"Come back to me, little wife" Bisik Dariel tepat di belakang tubuh menegang wanitanya.
Melakukan suatu kesalahan fatal yang membuat Dariel kembali kehilangan wanita nya bersama calon anak nya.
*
*
*
Deskripsi hanya pemanis, jika penasaran mari ikuti kisah "Kembali Padaku, Istri Kecil" sampai akhir.
Cerita lanjutan dari "Suami Miskin Ku"
Happy Reading🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26.
"Noona itu, bukan kah dia kekasih Jong Bim sunbae?"
"Benar, kenapa sekarang tiba-tiba Noona Dara memiliki suami dan suami nya adalah rekan Sunbae"
"Apa selama ini Noona berselingkuh bersama Sunbae?"
"Tidak, tidak mungkin. Noona terlihat seperti wanita baik-baik bahkan aku sangat suka saat melihat Sunbae bersama Noona"
Teringat akan bisikan yang sampai ke telinga nya membuat Dariel terus mengepalkan tangan nya.
Acara kampanye video game nya yang akan rilis beberapa minggu lagi dan mendapat banyak antusias dari warga Korea Selatan itu.
Telah selesai, bahkan saat ini Dariel sudah berada di dalam mobil nya bersama Dara dan seorang sopir yang mengemudikan mobil.
Lalu dimana putra mereka? Tentu Daniel ikut bersama mobil Luca dan yang lain nya.
"Tuh kan, pasti lagi nahan marah lagi nih" Batin Dara yang sedari tadi melirik Dariel.
Tentu Dara juga mendengar bisikan beberapa karyawan wanita yang menghadiri kampanye tersebut.
Bahkan ada menyapa nya secara langsung karena memang ia pernah beberapa kali datang ke perusahaan itu.
Bug!
Dara tersentak kaget saat tiba-tiba Dariel memukul jok di depan nya yang beruntung tidak ada orang.
"Sebenarnya, seberapa dekat kalian huh?!" Tanya tidak tahan Dariel.
Dasi nya sudah melonggar tidak beraturan, dua kancing kemeja nya sudah terbuka karena rasa cemburu dan marah yang ia rasakan.
"Ha-harus berapa kali aku bilang. Aku dan Jo--dia hanya berteman" Jelas Dara yang langsung meralat saat hendak menyebut nama Jong Bim.
"Teman, teman, teman!" Seru Dariel mengacak-acak rambut nya.
"Bahkan para wanita tadi menganggap kamu kekasih pria itu! Dan itu arti nya kamu sering datang ke perusahaan mereka lalu menemui pria itu 'kan hah?!"
Dara memundurkan kepala nya hingga benar-benar menempel pada head rest jok itu.
"Hanya beberapa kali dan itu pun sa-saat Daniel ingin bermain dengan Jong--Dia!" Sahut Dara seraya menahan dada Dariel yang malah semakin maju.
"Kamu tau?!" Dariel menahan kedua tangan Dara dan semakin memajukan tubuh nya.
Tidak peduli pada sosok sopir yang hanya diam bak figuran yang sedang mengemudikan mobil.
"Telinga ku panas mendengar bisikan mereka, bahkan rasanya aku ingin memukul wajah pria sialan itu saat terus tersenyum ke arah mu!" Tekan Dariel.
"Baiklah-baiklah" Dara berucap pelan mencoba untuk tidak semakin memancing emosi pria itu.
"Tenang oke, aku--"
"Siang ini juga kita tinggalkan negara ini dan kembali ke New York!" Potong Dariel.
"Tidak" Jawab spontan Dara.
Tentu jawaban itu membuat rahang Dariel semakin mengetat, pasalnya sejak pagi tadi Daniel membujuk dan merayu nya.
Dara belum juga mengeluarkan kata setuju nya dan kini menolak nya dengan terang-terangan.
"Kenapa huh? Tidak rela meninggalkan selingkuhan mu?" Tanya sinis Dariel.
"Kakak apa-apaan sih! Lepas!" Seru Dara.
"Iya hah?!" Bentak tertahan Dariel.
Tanpa kedua nya sadari saat ini mobil yang semula melaju dengan kecepatan normal itu sudah berhenti di tepi jalan.
Dan sang sopir sudah keluar dari mobil, tanpa perintah menunggu di luar.
"Yang ada kakak tuh yang merindukan selingkuhan kakak di New York!" Balas Dara tak mau kalah.
"Aku tidak punya selingkuhan, Dara Lorraine" Geram Dariel.
"Dan aku juga tidak punya selingkuhan, Dariel Gillard Bezos" Balas Dara tak kalah geram.
Kedua nya saling beradu tatap begitu tajam, sama-sama keras kepala dan egois.
Anak pertama yang di satukan dengan anak tunggal? Ah, sangat cocok bukan?
"Pokok nya siang ini kita kembali ke New York!" Putus Dariel seraya melepaskan tangan Dara.
"Kembali lah sendiri, aku sudah nyaman di negara ini" Sahut Dara mendorong dada Dariel.
"Dara!.." Tekan Dariel marah.
Dara memalingkan wajah nya dan seketika ia tersadar bahwa mobil itu berhenti, kemudian kembali menatap Dariel.
"Lihat lah mobil berhenti dan sopir berdiri di luar saat sedang panas seperti ini dan itu karena mu!" Tuding Dara.
"Apa? Kamu lebih peduli pada sopir itu? Apa kamu--Emmm!!"
Dara membekap mulut Dariel seraya menjambak kesal rambut pria itu.
"Tidak ada habisnya kau menuduh ku, sialan!!"
...****************...
ga malu apa y,udh tau suami orng tp msh aja brsha dktin.....d ckar singa betina,bru tau rsa....