Bukan terjemahan ya gaes.
Lan mei seorang yang ceria, dia baru lulus dari fakultas ke dokteran. Dari kecil dia sudah belajar bela diri dari ayahnya yang seorang guru bela diri. Hanya saja sewaktu dia kecil ibunya meninggal karena sakit, jadi dia ingin belajar kedokteran takut ayahnya sakit seperti ibunya.
Tapi naas kekasih dan temannya punya niat buruk, mereka berselingkuh di belakangnya dan berencana membunuhnya di karenakan sang teman iri dengan nilai nilai Lan mei yang bagus dan sudah mendapat undangan masuk ke dalam tim rumah sakit ternama sebagai ahli bedah dan racun. Mereka berdua merancang kecelakaan mobil, dan di detik kematiannya dia mengetahui bahwa itu ulah mereka berdua.
Tapi Lan mei tidak pergi ke surga ataupun neraka, tapi dia pergi ke jaman kuno. Menjadi anak seorang Menteri sayap kiri, yang gemuk, bodoh dan tidak tahu apa - apa, wajah jelek penuh jerawat besar.
Tunangan putra mahkota, tapi adik tirinya ingin merebut tunangannya.
Ayah bajingan hanya.. lihat prolog
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 15 Kitab Alkemis dan Kitab Seni Bela Diri
Xiao puci hanya bisa menarik nafas dan matanya seakan berat untuk di buka.
Dalam hatinya.
'Nona, harga diriku sudah di injak - injak, bagaimana mungkin anda memberi nama begitu manis untuk laki - laki segagah saya.' Dengan menahan kesedihannya dia berbaring di depan gubuk dalam ruang dimensi.
"Puci, kenapa rumah itu sangat kumuh sekali?"
"Anda masih di level awal nona, jikalau ilmu alkemis anda meningkat maka rumah itu juga akan meningkat. Anda harua memperbaiki meridian anda juga nona. Sepertinya ada yang menyegelnya."
"Oh, begitu ya?" Dia menggangguk "Saya juga merasakan firasat buruk, kenapa saya tidak bisa berkembang dan menjadi sampah"
Ternyata selama ini meridian dan pusat ke kuatan di dalam tubuh Lan mei ada yang menyegelnya.
"Bagaimana saya bisa meningkatkan level saya Xiao puci?"
Binatang berbulu itu menarik nafasnya, masih tidak ada kebahagiaan di hatinya saat Lan mei memanggil namanya. Tapi mau tidak mau dia juga harus menjawabnya, jika tidak, bisa - bisa dia akan di pecat oleh Tuannya itu.
"Pertama- tama anda harus membuat obat ramuan untuk membuka segel di dalam tubuh anda, dan kemudian nanti saya akan membantu anda naik level dengan tenaga dalam saat meridian dan pusat tenaga anda terbuka."
"Bagaimana saya bisa tahu dan menemukan obat- obat herbal untuk itu?"
"Nona, anda harus masuk dulu ke dalam dimensi dan dapat memeriksa kitab yang ada di dalam rumah itu. Setiap level akan ada hadiah yang akan anda dapat."
"Hadiah berupa apa?" Ada rasa semangat di hatinya ketika mendengar kata hadiah.
"Jangan mengharapkan uang nona, hadiahnya kitab alkimia dan kitab seni bela diri. Dan di antaranya akan ada obat - obat yang anda butuhkan nona."
"Saya ini terlalu gendut, saya ingin menguruskannya terlebih dahulu. Apakah ada cara yang cepat di dalam kitab - kitab itu?"
"Nona, sebaiknya anda masuk dulu" Pinta Xiao Pu, karena dia sedikit malas untuk menjelaskan, lebih baik jika Tuannya itu melihat langsung apa yang tertulis di dalam kitab itu.
"Saya malas ke situ soalnya wajah kamu cemberut saja" Jawabnya sedikit manyun.
Xiao puci : "..."
"Nona, itu karena nama jelek yang anda berikan ke pada saya" protesnya.
"Wah, wah, hanya kamu ya, pelayan yang protes saat di berikan nama dari tuannya.
Jika kamu tau, puci itu artinya kucing, sedangkan xiao artinya kecil. Jadi kamu itu memang kucing kecil!"
"Nona, saya buk.." Dia hendak protes.
"Cukup, cukup, nanti di saat kamu bisa keluar, kamu baru akan memahaminya xiao pussy"
"Baiklah, baiklah, sekarang anda masuk dulu nona, biar saya bisa jelaskan kepada anda."
"Hmm, baiklah"
Plop, Lan mei sudah masuk ke ruang dimensi tempat di mana Xiao puci saat ini berada.
Dia melihat kucing itu duduk di depan pintu untuk menantinya. Mata bulatnya terlihat sangat indah, sebenarnya dia ingin mengunyel- unyelnya.
Setelah Lan mei tiba di halaman depan rumah di ruang dimensi, si kucing itu masuk ke dalam rumah. Seoalah - olah dia berkata 'ikutin aku'.
Ketika sampai di dalam, Xiao puci menunjuk sebuah box yang ada di sudut ruangan.
Tanpa basa basi Lan mei membuka box tersebut. Dia menemukan beberapa kitab.
Di antaranya adalah kitab alkemis dan beberapa kitab seni bela diri. Dia tersenyum ketika kedua kitab itu sudah berada di tangannya.
Lan mei langsung membuka kitab alkemis tersebut dan membaca dengan seksama apa yang tertulis di dalam.
Di awal buku itu resep - resep pembuatan obat untuk sakit yang biasa, seperti demam, flu, dan luka biasa.
Lan mei merasa ini masih biasa karena di dunianya yang dulu dia juga peracik obat dan racun.
Dan dia sangat memahami titik saraf yang mematikan karena dia juga sempat mempelajari teknik akupuntur.
Dia terus saja membaca, tapi tiba- tiba dia berfikir kalau di dunia ini bagaimana orang - orang membuat pil. Karena cara seperti itu lebih efesien jika di bawa dalam perjalanan jauh.
"Itu memakai tungku nona" xiao pucy memahami isi pikiran Lan mei.