NovelToon NovelToon
Suami Kakak Angkatku

Suami Kakak Angkatku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / nikahmuda / Mengubah Takdir
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: cageor

seorang gadis yatim piatu bernama Miranda yang di besarkan di sebuah panti asuhan setelah kedua orang tua nya meninggal dunia karena sakit.

besar di panti membuat Miranda menjadi sosok yang kuat dan mandiri,hingga dia berhasil membuka beberapa usaha yang mempunyai beberapa cabang.

suatu hari bertemu dengan seorang wanita bersama anak laki lakinya,kedekatan Miranda dengan Ratmi dan Rangga anak laki laki nya membuat Miranda mendapat figur seorang kakak.

tepat hari dimana Miranda meminta Ratmi menjadi kakak angkatnya,miranda juga bertemu dengan seorang pria yang sangat menarik perhatiannya.

seiring berjalannya waktu kedekatan Miranda dan pria itu semakin intens hingga akhirnya si pria meminta Miranda menjadi kekasihnya,bukan hanya Miranda tapi Ratmi sang kakak angkat pun ikut senang dengan kabar yang di berikan adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cageor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bertemu 2

Mira tersenyum dan berlalu dari sana,saat melewati meja administrasi Mira menitipkan sejumlah uang atas nama Ratmi,dia meminta bagian administrasi agar menambahkan dengan uang itu seandainya mereka kurang membayarnya dan memberikan kartu nama agar menghubunginya jika uang yang di titipkan kurang ataupun lebih.

saat berada di parkiran Mira bertemu dengan Anto yang baru turun dari mobil dengan terburu buru hingga tidak melihat Mira sama sekali,saat Mira akan masuk mengikutinya,ponselnya malah berdering membuat Mira menghentikan langkahnya.

'RATNA'

'ya na?'

'kak Mira dimana ka?'

'di rumah sakit SSS'

'hah?? Kak Mira kenapa?'

'maksud ku di depan rumah sakit mau arah ke situ'

'oh... Oke ka'

Setelah mematikan ponsel nya Mira memutuskan untuk kembali ke toko,tidak kembali menyusul Anto kedalam. 'mungkin ada kerabatnya yang sakit' ucap Mira dalam hati nya.

*****

Hubungan Mira dan Anto pun semakin dekat,Gia pun sudah tidak begitu sinis padanya tapi Gia masih belum terlalu akrab,Gia masih sangat menjaga jarak dengan Anto dan Mira merasakan itu.

"de... Boleh ga hari ini mas Anto ngantar aku ke cabang induk di jak tim kan jauh jadi aku ada yang nyetirin"

"kenapa harus sama dia? Kan ada didi" jawab Gia menyebut salah satu karyawan di toko ke 5 yang tidak jauh dari rumah.

"mas Anto lagi libur de"

"yaudah... Terserah kakak aja!" sahutya lagi. "aku mandi dulu" ucapnya lalu pergi meninggalkan Mira.

Mira menarik nafasnya dengan berat, 'sampai kapan kamu bakal gak suka sama dia Gi,,,' ucapnya menatap kepergian Gia.

'mas jemput aku aja ya' Mira mengirim pesan pada Anto.

'tetot... Kamu terlambat!'

'gak apa apa kalau mas sudah ada acara! Aku biar sama Gia aja!'

'enak aja! Aku sudah di depan gang biasa,kamu mau aku masuk atau kamu yang keluar?'

'astaga...serius'

Anto mengirimkan foto di depan gang tempat dimana dia biasa mengantarkan Mira,bik mengunakan mobil ataupun mengunakan motor.

'oke sebentar aku keluar' hari ini memang Mira berniat memberi tahu jati dirinya,sudah 2 tahun bersama dan Anto selalu berusaha terbuka dengannya,namun dirinya sendiri masih menyembunyikan siapa dirinya.

