aku tahu saat ada sesuatu yang tidak beres."

Dengan penuh kehati-hatian, Adeline mencoba menyingkap apa yang sebenarnya terjadi dengan kakaknya, mencoba menyebut nama Elisa. "Apakah ini ada hubungan dengan Elisa?"

Ekspresi Nathaniel berubah menjadi sendu saat mendengar nama Elisa disebutkan oleh Adeline. Dia merasa seperti terbongkar secara emosional, menyadari bahwa keadaannya berhubungan dengan Elisa.

Adeline menyadari bahwa ada sesuatu yang berhubungan dengan Elisa, Adeline memutuskan untuk mengeksplorasi lebih lanjut.

"Kak Nathan, apa yang terjadi dengan Elisa? Aku melihat perubahan ekspresimu begitu aku menyebut namanya."

Nathaniel menghela nafas dalam-dalam, lalu menatap Adeline dengan mata penuh ketidakpastian.

"Elisa... dia... kita memiliki masalah, Adeline. Aku... aku tidak tahu apa yang harus kulakukan."

"Kakak, kau tahu bahwa aku selalu ada untukmu, bukan? Apapun yang terjadi, kita akan melewati ini bersama-sama. Ceritakan padaku, dan aku akan mendengarkan." Adeline mengangguk dengan pengertian, menempatkan tangan lembutnya di atas tangan Nathaniel.

"Ini tentang Elisa, Adeline. Semuanya terasa begitu berat."

"Apa yang terjadi dengan Elisa?" Adeline menatap kakaknya dengan penuh perhatian.

"Kita sepertinya memiliki kesalahpahaman, dan aku tak tahu bagaimana cara menyelesaikannya. Aku hanya merasa hancur, Adeline." Nathaniel menghela nafas.

"Kak Nathan, kau tahu, kadang-kadang perasaan itu sulit untuk dimengerti. Tapi, apakah kau merasa bahwa Elisa memiliki tempat istimewa di hatimu?" Adeline menggenggam tangan kakak nya dengan penuh simpati.

Nathaniel menggeleng perlahan, matanya penuh dengan keraguan. "Aku... aku tidak yakin, Adeline. Rasanya aneh. Aku merasa nyaman dengannya, tapi tidak seperti saat bersama Ibu dan kau. Aku merasa... bingung."

Adeline dengan senyum yang menguatkan, Adeline mencoba membantu Nathaniel menjelaskan perasaannya.

"Kak Nathan, terkadang perasaan itu sulit dipahami. Tetapi, aku yakin apa yang kau rasakan terhadap Elisa adalah sesuatu yang spesial. Kau merasa nyaman dengannya, bahkan mungkin lebih dari itu, bukan?"

"Aku tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, Adeline. Rasanya berbeda... Tapi, apa itu berarti aku menyukainya?" Nathaniel mengangguk perlahan, ekspresinya penuh dengan keraguan dan kebingungan.

Adeline menatap Nathaniel dengan penuh pengertian, dia tersenyum hangat.

"Kakak, percayalah pada perasaanmu. Jika Elisa membuatmu merasa seperti ini, maka itu adalah sesuatu yang istimewa. Mungkin itu adalah awal dari sesuatu yang lebih besar, yang mungkin saja adalah cinta."

"Apa kau yakin?" tanya Nathaniel meyakin kan pendapat Adeline.

Adeline menangguk dengan yakin dan tersenyum dengan hangat pada nya.

Nathaniel duduk di kursi kerja nya dengan ekspresi yang tegang, matanya terfokus pada titik-titik tak berarti di lantai saat dia merenungkan kata-katanya.

Adeline duduk di hadapannya, wajahnya penuh perhatian, menunggu dengan sabar sambil mendengarkan ceritanya.

"Kami duduk di sana, di tengah suasana yang hening. Elisa dan aku... kami berbicara tentang segalanya. Tentang apa yang akan terjadi jika dia di posisi putri mahkota dan tentang hobby dan lain-lain... Dan entah bagaimana, suasana yang penuh canda dan tawa tiba-tiba berubah menjadi momen yang lebih intim." Nathaniel menghela napas, matanya memperjelas ingatan tentang malam itu.

