NovelToon NovelToon
Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Lari dari Pernikahan / Selingkuh / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Caroline menikah dengan Bastian selama 13 tahun, dan selama itu juga tidak pernah ada kebahagiaan didalam pernikahannya. Bahkan ketika Caroline menjadi buta karena menyelamatkan Bastian, pria itu seolah tidak peduli bahkan tega berselingkuh. Di saat terakhirnya, Caroline berdoa jika dia bisa memutar kembali waktu, dia tidak akan pernah menikah dengan Bastian.
Tak disangka dewa mengabulkan permohonannya dan membuat Caroline kembali ke masa lalu. Caroline kembali di hari ketika dirinya dan Bastian menikah.
....
"Aku Caroline Rexalion membatalkan pernikahanku dengan Bastian. Aku tidak sudi menikah dengan sampah sepertimu" seru Caroline dihadapan semua tamu undangan.
"Caroline, jangan main - main. Apa - apaan sikapmu ini?" Bastian marah dan mencengkeram Caroline.
"Kau baji*ngan sialan. Mati saja kau.. Buagh" Ucap Caroline dan meninju Bastian tepat dihidungnya lalu segera pergi meninggalkan altar.
"Caroline.. Kembali kau!!!" Teriakan Bastian dibalas dengan acungan jari tengah oleh Caroline.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

Dua tahun kemudian, Caroline menyelesaikan pendidikannya di bidang magister dengan hasil yang memuaskan. Dirinya bangga setelah melewati 2 tahun ini dengan tenang tanpa ada masalah. Sejak pernikahannya dengan Louis gagal saat itu, Caroline memilih menyendiri ke luar negeri dan menyelesaikan pendidikannya disana.

Hanya Polly dan Vivian yang senantiasa menemani dia kemanapun dia pergi. Selama dia menempuh pendidikannya, bisnis yang dia rancang diurus dengan baik oleh Rossy. Kemampuannya benar - benar tidak bisa diragukan, dan Caroline senang karena bisnisnya juga dapat berkembang pesat meskipun dia tidak 100 persen berada di store.

Hari ini dia akan kembali ke tanah air, ke tempat dimana semua memori buruk akan muncul kembali di ingatannya.

"Nona, semua sudah siap" kata Vivian.

"Kalau begitu kita pulang sekarang, mom dan daddy pasti sudah menunggu" ucap Caroline lagi.

"Saatnya membuka lembaran baru" batin Caroline

***

Hari - hari Carolin emulai disibukkan dengan pengembangan bisnis barunya, dia juga mulai ikut andil dalam perusahaan keluarga milik Rexalion. Malam itu saat mereka tengah makan malam bersama, Edward mulai menyinggung soal pernikahan.

"Daddy akan mengenalmu dengan pemuda yang baik, dia tampan dan juga bertanggung jawab. Aku yakin kalian akan cocok" ucap Edward.

"Dad, stop..!! Aku tidak ingin membicarakan masalah pernikahan, masih banyak hal yang ingin aku lakukan selain menikah. Lagipula aku tidak ingin lagi percaya dengan pria yang daddy bilang baik. Louis adalah salah satunya. Jadi berhenti mendesakku untuk menikah, aku tidak ingin menikah untuk sekarang ini"

"Mom maaf, aku harus pergi. Aku sudah kenyang" ucap Caroline.

Edward ingin membalas, tapi beatrice segera menahannya dan menggeleng. "Jangan paksa dia, biarkan saja dulu" katanya

"Ta-tapi, mau sampai kapan dia terus menerus seperti ini? Apa mungkin dia masih memikirkan Louis?" tanya Edward.

"Apapun itu, dia sudah cukup dewasa untuk menentukan arah hidupnya sendiri. Kita hanya perlu mengawasinya dari jauh" ucap Beatrice.

"Bagiku, dia masih seperti anak kecil umur 5 tahun" sahut Edward sambil memilin kumisnya.

***

Caroline melempar tubuhnya ke atas ranjang. Kesal.

Beberapa kali ayahnya berusaha untuk menjodohkannya lagi dengan pria lain, dan setiap kali Caroline menolak hanya pertengkaran yang terjadi diantara mereka. Setiap kali itu terjadi, Caroline selalu menyesal. Dia ingat ketika dia harus kehilangan ayahnya tanpa sempat menghadiri pemakamannya di kehidupannya dulu.

Tiba - tiba Caroline terpikir tentang Bastian yang pasti sebentar lagi akan keluar dari penjara. Memikirkan pria itu yang tiba - tiba muncul dibenaknya membuat dia merasa mual.

"Setidaknya sekarang dia tidak bisa lagi berbuat seenaknya, Veronica juga sudah pindah ke negara lain setelah menerima sejumlah uang dari Bastian.

Hidupnya sekarang sudah bahagia, dan dia tidak ingin kebahagiaannya sekarang dirusak oleh orang lain. Tak berapa lama Caroline tertidur dan dirinya kembali bermimpi.

Dalam mimpinya dia berada di sebuah perpustakaan besar dengan banyak bukur berjajar disana. Caroline berjalan tanpa arah, "Halo?? Apa ada orang disini?" teriaknya, tidak ada jawaban.

Caroline mulai memasuki setiap lorong - lorong dan keluar dari lorong lain, tapi tetap tidak menemukan apapun.Sampai akhirnya dia berada di sebuah ruangan terbuka berbentuk lingkaran, disana duduk seorang gadis kecil menatapnya seolah menunggu kehadirannya.

"Siapa kau?" tanya gadis itu.