Mira keluar dari rumahnya dan memanggil Anto,Anto yang merasa dirinya di panggil langsung menoleh dan melongo,bagaimana tidak melongo Mira yanng selama ini dia tahu tinggal di dalam gang ternyata keluar dari rumah yang ada di seberangnya,rumah yang tidak begitu besar namun cukup nyaman untuk di tempati.

"jadi kalian membohongi ku?"

"bukan membohongi hanya mengantisipasi"

"jadi ini yang kamu maksud dengan kita belum saling mengenal"

Mira tidak menjawab hanya tersenyum dan mempersilahkan Anto untuk masuk,Anto takjub dengan rumah itu,rumah yang sangat sangat nyaman dan rapi.

"tunggu sini ya mas... Aku ganti baju dulu" ucapnya sambil mempersilahkan duduk.

"oke sayang.."

tak lama Gia turun dan melihat ada Anto di sana,Mira memang bilang kalau dia akan di antar Anto tapi tidak bilang jika akan di bawa ke rumah. "kenapa disini?"

"tadi Mira minta aku nunggu disini"

"kenapa mau?"

Anto langsung diam seribu bahasa,calon adik ipar nya ini memang selalu berhasil membuatnya terbungkam dengan sikap jutek yang dia tunjukkan.

"de..." tegur Mira keluar dari kamar tidurnya.

"jangan suka bawa orang masuk sembarangan ka"

"gak gitu dong de"

"aku duluan ya ka!" pamitnya tanpa perduli dengan teguran kakaknya.

"mas nya ga di pamitin?"

"jalan dulu to!" pamit nya pada Anto tanpa ada embel embel mas.

"iya... Hati hati ya de" balas Anto membuat Gia kembali memutar bola matanya lalu pergi.

"maafin Gia ya mas..." ucap nya lembut pada pada Anto.

"gak apa-apa... Itu salah satu caranya dia buat jaga kamu" balasnya tidak kalah lembut di sertai dengan senyum. "kamu masih hutang penjelasan sama aku ya... Ayo jalan"

"padahal aku gak mau jelasin apa apa lho.."

Sepanjang perjalanan menuju toko akhirnya Mira menceritakan semuanya,pekerjaannya dan rumahnya,serta beberapa usaha yang dia punya,namun dia hanya mengatakan kalau dia pun dari prang yang kurang mampu juga jadi dia pun terbiasa dengan naik angkutan umum.

Namun ada yang tidak Mira bicarakan yaitu soal dari mana dia berasal dan soal Gia itu sama sekali tidak ingin dia bicarakan,tapi suatu saat dia akan menceritakannya di saat dia sudah menemukan yang pas dan cocok mendampingi nya.

Mira memperkenalkan Anto pada Kiara,Kiara adalah leader di cabang Mira yang kelima,Kiara biasa di bantu dengan Ivan. Di setiap toko memang ada 2 leader satu perempuan dan satu laki-laki.

Kiara sedikit heran melihat tiba tiba Mira datang dengan seorang pria,dia sempat berbalas pesan dengan Gia namun jawaban Gia justru membuatnya kesal. 'biarin aja! Itu dia bawa orang gila yang dia ketemu di jalanan tadi!'

*****

dua hari kemudian Mira bertemu kembali dengan Ratmi seorang ibu yang dia tolong kemarin bersama anaknya,Mira bertemu di sebuah pusat perbelanjaan.

"ka Mira..." panggil Rangga melihat wanita itu berjalan sendirian.

Mira yang mendengar nama nya di panggil langsung menoleh dan mendapati Rangga bersama ibunya yang sedang menatap ke arahnya.

"hai,,," Mira melambaikan tangan pada mereka. "gimana keadaannya mba?" tanya Mira pada Ratmi saat sudah berada di depannya.

"sudah lebih baik... Kamu gimana kabarnya?" tanyanya.

"aku baik mba... Rangga gimana kaki kamu?"