"Aku merasa begitu dekat dengannya. Ada kehangatan di dalam diri Elisa yang membuatku merasa nyaman. Dan, ya... Aku mengakui, aku merasakan ketertarikan yang kuat padanya. Dia memiliki sisi yang... begitu menggemaskan." Tapi kemudian, wajah Nathaniel berubah menjadi suram.

"Tapi aku... aku berkata sesuatu yang salah, Adeline. Sesuatu yang menyakitinya. Aku tidak bermaksud seperti itu, tapi kata-kataku membuatnya menghindariku dan... dan menangis."

"Aku merasa... bahagia, Adeline. Tapi juga bingung. Ada sesuatu tentang Elisa yang membuatku merasa hangat di dalam. Dia begitu ramah, penuh kasih, tapi... Aku tidak tahu, aku merasa seperti aku telah membuat kesalahan besar."

Adeline mendengarkan dengan serius, mencoba membaca perasaan kakaknya yang tampak terluka dan bersalah.

"Oh, Kak Nathan... Itu terdengar begitu rumit. Kau tahu, terkadang kita bisa melakukan atau mengatakan sesuatu tanpa menyadarinya, dan akhirnya menyakiti orang yang kita cintai."

Nathaniel mengangguk, ekspresinya penuh penyesalan.

"Aku tahu, Adeline. Tapi aku tidak bermaksud menyakiti Elisa. Aku hanya... aku hanya merasa kacau dengan perasaanku sendiri."

Adeline menatap Nathaniel dengan penuh empati.

"Aku mengerti, Kak Nathan. Tapi Elisa mengerti juga bahwa kau mencoba yang terbaik. Dia adalah wanita yang hebat, dan aku yakin dia akan memahamimu."

"Aku harap begitu, Adeline. Aku tidak ingin kehilangan Elisa." Nathaniel menghela nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya.

"Kita akan menemukan jalan keluar dari situasi ini, Kak Nathan. Kau harus percaya pada perasaanmu dan bertindak dengan bijaksana."

Nathaniel menarik napas dalam-dalam, merenungkan kata-kata Adeline dengan serius. Dia tahu bahwa dia harus menemukan cara untuk mengatasi perasaannya sendiri dan mungkin memperbaiki hubungannya dengan Elisa.

1
salwi
/Chuckle/
Melsbay
Halo... terima kasih sudah menjadi pembaca setia. Untuk mendukung author, mohon di like, subscribe, komentar, kasih bintanng dan di vote ya... terima kasih banyak...
Melsbay
mohon di like, subscribe, bintang dan follow akun ya gaess ya...😇 biar authir lebih semangat up karya dan jangan lupa di komen juga ya😇😇😇 Sankyuuu...
Olive
/CoolGuy//CoolGuy/
Niaa🥰🥰
Luar biasa
Niaa🥰🥰
😁😁🥰🥰
Melsbay
mohon bantu support author dengan like, subscribe, follow dan bintang ya... jangan lupa dikomen ya, teman2... sankyu😇😇😇
Bird
👣👣👣
Keyzie
👣👣👣👣
Pembaca Setia
update terus ya thor👍👍
Pembaca Setia
gentle👍👍
Pembaca Setia
/Hey//Facepalm/
Ryfca
🥰🥰🥰
Vallleri Abel
up up up
Suryavajra
Saintes itu apa kak?
Melsbay: sama sama😄
Suryavajra: wah keren.. insight baru.. thanks kak
total 3 replies
Suryavajra
buat aku, author yang bisa bikin cerita kerajaan itu sesuatu banget.. keren ah kak.. baca pelan2 ah 👍👍👍
Suryavajra
wow.. produktif sekali kak.. udah keluar karya baru lagi 👍👍👍👍👍
Ryfca
🥰🥰🥰🥰
Keyzie
keren👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!