NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Gangster / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.A

Percintaan antara gadis konglomerat dari ibu kota dengan pria miskin pinggir desa. Hidup di daerah yang memandang kasta dan mengelompokkan orang sesuai kekayaan yang mereka punya, bagaimana kah mereka berdua akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25.Bahasa Isyarat

14 Desember 2011, Kediaman Keluarga Besar Ferdanham

"Sayang, bagaimana kakimu?" tanya Tuan Restofer saat melihat anak gadisnya sudah terlihat rapi dengan baju dress casual.

"Sudah jauh lebih baik, Papa," jawab gadis itu dengan bahasa isyarat.

Sudah tiga hari berlalu dan keadaan kaki Lily memang terlihat cukup baik dari hari-hari sebelumnya. Buktinya, perempuan itu sekarang terlihat sudah bisa sedikit berjalan normal.

Tun Restofer yang mendengar itu bergerak mengayunkan langkah untuk mendekat. Setelah berdiri di depan Lily, dia mulai memindai gadis itu dengan sorot mata yang penuh selidik.

Lily yang mendapati hal itu, terlihat langsung membuat posisi berdiri dengan tegak dan hal tersebut ternyata membuat Tuan Restofer terkekeh.

"Baiklah, Papa percaya. Tapi, kamu terlihat rapi begitu memangnya mau ke mana?" tanya Tuan Restofer dengan raut wajah bahagia.

Lily kembali membuat isyarat tangan, "Mau bertemu dengan temanku di pasar."

"Kalau begitu bawa Carlos. Atau kalau bisa minta saja temanmu itu untuk menjemputmu ke sini. Dari pada kalian selalu bertemu di pasar, 'kan? Terus, sekalian Papa juga bisa lihat dia dari keluarga besar mana." Tuan Restofer menyengir membuat Lily bergerak gugup.

"Nanti kapan-kapan aku akan mengenalinya kepada kalian. Aku sedang menunggu waktu yang tepat untuk membawa dia ke mari," jawab Lily kembali membuat sebuah isyarat tangan yang cukup panjang.

"Okey. Papa dan semua kakak-kakakmu akan menunggu waktu yang tepatnya," ujar Tuan Restofer dengan masih tersenyum menggoda. Entah kenapa saat anaknya sudah mempunyai seorang teman, dia sangat suka sekali menggoda perempuan itu. Laki-laki paruh baya itu tidak punya alasan pasti, dia hanya merasa lucu saja saat melihat pipi anaknya yang merona.

"Sudah dulu ya, Pa. Lily pamit pergi." Setelah selesai membuat bahasa isyarat dengan tangannya, Perempuan itu langsung mengakhiri obrolan mereka dengan menggunakan sebuah lambaian tangan dan juga langkah kaki menjauh.

"Hati-hati dan bersenang-senanglah, Sayang!"

***

Pasar Raytgon

Biarpun hari sudah memasuki waktu siang, Pasar akan tetap menjadi pasar. Kebisingan di sana akan tetapi terdengar meskipun matahari di langit sana mulai menyengat kulit para pekerja yang terlihat bolak-balik mengangkut barang dan juga para pengunjung dari ibu kota.

"Maaf ya sudah membuatmu menunggu lama." Fahmi dengan setelan kumuhnya tiba-tiba muncul di warung biasanya tempat dia dan Lily akan bertemu. Saat ini, di sana sudah ada sosok Lily yang tengah menyantap sepiring spaghetti dengan gaya duduk khas milik rakyat jelata.

"Aku mau coba versi spaghetti mu dong." Fahmi yang siang ini mengikat sebuah kain di keningnya. Peluh terlihat mengalir deras di sekujur lengan laki-laki pekerja keras itu, yang saat ini hanya mengenakan baju singlet berwarna pudar.

Lily yang sudah mendapati Fahmi yang duduk di depannya, langsung terlihat menyodorkan gulungan spaghetti di garpunya ke arah laki-laki itu. Mulutnya terlihat sedikit menganga saat mendapati Fahmi yang membuka lebar mulutnya.

Fahmi dengan mata yang fokus melihat ke arah Lily terlihat mengunyah makanannya. Saat dia rasa sudah lembut, laki-laki itu langsung menelannya dan tersenyum puas saat mendapati ada rasa asing di Spaghetti yang dia makan.

"Seperti ada parutan keju, apa kamu menambahkannya?" tebak Fahmi dan Lily langsung menganggukkan kepalanya untuk memberikan sebuah jawaban.

"Tau tidak, dari tadi pagi hingga jam sepuluh saat ini, aku sibuk sekali, Lily. Barang-barang muatan tidak putus-putus. Saat aku dan beberapa pekerja lainnya sudah selesai membongkar satu truk, truk lain datang. Gitu terus dadi tadi."

Lily hanya mengulas senyum saat dia mulai melihat cara Fahmi bercerita. Sungguh, biarpun saat ini laki-laki jelata itu terlihat sangat dekil, entah kenapa Lily merasa tidak ilfil. Malahan, di matanya, dia melihat Fahmi memancarkan sebuah pancaran asing yang sangat jarang Lily dapatkan.