"aku baik baik saja kak" ucapnya dengan suara khas anak kecil,lalu dia mencium tangan Mira dengan sopan.

Sejujurnya Mira cukup menyukai anak anak,termasuk Rangga saat ini yang terus mengandeng tangannya sepanjang dia berbincang dengan Ratmi.

"kamu mau belanja?"

"bukan mba... Saya mau ketemu klien"

"oh... Yasudah kalau begitu,kenapa malah ngobrol? Nanti kamu terlambat!"

"tidak mba,aku memang selalu datang 1 sampai 1 setengah jam lebih awal"

"kamu itu rajin sekali...oh iya Mira,kebetulan mba ketemu kamu " Ratmi mengeluarkan sebuah amplop putih dan memberikannya pada Mira. "ini uang yang kamu tinggalkan di rumah sakit kemarin,sebenarnya aku juga bingung kenapa kamu masih meninggalkan uang itu tapi aku juga bersyukur karena itu benar benar sangat membantu ku dan suami karena ternyata uang kami juga kurang jadi sempat kami pakai tapi sudah kami ganti dan ini jumlahnya sama dengan yang kamu tinggalkan kemarin di rumah sakit. Mba mengucapkan banyak terima kasih padamu,padahal kita tidak sengaja kenal dan bertemu,namun kau sudah sangat membantuku."

Mira tersenyum mendengar penuturan Ratmi,dia senang karena Ratmi tidak memanfaatkan kebaikannya,dia tetap mengembalikannya dalam kondisi utuh. "saya terima amplop ini ya mba..." ucapnya lalu menerima amplop dari Ratmi,Ratmi pun mengangguk dan tersenyum dengan manis menandakan bahwa dia memang ingin menganti pemberian Mira.

"kalau begitu aku pamit ya mba" lalu Mira menundukkan badannya agar sejajar dengan Rangga, "Rangga... Kakak pamit ya..." ucapnya pada Rangga lalu Mira sempat memandang sebentar ke arah Ratmi lalu tersenyum. "Rangga...ini buat kamu ya..." Ucapnya memberikan amplop putih yang di berikan Ratmi dan Rangga yang belum mengerti hanya menerimanya.

"mira..."

"gak apa mba... Kalau mbak gak mau terima itu,aku kasih itu buat rangga dan kebutuhannya,rangga pasti bentar lagi sekolah" ucapnya lalu mencium tangan Ratmi dengan sopan.

"terima kasih ya de..." ucap Ratmi.

Kata kata spontan itu membuat Mira langsung menoleh,seumur hidupnya baru kali ini dia mendengar seseorang memanggilnya seperti itu,ada perasaan terharu.

Ya... Menurut orang lain mungkin itu hal yang sangat sepele tapi tidak dengan Mira yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di panti asuhan dan berjuang sampai menjadi dirinya yang sekarang.

Mira menghambur ke arah Ratmi dan memeluknya,Ratmi yang tidak keberatan sama sekali mengelus lembut punggung Mira.

"apa kau sedang menghadapi sesuatu?" tanya Ratmi yang hanya di jawab dengan gelengan,namun Ratmi tetap memeluknya. "jika kamu sedang menghadapi sesuatu,tutup mata berdoa sebut nama orang yang kamu sayang" ucapnya lagi.

Mira melepas pelukannya setelah puas, "maaf ya mba... Dan terima kasih"

Mira berjalan ke tempat bertemu dengan klien dengan senyum yang sangat indah,dia merasa seperti ada beban yang terlepas entah apa dan seperti mendapat transferan dari Ratmi yang tadi memeluknya dengan erat dan cukup lama.

'untuk pertama kali dalam hidupku... Aku merasa sangat tenang,rasanya beda saat aku bertemu dengan Gia tapi mereka berdua seperti mempunyai sifat yang sama sehingga mentransfer hal yanng sama pula padaku' ucapnya dalam hati.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!