NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 : Kisah Merida

Setelah sesi bujuk-rayu antara Kendra dan Merida, lalu diskusi panjang lebar antara Gilet dan ibunya. Akhirnya mereka berdua setuju membantu Servo memberdayakan para ParaHuman. Tentu mereka diberi pilihan apakah mau tinggal di tempat pelatihan atau tidak.

Anehnya Gilet malah yang tidak berkeinginan tinggal di pelatihan, dengan alasan dia perlu membantu ibunya sesekali. Padahal ibunya sudah menenangkannya bahwa dia akan merekrut seorang pekerja wanita bahkan sebelum Servo dan Rave datang. Alasannya sang ibu tak mau mengganggu perkuliahan anaknya.

"Jadi kamu mau tinggal disini, Mer?!" tanya Kendra. Dia berencana ikut meninjau tempat pelatihan tersebut sekaligus menemui Rave.

"Iyah gak apa-apa, kak. Mungkin sebulan sekali saja aku pulang..." sahut Merida dengan riang. Servo dan Kendra menjadi tak enak hati plus salah tingkah. Menurut cerita Merida, dahulu dia ditinggalkan di panti asuhan selama lima belas tahun dari bayi. Namun setelah dia menemukan kekuatan anehnya. Pihak panti akhirnya memberikan santunan modal baginya untuk mandiri tinggal di luar panti. Sejak itulah Merida baru menyadari bahwa dia dapat memberdayakan kemampuannya, tanpa harus menyakiti orang lain.

"Apa tadi kalian bilang kekuatan gadis ini...?" ucap Rave berbisik ke Kendra dan Servo.

"Astral Creature Projection (proyeksi pemanggilan makhluk astral)..." ucap mereka berbarengan. Rave tampak berpikir cepat.

"Saya rasa ada baiknya kalian saling mengetes kemampuan kalian masing-masing. Saya punya dugaan, kalian dapat mengembangkan kemampuan satu sama lain!" saran Rave. Servo tampak mempertimbangkannya.

"Sir Rave, apakah boleh anda merekrut beberapa staf disini, sebagai asisten. Namun kalau bisa semua wanita....?" tanya Kendra terbata-bata karena ragu permintaannya dikabulkan. Namun Rave tampak memikirkan hal tersebut. Tidak mungkin baginya merekrut satpam pria, sementara Merida tinggal sendiri disini.

"Baiklah aku akan mempertimbangkannya! Namun selama perekrutan, terpaksa saya yang menjaga tempat ini! Hahaha...tak apa, saya akan meminta sementara bantuan dari pengguna Sistem!" jawab Rave santai tanpa beban.

Karena hari ini hanya sesi pengenalan lokasi pelatihan, Servo, Kendra dan Gilet pamit terlebih dahulu. Rave tampak menghubungi seseorang menggunakan hapenya ketika Servo baru pergi dari tempat itu.

"Kurasa sebaiknya kita split mencari para Para-human itu, Serv! Kita butuh pasukan pertama yang cukup kuat, tak bisa kita terlalu andalkan kamu dan Merida doang kan?" seru Kendra mengimbangi suara motor.

"Aku setuju, nanti kita filter dan cari lagi informasi, jangan cuma dari data yang diberi Rave!!" balas Servo agak berteriak.

****

Sementara itu di sisi Rave dan Merida, mereka berdua tampak sibuk dengan urusan masing-masing. Merida melakukan sedikit pelatihan fisik. Dia tampak girang dengan tempat tersebut yang menurutnya cukup luas untuk berlatih. Sedangkan pria paruh baya itu tampak sedang menunggu seseorang sambil memainkan ponselnya.

"Sir Rave?" seorang wanita berperawakan keras, muncul di pintu. Wanita itu memanggil namun hanya menebak. Karena Rave satu-satunya pria disana. Rave bangkit dari duduk dan segera menyambut wanita tersebut.

"Selamat Datang, Nguyen Cai. Terima kasih karena kamu menyanggupi permintaan Tetua Aoi yang mendesak ini!"

"Tidak apa-apa, Sir. Toh saya beberapa hari ini tak sedang terima klien!" ucap Cai santai. Dia memakai jaket dan celana tiga perempat kulit khusus pengendara motor wanita. Di tangan kirinya terdapat gelang Sistem dengan batu Onyx. Gelang itu bertuliskan : Bia. Sang Dewi Kekuatan. Yap, Nguyen Cai adalah Pengguna Sistem Pewaris Bia yang bekerja kesehariannya sebagai Private Investigator.

1
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!