"Aku? Aku adalah Chronos. Kau terlihat bahagia sekarang. Apa kau puas dengan kehidupanmu?" tanya gadis itu.

Caroline mengerutkan keningnya, "Seingatku Chronos adalah seorang laki - laki tua"

"Aku bisa menjadi siapapun" ucap gadis itu, dia lalu merubah wujudnya menjadi beberapa orang yang dia kenal, orang - orang yang dia benci dari masa lalunya dan juga orang yang ada di sudut hatinya yang terdalam.

"Kau mencintainya" ucap Chronos ketika dia merubah wujudnya menjadi Louis.

"Siapa? Aku? Tidak mungkin. Bukankah aku sudah berjanji untuk tidak jatuh cinta untuk harga yang harus bayar padamu karena telah memberikan kehidupan lagi padaku. Karena jika aku mencintai seseorang, maka orang itu akan ma-ti menggantikanku yang hidup kembali" kata Caroline muram.

Gadis itu berjalan mengelilingi Caroline, "Ya kau sudah membayarnya dan sekarang aku ingin mengembalikannya padamu. Karena ada seseorang yang sudah membayarnya dengan harga yang lebih besar untukmu" kata Chronos.

"Apa maksudmu?" -- "Siapa yang kau maksud?" tanya Caroline tidak mengerti.

"Ibumu... Dia memberikan seluruh ingatan, emosi, dan kenangannya untuk membawamu kembali" Jawab Chronos.

"Apa maksudmu? Ibuku bahkan pergi saat aku...." Caroline tidak melanjutkan ucapannya.

Chronos menyeringai, "Sepertinya kau mulai mengerti sekarang. Ibumu meninggalkanmu ketika kau masih kecil saat kau berusia 8 tahun. Itu terjadi di kehidupanmu yang sekarang kau jalani. Tapi di kehidupanmu sebelumnya inilah yang terjadi" Chronos mengusap tangannya ke udara.

Caroline mulai melihat sebuah cuplikan seperti ketika dia berada di dalam bioskop, cuplikan ibunya menangis dan marah menatap jenazahnya yang dibu*nuh oleh Bastian dan Veronica. "Di hari itu, kalian berdua sama - sama kembali ke masa lalu tapi di rentang waktu yang berbeda, ibumu kembali di waktu ketika kau berusia 8 tahun, dan saat itu terjadi ingatannya mulai memudar sedikit demi sedikit"

"Apa yang harus aku lakukan untuk mengembalikan ingatan ibuku? Kau bisa mengembalikan harga yang kubayar, kau pasti bisa menarik kembali apa yang diberikan ibuku kan?" tanya Caroline.

"Aku tidak butuh cinta atau apapun, kau bisa mengambilnya dariku. Aku tidak akan jatuh cinta dengan siapapun, kembalikan ingatan ibuku" pinta Caroline.

"Sayangnya aku tidak bisa melakukannya" kata Chronos

"Bukankah kau seorang dewa? Dewa macam apa yang tidak bisa melakukannya" ucap Caroline.

"Hey, biarpun aku seorang dewa aku memiliki batasan. Aku bukan dia yang bisa melakukan segalanya" tunjuk Chronos ke udara.

"Ada satu hal yang bisa mengembalikan ingatan ibumu, kalau ada orang yang rela mengorbankan nyawanya atas keinginannya sendiri untuk ibumu disaat yang sudah ditentukan maka ingatan ibumu akan kembali"

"Tapi orang itu akan benar - benar mati dan tidak akan hidup lagi atau kembali ke masa lalu" lanjut Chronos.

Caroline terdiam, kemudian dia menyadari Chronos mulai menghilang menjadi asap sebelum dia bertanya lebih lanjut. "Apa maksudnya dengan saat yang ditentukan?" teriak Caroline.

"Kau akan tahu begitu saat itu tiba!!!!" dengungan jawaban Chronos akhir dari pembicaraan mereka.

Caroline terbangun, mengerjapkan matanya. "Sudah pagi" lirihnya.

Caroline bergegas bangun, mandi dan menemui ibunya yang sedang sarapan bersama dengan ayahnya, "Selamat pagi mom - dad" senyumnya sambil memeluk kedua orang tuanya.

"Mom aku akan mengembalikan ingatanmu bagaimanapun caranya. Aku berjanji" bisik Caroline dalam hati.

Sesaat mereka saling menyapa Theo datang menemui mereka, "Maaf mengganggu. Tapi diluar ada wanita bernama Veronica ingin bertemu dengan nona muda" jawabnya.

Caroline menoleh, kedatangan dia ke negara ini baru kemarin dari mana Veronica tahu kalau dia ada dirumah? Tidak lebih tepatnya untuk apa dia kesini? Pertanyaan itu muncul dalam benak Caroline.

"Bawa dia keruang tamu, aku akan menemuinya sebentar lagi" kata Caroline

****

1
Aiko Clearesta
up thor wlau badai mnghdang
Anita Jenius
Ceritanya keren kak.
5 like + /Rose/buatmu sebagai hadiah perkenalan dariku. semangat ya kak.
Seraphine E: terima kasih banyak kak. 🙏🙏🙏
total 1 replies
Anita Jenius
Aku mampir kak.. salam kenal..
Seraphine E: salam kenal juga kak.
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣
Bilqies
hai kak aku mampir yaach

jangan lupa mampir juga di karyaku
"Mencintaimu dalam DIAM"
Seraphine E: thank you kak
total 1 replies
Araa
Semangat thoor😆
Seraphine E: thank you kak /Angry//Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!