Lily sudah pernah bilang bukan, kalau Fahmi itu berbadan dari orang-orang yang selalu dia temui di masa-masa hidupnya yang sudah berlalu, 'sepertinya aku akan jatuh cinta jika-'

Seketika Lily langsung melongo. Kedua matanya yang tadi terpana melihat Fahmi sekarang terlihat berkedip-kedip kebingungan, 'eh, aku tadi memikirkan apa?' batin Lily kebingungan. Terlebih lagi saat dia mendapati Fahmi mendekatkan wajahnya.

Sementara di sisi Fahmi, dengan sembrono, laki-laki itu langsung membenturkan keningnya dengan kening Lily, membuat perempuan itu menjerit bisu serta langsung mengelus bagian tengah-tengah dahinya yang dibenturkan tadi.

"Kamu tidak fokus mendengarkan aku bercerita, 'kan?" tuduh laki-laki itu dengan sorot amat tajam menelisik wajah Lily.

Dengan raut yang masih terlihat menahan sakit, Lily langsung menggelengkan kepalanya. Wanita itu antara tidak sadar dan sadar, terlihat membuat sebuah isyarat tangan, "Yang tadi itu sakit tahu, Fahmi!"

Sorot mata laki-laki itu terlihat langsung kebingungan. Sedangkan Lily, setelah menyadari kebodohannya. Dia langsung menggelengkan kepalanya dan terlihat meriah buku kecil yang tergantung di lehernya.

"Tunggu sebentar!" ujar laki-laki itu dengan sorot mata yang terlihat serius. Lily yang baru saja hendak merobek satu lembar kertas, terlihat menghentikan aktivitasnya dan memilih melihat ke arah Fahmi yang saat ini terlihat berubah fokus.

"Tolong ulangi gerakan mu yang tadi," perintah Fahmi dengan masih menfokuskan pandangannya ke arah Lily yang terlihat kebingungan.

Biarpun saat ini dia terlihat kebingungan, Lily tetap melakukan perintah Fahmi. Dia kembali mengulang isyarat tangannya dengan gerakan tangan normal.

Fahmi yang melihat pergerakan tangan Lily yang terlihat cepat, langsung mendatarkan ekspresinya, "Ulangi, tapi lakukan dengan perlahan. Kalau perlu, lakukan dengan sangat-sangat pelan."

Lily semakin kebingungan, tapi biar begitu dia tentu langsung menuruti permintaan Fahmi. Wanita 20 tahun itu terlihat kembali mengulang isyarat tangan yang tadi dia lakukan. Bedanya, dia mengurangi kecepatan tangannya dan melakukan itu dengan sangat-sangat pelan.

"Yang," ujar Fahmi tiba-tiba, membuat Lily yang baru saja menyelesaikan satu kosa kata dengan isyarat tangannya diam.

Fahmi yang posisi duduknya terlihat membungkukkan badan bergerak mendongak, "Ayo lakukan lagi, tapi gerakannya tetap perlahan."

Ekspresi bingung di wajah Lily langsung memudar dan digantikan dengan raut wajah yang perlahan terlihat bahagia. Dengan rasa senang yang tiba-tiba muncul di hatinya, Lily kembali melanjutkan isyarat tangannya lagi. Temponya tentu masih dia samakan seperti sebelumnya.

"Tadi," ujar Fahmi tiba-tiba dan saat Lily mendengar itu, dia semakin antusias membuat gerakan isyarat tangan selanjutnya, "iiiiitu," imbuh Fahmi dengan raut wajah yang semakin memperhatikan dengan serius.

Lily semakin bahagia saat apa yang dia ingin ucapkan dengan isyarat tangan. Dengan kebahagiaan yang semakin menggebu, Lily kembali melanjutkan isyarat tangannya dengan perlahan, sangat pelan hingga saat mencapai bagian terkahir, dia langsung dibuat kaget lantaran Fahmi tiba-tiba menjentikkan jarinya.

"Yang tadi sakit tahu, Fahmi. Apakah aku benar?" tanya laki-laki itu dan Lily yang mendengar itu langsung mengangguk antusias. Dia bahkan tanpa sadar bergerak untuk memeluk Fahmi yang berhasil mengerti maksudnya.

Fahmi yang berada di pelukan Lily, entah kenapa langsung merasakan adanya sebuah desiran asing di hatinya, 'ternyata itu yang namanya bahasa isyarat,' batin laki-laki itu dengan raut wajah senang dan juga merona merah.

...T.B.C...

Sembari nunggu Mr.A update. Mr.A ada bawa satu lagi bacaan rekomendasi untuk kalian. Judulnya,"Doctor Ghost (Terpaksa Menikah Dengan Arwah Dokter)" penulisnya "Biggest". Menceritakan apa, kak? Kalian bisa baca di bawah ini👇

1
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Anonymous
Lanjut kak
Novie Achadini
lily meninggalnya knp thor penasaran akj
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Kasihan Fahmi n Lily. Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: Siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
bagus bgt critanya. karya lain dari othor judulnya apa? kadih tau dong
Call Me A: ada kak. besok aku rilis.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
kasian lily klo nggak dpt restu dari kel nya
Novie Achadini
bagus bgt critanya tapi agak swdih mikirun lily
Call Me A: makasih, kak. iya sedih banget + miris
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, makasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih kembali.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!